Semua Bab Resepsi Pernikahan di Rumah Mertuaku: Bab 21 - Bab 30
115 Bab
Part 21
POV Nirmala.Menyibak tirai, melihat dua orang satpam yang aku panggil tengah menarik paksa Mas Arya keluar. Heran sama orang satu itu. Muka tembok banget. Sudah berkhianat, sok-sokan jadi orang paling tersakiti pula. Mungkin otaknya sudah geser ke dengkul, gara-gara keseringan tidur sama si wanita plastik itu.“Kalau masih peduli keluar saja, La. Bilang ke suami kamu kalau sebenarnya kamu masih mencintai dia!” ucap Virgo seraya mengusap lembut bahuku.“Kamu ngomong apa, sih, Vir? Aku itu bukan boneka. Punya harga diri. Biar pun cacat, tapi tidak mau bucin. Biar tidak diinjak-injak sama orang yang pernah aku anggap begitu berarti di kehidupan aku!” jawabku lugas.Laki-laki bermata bulat dengan iris cokelat itu melengkungkan bibirnya membentuk bulan sabit. Dia lalu membantuku untuk duduk, membuka pintu setelah petugas keamanan benar-benar mengusir Mas Arya pergi.Aku meluruskan kaki yang terasa sedikit nyeri, mengoleskan krim yang diberikan dokter tempat terapiku yang baru sambil meri
Baca selengkapnya
Part 22
“Aku pikir-pikir dulu, Kak. Sebaiknya Kakak pulang dulu. Aku mau istirahat. Kaki aku sakit!”“Kita ke dokter sekarang kalau begitu, La. Aku nggak mau kamu kenapa-kenapa!” Raut kekhawatiran tergambar jelas di wajah tampan lawan bicaraku.“Aku tidak apa-apa, hanya butuh istirahat saja!” Mengusir Kak Irsyad secara halus.“Kalau begitu kita jalan nanti sore. Aku akan menunggu kamu di sini!”“Dokter melarangku untuk terlalu banyak bergerak!”Lagi, pria dengan garis wajah tegas itu menghela napas. Air mukanya terlihat berubah karena ajakannya untuk jalan aku tolak.“Ya suda. Aku pulang. Jangan lupa buah-buahannya di makan, dan besok pagi aku ke sini lagi!” Kak Irsyad mencondongkan tubuh, ingin mendaratkan ciuman tapi, secepat kilat memalingkan wajah menghindari kecupannya. “Aku permisi!” Dia beranjak dari sofa kemudian keluar dari rumah.Aku berusaha berdiri, berjalan bertumpu di pinggiran meja meraih kursi roda
Baca selengkapnya
Part 22
"Lala! Ya Allah!" teriak seorang laki-laki sambil berlari menghampiri dan segera membopong tubuhku, mendudukkannya di bangku taman tidak jauh dari Kak Irsyad duduk dengan mimik khawatir tergambar jelas di wajahnya. "Sakit!!" Memekik kesakitan ketika Virgo meluruskan kakiku, melepas sepatu yang aku kenakan lalu memijat lembut pergelangannya. Aku terisak menahan nyeri luar biasa, sementara Virgo terlihat begitu khawatir juga dengan telaten dia mengurut bagian kakiku yang sakit."Heh, apa-apaan ini? Siapa yang menyuruh kamu menyentuh pacar saya?!" sentak Kak Irsyad seraya berjalan mendekat. Wajahnya sudah memerah dengan api amarah berkobar-kobar di sorot kedua netranya.Laki-laki berkaus polos dengan merek ternama melekat di tubuh itu tetap acuh tak acuh, mengabaikan Kak Irsyad yang sudah muntap."Bagaimana, La? Apa masih sakit?" tanya pria berumur dua puluh lima tahun itu seraya menggerak-gerakkan kakiku perlahan.Aku
Baca selengkapnya
Part 23
