All Chapters of Suami Dingin Pilihan Ayah: Chapter 101 - Chapter 110
153 Chapters
Di mana Naila?
Abimana tidak menyalurkan hasratnya karena mengasihani Nadia melebihi dirinya sendiri. Seperti yang dikatakannya, dirinya berfantasi, tetapi tanpa sepengetahuan Nadia karena terlalu memalukan untuknya kala kegiatan itu diumumkan pada istrinya. Pria ini meninggalkan Nadia yang terlelap setelah sarapan dan meminum obatnya."Bagaimana keadaan Nadia?" Mila baru saja tiba di rumah setelah berolahraga kecil dengan Saraswati."Nadia anak penurut," kekeh Abimana.Saraswati menanggapi bersama kekeh, "Nadia memang anak baik, maka terkadang nenak merindukannya setiap detik.""Maaf ya nek, Abi merebut Nadia dari nenek," kelakar pria bertubuh tegap ini."Apanya yang merebut, justru nenek bahagia karena Nadia sudah menemukan teman hidup."Abimana, Mila dan Saraswati sudah duduk santai di sofa. Pria ini mulai bertanya hal serius, "Kira-kira di mana mamanya Nadia. Kalau nenek mau, Abi akan membantu mencari."Saraswati tersenyum kecil. "Nenek tidak akan menolak bantuan Nak Abi, hanya saja mungkin Nadi
Read more
Memercayai Orang yang Salah
Wanita berdarah dingin kenalan si pria cabul mengatakan yang Riana wanti-wanti padanya, maka semuanya berjalan sesuai keinginan Riana. "Jadi Riana tidak berbohong, rupanya memang benar temannya berada di luar negeri dan sempat dihubungi oleh Tania. Tania memang sangat jahat, tega sekali dia mencelakai Nadia. Wanita iblis!" Aura Abimana segera berubah kelam dan seakan ingin mencekik Tania saat ini juga."Argh!!!" teriak Abimana di dalam ruangannya yang cukup jauh dengan kamar keluarga jadi tidak ada yang mendengar selain bibi yang kebetulan sedang membersihkan area di luar ruang kerja."Pasti Tuan Abi sangat menyesali dan bersedih atas peristiwa yang menimpa Non Nadia." Bibi sangat mengasihani tuan muda yang sudah dikenalnya sejak kecil.Di dalam sana, Abimana kembali menghubungi Riana. "Kembali ke posisi kamu, tapi selama saya tidak di perusahaan tetap di posisi yang sekarang!" tegas Abimana."Baik, tuan!" Sumringah Riana. "Akhirnya saya kembali mendapatkan jabatan spesial." Kini, Ria
Read more
Kerjasama Abimana dan Riana
Rencana Riana berjalan mulus hingga seringai kemenangan ditarik. "Dengan begini Tuan Abi akan semakin membanggakan saya karena saya berhasil membuat Tania tidak menampakan diri lagi. Memang sih caranya brutal dan saya yakin Tuan Abi tidak akan menyukainya, tapi Tuan Abi tidak melarang saya melakukan cara apapun!"Sementara Riana dibalut bahagia, Tania sedang menderita. Di saat membuka mata alih-alih syurga justru ruangan kumuh yang dilihatnya. "Di mana ini?" panik segera menyerbu. Pun, tubuhnya segera bangkit, berhamburan pada daun pintu, meneriaki siapa saja yang mungkin akan menolongnya, tapi kenyataannya rumah kosong ini berada di tepian jalan raya hingga suaranya teredam begitu saja ditambah lokasi penyekapan berada jauh di belakang rumah.Seorang pria muncul, dia berkata di depan kaca yang menjadi satu-satunya akses sinar matahari. "Saya tidak berhasil mencuri benda apapun, tapi saya berhasil membawa pemilik rumah." Tawa jahatnya. Dengan sengaja dirinya berakting karena Riana mem
Read more
Keadaan Tania dan Nadia
