All Chapters of Kisah Si Dewa Perang: Chapter 41 - Chapter 50
261 Chapters
41. Tragedi Rumah Sakit
Mereka mendengar semakin banyak langkah kaki yang datang dari koridor. "Seorang perawat telah disandera oleh penjahat!""Dan dua anggota Kepolisian ditusuk. Mereka tergeletak di lantai. Darah ada di mana-mana. Mengerikan."Orang-orang berlarian di koridor dan berbicara.Kenji, Elena, dan Wini mendengar mereka. Mereka akhirnya tahu apa yang telah terjadi. Seorang penjahat menyandera seorang perawat.Beberapa orang berlari meninggalkan tempat itu, tetapi beberapa ada yang penasaran dan pergi untuk melihatnya."Elena, mari kita lihat," kata Wini kepada Elena. Dia penasaran."Lebih baik jangan. Itu terlalu berbahaya," jawab Elena. Dia takut itu mungkin berbahaya, meskipun dia juga ingin pergi."Kita ada Kenji. Dia akan melindungi kita. Tidak ada yang perlu ditakuti," kata Wini. Dia hanya melihat penjahat menyandera di film. Tapi kali ini, itu terjadi dalam kehidupan nyata. Dia tidak ingin melewatkannya."Bagaimana menurutmu, Kenji? Haruskah kita liha
Read more
42. Membunuh Dengan Satu Tembakan
Dewi tidak menyadarinya. Elena, wanita tercantik di Kota Tua Selatan, dan suaminya yang tidak berguna Kenji Ken, ada di sini sampai saat itu.Dewi mengenal mereka karena Elena yang begitu terkenal."Gadis cantik di belakang, bisakah kau membukakan borgol untukku?" Son bukan dari Kota Tua Selatan. Dia tidak tahu bahwa Elena adalah wanita tercantik di sini, tapi Son tahu dia cantik.Biasanya, wanita cantik tidak berbahaya, kecuali Dewi tentu saja.Son cukup pintar untuk tidak meminta Dewi yang membuka borgol untuknya. Son juga melihat Kenji yang tinggi dan tampak kuat. Akan berisiko jika meminta pria seperti ini untuk membuka borgol."Apa kau memintaku?" Tanya Wini. Yang dikatakan Son ambigu. Dia juga bersembunyi di balik punggung Kenji."Bukan kamu. Maksudku gadis di sebelahmu." kata Son. Wini juga seorang gadis cantik, tapi tidak secantik Elena."Jangan menyanjung dirimu sendiri" kata Wini dalam hati. Son tidak memintanya."Mengapa aku harus mendengar
Read more
43. Pandangan Luas Nila Tentang Kenji
"Mengapa?" Kenji tidak ingin pergi ke Kantor Polisi karena hal sepele seperti itu. Itu akan menyebabkan Leon mengira kalau dirinya telah ditangkap oleh Kepolisian, dan membuat Leon akan mengerahkan Divisi Serigala yang ada di luar kota. Kenji tidak punya masalah dengan Dewi. Polisi wanita ini rela mematahkan kakinya untuk menyelamatkan sandera. Itu membuatnya terkesan. Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi Kenji untuk mengerahkan pasukannya."Kau baru saja membunuh seseorang. Kau perlu memberikan keterangan di kantor polisi," ucap Dewi."Aku membunuhnya dengan satu tembakan. Aku juga berhasil menyelamatkan sandera. Apakah aku masih perlu memberi keterangan?" Jawab Kenji. "Kau mengambil pistolku dan menembak tanpa izin, terlepas dari keselamatan para sandera. Kamu menyebabkan konsekuensi yang parah dan harus memberikan keterangan." Dewi bersikeras.Elena dan Wini berterima kasih atas kejelian mereka -jangan pernah main-main dengan seorang wanita! Jika Kenji tid
Read more
44. Sebelum Pemakaman