Ya Tuhan...Siapa orang yang berani mengedit foto seperti ini, mencoba memfitnah istriku yang hatinya selembut bidadari dan tidak mungkin berbuat tidak beradab seperti itu?Mengapa akhir-akhir ini banyak sekali yang berusaha mengganggu ketenangan hidupku juga ketenteraman rumah tanggaku?Argh!Mendadak frustrasi sendiri menghadapi semua masalah seorang diri.Apa jangan-jangan Nirmala sengaja menyewa orang untuk menghancurkan rumah tanggaku dengan istri baru, atau, apa memang Siska bukan perempuan baik-baik?Apalagi, ketika hendak ke kantor, aku pernah bertemu dengan seorang driver taksi online dan mengatakan kalau Siska itu matan pekerja seks komersial.Astaga...!Beranjak dari tidur, duduk bersila di atas kasur lalu menguyar rambut frustrasi, pusing dengan problema yang mendera.Daripada penasaran, mending kuhubungi orang yang mengirimkan foto, ingin mengklarifikasi juga penasaran, si
Baca selengkapnya
Part 24
Menguyar rambut frustrasi, merasakan luka di kulit yang berdenyut nyeri. Tetapi ada yang lebih sakit lagi, yaitu di hati.Mencoba menjadi nakhoda di dua kapal, akan tetapi perlahan malah dua-duanya karam. Tenggelam ke dasar luka yang begitu dalam.Masihkah ada kesempatan memperbaiki diri serta hubungan, menjalani biduk rumah tangga bersama salah satu dari mereka yang benar-benar mencintai diriku.Andai saja waktu bisa berputar kembali. Tidak akan coba-coba bermain hati apalagi sampai bermain api. Karena ternyata justru malah aku yang hangus sendiri, terbakar oleh percikan api yang kunyalakan.Tuhan, jika memang Siska mengkhianati cintaku, tolong sentuh hati Nirmala agar dia bisa kembali kepadaku, menjalani biduk rumah tangga seperti dahulu.Aku rela menjadi kakinya. Menjadi lentera yang menerangi malamnya juga penyempurnaan hidupnya yang penuh dengan kekurangan. Dan aku berjanji tidak akan mengkhianatinya lagi.***
Baca selengkapnya
Part 25
“Sudah sampai, Pak!” ucap sang driver menyentakku dari lamunan.Aku segera melihat ke aplikasi, mengecek berapa rupiahkah uang yang harus kubayar. Seratus lima ribu. Mahal sekali rasanya, apalagi pulang pergi harus menggunakan taksi. Gengsi jika harus menaiki ojek online. Takut dibilang orang susah oleh tetangga serta teman-teman sekantor.Lagian, entah kapan deler mobil akan mengirimkan kendaraan yang kupesan, padahal sudah lebih dari dua pekan menyerahkan down payment kepada sales marketingnya. Mudah-mudahan saja segera di-acc dan dikirimkan, supaya tidak terus menerus menggunakan angkutan umum seperti ini.“Ar, sory, gue mau nanya. Kemarin lu ngajuin kredit mobil di diler mana? Soalnya ada tetangga gue yang kena tipu. Katanya beliau udah nyerahin DP 40juta tapi mobilnya sampai sekarang belum turun dan rukonya malah tutup?” tanya Rangga ketika aku baru saja menginjakkan kaki di lobi kantor.“Di sorum Dahlia Mobil, Ngga. Kalo di situ nggak mungkin gue ketipu. Lo kan tau sendiri kalau
Baca selengkapnya
Part 26
“Kamu mau ke mana, Dek?” tanyaku sembari menelisik tampilannya. Dia menggunakan hotpants serta atasan crop top, dengan dada rendah menampilkan hampir semua lekuk tubuhnya. “Mau ke rumah temen. Bosan di sini terus. Males sama ibu kamu!” jawabnya ketus. “Dengan pakaian seperti ini?” “Iya. Memangnya kenapa? Masalah?” “Aku nggak mau kamu memamerkan tubuh kamu di depan orang, Dek. Tubuh kamu itu punya aku. Hanya aku yang berhak melihatnya. Lagian, suami baru pulang kerja masa kamu udah malah pergi!” “Aku akan betah di rumah kalo kamu usir ibu dari sini. Kalau masih ada ibu, aku nggak mau tinggal. Lebih baik senang-senang di luar sm teman-teman, ngilangin stress daripada harus terus-terusan dibikin stress sama nenek lampir itu!” Kali ini giliran Ibu yang meradang. Dia hampir saja menyerang Siska, namun, dengan cekatan segera kutahan tubuhnya. Karena mana mungkin ibu yang sudah tua bisa melawan Siska yang tenaganya masih gagah dan perkasa. “Dek, mau
