Semua Bab Legenda Pendekar Pedang Naga Terakhir: Bab 51 - Bab 60
96 Bab
BAB 51. Rahasia Sang Jenderal Muda
"Jenderal Guang Xu, lihat kesini!" Teriak Nalan Gao Tian.Setelah memanggil Jenderal Guang Xu tiba-tiba Nalan Gao Tian melakukan jurus tabu yang ia pelajari dari seorang prajurit berani mati dari klan Nalan.Nalan Gao Tian memegang rahangnya lalu mematahkan lehernya sendiri, sehingga ia gelagapan dan pada akhirnya tewas.Hal yang sama juga dilakukan oleh istrinya Nalan Li Mei dan anaknya Nalan Xin Qian.Nalan Gao Tian menyadari apabila Jenderal Guang Xu tidak akan melepaskan mereka semua dan akan tetap membunuh semua klan Nalan, bahkan apabila mereka memberikan semua tanaman ajaib yang mereka miliki, Jenderal Guang Xu akan tetap membunuh mereka semuaOleh karena itu, Nalan Gao Tian memberi isyarat kepada istri dan anaknya untuk segera melakukan bunuh diri, agar mereka tidak terlalu lama di siksa oleh Jenderal Guang Xu.Sementara itu Nalan Gao Tian sebagai Tetua klan Nalan telah menyelamatkan anaknya yang baru lahir yaitu Nalan Feng Zhui untuk dibawa pergi melalui jalan rahasia oleh Ay
Baca selengkapnya
BAB 52. Anak dan Ibu angkat
Sementara itu Ho Xiuhuan, Guang Mei-Yin, Guang Chen Yuan, Guang Chen Xuan, Guang Xian Xie dan Gao Zu, semua murid Akademi Pulau Jianxing dari Sekte Funsan sudah sampai ke Istana Kekaisaran di Gunung Funsan. Mereka disambut oleh orang tua mereka masing-masing. Ho Xiuhuan yang baru saja di angkat menjadi anak oleh Guang Lien-Hua pun di sambut oleh ibu angkat barunya itu yang merupakan anak pertama dari Kaisar Xu itu. “Ho’er!” sapa lembut Guang Lien-Hua kepada Ho Xiuhuan sembari lengannya terbuka tanda menyambut anak angkatnya itu. “Iya Tuan Nona.” jawab pelan Ho Xiuhuan yang sepertinya masih canggung apabila bertemu dengan ibu angkatnya itu. “Ho’er jangan bilang begitu kepadaku, cukup panggil ibu saja.” timpal Guang Lien-Hua menjelaskan. “Kamu harus bisa membiasakan diri hidup di Istana Kekaisaran ini.” lanjutnya menekankan. “Ba-baik Ibu.” ucap Ho Xiuhuan pelan. . Awal pertemuan Ho Xiuhuan dan Guang Lien-Hua terjadi di tengah hutan dekat Sekte Funsan, dimana saat itu Ho Xiuhuan y
Baca selengkapnya
BAB 53. Awal Perjalanan
“Maaf Adik kelima, ini hanya kayak dan anak angkat ku saja yang berangkat, kamu mungkin mempunyai tugas lain yang akan diberikan oleh kaisar.” ucap lembut Guang Lien-Hua yang menolak dengan halus permintaan dari Guang Mei-Yin.“Baiklah.” timpal Guang Mei-Yin dengan perasaan yang kecewa.“Maaf adik kelima, bukannya aku tidak mau membawamu untuk ikut denganku, tetapi ada hal yang aku lakukan bersama anak angkatku.” gumam Guang Lien-Hua.Akhirnya Guang Lien-Hua dan Ho Xiuhuan pergi meninggalkan Istana Kekaisaran Xu untuk pergi ke barat jauh.“Ibu, mengapa tadi ibu mengatakan kepada kaisar Xu kalau kita ingin pergi ke Desa Niujie, padahal kita ‘kan akan pergi ke Sekte Wutang.” jelas Ho Xiuhuan yang merasa keheranan kenapa Guang Lien-Hua harus berbohong kepada Kaisar Xu.“Nanti kamu akan mengerti setelah sampai disana Ho’er.” jawab Guang Lien-Hua singkat.Guang Lien-Hua dan Ho Xiuhuan dikawal oleh beberapa Prajurit yang akan mengawal mereka berdua dalam melakukan perjalanan.Semua kuda sud
Baca selengkapnya
BAB 54. Karung yang Mencurigakan
