Semua Bab Kisah Si Dewa Perang: Bab 51 - Bab 60
261 Bab
51. Rencana Keluarga Landry
Mendengar ini, semua orang yang hadir terkejut dan berkeringat."A..apa? Coba katakan lagi, Fredi. Siapa yang membunuh siapa?" Desi tidak bisa mempercayai pendengarannya."Nonya Landry, Kenji telah membunuh Tujuh Pemburu Iblis," ulang Fredi panik.Kali ini, semua orang menjadi gelisah, terutama Gani.Gani hanya merasa kasihan karena dia tidak bisa membunuh Kenji sendirian.Tapi dia tidak menyangka bahwa Kenji memiliki kemampuan untuk membunuh pembunuh bayaran peringkat sembilan di daftar hitam kerajaan. "Bukankah Tujuh Pemburu Iblis tak terkalahkan? Kenapa mereka bisa dibunuh oleh Kenji?" Tanya Desi."Aku tidak tahu. Aku mengetahui hal ini dari anggota Kepolisian. Mereka bilang jenazah Tujuh Pemburu Iblis telah dikirim ke kamar mayat," jawab Fredi."Sepertinya kita terlalu meremehkan Kenji." Sentak Irfan."Bukan hanya itu, aku juga mendengar bahwa Kenji dan Dewi, kapten Tim Investigasi, telah membunuh lebih dari empat ratis orang Geng Macan dan
Baca selengkapnya
52. Kenji Dirawat
"Kenji, benarkah itu kamu," tanya Violet kaget."Kenapa kamu terlihat sangat senanmelihatku terbaring di sini?" Kenji bertanya dengan raut tak senang."Aku... Aku senang melihatmu, tapi bukan karena kamu berada di rumah sakit." Violet tersipu malu.Kenji pernah menyelamatkannya. Sangat mengejutkan baginya untuk bertemu dengan pria ini lagi.Selain itu, dia baru saja mendengar dari rekan-rekannya bahwa Kenji dan Dewi membunuh lebih dari empat ratus penjahat di Gunung Eagle. Karena itu, dia jadi lebih memuja dan mengagumi Kenji. Violet tidak menyangka dia bisa melihat Kenji, pahlawan penyelamatnya di bangsal pada saat ini. Bagaiman dia tidak bersemangat!"Jangan terlalu gugup. Aku hanya bercanda." Melihat Violet tersipu, Kenji berhenti bercanda."Aku pernah mendengar bahwa kamu dan kapten Lowler membunuh lebih dari empat ratus penjahat di Gunung Eagle. Kamu sangat luar biasa! Bagaimana kamu bisa melakukan itu?" Violet bertanya dengan kagum."Cerit
Baca selengkapnya
53. Pasukan Khusus Divisi Serigala Bergerak
"Sulit untuk dijelaskan. Tolong bantu aku. Jika kamu melihat aku dibawa pergi oleh polisi, maukah kau menghubungi temanku?" Kenji bertanya lagi."Tentu." Violet langsung menerimanya. Kenji adalah orang yang menyelamatkan hidupnya dan telah menjadi pahlawan besar di hatinya. Bisa membantunya adalah bagian dari balas budi, lagi pula melakukan panggilan telepon tidak membutuhkan banyak usaha."Bagus! Biar aku beritahu nomornya. Ini dia..." Kenji memberikan nomor Leon."Siapa nama temanmu?" Violet bertanya sambil menerima secarik kertas dengan rentetan nomor di dalamnya."Leon," kata Kenji."Leon? Prajurit Bintang Tiga palsu yang dibicarakan orang-orang itu?" Violet sangat terkejut."Iya, itu dia" kata Kenji."Kenji, kamu adalah pahlawan besar kami! Mengapa kamu berteman dengan pria sia-sia yang mengambil gelar orang lain ini?" tanya Violet.Kenji tidak tahu bagaimana menjelaskannya."Jadi jika polisi membawamu pergi, bisakah dia membantumu? Dia bukan
Baca selengkapnya
54. Dewi Menuju Lembah Kematian
