All Chapters of Beyond the Light: Chapter 41 - Chapter 50
55 Chapters
41. Playing with Fire
Tim Elite berpencar setelah memutuskan tugas masing-masing. Seth bertugas memeriksa rumah Tyra di Desa Gowi. Pilav dan Eugene bertugas mencari keberadaan kedua tahanan itu. Pilav mencari di bagian hutan, sedangkan Eugene di bagian perkotaan. Nyridia fokus mencari jejak dingin milik Roy.Saat teman-temannya sudah pergi untuk menjalankan tugas masing-masing, Pilav baru mulai berjalan ke arah hutan. Ia berjalan menyusuri hutan yang berada di dekat Soleclar. Dari sana, ia masuk ke dalam gua dan berjalan menuju tempat persembunyian Tim Elite.Tangannya menggapai tombol rahasia tempat itu dan batu yang ada di hadapannya menghilang. Dahinya mengerut ketika mendapatkan bahwa tempat itu kosong. Tyra tidak ada di sana. Pilav segera berlari keluar dari gua itu dan mengitari hutan. Entah sudah berapa lama kedua tahanan itu kabur dari Soleclar. Yang terpenting, sudah satu malam terlewati. Di saat dirinya tertidur lelap, ada dua orang yang saling ingin membunuh.Pintu besar menuju gudang Soleclar
Read more
42. Shattered Light
Setelah Klaus mengantar Pilav ke rumah sakit, ia segera mengirimkan ceodrin ke kesatria yang lain. Tidak lama setelah itu, Tim Elite dan Tim Eria kembali berkumpul di ruangan Herreros. Hanya Pilav yang tidak ada di sini karena dirinya sedang dirawat.Klaus menjelaskan rute pelarian milik Tyra dan Roy. Meski belum ada bukti pasti, tapi hanya itulah jalur yang mungkin ditempuh oleh mereka. Keberadaan Roy yang tidak jauh dari sana juga mendukung asumsinya.Penjelasan selanjutnya yang keluar dari mulut Klaus adalah bagaimana keadaan Pilav saat ia menemukannya. Klaus menceritakan semua yang ia lihat. Dia tidak tahu bagaimana pertarungan itu terjadi sejak awal, sehingga dia meminta kepada yang lain untuk bertanya langsung pada Pilav saja nanti.Tampang khawatir terlihat jelas pada wajah mereka. Luka yang didapatkan oleh Pilav dijelaskan dengan rinci oleh Klaus. Hanya saja, ia sendiri tidak tahu bagaimana Pilav diserang. Klaus sendiri memiliki luka cakaran yang sama seperti Lou—bahkan di tem
Read more
43. Fearless Soul
Setelah Tim Eria meninggalkan ruangan Herreros, Tim Elite pun maju.“Tuan, saya menemukan koin dan kepingan kaca yang sama ketika di Yasle. Koin ini berisi energi Tyra. Kami sudah mengeluarkan energi Tyra dari koin itu supaya dia tidak bisa menguping lagi,” jelas Nyridia lalu memberikan kedua barang bukti yang ia sebutkan. “Untuk pecahan kacanya, sepertinya hasil dari pertarungan dirinya dengan Roy.”“Bagaimana bisa Tyra memiliki koin dan kaca? Bukannya dia berada di Soleclar? Dari mana dia bisa mendapatkannya?” tanya Lou.“Kami juga tidak tahu, Tuan. Setelah koin dan kaca itu diteliti di Laboratorium Escalera, kami menyimpannya di markas kami untuk dijadikan senjata jika dibutuhkan. Lalu, koin dan kaca yang sempat ditemukan di rumah Roy itu masih ada di laboratorium bersama dengan barang milik Roy lainnya,” jelas Seth.“Tyra tidak mungkin mengambilnya dari lab. Apa benar koin dan kaca itu ada di markas kalian?” tanya Herreros.“Benar, Tuan. Saya yang meminta barang itu dari Laborator
Read more
44. Different Path
