All Chapters of Kisah Si Dewa Perang: Chapter 61 - Chapter 70
261 Chapters
61. Aicer Membelot
Ketika Elena, Nila, dan Wini menemukan Dewi di dalam kendaraan militer, dokter tentara telah selesai merawat luka Dewi.Dewi telah mengalami pukulan hebat di kepala tapi beberapa luka tusukan tidak terlalu parah.Dia kehilangan banyak darah yang membuatnya sangat lemah."Kapten Dewi, kamu sangat berani, terima kasih telah menyelamatkan kami," kata Elena penuh syukur."Bukan apa-apa. Aku hanya melakukan tugasku," jawab Dewi. "Kapten Dewi, kamu adalah pembela keadilan tercantik, paling baik, dan paling berani yang pernah aku lihat. Kamu tampak luar biasa saat melawan semua musuh itu sendirian!" Wini memuji. Dia adalah seorang penulis dan memiliki lidah yang luwes."Kau menyanjungku," jawab Dewi seadanya."Kapten Dewi, aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika kamu tidak datang untuk kami. Terima kasih banyak," Nila juga mengungkapkan rasa terima kasihnya."Jangan terlalu dipikirkan. Sudah menjadi kewajibanku untuk menjaga hukum dan melindu
Read more
62. Aicer Ditangkap
"Aicer adalah walikota, tapi dia melarikan diri ke kedutaan negara lain untuk mencari perlindungan. Dia membelot! Minta pasukan elite-mu untuk mengepung kedutaan Kerajaan Elang dan minta mereka menyerahkan pengkhianat itu!" ucap Kenji dengan nada memerintah."Jendral, jika kita melakukannya, aku khawatir akan menimbulkan konsekuensi yang serius. Skenario terburuknya, kita akan berperang dengan kerajaan Elang!" Kata Norman cemas."Apa yang sangat kamu takuti? Kerajaan kita adalah kerajaan yang kuat. Aku rasa Kerajaan Elang tidak punya nyali untuk memulai perang! Lakukan apa yang aku katakan. Dapatkan pengkhianat itu apapun yang terjadi!" Kenji berkata dengan nada memerintah."Iya, Jendral!" Norman tidak berani membantah dan mulai bekerja.Di kedutaan Kerajaan Elang-Konsultan Jenderal sangat senang melihat wakil walikota Aicer dan menyambutnya."Aku memiliki banyak rahasia Kerajaan Spade dan membawa beberapa file rahasia. Jika kalian dapat membuatku aman dan m
Read more
63. Hari Upacara Pemakaman
Kenji sangat sedih saat menonton video itu lagi. Dia tidak ingin berbicara dengan suara tercekat."Orang-orang dari Geng Macan dan Gani ini sangat ganas. Tuan Green tidak bisa bergerak, tapi mereka terus menusuknya tanpa perasaan. Mereka sama sekali bukan manusia!" Kata Nila."Ya, mereka adalah binatang buas yang brutal dan pantas masuk neraka," kata Wini."Jika bukan karena tuan Green, gadis itu akan diporak-porandakan. Ia bertindak heroik. Herman justru berusaha menghancurkan bukti-bukti itu dan memfitnah tuan Green karena memulai perkelahian. Sungguh keterlaluan!" Dewi mengomel.Kemudian dia bertanya pada Kenji, "Herman Gani, keluarga Landry, dan para pemimpin Geng Macan semuanya telah ditangkap oleh rekan-rekanmu. Apa yang akan kamu lakukan pada mereka?""Kau akan tahu saat upacara pemakaman dimulai," jawabnya."Kenapa kau tidak menyerahkan ini pada Kepolisian? Aku jamin mereka akan menderita apa yang pantas mereka dapatkan," kata Dewi."Tidak perlu.
