All Chapters of Legenda Jenius Beladiri: Chapter 11 - Chapter 20
91 Chapters
Pil Pondasi Tubuh
Beberapa perwakilan sekte mulai memperebutkan Lin Feng yang berhasil membuat mereka kagum saat Lin Feng mengalahkan lawan-lawannya. Namun, Lin Feng melihat seorang perwakilan sekte yang tidak mendekati dan menawarinya. “Dari sekte mana pak tua itu berasal?” tanya Lin Feng penasaran. “Dia hanyalah pak tua dari Sekte Pedang Api, sekte kecil di Provinsi Bintang Biru,” ujar salah satu perwakilan sekte. “Kalau begitu, aku akan memasuki Sekte Pedang Api.” Lin Feng entah kenapa tertarik setelah mendengar nama Sekte Pedang Api. Beberapa perwakilan sekte yang mendekati Lin Feng sedikit kecewa karena Lin Feng memilih Sekte Pedang Api. Namun, mereka tidak bisa berbuat apapun dengan keputusan Lin Feng. Lin Feng berjalan mendekat ke pak tua dari Sekte Pedang Api. Saat sudah berada di dekatnya, Lin Feng menyapa pak tua itu. “Pak tua, apa kamu dari Sekte Pedang Api?” “Ya,” balas pak tua itu. “Aku berniat mengikuti seleksi masuk Sekte Pedang Api,” terang Lin Feng. “Apa kamu mau pergi ke Sekte
Read more
Seleksi Masuk Sekte 1
Dua minggu berlalu, Lin Feng sampai di Sekte Pedang Api tanpa halangan yang berarti. Pedang berkarat miliknya disimpan di cincin ruang dimensi karena berat pedang itu akan menghambatnya saat melesat menuju sekte pedang api. Selama perjalanan itu, Lin Feng meningkatkan kultivasinya dan menelan beberapa pil kultivasi yang dia racik. Berkat usaha kerasnya itu, kultivasinya meningkat menjadi tingkat pembentukan keenam. Di sekte, sudah berkumpul ribuan calon murid yang akan mengikuti seleksi. Mereka berasal dari klan besar ataupun kecil, kota ataupun desa dari segala penjuru Provinsi Bintang Biru. Mereka memenuhi wilayah lapang di depan gerbang Sekte Pedang Api. Sekte Pedang Api terletak di wilayah pegunungan Kunlun yang memiliki banyak perbukitan yang menjulang tinggi ke langit. Lin Feng dapat menyasikan bangunan-bangunan megah dari luar sekte. “Meskipun sekte pedang api merupakan sekte kecil di provinsi bintang biru, sekte ini benar-benar megah,” gumamnya. “Lihat di sana! Apa dia ben
Read more
Seleksi Masuk Sekte 2
Lin Feng dengan santai mengambil pedang berkarat miliknya dari tanah dan menaruh di punggungnya. Kesepuluh peserta itu menelan ludah tidak menyangka bahwa pedang berkarat milik Lin Feng ternyata memang berat. Lin Feng bahkan terlihat santai saat membawa pedang berkarat di belakang punggungnya, seperti tidak ada beban sama sekali. “Ba … bagaimana kamu melakukannya? Apa kamu monster?” gumam mereka terbata-bata. Lin Feng menghela nafas, kemudian meninggalkan mereka, mulai berlari mengelilingi gunung Kunlun. Kesepuluh peserta itu hanya bisa mengikuti Lin Feng dengan wajah mereka yang terlihat aneh. “Aku tidak seharusnya bertaruh dengannya,” gumam salah satu peserta. “Sudahlah … nasi sudah menjadi bubur. Kecepatan berlarinya bahkan masih terlihat mengagumkan meskipun membawa pedang seberat itu,” sahut lainnya. “Aku menjadi sedikit takut dengannya, dia seperti monster. Bagaimana bisa berlari sangat cepat dengan membawa beban berat seperti itu tanpa tenaga dalam? Aku tidak boleh menying
Read more
Seleksi Masuk Sekte 3
