All Chapters of Terjebak Gairah Tuan El: Chapter 81 - Chapter 90
134 Chapters
Delapan Puluh Satu
Hari libur kali ini Elvaro tidak pergi ke mana-mana. Pria itu menghampiri bu Siti yang sedang menyiram bunga di taman. Ada hal yang ingin dirinya tanyakan pada wanita itu. Karena bu Siti sering ikut pergi bersama dengan Bella. "Pagi, Bu," ujar Elvaro. Ia merenggangkan otot-otot sembari menikmati udara pagi. Pikirannya tak secerah mentari hari ini. Otaknya masih penuh dengan berbagai prasangka. Rasa curiga pun masih hinggap di hatinya. Entah lah sekarang dirinya tidak bisa mempercayai orang dengan penuh. Ia harus berhati-hati dengan siapa pun juga. Masalah Melissa, masalah Edo membuat hatinya tak tenang. Takut jika dirinya kembali terkhianati lagi oleh wanita yang menjadi pendampingnya. Hati manusia memang tidak ada yang mengetahuinya. Ia juga tak ingin jika adik dan keponakannya kembali lagi pada lelaki licik itu. Ia selalu menanyakan perkembangan Dion kepada sang adik. Dirinya tidak boleh lengah sedikit pun. "Pagi Tuan, mau pergi jogging Tuan?" tanya Bu Siti. Ya, biasanya Elvar
Read more
Delapan Puluh Dua
Elvaro tidak pernah menduga jika masalah tentang Edo dan Bella akan mengusik pikirannya. Padahal ia memiliki segalanya bagaimana bisa dirinya harus takut kehilangan Bella.Dia bisa mendapatkan banyak wanita yang ia inginkan.Saat merebut Bella dari Edo. Namun kali ini ia merasa kalah iya sudah merasa jatuh cinta dan sulit melepaskan Bella. Tak rela rasanya jika sang istri harus kembali jatuh ke pelukan lelaki itu. Entahlah kali ini Elvaro tidak bisa melepaskan Bella. Jika Melanie dengan mudahnya ia lepaskan begitu saja, tetapi tidak dengan Bella batinnya menolak. Bahkan ia tidak percaya jika Bella berkhianat dan bersekongkol dengan mantan suaminya. Ya, hatinya terus bergejolak menolak hal tersebut. Bella bukan wanita seperti itu, Bella wanita pilihannya, kali ini dirinya tidak salah pilih. "Itu tidak mungkin," ujar Elvaro.Elvaro tidak menyangka jika ia akan bertemu dengan Edo kembali. Harusnya dulu ia menyingkirkan Edo dan memasukkannya ke dalam penjara. Maka hubungannya dan Bell
Read more
Delapan Puluh Tiga
Elvaro masih menunggu kabar dari David, sayangnya kali ini asisten itu lama mendapatkan informasi perihal Edo, karena David harus keluar kota ada urusan yang tidak bisa ditinggalkan. Dirinya benar-benar tidak sabar untuk menunggu akan hal itu. Ingin segera membongkar drama Edo dan Bella yang menyita banyak pikirannya. Kesal ia, bimbang harus menunggu. Hidup dalam segala macam rasa curiga yang membelenggu. Ya, dirinya takkan membiarkan dibohongi kembali oleh seorang wanita. Cukup baginya perihal Melanie yang pertama tidak untuk kedua kalinya. Dahi Elvaro mengernyit, tak seperti biasa Bella tidak menyambutnya di depan pintu. Namun, ia tidak memedulikan perihal itu lagi pula dirinya sedang tidak ingin bertemu dengan Bella. Namun, seperti ada yang hilang, padahal dulu ia terbiasa pulang tanpa sambutan Bella. Mengapa sekarang terasa berbeda? Elvaro melangkah pelan, ia mulai melepaskan dasi yang dikenakan dan melipat kemeja panjangnya itu hingga siku. Tubuhnya cukup lelah. Kemacetan
Read more
Delapan Puluh Empat
