"Bundaaa ... Bundaaa ...!" Pras spontan berdiri ketika mendengar teriakan Giska dari luar. Ruang makan yang menyatu dengan ruang tamu, memudahkan Pras dan Sera melihat kedatangan Giska dari jendela kaca yang berukuran besar. Dari pintu gerbang tampak Agung menuntun Cika, sedangkan Giska melompat-lompat menuju teras. "Bundaa, ada adik Cika." Kembali terdengar suara Giska dari luar. "Kamu lanjutkan makan saja, biar aku yang keluar." Sera bergegas keluar tanpa menunggu respon dari Pras. Melihat ada Agung di teras, Pras bergegas menyusul Sera. Sesampainya di teras, Pras langsung menatap gadis kecil yang sejak tadi terus ia pikirkan karena rasa bersalahnya. "Giska ... maafin Papa, Sayang!" Pras menghampiri gadis cantik yang mulai beranjak remaja itu. Akan tetapi, Giska justru mematung melihat kehadiran papa sambungnya di rumah itu. Sorot matanya mencerminkan kekecewaan yang mendalam. Dada Pras bergemuruh. Ia pun merasakan nyeri melihat cara Giska menatapnya."Giska ..." Pras mula
Last Updated : 2023-09-19 Read more