Klaus menjenguk Pilav yang masih dirawat. Badan perempuan itu penuh dengan perban. “Kenapa kamu datang sendiri?” tanya Pilav ketika melihat kedatangan Klaus.“Memangnya kenapa? Kamu ingin bertemu Arias?” tanya Klaus setengah meledek.Pilav tertawa. “Ya, sejujurnya, aku lebih memilih melihat Arias daripada melihatmu.”“Kalau begitu, aku pulang,” balas Klaus yang meladeni candaannya. Mereka berdua pun tertawa.“Apa Tyra sudah ditemukan?” tanya Pilav yang memulai pembicaraan.Klaus menggeleng. “Nyridia menemukan koin dan potongan kaca seperti saat di Yasle. Sepertinya, Tyra memakai taktik itu lagi.”Pilav tidak terkejut sama sekali ketika mendengar kabar itu. Dia baru pertama kali mendengarnya, tapi dia sudah menduganya.“Aku dengar, kamu membuat masalah di ruangan Tuan Herreros,” kata Pilav.Klaus merasa malu karena soal itu diungkit. “Iya.”“Tidak apa-apa. Kamu hebat. Aku juga pernah mencari masalah dengan Tuan Herreros dan aku tidak menyesalinya. Kamu ingat, kan? Meski sempat merasak
Read more
45. Her Burning Ambition
Desa Gowi, tujuh tahun yang lalu“Bagaimana keadaan Alba?”Tyra yang baru saja kembali ke rumahnya itu disambut dengan pertanyaan dari seorang gadis kecil yang sudah ia selamatkan sebelumnya. “Alba sudah tidak ada. Aku dan Ritchie baru saja kembali dari sana. Tempat itu sudah tidak ada harapan,” jawab Tyra dengan jujur.Ekspresi gadis kecil itu menjadi sangat sedih. Tangannya terus bergetar. Ia terus bergumam, “Alba … Alba ….”Tyra menghampiri gadis kecil yang terus memeluk lututnya di sudut ruangan. "Kamu mau membalaskan dendammu?""Siapa yang melakukannya?" Tidak menjawab, gadis itu malah menyerukan pertanyaan dengan nada dingin.Tyra tertawa kecil. "Pilav, santai saja. Sepertinya, sejak kita bertemu, kamu tidak bisa memercayaiku.""Jawab. Siapa?""Blade."Pilav hanya terdiam ketika mendapat jawaban yang dia inginkan. Ini bukan pertama kali dirinya mendengar nama itu. Dirinya tidak tahu banyak tentang Blade. Tetapi, sebelum ini, kerajaannya memang sudah pernah diserang oleh Blade.
Read more
46. Almost Fantasy
Tepat di malam saat Tyra membuat kesepakatan dengan Blade, Grada menambahkan sebuah bintang baru di peta dunia. Bintang milik Tyra diletakkan di Escalera—di sebelah dua bintang yang sudah redup.“Waktu dulu, kamu menyuruhku untuk menyerang Escalera dan aku menolaknya. Sekarang, aku sudah siap untuk itu,” ucap Tyra pada malam itu. Itulah alasan bintangnya bisa berada di kampung halamannya.Grada duduk di kursi kebanggaannya sambil menopang dagunya. Ia merenung mengenai keberadaan Tyra yang kembali ke Blade setelah bertahun-tahun lamanya. Untuk sementara, ia membiarkan Tyra untuk memegang kendali atas dirinya. Tetapi, bukan Grada jika ia membiarkannya begitu saja.Di umurnya yang sudah seratus tahun lebih, ingatan Grada masih terputar dengan jelas. Ia membuka kembali satu per satu memorinya untuk menemukan jawaban yang cocok. Tyra adalah orang yang tidak bisa ia remehkan.Senyumnya melebar ketika berhasil menemukan sebuah ide brilian. Sebuah tawa menyusulnya kemudian. “Kenapa aku tidak
Read more
47. Futile Endeavor
Seluruh badan Tyra membeku, sedangkan Grada tertawa dengan puas.“Kenapa diam, Tyra? Kamu bukanlah orang yang hanya diam ketika mendengar ucapanku. Mulutmu biasanya selalu berisik dan mengeluarkan kata-kata yang tidak penting,” pancing Grada.“Apa maksudmu dengan memakannya?” tanya Tyra yang mulai ketakutan.“Memang, kamu ini sangat naif. Di balik kalimatmu yang rumit, aku berhasil menemukan celah, Tyra. Kemarin, kamu hanya menyebut nama Rudolph dan Herleva. Tetapi, kamu tidak menyebut nama Ritchie yang merupakan musuhku juga,” kata Grada. “Ternyata memang benar—kamu tidak tahu soal kematiannya.”“Jawab aku. Apa maksudmu?” ulang Tyra.“Bukankah jawaban harus dibayar dengan jawaban juga? Beri tahu aku siapa cicit dari Rudolph dan pewaris Lalia’s Pendant,” balas Grada.Tyra menggigit bibir bagian dalamnya. Jika bisa jujur, dirinya sangat gugup. Selama ini, Tyra tidak tahu kabar mengenai Ritchie. Terakhir kali ia melihat keberadaan partner-nya itu adalah ketika Pilav masuk ke akademi. T
