Niat awal Abimana adalah meniduri Nadia malam ini sebelum istrinya mendapatkan jadwal menstruasi, tetapi karena Nadia sedang bersedih maka niatnya diurungkan, pria ini memeluk serta mengelus puncak dahi Nadia. "Sayang, sudah malam, tidurlah.""Saya sedang sangat merindukan papa," rintih merindu Nadia yang ditunjukan dalam suara serta raut wajahnya."Doakan saja, dan kamu tidak perlu khawatir papa sudah tenang di sisi Tuhan.""Selain merindukan papa, saya juga merindukan mama yang entah di mana, sedang apa dan apakah mama masih berada di dunia yang sama dengan Nadia.""Pasti suatu hari nanti kamu akan mendapatkan jawabannya." Selesai kalimat Abimana, Nadia mulai menurunkan kelopak matanya perlahan, memejamkan matanya, sedangkan Abimana tetap mengelus puncak dahi istrinya hingga dirinya ikut terlelap.Keesokan paginya ternyata Nadia tidak ingin kuliah, suasana hatinya sedang tidak memungkinkan maka Saraswati tidak bisa memeriksakan dirinya ke dokter atau memanggil dokter. "Nek, kita ber
Read more