“Ayo, La. Kita pulang!” potong Virgo seraya beranjak dari kursi. “Kamu jalan lagi kaya tadi apa mau aku gendong?” tanyanya kemudian.“Al, papa kamu...”“Ayo, La. Aku gendong saja. Biar cepet!” Tanpa aba-aba dia membopong tubuhku masuk ke dalam mobil, menutup pintunya dan kembali ke kursi taman mengambil barang yang tertinggal.Dari balik kaca bisa kulihat kalau mereka tengah berdebat, bahkan beberapa kali si wanita hendak memeluk tubuh Virgo tapi, lelaki itu menepis kasar tubuh perempuan cantik tersebut.“Dia siapa, Vir?” tanyaku ketika lelaki beralis tebal itu masuk ke dalam mobil, mengambil posisi di kursi kemudi dengan ekspresi marah yang tidak bisa dia sembunyikan.Hening. Hanya suara deru mesin kendaraan yang terdengar, karena dia tidak menjawab pertanyaan dariku.Sebenarnya siapa wanita itu? Mantan pacarnyakah, atau kakak, atau...malah ibunya?Tapi Virgo sering bercerita kalau ibunya telah tiada.
Read more