Tank-tank lapis baja muncul di jalan menuju Kota Tua Selatan. Pengemudi yang lewat bertanya-tanya apa yang akan militer lakukan? Apakah akan ada perang di kota tua selatan? Orang-orang kira mungkin akan ada sesuatu yang menarik di kota tua selatan. Malam ini, di Kota Tua Selatan sesuatu yang tidak biasa ditakdirkan untuk terjadi.Saat Divisi Serigala maju ke kota, perang antara keadilan dan kejahatan telah dimulai.Herman hanya mengirimkan bawahan kepercayaannya untuk menangkap Kenji. Itu adalah rahasia yang disimpan dari orang lain.Sebenarnya, dia tidak berencana menangkap Elena, Nila, dan Wini. Mereka kebetulan ada di sana saat dia menangkap Kenji.Karena mereka dekat dengan Kenji, dia menangkap mereka juga untuk mencegah kebocoran informasi.Mobil tahanan yang membawa Kenji, Elena, Nila, dan Wini tidak pergi ke kantor polisi. Mobil itu menuju lembah kematian di pinggiran timur kota.Menyadari hal itu, Kenji merasa ada yang tidak beres. Namun tak
Baca selengkapnya
55. Ide Bejat Desi
"Apa yang terjadi di luar?""Tidak tahu. Mungkin ada sesuatu yang sedang dibangun.""Aku kira tidak. Konstruksi tidak dapat membuat suara yang begitu keras."Haruskah kita keluar dan melihatnya?"Anggota yang bertugas memutuskan untuk melihat ke luar guna memastikan apa yang terjadi.Mereka terkejut dengan apa yang mereka lihat ketika mereka melangkah keluar dari kantor.Kantor itu dikelilingi oleh banyak tank ringan, mobil lapis baja, dan kendaraan militer beserta tentara yang membawa senjata canggih dapat dilihat di mana-mana.Tank dan mobil lapis baja semakin banyak berdatangan.Anggota polisi yang berjaga di gerbang menjadi pucat. Kakinya gemetar.Bahkan anggota yang keluar hampir mati ketakutan. Mereka semua gemetaran. Kantor polisi itu tidak pernah dikepung oleh tentara dan mereka tidak pernah mengalami hal seperti ini."Apa...Apa yang sedang terjadi?" seorang anggota bertanya dengan suara menggigil."Para prajurit itu.. Mereka terli
Baca selengkapnya
56. Dewi Tiba Di Lembah Kematian
"Pak Herman harus yang pertama. Dia yang telah menangkap mereka. Aku akan berbincang ria dengan nona Slayer dari Universal Group," ucap Beni.Sebenarnya, Beni ingin memilih Elena. Tapi Herman adalah ketua kepolisian sedangkan dia hanya seorang gangster.Dia harus membiarkan Herman memiliki Elena, untuk berjaga jika nanti Herman akan menyulitkannya dan Geng Macan karena tidak memberikan Elena padanya.Lagipula, Nila yang seorang manager utama Universal Group, juga meeuoakan wanita cantik. Beni cukup puas memilikinya."Baiklah, sebaiknya aku ikuti saranmu kalau begitu." Herman tersenyum. Ia tak mau repot-repot berpura-pura.Elena mulai putus asa. Dia tetap suci selama lebih dari dua puluh tahun. Dan itu akan dihancurkan oleh Herman, yang wajahnya dipenuhi bopeng. Dia seharusnya menerima Kenji jika dia tahu akan mengalami hal seperti ini.Nila juga merasakan hal yang sama. Ia sudah begitu lama menjaga integritasnya. Selarang, Beni yang seorang penjahat, akan mer
Baca selengkapnya
57. Dewi Melawan Musuh Sendirian
"Pak Herman, apa yang kamu lakukan disini bersama Geng Macan?" tanya Dewi."Apakah kamu buta? Aku di sini untuk membunuh Kenji!" Herman bahkan tidak berniat menyembunyikan niatnya.Bahkan jika Dewi mengetahui kebenaran, itu tidak akan jadi masalah karena dia berencana untuk membunuhnya hanya dalam sekejap."Kamu adalah ketua kepolisian. Mengapa kamu bergabung dengan Geng Macan yang jahat dan keluarga Landry? Tindakanmu dengan mereka telah melanggar hukum!"kata Dewi dengan marah."Apa lagi kalau bukan demi uang? Geng Macan dan keluarga Landry memberiku banyak keuntungan! Kau sudah menyelidikiku, kan? Biar kuberitahu sekarang. Aku sudah lama bekerja sama dengan mereka," kata Herman terus terang.Dewi menyadari bahwa ia mungkin berada dalam bahaya sekarang karena Herman bahkan tidak takut untuk menceritakan semuanya. "Tuan Herman, mundurlah sebelum terlambat! Serahkan dirimu, dan kau masih punya kesempatan untuk mendapatkan keringanan hukuman." Dewi coba m
