Semua Bab WAJAH ASLI KELUARGA SUAMIKU(ketika aku pura-pura bangkrut) : Bab 61 - Bab 70
155 Bab
keharmonisan keluarga Eka
"Siapa, Bi?!" Suara seorang wanita yang sangat dikenali oleh Eka membuat sorot mata Eka berkaca-kaca. Wanita yang tadi bertanya pada Bi Marni pun membeku di tempatnya berdiri. "Eka? Eka ini beneran kamu, Nak? Ya Allah, Mama rindu. Ayo masuk, kenapa kamu malah berdiri di sana saja? Bi! Ayo buka kan pintu gerbangnya." Bi Marni mengangguk dan mengerjakan perintah sang majikan. Saat pintu gerbang terbuka, Eka langsung menghambur ke pelukan sang Mama. Keduanya menangis antara haru dan sedih. Haru karena sudah cukup lama keduanya tidak berjumpa dan sedih karena mereka harus berpisah sekian tahun lamanya. "Ma, maafkan Eka, Ma, selama ini Eka sudah sah sama Mama dan Papa. Eka mohon maafkan Eka. Sekarang, sekarang rumah tangga Eka sudah hancur, Ma. Ini akibat Eka tidak mendengarkan apa yang Mama dan Papa katakan. Eka mohon ampun, Ma." Eka menangis sesenggukan dan bersimpuh di kaki Bu Ranti. "Nak sudah, Nak, bangunlah. Jangan seperti ini. Mama dan Papa sudah memaafkanmu jauh-jauh hari sebelu
Baca selengkapnya
Fatih tak mendapati Eka di rumah
"Apa yang terjadi sayang? Kenapa kamu sampai dicampakkan oleh mereka?" tanya Bu Ranti kepada anak sulungnya itu. "Mereka bilang Eka hanya beban untuk mereka, Ma, dan Mas Fatih selingkuh dengan teman Eka." Eka menunduk menjawab pertanyaan sang Ibunda. "Mereka juga menghina Eka, kalau Eka ini gendut dan juga item. Bisanya cuma makan doang.""Padahal Eka gendut juga karena sedang menyusui Nayra yang sudah terbukti anak kandungnya."Eka terus saja terisak menceritakan kepedihan dirinya selama menjadi istri dari Fatih. "Bi, tolong bawa Nayra ke kamar ya. Ajak dia mainan." Pak Hendri memerintah Bu Marni. Bi Marni yang mengerti akan keadaan pun segera membawa Nayra ke kamar yang dulunya ditempati oleh anak majikannya itu. "Kurang ajar memang itu si Fatih!" Pak Hendri berang mendengar penuturan dari Eka. Ia menggebrak meja yang ada di depannya hingga minuman yang tersaji hampir saja tumpah. "Sabar Pa," ucap Bu Ranti menenangkan suaminya. "Ini semua salah Eka Ma, Pa. Coba saja kalau dul
Baca selengkapnya
Kinan hamil?
"Awalnya sih aku kasihan, Bu, apalagi udah ada Nayra tapi kok dia tadi itu kurang ajar sih soalnya. Padahal kalau dia mau rela dimadu hidupnya akan enak. Eh malah sok keras. Yaudah deh aku talak aja sekalian habisnya kesel sih. Eh rapi apa Ibu tau dia pergi kemana?""Dia sih bilangnya mau pergi ke rumah orang tuanya.""Huh, dia kira akan diterima lagi apa sama orang tuanya? Dia kan udah dibuang sama keluarganya.""Ya kita lihat aja paling juga nanti dia bakal balik lagi ke sini.""Terus kalau dia balik ke sini lagi apa kita mau terima?""Terima saja asalkan dia mau beres-beres rumah dan melakukan semua tugas.""Hemm boleh juga tuh, Bu. Yaudah deh, Bu, aku mau tidur dulu. Soalnya capek, besok aku harus ke showroomnya Selena lagi.""Ya ya, istirahatlah. Ibu mau makan dulu." Bu Nuri pun melahap makanan yang dibawa oleh Fatih dengan lahapnya. ***Huek. Huek. Kinan yang sedang menyiapkan dagangannya dan sedang membuat bumbu mendadak mual saat ia membuka bumbu untuk adonan daging ayam ya
Baca selengkapnya
aku ....