Baca selengkapnya
Part 27
POV Nirmala[Arya tadi ke kantor ayah, tapi dia belum mau tandatangani surat gugatan cerai dari kamu. Dia mau ngajuin mediasi katanya.]Aku menghela napas membaca pesan singkat dari Ayah.Mediasi, untuk apa? Sepertinya sudah tidak ada lagi yang perlu diluruskan, karena semuanya sudah jelas. Mas Arya menduakan cintaku, mengkhianati cinta suci yang telah kami bina selama satu tahun itu.“Kok malah melamun? Dapet pesan dari siapa, La?” tanya Virgo seraya mengusap lembut bahuku.“Ayah. Katanya Mas Arya ngajak mediasi dan tidak mau berpisah!” jawabku seraya menyandarkan punggung di headboard, meletakkan ponsel di atas kasur lalu meneguk jus buah naga yang dibawakan oleh Virgo.Lelaki berkulit putih itu memandangku, lalu menyuguhkan senyum dan menarik dua lembar tisu dari kotaknya. “Biar aku bersihkan. Ada noda merah di bibir kamu!” Lantas tangan kekar itu terulur, menyapu lembut bibir ini hingga men
Baca selengkapnya
Part 28
“Ayo, La. Kita pulang!” potong Virgo seraya beranjak dari kursi. “Kamu jalan lagi kaya tadi apa mau aku gendong?” tanyanya kemudian.“Al, papa kamu...”“Ayo, La. Aku gendong saja. Biar cepet!” Tanpa aba-aba dia membopong tubuhku masuk ke dalam mobil, menutup pintunya dan kembali ke kursi taman mengambil barang yang tertinggal.Dari balik kaca bisa kulihat kalau mereka tengah berdebat, bahkan beberapa kali si wanita hendak memeluk tubuh Virgo tapi, lelaki itu menepis kasar tubuh perempuan cantik tersebut.“Dia siapa, Vir?” tanyaku ketika lelaki beralis tebal itu masuk ke dalam mobil, mengambil posisi di kursi kemudi dengan ekspresi marah yang tidak bisa dia sembunyikan.Hening. Hanya suara deru mesin kendaraan yang terdengar, karena dia tidak menjawab pertanyaan dariku.Sebenarnya siapa wanita itu? Mantan pacarnyakah, atau kakak, atau...malah ibunya?Tapi Virgo sering bercerita kalau ibunya telah tiada.
Baca selengkapnya
Part 29
“Mau ya, La. Kasian Arya. Dia juga habis kena tipu di salah satu dealer mobil. Uangnya raib sebesar tiga puluh lima juta, mana hasil ngutang pula. Tolong bantu selesaikan masalah kami. Ibu takut rumah Ibu disita lintah darat itu!” “Itu sudah bukan urusan aku, Bu. Antara aku dan Mas Arya sudah tidak ada hubungan lagi. Kami sedang dalam proses perceraian.” “Ya Allah, La. Kamu kenapa berubah jadi kejam begini? Kenapa kamu tega? Di mana nurani kamu? Apa kamu tidak pernah memikirkan nasib kita?” “Apa, Bu? Aku nggak punya nurani dan kejam? Terus, Ibu dan Mas Arya itu apa?” Menatap tajam wajah mertua yang sudah sembab serta kuyu. Merasa sedikit tergelitik dengan kata-kata yang terlontar dari mulutnya. “La, pernikahan Arya sama Siska itu Cuma...” “Cuma apa? Apa pun alasan kalian, menikahkan laki-laki yang sudah beristri itu perbuatan yang salah. Apalagi tanpa sepengetahuan istri sahnya, orang yang sudah mengangkat kalian dari kemiskinan, membuat diri kalian ter
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
12
DMCA.com Protection Status