“Ibu! Apa yang ibu lakukan!” Mendengar ibu angkatnya Guang Lien-Hua yang meneriaki gerombolan bandit itu, Ho Xiuhuan merasa terkejut dan langsung berseru sambil berbisik menanyakan kepada ibunya.“Tenang Ho’er, aku melihat ada keanehan dengan apa yang mereka bawa.” jelas Guang Lien-Huan.Seketika gerombolan bandit itu menghentikan lajunya, karena mereka tahu teriakan dari wanita yang tadi melewati mereka, ditujukan kepada mereka.“Nona cantik!” sahut pria beralis tebal yang berada di depan gerombolan bandit yang sepertinya ia adalah ketuanya.“Kalau aku tidak salah dengar sepertinya anda tadi meneriaki kami!?” lanjut pria beralis tebal itu bertanya kepada Guang Lien_Hua.“Iya! Aku meneriaki anda dan teman-teman anda yang lainnya.” jawab Guang Lien-Hua.“Maafkan apabila teriakanku tadi terdengar tidak sopan! Tuan.” lanjutnya yang kali ini meminta maaf atas sikapnya yang tidak sopan.“Ha ha ha ha! Tidak masalah.” timpal pria beralis tebal itu.“Namaku Zhang Lee!” lanjutnya, kali ini me
Baca selengkapnya
BAB 55. Anak Perumpuan Berandalan
“Aku sudah kenyang terima kasih. Sekarang kalian bisa meninggalkanku!”Setelah menghabiskan makanan yang dibelikan oleh Guang Lien-Hua, tiba-tiba anak perempuan karung itu menyuruh dengan kasar kepada Guang Lien-Hua beserta yang lainnya untuk pergi meninggalkannya."A-apa maksudmu dengan berkata seperti itu?" tanya Guang Lien-Hua yang terkejut ketika mendengar ucapan dari anak perempuan karung itu."Aku bisa mengurus diriku sendiri disini! kalian tidak perlu repot-repot untuk membantuku lagi!" ucap anak perempuan karung itu tegas.Mendengar hal itu Guang Lien-Hua tidak mau terbawa emosi, ia lalu mengambil nafas panjang dan berusaha untuk tenang, agar bisa menghadapi anak perempuan karung ini dengan baik."Baiklah, kami tidak akan mengganggu kamu, tapi izinkan aku untuk mengetahui namamu dulu." ucap lembut Guang Lien-Hua berusaha untuk mencairkan suasana."Chyou Zhi!" jawab anak perempuan karung itu singkat dan jelas, "Sudah kalian semua pergi saja dari tempat ini!" usir Chyou Zhi samb
Baca selengkapnya
BAB 56. Pengejaran Komplotan Kapak Merah
“Aku tidak melihat para bandit yang biasanya makan disini Tuan.” jawab pelayan dengan sopan kepada pria berjanggut, “Tetapi, tadi siang ada seorang wanita berbaju merah yang bersama dengan satu orang anak laki-laki dan satu orang anak perempuan, mereka makan disini.” lanjutnya menjelaskan.Pria berjanggut itu terdiam, “Hemm, kemarin aku melihat seorang wanita berbaju merah dengan anak laki-laki yang sedang makan malam di tempat penginapanku berada … .” gumamnya sambil berusaha mengingat kejadian kemarin malam, “Apakah anak perempuan yang tadi makan disini bersama wanita berbaju merah itu adalah anakku yah? … .” lanjutnya bergumam.“Pelayan! Coba sebutkan bagaimana ciri-ciri anak perempuan yang tadi makan bersama wanita berbaju merah itu!?” tanya pria berjanggut itu menyelidik.“Anak perempuan itu terlihat makannya sangat rakus sekali, wajahnya sangat dekil, pakaiannya lusuh.” jawab pelayan itu sangat yakin, lalu ia dengan berani mendekatkan wajahnya kepada pria berjanggut, “Dan yang p
Baca selengkapnya
BAB 57. Bao Zang
"Nona Ling! Aku masih memberikan kesempatan dengan memakai cara yang lembut dan sopan agar kamu terbuka hatinya dan mengembalikan anakku kembali." ucap Bao Zang sembari menahan rasa amarahnya."Kenapa aku meminta kepadamu dengan cara yang sopan? Karena aku tahu kamu Nona Ling ini pasti adalah wanita yang terhormat! Kamu mungkin menemukan anak perempuanku yang tersesat di hutan atau kamu menyelamatkan anakku yang sedang diculik oleh segerombolan penjahat, iya 'kan?" terang Bao Zang kembali."Oleh karena itu aku minta secara baik-baik kamu kembalikan anak perempuan ku." pinta Bao Zang sembari menangkupkan kedua telapak tangannya."Yu'er ayo anakku ikut dengan Bapak kembali ke rumah." Kali ini wajah Bao Zang mengarah kepada Chyou Zhi dengan cara memelas dan memberikan tatapan penuh harap."Tuan Bao! Pertama, kamu salah menyebut nama anak perempuan ini dan benar aku mendapatkan anak ini dari gerombolan bandit Lee. Kedua, aku sudah banyak mengenal pria penjahat macam kamu yang bisa berpura