"Tentu. Aku akan hadir," jawab Nila. Baginya, merupakan suatu kehormatan bisa diundang oleh Kenji, apapun acaranya.Pernikahannya menyebabkan kehebohan di Kota Tua Selatan bulan lalu. Nila penasaran apakah Kenji akan membuat Kota Tua Selatan kembali digemparkan.Sayangnya, kali ini bukan upacara yang membahagiakan seperti pesta pernikahan, namun sebuah acara pemakaman yang akan menyedihkan. "Aku tidak akan menahanmu. Jangan ragu untuk melakukan pekerjaanmu," kata Kenji.Nila mengangguk dan berbalik pergi.Kemudian, Kenji tenggelam dalam pikiran yang dalam.Hanya ada tiga hari tersisa sebelum tenggat waktu, tetapi baik keluarga Landry maupun Geng Macan tidak mengambil tindakan apa pun untuk menanggapi.Kenji menganggap permainan itu kurang menyenangkan untuk dimainkan sekarang.Pasukan elitnya dari Divisi Serigala, yang bersiap di luar kota, hanya menunggu perintah untuk melenyapkan keluarga Landry dan Geng Macan kapan saja."Aku tidak akan melepa
Read more
45. Ayah Mertua Yang Menjadi Penanggungjawab
Irfan setuju, "Bu, kita harus memijta bantuan Aicer. Kita tidak bisa terus diam seperti ini dan hanya melihat sambil yang duduk!""Aicer adalah pilihan terakhir. Aku punya ide lain," kata Desi."Ibu punya ide apa?" Tanya Irfan."Karena kita tidak mampu membunuh Kenji dengan tangan kita sendiri, mengapa kita tidak menyewa pembunuh bayaran untuk membunuhnya?" Ujar Desi. Semua orang mulai membual tentang kecemerlangan ide itu dan mulai memuji Desi."Ya. Kita bisa menyewa Pembunuh Bayaran!""Kita punya banyak uang dan kekuasaan. Kita tidak perlu mengotori tangan kita untuk menghadapi Kenji!""Nyonya besar Landry sangat jenius! Kenapa kita tidak memikirkan itu?""Itu jauh lebih mudah daripada membujuk Pak Herman untuk menangkap Kenji!""Kenji bukan siapa-siapa. Kita harus menyewa pembunuh bayaran tingkat atas. Saat dia keluar, dia akan mati dengan satu tembakan!"Semua orang setuju.Desi lalu memerintahkan, "Segera hubungi beberapa pembunuh ba
Read more
46. Pertarungan Para Master
Ketika ketujuh pria itu menuju ke arah Kenji dengan sanganlt cepat, mereka berhenti dan mengelilinginya dalam lingkaran.Kenji melihat tujuh pria berbaju hitam dengan wajah tertutup.Ketujuh pria itu memancarkan niat membunuh, dengan belati yang berkilau dingin ditangan. Mereka jelas bukan pembunuh bayaran biasa."Apakah kamu Kenji?" Salah satu dari mereka bertanya dengan dingin."Ya. Siapa kalian?" Kenji menanggapi dengan dingin."Kami adalah pembunuh bayaran nomor sembilan di peringkat Kerajaan Spade, bernama Tujuh Pemburu Iblis." Pembunuh bayaran itu menjawab."Jadi, kalian di sini untuk membunuhku?" Kenji tentu pernah mendengar tentang mereka.Rumor mengatakan bahwa tidak ada yang selamat dari perburuan Tujuh Pemburu Iblis."Tentu saja. Apakah kau berpikir bahwa kami di sini untuk mengobrol denganmu?" Kata pemimpin kelompok itu."Siapa yang mempekerjakanmu?" Kenji bertanya lagi."Sekarang kau akan segera mati, sekalian saja kuberitahu siap
Read more
47. Transaksi Gunung Eagle
"Kau... Kau ini sudah ditahan. Kenapa kamu masih begitu sombong?" Dewi sangat marah saat mendengar kata-kata Kenji yang begitu sombong padanya."Apa maksudmu aku ditahan? Aku hanya mencoba bekerja sama dalam penyelidikan," kata Kenji."Kami punya buktinya, dan kau baru saja mengakui bahwa kau yang membunuh orang-orang itu. Apa lagi yang harus diselidiki?" Jawab Dewi."Meskipun aku membunuh orang-orang itu, itu untuk membela diri." kata Kenji."Apa maksudmu membela diri?" Tanya Dewi."Mereka memulai pertarungan dan mencoba membunuh aku lebih dulu. Hidupku terancam dan aku tidak punya pilihan selain membunuh mereka." Jelas Kenji."Tapi kenapa mereka ingin membunuhmu?" Dewi bertanya pada Kenji lagi."Karena mereka pembunuh bayaran," kata Kenji."Apa? Mereka pembunuh bayaran?" Dewi terkejut saat mendengar ucapan Kenji bahwa orang-orang yang mati ini adalah pembunuh bayaran. "Ya, mereka adalah Tujuh Pemburu Iblis yang berada di peringkat kesembilan di