Read more
48. Invitation from Alba
“Hei! Hei! Aku ada berita yang sangat mengejutkan!”Tiga rekan satu timnya menatapnya penasaran.“Putri Kerajaan Alba ingin menikahi Seth!” seru Eugene. “Woah, Seth Adler! Kau akan menjadi anggota kerajaan!” Nyridia menutup mulutnya. “Serius?! Astaga … di mana pun Seth berada, ia selalu dilamar oleh perempuan.”“Salahkan wajahnya yang tampan,” jawab Eugene. “Ah, andai aku memiliki wajah seperti Seth ….”“Kawanku ….” Nyridia merangkul Eugene. “Itu tidak mungkin bisa.”“Kenapa aku tidak mendengar apa-apa?” tanya Seth. “Eugene, kenapa kau selalu yang pertama tahu tentang ini?”Eugene membentuk angka tujuh dengan jarinya lalu menaruhnya di bawah dagu. “Aku Eugene Moon yang tahu segalanya.”“Kamu denger dari mana?” tanya Nyridia.Eugene tidak menjawab. Ia langsung menyerahkan surat dengan amplop putih yang disegel dengan lilin berwarna emas kepada Seth. Ada lambang matahari berwarna putih yang merupakan cap khas Alba. “Pagi ini, aku tiba-tiba didatangi oleh seorang kesatria. Dia memberik
Read more
49. A Castle Full of Puppets
Dengan kakinya yang jenjang, Pilav berjalan menuju Soleclar.“Saya Pilav Yoedger dari Tim Elite. Saya ingin menemui Tuan Edberg,” ucap Pilav pada penjaga yang bertugas menerima tamu. Padahal, penjaga itu belum mengucapkan sepatah kata pun.Penjaga itu terlihat kebingungan. Dari lagaknya, sepertinya penjaga itu merupakan kesatria yang baru saja bekerja di Soleclar.Mendengar permintaan Pilav, salah satu penjaga yang tidak jauh dari sana mendekatinya. “Ikut saya.”Pilav mengikuti langkah penjaga itu hingga mereka berdua sampai di depan ruangan Edberg.“Terima kasih,” ucap Pilav kemudian membuka pintu itu.Suasana ruangan itu terlihat sangat berbeda. Interiornya tidak ada yang berubah. Tetapi, karena pemiliknya sudah diganti, rasanya tempat itu sangat asing.Edberg duduk di sofanya dengan penuh angkuh. Saat melihat ada tamu yang datang, ia memberi sinyal kepada Pilav untuk duduk di hadapannya. Sejak kedatangannya hingga berada di hadapannya, Pilav terus ditatap sinis oleh Edberg.“Ada ap
Read more
50. Prelude of Change
Tim Elite terlihat gelisah. Di atas meja yang ada di tengah mereka sudah ada tiga cangkir teh. Tetapi, tidak ada yang menyentuhnya. Keadaan mereka seperti ini karena mereka berhasil mendapatkan sebuah fakta mengejutkan.Pilav Yoedger menghilang.Hari ini seharusnya Tim Elite berkumpul untuk diskusi. Tetapi, sampai di waktu yang dijanjikan, Pilav belum juga datang. Sebelumnya, Pilav tidak pernah terlambat di setiap janji. Sekitar lima menit setelah waktu yang ditentukan itu tiba, Seth mengirim ceodrin kepada Pilav. Tetapi, tidak ada jawaban yang mereka dapatkan lagi setelah empat jam. Kini, anggota Tim Elite yang tersisa hanya bisa duduk sambil berharap mendapat kabar tentang Pilav.Tim Elite juga sudah menghampiri rumah Pilav. Dengan bantuan Lou, pintu rumahnya yang terkunci itu berhasil dibuka. Lou memang memiliki kunci cadangan untuk semua rumah para kesatria karena rumah tersebut berasal dari dana pusat. Tetapi, si pemilik rumah tidak ada di sana. Barang-barangnya juga masih lengk
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status