Semua Bab Kuizinkan Suamiku Menikah Lagi : Bab 41 - Bab 50
55 Bab
40. Daffa Melamar Vira
Tiga tahun kemudian...Setelah bekerja sama dengan Eddy's Wedding Organizer, perkembangan bisnis Vira jauh semakin lancar, kini pelanggannya bukan hanya dari orang dalam negeri saja, namun Vira juga terkadang menerima pesanan pembuatan gaun pengantin dari orang luar negeri.Tidak hanya itu, sekarang banyak artis juga yang sudah mempercayakan pada Vira untuk merancang busana mereka. Kini Vira telah menjadi desainer terkenal sesuai dengan impiannya dulu."Selamat ya, acara malam ini sukses besar," ujar Yusuf memberikan selamat atas acara fashion show yang diadakan oleh Vira untuk pertama kalinya."Terima kasih, Mas. Ini kan berkat bantuan Mas Yusuf juga," balas Vira seraya tersenyum. Vira tentu harus berterima kasih, karena Yusuf lah yang membantu menyiapkan gedung untuk acara ini."Emm ... oh ya, ngomong-ngomong kamu besok ada acara nggak? Kalau luang, bagaimana kalau kita makan siang bersama?" Sebenarnya Vira besok masih memiliki sedikit pekerjaan, namun ia tidak enak jika harus meno
Baca selengkapnya
41. Kabur
Beberapa hari kemudian ...Vira terkejut ketika mendengar Lukman masuk penjara, ia tidak menyangka jika mantan suaminya itu berani melakukan tindakan korupsi di perusahaan.Kini harta benda milik Lukman sudah habis tak bersisa, sebab hampir semua properti miliknya juga telah disita. Kini hanya tinggal rumah milik kedua orang tua Lukman yang bisa digunakan Ayu untuk berteduh."Astaghfirullah, aku tidak menyangka bahwa Mas Lukman bisa melakukan kejahatan seperti ini," gumam Vira ketika melihat berita di media sosial."Lalu, bagaimana keadaan Ayu dan Ibunya Mas Lukman, ya?" Lanjutnya."Eehh ... kenapa kamu malah mikirin mereka? Pikir saja masalahmu sendiri, sekarang kamu sudah bisa memutuskan belum, kamu mau pilih siapa di antara Bos Daffa dan Yusuf?" Della sontak mengomel ketika Vira malah memikirkan keluarga mantan suaminya itu, sebab ia tidak suka.Vira tersenyum. "Rahasia," sahutnya yang berniat menggoda Della."Eeeehh ... udah berani ya kamu, main rahasia-rahasiaan denganku! Awas saj
Baca selengkapnya
42. Menghilang Untuk Sementara
Tadi sore Lukman memang kabur ketika mobil polisi sedang membawanya menuju penjara, setelah pembacaan sidang terakhirnya di pengadilan.Lukman berhasil melawan para polisi yang mengawalnya, dengan bantuan para preman yang ia sewa sebelum dirinya di tangkap. Lukman memang sudah mempersiapkan semuanya dengan sebaik mungkin, sejak sebelum ia melakukan tindakan kejahatannya."Sudah, jangan banyak bicara. Ayo, cepat masuk!" Lukman langsung menarik tangan Ayu dan berjalan kembali ke rumah.Sedangkan Ayu yang berada di belakang Lukman, ia melangkah kembali ke rumah dengan perasaan takut. Bagaimana jika nanti Lukman tahu kalau dia baru saja melakukan hal buruk pada ibunya?"Ahh ... brengsek!" Lukman membanting kacamata dan topi yang baru saja ia pakai ke atas sofa. Lalu kemudian ia memandang Ayu dengan tajam."Kau mau pergi ke mana? Kabur?" tanya Lukman sinis.Ayu menggeleng dengan takut, sedangkan Winda yang berada di samping Ayu, ia juga tampak ketakutan melihat Ayahnya seperti ini."Huh,
Baca selengkapnya
43. Pernikahan Daffa dan Vira
