Wallace memandang wajah Nicholas, lalu menghela napas pelan. "Nicholas, aku tahu kamu punya keinginan kuat untuk membalas dendam. Aku juga tahu ini disebabkan oleh kondisimu, tapi satu hal yang pasti, ini Kota Mano, kamu harus patuh pada peraturan di sini!"Nicholas memasang tampang dingin.Melihat perubahan ekspresi Nicholas, Wallace pun semakin kesal. Namun ketika dirinya teringat akan Yona, dia pun berkata lembut, "Nicholas, saat aku menahanmu pun, aku nggak akan menyakitimu. Ini kesempatanmu untuk membela diri!"Nicholas tersenyum. "Pak Wallace, aku sarankan Bapak lebih baik tidak mengerti isi pikiranku, lebih baik dengar pengakuan orang di dalam sana terlebih dahulu ....""Nggak perlu! Jangan pedulikan omongan mereka!" Wallace mengangkat tangannya lalu memberi sinyal. "Cepat kemari, kendalikan mereka semua!"Deritan pintu kamar mandi menyela percakapan mereka.Roland keluar dari kamar mandi dengan baju kusut tak beraturan. Ada bekas darah di tubuhnya dan lebam di pipinya. "Pak Wal
Baca selengkapnya