Read more
64. Identitas Kenji
Itu adalah sekelompok veteran yang mengenakan seragam tua.Jendral Pertahanan nomor satu Kerajaan Spade yang memiliki tangan dingin saat di medan perang itu, menangis saat melihatnya.Mereka adalah rekan-rekan lama Zane.Mereka memakai seragam yang sama dengan yang biasa dipakai Zane.Kenji tahu Moris dan Norman akan datang tetapi dia terkejut para veteran melakukan perjalanan sejauh ini ke sini.Dia berasumsi mungkin Leon yang mengundang mereka karena Leon yang bertanggung jawab atas pemakaman. Jika tidak, para veteran ini tidak akan mengetahui hal ini.Kenji merasa kehadiran mereka lebih penting daripada Jendral bintang empat, Norman.Ia yakin, ayahnya akan senang melihat ini di atas sana.Para veteran berada di usia senja mereka. Mereka mengalami kesulitan berjalan tetapi berdiri dengan tertib.Dewi, Wini, Violet, Relin, dan semua warga kota bertanya-tanya apakah perwira yang berkuasa ini datang untuk Kenji atau Zane.Para veteran memberi h
Read more
65. Keadilan Hanya Datang Terlambat
Jiah, Rendi, dan yang lainnya merasa malu dan tidak tahu bagaimana menjawabnya.Jiah menghindari pertanyaan itu dan malah bertanya pada Elena, "Aku mendengar Norman dan pasukan misterius datang ke sini. Apakah mereka masih di dalam?""Iya. Hanya kami warga sipil yang diminta menunggu di luar. Semua orang dari militer ada di sana," jawab Elena."Bagus. Aku ingin melihat mereka." Jiah berasumsi dia bisa masuk karena dia adalah nenek Kenji.Ketika Kenji baru saja akan mengeksekusi orang-orang berdosa, seorang tentara berlari dan berkata,"Jendral, sekelompok orang datang untuk memberikan penghormatan. Seorang wanita tua menyatakan bahwa dia adalah nenekmu. Haruskah aku membiarkan mereka masuk?""Tidak. Katakan pada mereka untuk pergi," kata Kenji. Dia tahu Jiah ke sini hanya untuk bertemu dengan orang-orang yang memiliki nama besar.Jiah telah menolak untuk datang ketika Kenji mengundangnya, jadi Kenji tidak akan memberikan apa yang dia inginkan sekarang.
Read more
66. Pembalasan Dendam
"Diam! Betapa kejamnya kamu tadi malam! Kamu memukuli Dewi dan meminta seseorang untuk bergerak kenarahnya ketika dia terluka parah. Dia yang tidak adil akan hancur! Kamu mendapatkan apa yang pantas kau dapatkan!" Kenji gusar."Aku bersumpah, aku akan memperbaiki semuanya. Tolong beri aku kesempatan lagi!" Herman memohon."Herman, dasar kau bajingan! Ayahku meninggal karena menyelamatkan orang lain. Beraninya kau memfitnahnya, mengklaim bahwa dia bertengkar dengan orang lain tanpa alasan! Jika aku melepaskanmu, bagaimana aku bisa menghibur ayahku di surga?" Kenji dengan marah berteriak."Aku mau melakukan apapun untukmu asal kau mengampuniku!" Beni memohon."Selama kau mengampuni hidupku, aku ingin menjadi orang yang biasa-biasa saja!" Herman masih berjuang, berharap Kenji bisa melepaskannya."Menyesali kelakuanmu di masa lalu? Sudah terlambat! Bukankah kamu mengklaim bahwa kamu tidak percaya pada karma? Bukankah kamu meminta karma itu datang? Seperti yang kamu i
Read more
67. Musnahnya Keluarga Terkuat Kota Tua Selatan
Utusan itu datang. Desi sangat senang karena Kaisar akhirnya akan menghentikan kemarahan Kenji.Bahkan dia berharap utusan itu bisa datang lebih awal. Hampir semua anggota keluarga Landry telah meninggal.Meski begitu, kedatangan utusan itu sekarang merupakan sebuah kabar baik. Ini bisa melindungi putra sulungnya, Aicer, dan dirinya sendiri.Dengan begitu, belum terlambat bagi keluarga Landry untuk membalas dendam pada Kenji.Utusan itu datang pada Kenji dengan tergesa-gesa."Ada instruksi dari Kaisar?" Kenji bertanya."Jendral Ken! Kaisar menyusun pidato untuk Tuan Green," kata utusan itu.Aicer dan Desi tidak percaya bahwa Kaisar benar-benar menyusun pidato untuk Zane, dan mengirim utusan untuk menyampaikan. Bagaimana dengan masalah Kenji yang mengeksekusi orang?"Kenapa kamu terlambat?" Kenji bertanya."Maaf. Tadi, dijalan cukup macet," jawab utusan itu. Kemudian dia menunjukkan pidato yang disusun oleh Kaisar.Pidatonya berbunyi: Semoga ro