Read more
48. Kenji Dan Dewi Bertempur Bersama
"Kamu ingin mati, tapi aku tidak! Kemudikan saja yang benar. Aku tidak mau bicara denganmu!" Kenji sangat takut pada Dewi yang terus mengambil resiko.Semua pria akan mati, tetapi beberapa ada yang mati dengan kematian yang lebih berarti daripada yang lain. Kenji tidak ingin mati dalam kecelakaan mobil.Untuk memastikan keamanan, Kenji diam-diam mematahkan borgolnya. Borgol semacam ini tidak bisa menguncinya. Kenji melakukan itu bukan untuk kabur, melainkan dia harus bersiap agar bisa menggunakan tangannya untuk melindungi diri kalau-kalau terjadi sesuatu yang tak terduga."Jangan khawatir! Aku pengemudi yang hebat. Kau akan aman," ujar Dewi yakin."Sudah aku bilang jangan bicara! Atau kamu akan mati dalam kecelakaan mobil sebelum kamu pergi dan menyelamatkan rekanmu!" Kata Kenji."Apa katamu? Sialan! Beraninya kau mengutukku? Jika aku mati, aku tidak akan pernah melepaskanmu!" Dewi berkata dengan keras.Begitu dia selesai, sebuah truk besar datang denga
Read more
49. Kenji Banyak Membantu Dewi
Dewi terkejut. Ketika menghadapi serangan dari begitu banyak orang, dia tidak bisa melakukan apa-apa sehingga ia harus kembali berlindung di balik pohon.Melihat Dewi diblokir oleh daya tembak lagi, Kenji dengan cepat mengitari garis pandang musuh dan terus menembak. Mereka bisa mendengar suara tembakan dan jerit kesakitan dari segala arah.Anggota Geng Macan dan Geng Singa tidak menyadari gerakan Kenji yang menyerang dari titik buta mereka, dan beberapa dari mereka jatuh.Ada lebih dari empat ratus gangster, dan Kenji tidak menganggap mereka serius. Ketika dia menjadi pasukan khusus, dia bisa membunuh puluhan ribu musuh sendiri.Namun, dia punya cukup senjata saat itu. Saat ini, dia hanya bisa membunuh musuh dengan mengambil senjata mereka. Situasinya sangat berbeda.Dan sudah lama sekali baginya untuk membunuh musuh secara pribadi di medan perang setelah menjadi seorang Jendral Pertahanan. Prajuritnya akan mengkhawatirkannya jika mereka tahu Jendral m
Read more
50. Kabar Buruk Untuk Keluarga Landry
Ketika Kenji mendengar suara tembakan dan melihat peluru terbang ke arah kepala Dewi, dia tidak punya waktu untuk mencegat peluru seperti sebelumnya. Jadi, dia memutuskan untuk menangkisnya dengan kakinya sendiri.Musuh yang mencoba menembak Dewi memang sudah terluka dan dia berpura-pura mati untuk menunggu kesempatan menembak mati Dewi. Namun, secara mengejutkan, dia tidak pernah menyangka bahwa Kenji akan mengambil peluru untuknya.Gagal pada percobaan pertama, dia menarik pelatuknya lagi. Suara ledakan peluru terdengar. Dewi masih linglung saat mendengar ledakan itu.Tapi hal yang tak diduga oleh musuh adalah bahwa Kenji yang menembak sebelum dirinya bisa bertindak. Dia meratap sebelum tertembak mati di kepala oleh Kenji. Dia mati dengan mata terbuka yang membuktikan bahwa dia mati dengan penuh penyesalan. Dia baru saja gagal membunuh Dewi pada kesempatan yang sudah ia tunggu dan sekarang malah dia yang mati. Dewi akhirnya sembuh dari kesedihan dan
Read more
PREV
1
...
34567
...
27
DMCA.com Protection Status