Baca selengkapnya
58. Divisi Serigala Tiba Di Lembah Kematian
Sementara itu, tank, mobil lapis baja, dan kendaraan militer yang tak terhitung jumlahnya bergegas menuju Lembah Kematian.Udara dipenuhi gemuruh dan debu kemana pun mereka pergi.Kerumunan orang dan mobil dijalanan ketakutan dengan pemandangan yang begitu menakjubkan. Saat tentara mendekat, mereka semua mundur."Lebih cepat, lebih cepat!" Moris memerintahkan pasukan untuk mempercepat.Dia tahu Kenji bisa berada dalam bahaya di lembah kematian. Dia harus berpacu dengan waktu.Akan menjadi kerugian besar bagi Kerajaan Spade jika Kenji mati. Kaisar kemungkinan besar akan sangat marah pada Moris karena ini.Dengan urutan kebut-kebutan di tangan, semua kendaraan maju dengan panik. Bahkan mobil tentara tampak lepas landas.Mereka bergegas ke Lembah Kematian untuk pertempuran antara yang baik dan yang jahat.Pertunjukan akan segera dimulai. Dan itu pasti akan menjadi pertunjukan berdarah. ..... Sedangkan di Lembah Kematian, pertarungan terus berla
Baca selengkapnya
59. Bunuh Mereka Semua
"Musuh di sini telah melakukan kejahatan besar! Bunuh mereka semua!" perintah Kenji dengan marah.Selain melukai Dewi, mereka juga ingin memperkosa istrinya Elena, serta teman istrinya Nila, dan Wini.Bahkan kematian tidak akan menebus kejahatan mereka."Iya, Pak!" kata Moris dan Leon serempak.Kenji melanjutkan, "Jika bisa, tangkap Kepala Keluarga Landry, Orang tua Gani, Herman, Beni, Jimi, Gani, dan empat pemimpin aula Geng Macan hidup-hidup. Aku ingin membunuh mereka didepan makam ayahku pada upacara pemakaman besok! Jika mereka tidak sengaja terbunuh, tidak apa-apa. Yang pasti jangan biarkan mereka semua melarikan diri!"Menangkap mereka hidup-hidup lebih merupakan instruksi daripada persyaratan. Bagaimanapun, musuh juga bersenjata. Kehilangan pasukannya adalah hal terakhir yang tidak Kenji inginkan."Ya Pak!""Juga, minta para dokter untuk merawat Dewi sebelum menembak."Kenji tahu para musuh tidak punya kesempatan untuk kabur.Menyelamatkan
Baca selengkapnya
60. Perintah Penangkapan
Antek-antek Herman yang selamat kembali berbalik dan kabur bersama Herman.Para gangster Geng Macan melarikan diri ke arah yang berbeda seperti yang dilakukan bos mereka, Beni, dan penasihat militer mereka, Jimi.Dewi menjalani perawatan di dalam mobil militer, dan dia mendengar daya tembak dan tangisan yang tidak pernah berakhir di luar. Dia ingin melihat medan pertempuran.Ketika petugas medis wanita telah selesai menutup lukanya, dia berkata dengan penuh semangat, "Apa sudah selesai? Aku ingin keluar dan melihat."Para petugas medis tidak bisa berkata-kata. Mereka tidak mengerti mengapa Dewi tertarik dengan hal itu.Mereka sudah terlalu sering melihat adegan seperti itu. Mereka terbiasa berada di medan perang, dan mereka telah menyaksikan medan perang dengan skala yang lebih besar."Kami belum mengobati luka di kepalamu," kata seorang petugas medis."Nanti saja. Pertarungan akan segera berakhir. Bantu aku berpakaian," kata Dewi terburu-buru. Ini adalah
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
27
DMCA.com Protection Status