Saat Melisa pulang ke rumah dia tidak menemukan Dion di rumahnya, ada Malika dengan asisten yang baru saja pulang dari kampung. Cinta itu mengambil ponsel di tasnya, ada sebuah pesan yang baru saja ia baca ternyata dari sang suami. "Sial, kenapa dia harus keluar kota lagi?" Alisa bergumam sendiri, dia emosi karena Dion tiba-tiba pergi ke luar kota. Melisa yakin suaminya pasti sudah menemui wanita itu. Sayangnya, detik ini dia belum menemukan titik terangnya.Dion kembali lolos dan Melisa kembali geram karena sama sekali tidak bisa menemukan akar dari masalahnya. Harusnya, ia terus mendekat pada sang suami. Hanya saja, ia merasa jijik jika membayangkan suaminya sedang tidur bersama wanita lain.Kembali dering ponselnya berbunyi, dia malas mengangkatnya. Namun ponsel itu terus berbunyi seolah-olah sedang terburu-buru.Merasa kesal ia melihat siapa yang menelponnya."David." Lihat nama asisten sang kakak di layar ponsel, Melisa pun langsung mengangkatnya."Iya, Vid. Ada apa?" tanya Mel
Read more
Delapan Puluh Lima
Bella tak habis ucapkan syukur saat melihat dua garis merah dalam tespek itu. Ia pun langsung keluar pada gue sama dokter dengan wajah semringah."Bagaimana hasilnya Bu, ya dari wajah Ibu ada sebuah kebahagiaan yang terpancar," tebak sang dokter."Iya Dok, bersyukur dua garis merah dalam tespek ini.""Kalau gitu kita cek ya Bu, silahkan tiduran dibantu oleh suster kita lihat lewat USG ya."Dibantu oleh suster Bella pun mengikuti apa yang dikatakan Dokter. Setelah diperiksa bila pun kembali mendengar penjelasan dokter. Usia kandungannya memasuki lima Minggu. "Saya berikan vitamin untuk ibu, kurangi aktivitas berat terutama berhubungan dengan suami karena kandungan Ibu masih sangat lemah. Di takutkan mengalami keguguran.""Baik Dok."Bella keluar dari ruangan dokter kandungan langsung ke farmasi untuk mengambil obat. Dia tidak hati bersyukur, ia akan mengabari suaminya sudah berada di rumah. "Aku harus ke swalayan juga, buah baik untuk ibu hamil, begitu juga susu hamil seperti aku h
Read more
Delapan Puluh Enam
Tangis Melissa terhenti saat mendengar ucapan David. Wanita itu melirik sinis, bagaimana bisa dirinya sedang terluka sedangkan pria itu malah mengajak bercanda. "Ini enggak lucu! Kamu tahu aku sedang terluka, kamu masih bisa bicara itu hah? Di mana si hati kamu?" "Aku hanya ingin menghibur agar kamu tidak terlarut dalam kesedihan yang seharusnya enggak kamu tangisi." "Jadi aku harus apa?" Tiba-tiba Melisa kembali menagis dan memukul-mukul tubuh David sebagai pelampiasan karena Dion. David membiarkan Melisa terus memukulinya agar tenang."Kenapa harus aku yang mengalami kegagalan. Aku begitu percaya pada dia, balasannya apa?"Lagi tangis itu terdengar di telinga David. Dia kembali mencoba membuatnya tenang. Lebih baik ia mengajaknya pulang dari pada terus menangis dan membuatnya pusing.Sementara itu, Dion mencoba menelepon Mellisa. Namun, sang istri tidak akan menjawabnya karena memang sudah tak mau di ganggu. "Mas, sudahlah. Bukannya kamu mau kalau berpisah dengan istri kamu it
Read more
Delapan Puluh Tujuh
Sejak dalam perjalanan, semakin saja gelisah. Ia mencoba berpikir tenang, tapi bagaimana pun hatinya tidak akan bisa tenang. Sesampainya di rumah Bella langsung masuk dan menghampiri Bu Siti. Ia tidak melihat mobil Elvaro yang sudah terparkir, sepertinya sang suami belum juga sampai. "Tuan belum sampai?" tanya Bella."Belum, Nyonya. Tapi, tadi Tuan telepon. Dia menayangkan soal Nyonya Bella, pas Bu Siti bilang ke rumah sakit nada suara tuan tinggi"Bella yakin sudah pasti jika Ibu mertuanya sudah memberi tahu semua yang terjadi saat pertemuan mereka. Apapun yang terjadi nanti, Bella akan menerima semuanya dengan lapang dada. tidak mudah menjelaskan pada Elvaro, apalagi sang suami sedang emosi. Hal ini tidak mudah meyakinkan sang suami jika tidak ada yang terjadi sesuatu antara dirinya dan Edo."Aduh Ibu jadi gak enak sama Nyonya. Harusnya ibunya ke rumah sakit," ujar Bu Siti merasa bersalah."Ini bukan kesalahan Bu Siti," ucap Bella.Bella kemudian menceritakan apa yang sedang t