Bel apartemen milik Riana ditekan oleh Kafka karena yang dirinya tahu Tania masih tinggal di sana. Namun, setelah mengulang hingga tiga kali, pintu tidak juga terbuka. "Apa Tania sudah tidak di sini?" Satu pertanyaan Kafka. Dirinya tahu jika Riana sedang tidak di rumah, maka seharusnya Tania yang membuka pintu.Nomor handphone Tania segera dibuhungi, tetapi nomornya tidak aktif. "Tumben, biasanya Tania selalu mengaktifkan nomor karena orangtuanya sering menguhubungi." Pria ini segera bergegas menuju kediaman Tania, tetapi di sana juga kosong bahkan seolah sudah ditinggalkan sejak lama, halamannya cukup berantakan. "Apa Tania pulang ke rumah orangtuanya?"Kafka tidak suka bertanya-tanya tanpa mendapatkan jawaban, maka di sore hari dirinya segera membuat janji dengan Riana. "Saya ingin bertemu dengan Tania. Di mana dia sekarang?""Masih di rumah saya, Tania tidak pernah pergi kemanapun, dia menumpang hidup dan melakukan segala hal di rumah saya!" ketus Riana bahkan dirinya tidak menerim
Read more
Penyelamatan
Hari baru tiba, Kafka berhasil mendapatkan kode akses masuk ke dalam aparteman milik Riana. Jadi, saat wanita itu pergi dengan leluasa Kafka masuk. Dia bukan pria bodoh, pria ini memakai jaket bertopi dan masker kala menapakan kaki di dalam apartemen untuk berjaga-jaga dari hal tidak terduga. "Tania," panggilannya dengan suara rendah, tetapi wanita yang dicari tidak menyahut.Kini, untuk langkah terakhir Kafka harus membuka satu persatu pintu ruangan. Tiga kamar ditemuinya, tapi tidak satupun yang menunjukan keberadaan Tania, pun alat komunikasinya masih belum bisa terhubung hingga Kafka menanamkan kecurigaan pada Riana.Tidak lama Kafka berada di apartemen, dirinya juga tidak meninggalkan jejak apapun selain rekaman CCTV yang sejak tadi mengawasinya, tetapi Kafka tidak takut sama sekali, toh dirinya tidak bermaksud melakukan kejahatan. Si pemilik apartemen kembali dihubungi. "Di mana Tania?""Iya Tuhan. Kamu sangat cerewet sebagai laki-laki, saya sudah mengatakannya pada Tania, tapi
Read more
Keadaan Bayinya Mengenaskan
Malam ini Kafka menginap di rumah sakit, tepatnya di ruang rawat Tania karena pria ini diminta Tania supaya tidak meninggalkannya, wanita ini trauma pada penyekapan yang memakan waktu hampir satu bulan. Kafka memilih mengalah dan berlapang dada walau wanita yang ditolongkan sedang mengandung anak orang lain, pun si wanita masih terobsesi dengan pria yang menghamilinya."Apa Abi sudah tahu?" Suara lemah Tania."Jangan pikirkan Abimana dan memangnya penting Abimana harus tahu, hm?" Kafka tidak nyaman dengan pertanyaan Tania, tapi karena dirinya pria berhati mulia maka mampu memaafkan Tania begitu saja."Setidaknya dia harus tahu kalau bayi yang selama ini penting baginya pernah melewati masa sangat sulit. Kelaparan, kurang gizi dan banyak lagi, bahkan saya sering meminum air keruh dari keran. Bayi ini merasakan semuanya," rintih Tania.Kafka tidak ingin hanyut dalam penderitaan Tania walau semuanya terdengar memilukan. "Dokter mengatakan keadaan kalian tidak seburuk kelihatannya dan dok
Read more
Hanya Peduli pada Bayinya
Riana tersentak, tetapi tentu saja akan menghindari kalimat Abimana walau kenyataan yang dilakukannya memang sesuai dengan ucapan sang tuan. "Tuan, apa maksud anda?"Abimana membalik tubuhnya, manatap Riana dengan sengit. "Saya memang puas dengan pekerjaan kamu, hingga hidup saya dan Nadia tenang dan nyaman, tapi saya tidak menghalalkan segala cara seperti yang kamu lakukan. Kenapa harus menyekap Tania, kamu tahu kan dia sedang mengandung. Bagaimana jika bayinya tidak selamat heuh, kamu siap membayar nyawa dengan nyawa!"Riana semakin tersentak saja oleh kalimat Abimana. "Tuan, tolong jangan mengatakan hal mengerikan seperti itu. Saya ...." Kalimatnya dipotong oleh Abimana."Tandatangani saja, saya tidak membutuhkan orang seperti kamu!"Riana tidak ingin mengalah dan menyerah. "Bagaimana dengan kerjasama kita, tuan menginginkan saya menyingkir Tania, saya sudah melakukannya, tapi sekarang saya merasa dikhianati, tuan harus membayarnya!" Wanita ini memberanikan diri menentang Abimana k
Read more
Katakan yang Sebenarnya Siapa Ayah Si Bayi?