Baca selengkapnya
BAB 58. Kebohongan Guang Lien-Hua
Bao Zang memberhentikan laju kudanya setelah mendengar teriakan dari Zhang Lee yang memanggil dirinya, "Tuan Lee! Apa kamu mau merampok aku dan anak buahku!" teriaknya dengan senyum tipisnya.Namun sapaan dari Zhang Lee telah menjadi kata terakhirnya untuk hidup di dunia. Bao Zang beserta anak buahnya tanpa basi-basi langsung menghabisi Zhang Lee beserta saudaranya yang lain Zhao Lee dan Zhuting Lee. Gerombolan Bandit Lee pun yang terkenal sangat lihai dan cepat, saat ini hanya tinggal nama.…Sementara itu, setelah beberapa hari berlalu akhirnya Guang Lien-Hua beserta rombongan sampai di Desa Niujie, mereka saat ini sedang berada di sebuah penginapan.Keesokan pagi harinya Guang Lien-Hua memanggil para prajuritnya untuk mengikutinya sampai masuk ke dalam sebuah hutan di Desa Niujie."Tugas kalian untuk mengawal aku dan anakku Ho Xiuhuan telah selesai!" ucap Guang Lien-Hua tegas kepada semua para Prajurit pengawalnya, sembari memberhentikan laju kudanya, "Kalian semua aku perintahka
Baca selengkapnya
BAB 59. Gunung Wutang
"Prajurit pengawal sudah aku perintahkan untuk pulang ke Istana Kaisar Gunung Funsan," Guang Lien-Hua lalu mengambil sisa-sisa perlengkapannya untuk disimpan, "Ayo cepat kalian berdua naik ke kuda setelah selesai berkemas."Tidak lama kemudian Guang Lien-Hua, Ho Xiuhuan dan Chyou Zhi berangkat untuk pergi ke Gunung Wutang, mereka berangkat sesuai dengan rencana dari Guang Lien-Hua yaitu untuk mengunjungi Sekte Wutang.Desa Niujie berada di bawah Gunung Wutang, oleh karena itu perjalanan mereka untuk sampai ke Sekte Wutang seharusnya tidak membutuhkan waktu yang lama.Tak beberapa lama berjalan Ho Xiuhuan dan Chyou Zhi sepertinya sudah bisa melihat dan merasakan pemandangan yang indah dari Gunung Wutang yang tepat berada di hadapan mereka. Mereka sebelumnya sudah melewati hutan dengan pepohonan yang langka dan jarang mereka lihat dari hutan-hutan lain yang pernah mereka lihat sebelumnya, mereka juga melihat berbagai jenis hewan yang jarang dilihat di hutan.Ketika mereka mulai naik ke
Baca selengkapnya
BAB 60. Belajar Alkemis
Sampai sore hari menjadi gelap Bian Cheung Wei belum kembali ke Sekte Wutang.Guang Lien-Hua yang menunggu kedatangannya pun menjadi sedikit khawatir, "Kakek, kenapa suamiku masih belum pulang juga?" tanyanya kepada Bian Chunying."Hemm hari ini anakku tidak pulang, aku mempunyai firasat yang baik, ia tidak apa-apa hanya mungkin sedang sibuk mencari tanaman obat saja." jawab Bian Chunying menerangkan.Keesokan pagi hari, di Aula kuil Wutang, terlihat Bian Chunying yang sedang bersama Ho Xiuhuan.Bian Chunying memanggil Ho Xiuhuan untuk ikut bersamanya pergi ke suatu tempat untuk memperkenalkan dunia Alkemis kepadanya. Ia menjelaskan bahwa seni pembuatan obat dan ramuan khusus yang dapat memberikan kekuatan atau efek penyembuhan pada para pendekar kultivasi.Ho Xiuhuan pun pergi bersama Bian Chunying ke ruangan alkemis. Ruangan Alkemis ini berada di suatu tempat yang misterius, sulit dijangkau dan dijaga ketat, ruangan yang penuh dengan bahan-bahan alami serta peralatan yang digunakan u
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
10
DMCA.com Protection Status