Read more
Delapan Puluh Delapan
Mendengar ucapan Deswita, Bu Siti merasa tidak baik-baik saja hatinya. Apalagi yang merasakan juga apa yang dirasakan Bella, sudah pasti sangat terluka. Wajah Bella terlihat sangat pucat, ia merasa sedih bercampur kecewa melihat perubahan sang suami. "Dia wanita kampung, mau di dandani atau di rubah seperti apapun tetap akan menjadi wanita kampung. Tidak akan pernah menjadi Nyonya besar."Bella bangkit dia mencoba berdiri dengan tegap, tubuhnya terasa sangat lemah tapi ia mencoba untuk kuat demi harga dirinya di hadapan ibu mertua dan suaminya."Aku tidak pernah meminta menjadi Nyonya, tapi sebuah keadaan yang memaksa aku untuk datang ke sini dan menjadi Nyonya. Mungkin harusnya aku sadar diri, karena wanita seperti aku memang tidak pantas untuk Tuan Elvaro."Cukup kesabaran Bela, ia tidak sudi dihina terus-menerus. Hanya sekarang sebuah kesalahpahaman, sang suami sama sekali tidak ingin mendengar ia menjelaskan penjelasannya.Baginya, untuk apa tetap di situ jika tidak ada sebuah k
Read more
Delapan Puluh Sembilan
Setelah masuk ke ruangan Elvaro, keduanya tidak saling bicara dalam beberapa menit. Tidak ada kata yang keluar dari mulut mereka berdua. Hanya hembusan nafas David yang begitu panjang. "Apa ada yang saya tidak tahu Tuan?" tanya David memberanikan diri.Akhirnya Elvaro menatap David yang sedang berada di hadapannya. Tidak mengerti mengapa asisten itu bisa datang di saat seperti ini padahal Ia sama sekali tidak menghubunginya.Seharusnya David masih berada di Bogor, tapi pria itu malah gini berada di hadapannya dan bertanya seolah-olah dia tahu sesuatu."Kenapa kamu ada di sini? Bukankah kamu sudah menjalani proyek di Bogor?" tanya Elvaro dengan nada tegas.David menceritakan apa yang sedang terjadi. Bagaimana bisa dia bisa datang ke sini dan juga tentang perselingkuhan Dion yang tiba-tiba saja terbongkar karena ketidaksengajaan mereka bertemu. Sesuatu yang sedang ia jalankan juga adalah perintah untuk mencari tahu tentang Dion. David merasa bersalah karena tidak mencari tahu lebih da
Read more
sembilan Puluh
Melisa hanya tersenyum mendengar sang Ibu begitu percaya diri saat mengatakan jika Alvaro akan mengikuti apa yang diinginkannya. Padahal wanita itu lupa saat Elvaro ingin menikahi Bella, sang kakak sama sekali tidak menggubris ucapan ibunya."Kita lihat saja, jangan terlalu percaya diri. Aku takutnya Mama kecewa lalu sakit hati," ujar Melissa.Deswita tidak mendengarkan ucapan sang anak, wanita dengan blus merah itu langsung masuk ke dalam kamar untuk membersihkan dirinya karena sudah terlalu gerah. Sementara Melisa Masih bersama sang ayah di ruang tamu. Melisa sedang membicarakan tentang Dion, sejujurnya ia tidak mau mengatakan hal itu namun semua harus diketahui sang ayah karena ia tidak tahu harus mengatakan pada siapa lagi. Tidak mungkin ia mengadu pada ibunya apalagi Elvaro yang sedang patah hati yang kecewa.Ferdinand begitu marah pendengar apa yang diceritakan oleh Putrinya. Selama ini dia percaya pada Dion, tapi kenyataannya pria itu malah melakukan hal di luar dugaan. Sepert
Read more
PREV
1
...
7891011
...
14
DMCA.com Protection Status