Dua minggu berlalu, kehamilan Tania sudah menginjak bulan ke lima. Tania menghuni kediamannya, dua orang bodyguard utusan Kafka menjaga dua puluh empat jam bergilir maka hidupnya sangat tenang tanpa gangguan siapapun dan tanpa mengganggu siapapun.Perut buncit Tania menjadi kebahagiaan tersendiri, tetapi tidak bertahan lama karena kedua orangtuanya datang dan mengetahui kehamilan di luar nikah putrinya. "Siapa ayah si bayi, katakan!" tegas Bima.Pertanyaan Bima membuat Tania mati kutu karena kebingungan harus memberikan jawaban seperti apa. Bima kembali mendensak. "Katakan!"Tania hanya memandangi kedua orangtuanya dengan panik dan nanar. "Pa, ma ..., Tania sudah mencoba meminta pertanggung jawaban Abi, tapi Abi tidak bisa menikahi Tania.""Pria brengsek. Dia meninggalkan kamu karena ingin lari dari tanggung jawab!" Bima berdiri geram dengan kedua mata berkobar.Tania memegangi kedua sisi kepalanya seakan menahan sesuatu yang mengganggu pikirannya. Maka, Nia segera memberikan rangkula
Read more
Konferensi Pers
Tania rasa percuma saja mengungkapkan identitas Kafka toh pria itu tidak akan pernah bertanggung jawab atas bayinya. "Bayi ini milik Abimana ma, Kafka cuma kambing hitamnya Abi."Nia mendesah pelan, hatinya hancur hanya saja tidak bisa diungkapkan pada Tania, apalagi saat putrinya mengandung. "Iya sudah, kamu hidup sebagaimana mestinya saja, mama akan selalu ada di samping kamu." Wanita ini memutuskan tetap tinggal di kediaman putrinya walau suaminya harus kembali karena harus mengurus perusahaan.Setelah dari rumah sakit, pria yang sejak tadi dibicarakan Nia akhirnya menunjukan batang hidungnya, tetapi bukan untuk memerkenalkan diri melainkan hanya ingin memeriksa bodyguard yang dipekerjakannya untuk menjaga Tania, pun pria ini tidak pernah tahu jika kini Tania tinggal bersama orangtuanya."Jadi kamu pria bernama Kafka?" Nia memerhatikan Kafka dari bawah hingga ke atas sebelum memersilakan pria itu masuk."Iya, nyonya. Senang bertemu dengan anda." Kafka mengulurkan tangannya bersiap
Read more
Kejahatan Tania dan Riana
Tania sudah tidak bisa menutupi segudang hal buruk yang terjadi padanya, dan dia mengakui bahwa si pria cabul pernah mendapatkan titah jahat darinya. Begitupun menceritakan tentang Riana. Maka, hampir saja Nia dibuat tidak sadarkan diri dengan sederet peristiwa di luar dugaannya. "Sayang, kenapa kamu hanya diam. Kamu punya orangtua, kami akan selalu ada buat kamu!""Maaf ma, Tania melakukan kejahatan yang mungkin membuat Tuhan murka, maka mana bisa Tania mengadu pada mama apalagi meminta bantuan walau Tania ingin karena selama disekap Tania merasa hidup ini sudah berakhir," lirihnya.Nia dibuat kalang kabut dengan segala hal yang membuatnya pusing, kemudian memandangi Tania dengan insten. "Mama yakin, jika Abimana berkata benar kalau bayi itu bukan miliknya, tapi milik Kafka-pria yang tadi siang kesini. Iya kan?""Kenapa mama bisa membuat kesimpulan seperti itu?" sendu Tania."Karena Abimana bersikeras mengatakan jika itu bukan bayinya. Berbeda dengan kamu!""Abi kan laki-laki ma, Abi
Read more
PREV
1
...
910111213
...
16
DMCA.com Protection Status