Read more
68. Kepala Kepolisian Yang Ideal
"Kenji, apa kami benar-benar bisa meramal?" Dewi bertanya dengan kaget."Sedikit," jawab Kenji."Berhentilah bercanda. Aku hanya seorang kapten di Tim Investigasi. Aku sama sekali bukan calon ketua yang berkualitas," ucap Dewi."Kapten Dewi, mungkin kamu memenuhi syarat! Kenji sepertinya tahu sesuatu tentang masa depan," kata Elena."Dia benar-benar bisa meramal?" Ujar Dewi skeptis."Yah, dia pernah meramalkan bahwa aku akan mendapatkan pekerjaan di Universal Group, dan aku benar-benar mendapatkannya!" kata Elena."Kamu akan lebih terkesan jika dia memberitahumu bahwa kamu akan menjadi presiden perusahaan suatu hari nanti!" ucap Nila dalam hati dan menyeringai di benaknya."Bukankah itu hanya kebetulan? Kamu telah memenuhi syarat untuk menjadi manajer Departemen Pengembangan Proyek di Universal Group, bukan? Dia hanya beruntung." Dewi sama sekali tidak mempercayai hal-hal seperti menceritakan masa depan.Elena memang cukup bagus untuk posisi itu. "Mun
Read more
69. Guru Yang Ditindas
Hati orang-orang besar ada di mulut mereka ketika mereka mendengar Kenji akan memberi tahu mereka hal lain.Mereka bertanya-tanya apakah hal itu menyangkut mereka."Hal kedua adalah bahwa walikota Kota Tua Selatan Aicer Landry berada di balik kasus lembah kematian. Setelah operasinya gagal, dia melarikan diri ke kedutaan Kerajaan Elang dengan membawa file rahasia. Aku menangkapnya dan telah mengeksekusinya," kata Kenji.Kejutan besar mengubah rasa sakit dengan ketakutan. Meskipun mereka telah mengetahui sebagian besar ceritanya, mereka terkejut mendengar bahwa Kenji telah mengeksekusi Aicer.Aicer adalah walikota Kota Tua Selatan, tetapi Kenji membunuhnya secara pribadi. Orang yang mengetahui hal itu bisa membayangkan seberapa besar kekuatan Kenji.Dia pasti bukan hanya ketua umum tim investigasi khusus."Jangan khawatir. Kaisar telah memberiku izin untuk bertindak lebih dulu dan melapor sesudahnya," jelas Kenji.Orang-orang besar tercengang ketika mereka
Read more
70. Cerita Dari Sang Guru
"Aku punya caraku sendriri. Kamu hanya perlu menunggu kabar baik dariki," kata Kenji tenang."Kamu bukan tandingan Keluarga Brig. Jangan bertindak gegabah. Kamu hanya akan menggali lubang untuk dirimu sendiri," Serlin mengingatkannya.Serlin tahu Kenji telah mengadakan upacara pemakaman untuk ayah angkatnya kemarin dan telah menonton video Zane melawan Geng Macan. Namun, dia tidak sempat mengunjungi pemakaman karena dia harus menjual buah-buahan untuk mendapatkan uang.Karena itu, dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di upacara pemakaman."Bu Karton, jangan bicarakan ini sekarang. Sudah waktunya makan siang. Ayo kita makan di suatu tempat," saran Kenji.Di mata Kenji, Bredy bukan siapa-siapa. Kenji bisa mengeluarkannya dari pemerintahan dengan mudah. Dan Ison akan membayar mahal atas apa yang telah dilakukannya terhadap gadis itu.Jika Keluarga Brig berani membuat pergerakan untuk melawannya, Kenji tidak keberatan untuk memusnahkan semuanya.Kenji b
Read more
PREV
1
...
56789
...
27
DMCA.com Protection Status