Beberapa Minggu kemudian....Hari ini adalah hari kebahagiaan untuk Daffa dan Vira. Setelah Vira menjawab lamaran Daffa, bahwa ia setuju untuk menikah dengan Daffa, di saat itu juga Daffa langsung pergi mengurus surat pernikahan mereka.Acara akad nikah mereka diadakan di rumahnya Vira, dengan hanya mengundang orang terdekat saja. Baru kemudian nanti malamnya, mereka akan mengadakan resepsi di salah satu hotel miliknya Daffa, dengan mengundang semua kenalan mereka. Dan, saking senangnya, Daffa bahkan tidak mempedulikan bahwa ibunya bisa hadir ke acara pernikahan mereka atau tidak, sebab saat ini ibunya Daffa masih berada di luar negeri.Dan, hal inilah yang membuat Vira merasa kurang nyaman, sebab ia takut jika ternyata ibunya Daffa tidak menyetejui pernikahan mereka."Kenapa kamu terlihat gelisah seperti itu? Jangan bilang kalau kamu sedang gugup. Huh, padahal ini bukan pengalaman pertama, tapi masih aja gugup," goda Della ketika melihat Vira tampak tidak tenang dalam duduknya."Is
Baca selengkapnya
44. Kekhawatiran
"Mas Daffa.""Nak Daffa."Asih dan Vira tersenyum canggung, sedangkan Daffa tanpa sungkan langsung memberi tatapan nyalang pada Asih."Bu Asih, jangan kira Vira sudah menganggap Anda sebagai orang tuanya, hingga kemudian Anda bisa mempengaruhi Vira agar tidak jadi menikah dengan saya." Daffa dengan langkah angkuhnya menghampiri mereka berdua, lalu kemudian ia berdiri di samping Vira."Ee, Mas. Sepertinya kamu salah paham, maksudnya Bunda bukan begitu, Beliau hanya ingin--""Sayang, aku tahu Bu Asih hanya sedang khawatir denganmu. Tapi, tidak seharusnya ia mengatakan itu di hari pernikahan kita. Dan, Anda Bu Asih, saya sebagai calon suaminya Vira sangat berterima kasih atas perhatian Anda kepada calon istri saya. Namun, maaf. Sepertinya itu tidak perlu, karena saya sangat mencintai Vira. Jadi tidak ada alasan untuk Anda meragukan perasaan saya, karena saya pun sudah berjanji akan selalu melindungi Vira, meskipun saya harus berhadapan dengan Ibu saya sendiri."Jawaban tegas Daffa sepert
Baca selengkapnya
45. Pengantin Baru
"Sayang, aku mau lagi," bisik Daffa di telinga Vira yang masih tidur. Tadi selepas salat subuh, Vira dan Daffa kembali tidur, karena mereka berdua sangat kelelahan."Hah, tapi kan semalam udah tiga kali, Mas?""Masih kurang," sahut Daffa seraya uyel-uyel manja di belahan dada Vira.Vira mendesah, namun akhirnya ia mengangguk. Sedangkan Daffa tersenyum senang karena keinginannya terwujud.Sudah seminggu ini Daffa dan Vira menghabiskan waktu mereka hanya di atas ranjang saja. Dan, kegiatan indah ini belum berakhir, karena Daffa sudah merencanakan bulan madu untuk mereka berdua."Terima kasih," ujar Daffa seraya mengecup kening Vira, dengan napas yang masih memburu, Daffa kemudian turun dari atas badan Vira, lalu berbaring di sampingnya."Kita masih memiliki waktu dua jam untuk beristirahat, lalu setelah itu kita harus bersiap-siap pergi ke Bali.""Bali? Lho, kenapa?""Ya bulan madu donk, Sayang. Kita kan pengantin baru.""Tapi kan, Mas. Setiap hari kita kan sudah melakukan itu, jadi bua
Baca selengkapnya
46. Pengantin Baru
Sesampainya di Bandara, mereka langsung pergi menuju hotel, karena hari sudah larut malam. Untung saja mereka tadi menaiki jet pribadi, jadi mereka bisa seenaknya sendiri mengubah jadwal penerbangan mereka.Vira, Daffa, dan Ervan berangkat ke Bali mundur dari jadwal, akibat kelakuan Daffa yang tidak bisa melepas Vira dalam kungkungannya.Hotel yang dipilih Daffa berada di sekitar pantai Kuta. Daffa sengaja memilih hotel di dekat pantai Kuta, agar Vira bisa pergi ke pantai kapanpun ia mau.Sesampainya di depan hotel."Vira, ...." teriak Della seraya melambaikan tangannya, lalu kemudian ia segera berlari menghampiri sahabatnya itu."Della, kamu di sini juga?" tanya Vira seraya membalas pelukan Della."Iya, kata Pak Bos ini sebagai hadiah karena aku menjadi sahabat terbaikmu."Vira yang mendengar itu, ia langsung menoleh ke arah Daffa. "Terima kasih, Mas," ujar Vira yang terlihat bahagia, sebab suaminya benar-benar memikirkan apa yang membuat ia senang, salah satunya dengan mengajak Del