Penatua Mang memulai ujian pertama seleksi masuk sekte. Para peserta akan masuk satu persatu ke menara berdasarkan nomor urut mereka saat memasuki gerbang sekte. Tetua Zhang duduk bersila di atas atap menara. Dia mengedarkan kesadarannya ke dalam menara sehingga dapat melihat dengan jelas apa yang terjadi di dalamnya.Peserta pertama memasuki lantai satu menara dan sebuah boneka kayu yang mirip seperti manusia menyambutnya. Boneka-boneka yang harus dihadapi di tingkat satu sampai lima dapat bergerak karena kertas jimat formasi yang ditempelkan dibelakang punggung boneka-boneka kayu tersebut. Semakin tinggi lantai di menara, semakin tinggi pula tingkatan jimat yang diberikan. Boneka kayu tersebut dapat melakukan teknik berpedang tingkat dasar. Meskipun begitu, para peserta tidak seharusnya meremehkannya karena teknik dasar boneka kayu itu sangat sempurna sesuai dengan teknik dasar berpedang Sekte Pedang Api. “Hanya boneka kayu, apa hebatnya,” gumam peserta pertama kemudian mulai me
Read more
Seleksi Masuk Sekte 4
Satu demi satu peserta memasuki menara namun belum ada satupun dari mereka yang berhasil sampai ke lantai kelima. Peserta mulai terlihat panik dan khawatir tidak dapat lolos seleksi babak pertama. Penatua Mang memanggil peserta berikutnya.”Berikutnya, peserta dengan nomor urut ke-11, silahkan memasuki menara!” Peserta nomor 11 bernama Xiao Yuli terlihat memasuki menara. Dia tidak ingin menunggu terlalu lama dan langsung berusaha menaiki lantai kedua. Tetapi, langkahnya dihadang oleh boneka kayu yang menyerang dengan pedangnya. Meskipun Xiao Yuli bergerak cepat dan lincah, boneka kayu itu seperti mengetahui gerakannya dan tidak membiarkan siapapun dapat menaiki lantai kedua dengan mudah. “Aku akan mencoba teknik pertama pedang teratai,” gumam Xiao Yuli. “Tarian Pedang Teratai.” Tranggg Tranggg Xioa Yuli berusaha secepat mungkin mengalahkan boneka kayu di lantai satu. Dengan teknik pedangnya yang begitu anggun, gerakan Xiao Yuli dapat lebih cepat dari boneka kayu itu. Boneka kay
Read more
Seleksi Masuk Sekte 5
Waktu terus berlalu, ujian pertama itu terus dilakukan. Sekitar 117 Peserta sudah berhasil lolos ujian pertama dengan bersusah payah. “Sekarang giliranku,” gumam Lin Feng kemudian melangkah maju untuk memasuki menara sebelum Penatua Mang memanggilnya. Lin Feng kembali diikuti belasan peserta yang akan bersiap di dekat pintu masuk menara berpikir agar Lin Feng tidak bisa kabur setelah gagal dalam ujian. Lin Feng hanya tersenyum kecut dengan kekonyolan belasan orang peserta itu dan mengutuk mereka dalam hati. “Peserta berikutnya nomor urut 453,” ucap Penatua Mang dengan suara lantang. Wussss Lin Feng melesat dengan cepat memasuki lantai satu menara. Dalam hitungan detik, Lin Feng dapat mengetahui letak kertas jimat tersembunyi di punggung boneka di lantai pertama itu. Lin Feng mengambil kertas jimat yang menggerakkan boneka kayu itu. Gerakan dan kecepatan Lin Feng melebihi boneka kayu tersebut. Selain itu, teknik dasar beladiri sudah Lin Feng kuasai dengan sempurna, begitupun den
Read more
Seleksi Masuk Sekte 6
Lin Feng menghela nafas, “Jika aku sampah, maka kalian lebih dari sampah jika tidak dapat melalui ujian di menara,” balasnya. “Berhenti beromong kosong dan cepat katakan atau kami akan membuatmu menyesal!” “Tidak ada gunanya aku membantu orang-orang seperti kalian, kecuali jika kalian memberiku seluruh harta kalian kepadaku, sekarang!” jawab Lin Feng. Perselisihan Lin Feng dengan lima peserta diperhatikan oleh peserta lain yang juga penasaran dengan rahasia Lin Feng dapat melewati kelima lantai di menara. Begitupun dengan Tetua Zhang yang mendengar dan menyaksikannya. Kelima peserta berbisik kemudian melemparkan cincin ruang dimensi mereka yang kali ini berisi penuh uang dan sumberdaya tanpa mereka sisihkan sedikitpun. Mereka telah berdiskusi dan berpikir akan kembali mengambil dengan paksa harta mereka dari Lin Feng, menyangka Lin Feng lemah. Kelima peserta melemparkan cincin ruang dimensi mereka ke arah Lin Feng. “Cepat beritahu kepada kami!” Lin Feng menangkap seluruh cincin