Baca selengkapnya
47. Daffa dan Ervan
Keesokan harinya.Semalam tidak ada drama Daffa meminta jatah pada Vira lagi, sebab Daffa mengerti kalau Vira benar-benar sangat lelah. Daffa juga sengaja membiarkan Vira bisa tertidur dengan pulas, agar hari ini Vira bisa menikmati liburannya bersama Della. Ya, hari ini Daffa terpaksa melepaskan Vira bersama sahabatnya itu, karena Daffa tiba-tiba saja diajak bertemu oleh rekan-rekan bisnisnya yang berada di Bali. Karena dalam pertemuan ini banyak bos-bos hidung belang, maka Daffa sengaja tidak mengajak Vira, sebab Daffa tidak rela jika istrinya itu jadi pusat perhatian rekan-rekan bisnisnya.Bagi Daffa, Vira terlalu cantik, jadi hanya dia saja yang boleh memandang dan mengagumi keindahan istrinya itu."Bos, kenapa kita tidak mengajak mereka berdua? Kan sekalian nanti mereka bisa jalan-jalan ke mall," ujar Ervan yang duduk di samping Daffa. Saat ini mereka berdua sedang berada di dalam mobil yang melaju menuju salah satu mall terdekat di daerah tersebut."Nggak, aku nggak sudi istr
Baca selengkapnya
Pengumuman
Selamat siang semuanya ~Terima kasih ya karena sudah setia ngikutin cerita KSML hingga bab ini. Oh ya, ini berkaitan dengan GA yang aku umumkan waktu itu, aku lihat posisi pemberi gem terbanyak, dan komentar paling banyak orangnya udah ganti posisi ya ...Di sini aku lihat ka @Rinlee yang menduduki posisi pertama pemberi gem terbanyak dan juga komentar terbanyak. Misalkan ada yang nggak percaya, kalian bisa mengeceknya sendiri.Jadi, di sini aku ingin memberi tahu bahwa, aku nggak buat aturan bahwa pemenang pemberi gem terbanyak dan komentar terbanyak harus berbeda orang. Jadi, misalkan Ka Rinlee ini tetap menduduki posisi pertama di pemberi gem terbanyak dan komentar terbanyak, jadi ia berhak menerima hadiah ke dua-duanya.Karena hadiah untuk saat ini Ria belum bisa kasih banyak, sebab antusias pembaca yang masih dibawa standard, jadi ria hanya bisa kasih pulsa/saldo dana dengan nilai masing-masing 25 ribu saja. Dan, misalkan nanti Ka Rinlee menang dua kategori itu sekaligus, maka i
Baca selengkapnya
48. Bulan Madu Sudah Berakhir
Matahari semakin terik, namun Vira dan Della tampak tidak terganggu dengan cuaca panas saat ini."Del, aku rasa Ervan itu menyukaimu deh," ujar Vira yang mulai bisa melihat bahwa Ervan diam-diam sering mencuri pandang ke arah Della.Della mendesah, ia juga mengetahui kenyataan ini. Lebih tepatnya Della juga sudah mengetahui hal ini sejak lama."Kamu masih ingat nggak, dulu aku pernah cerita tentang cinta pertamaku," ujar Della dengan mata yang menerawang kenangan masa lalunya.Vira mengangguk. "Iya, cowok itu terlalu pendiam kan. Dan, meki dia terlihat menyukaimu, tapi dia tidak pernah menyatakan cinta padamu.""Iya, hingga akhirnya aku bertemu dengan Nicole. Dan bodohnya dia, dia baru menyatakan cinta setelah aku bersama Nicole."Vira tertawa, namun kemudian ia ingat sesuatu. "Eits, jangan bilang kalau itu Ervan ya? Astaghfirullah, kenapa aku juga baru ingat, cowok yang waktu itu kamu ceritakan, namanya juga Ervan bukan?"Vira sontak menepuk keningnya sendiri, bisa-bisanya ia lupa de
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status