Read more
Seleksi Masuk Sekte 7
Keesokan harinya, 145 peserta seleksi berkumpul di kaki gunung Sekte Pedang Api. Xiao Yuli mendekat ke arah Lin Feng dan lima peserta yang mengikutinya. “Apa aku bisa bergabung dengan kalian?” Lin Feng melirik Xiao Yuli, bertanya-tanya dalam hati tentang apa yang diinginkan Xiao Yuli sehingga mendekatinya. “Perkenalkan … aku Xiao Yuli.” Xiao Yuli berinisiatif memperkenalkan dirinya kepada Lin Feng. “Aku Lin Feng.” “Kakak Feng, bolehkah Li’er mendatangi Kakak Feng jika ingin berlatih? Li’er yakin Kakak Feng bisa masuk sekte, Li’er ingin berlatih dengan Kakak Feng di dalam sekte nanti. Jika Li’er berlatih dengan Kakak Feng, Li’er pasti akan memperoleh banyak pelajaran berharga,” ucap Xiao Li mengutarakan maksudnya,dia yakin jika dirinya dan Lin Feng dapat masuk Sekte Pedang Api. “Kami juga Kakak Feng,” sela kelima peserta di belakang Lin Feng. Kelima peserta itu masih terus merayu Lin Feng agar mereka bisa lolos seleksi masuk sekte dengan mengikuti Lin Feng yang menurut mereka san
Read more
Seleksi Masuk Sekte 8
Peserta mulai memasuki pintu gerbang. Dari luar, pintu gerbang itu tampak biasa saja. Namun setelah mereka melewatinya, tiba-tiba mereka sampai di tempat yang hampir tidak memiliki cahaya dan sangat redup. Mereka saling terpisah satu sama lain dengan tujuan yang sama yaitu mencari jalan keluar dengan membawa sebuah token. “Hanya sedikit cahaya di tempat ini. Bagaimana caraku menemukan jalan keluar?” gumam Lin Feng setelah tiba-tiba berada di sebuah lorong bawah tanah. Lin Feng kemudian duduk bersila dan menerawang ke dalam pengetahuan yang ada di pikirannya. Dia tidak ingin melangkah begitu saja dan berniat mencari cara yang mudah untuk dapat menyelesaikan ujian tersebut. Dia mencoba mencari tahu teknik yang mungkin dapat membantunya di tempat yang belum diketahuinya itu. Tidak hanya Lin Feng, peserta lainpun terlihat kebingungan dengan apa yang harus mereka lakukan di tempat yang redup itu. Mereka bersikap waspada terhadap berbagai macam kemungkinan yang akan terjadi. Sementara i
Read more
Seleksi Masuk Sekte 9
Lin Feng terus melangkah dan beberapa saat berlalu dia melihat Xiao Yuli sedang menghadapi monster batu di dalam sebuah ruangan. Beberapa anak panah dan tombak pun terus melesat dari balik dinding. Xiao Yuli terpaksa harus melawan monster batu sambil menghindari anak panah dan tombak untuk mendapatkan token. Lin Feng menengok ke dalam ruangan tempat Xiao Yuli berada, “Huh, gadis itu … apa aku harus membantunya? Ah sudahlah tinggalkan saja dia,” gumamnya berniat melanjutkan langkah akan meninggalkan Xiao Yuli.Lin Feng berpikir bahwa Xiao Yuli mampu untuk menghadapi rintangan yang dilalui. Dia akan meninggalkan Xiao Yuli begitu saja tanpa sepengetahuannya jika dia mengintipnya dari balik lorong ruangan. Sejenak kemudian, Lin Feng mengurungkan niatnya meninggalkan Xiao Yuli. “Ah sial, aku akan mencoba membantunya sedikit.” Lin Feng kemudian menempelkan telapak tangannya ke dinding. Dia mengalirkan energi ke telapak tangannya dan energi itu seakan berjalan di dalam dinding. ”Anak pan
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status