Setelah itu Andra dan Kinan menebus resep yang diberikan dokter. Sembari menunggu resepnya selesai Andra dan juga Kinan menunggu di kursi tunggu yang sudah disediakan. "Terimakasih Sayang, terimakasih kamu sudah kasih hadiah terindah untukku," ucap Andra mengusap lembut kepala Kinan yang menyandar di bahu Andra. Kinan yang masih merasakan lemas dan mual hanya bisa tersenyum dan mengangguk lemah menanggapi ucapan Andra. "Mulai sekarang kamu nggak usah capek-capek ya, biar aku saja yang jaga gerai. Kamu istirahat saja di rumah.""Tapi, Mas, nanti kalau kamu kewalahan gimana?""Nggak akan, Sayang, kalau perlu nanti Mas cari karyawan buat bantu-bantu."Saat mereka asyik berbincang tiba-tiba saja ponsel Kinan berdering. Ia lalu merogoh handphone nya yang berada di dalam tas. Melihat siapa yang menelponnya. "Siapa, Sayang?""Laras, Mas.""Coba angkat gih," titah Andra. "Halo, Laras?""Gerai nggak buka, Nan?""Aku lagi di rumah sakit nih, Ras," ucap Kinan menoleh ke arah sang suami. "K
Baca selengkapnya
tujuan Bu Nuri ke showroom Selena
Setelah Kinan selesai dengan mual-mualnya, Andra memapah Kinan menuju kamarnya. Kinan berbaring di kasur yang biasa ia dan Andra tidur. "Aku .… " Kinan menjeda ucapannya membuat sang kakak penasaran. "Kamu kenapa, Nan? Buruan napa nggak usah buat orang penasaran!" Akmal merengut karena ia tahu sedang digoda sang adik. "Aku … hamil Mas. Di sini ada keponakan kamu," ucap Kinan sembari mengelus-elus perutnya. "Iya kah? Wah, selamat ya, Nan. Sebentar lagi kamu akan jadi Ibu." Laras tersenyum bahagia mendengar calon adik iparnya itu tengah hamil. "Gimana kalau kita rayakan kebahagiaan ini? Kita makan-makan yuk. Katanya Mas Akmal sama Laras mau cari souvenir? Sekalian aja kita pergi makan-makan. Gimana?" ucap Andra dengan antusias. "Wah ide bagus itu, Mas, kebetulan aku lagi kepengen makan daging-daging gitu. Gimana kalau kita makan all you can eat?" ucap Kinan dengan mata berbinar membayangkan ia memakan daging. "Ya sudah yuk sekarang aja. Eh tapi kamu kuat kan jalannya? Mumpung pas
Baca selengkapnya
Fatih dan Selena mempercepat pernikahan
"Oh iya ya ampun sampe lupa tunggu sebentar ya biar Selena minta karyawan Selena buat pesankan dulu minumannya.""Sekalian cemilannya juga ya.""Baik, Bu." Bu Nuri pun duduk dengan wajah sumringah. Ia sudah membayangkan jika sebentar lagi akan menjadi orang kaya yang sesungguhnya. Nanti jika Fatih dan Selena sudah menikah maka Bu Nuri akan meminta untuk tinggal di rumah sang menantu atau kalau tidak minimal Selena mau membelikannya rumah. Yah, gak terlalu muluk-muluk karena tidak usah terlalu besar pun tidak masalah yang terpenting sertifikat itu atas namanya sendiri. Jadi dia tidak usah pusing-pusing memikirkan uang untuk membayar kontrakan setiap bulannya itu. "Ini, Bu, Mas, minuman dan cemilan nya. Jadi, ada hal penting apa sampai membuat Ibu harus ikut datang ke sini? Biasanya kan hanya Mas Fatih aja yang ke sini.""Jadi Ibu ke sini nemenin Fatih itu mau melamarkan kamu untuk dia."Mata Selena membulat karena tidak menyangka akan secepat itu. "Tapi, Bu, aku sudah pernah bicara s
Baca selengkapnya
rencana Eka dan sang Papa
Satu minggu berlalu dari kedatangan Eka di rumah kedua orang tuanya. Kini penampilan Eka sedikit berubah meski baru satu minggu dia tinggal bersama orang tuanya tapi sudah ada perubahan yang signifikan. Ini berkat Eka yang melakukan diet ketat dan juga perawatan ke klinik kecantikan ternama di kotanya juga memakai skincare rutin. Sehingga hanya dalam waktu satu minggu saja sudah ada perubahan. "Pagi, Mama, Pagi, Pa. Wah aromanya enak banget lagi sarapan apa nih?" Eka menyapa kedua orang tuanya yang sudah berada di meja makan dengan sarapan di piring mereka masing-masing. sedangkan Nayra masih tidur di kamarnya sendiri. Yah, semenjak tinggal di rumah orang tua Eka, Nayra memang diberikan kamar sendiri. Mereka menerapkan sleep trainer pada Nayra agar bocah tersebut bisa tidur sendiri tsnpa harus didampingi lagi oleh orang tuanya. Orang tua Eka juga menyewa seorang baby sitter untuk membantu menjaga Nayra di saat Eka dan Mamanya sibuk. Yah, kesibukan Eka sekarang selain memperbaiki di
Baca selengkapnya
menyaingi bisnis Selena
"Kamu buat showroom juga di sebelah showroomnya dia dan kasih harga yang jauh lebih murah dari harga yang dia berikan. Dengan begitu para pelanggan di showroom dia akan beralih semua ke tempatmu. Dan lagi kamu bisa sekalian menunjukkan pada mereka kalau mereka telah salah menghinamu dan merendahkanmu. Gimana? Oke kan ide, Papa?""Hmmm, boleh juga tuh Pah. Kebetulan aku tau tepat di seberang jalan itu ada tempat kosong yang disewakan. Nah kebetulan banget kan kita bisa sewa di sana.""Wah kebetulan banget dong kalau gitu. Papa juga punya kenalan yang punya showroom. Nanti Papa coba tanya-tanya sama dia.""Duuuuh, Mama nggak sabar deh Pah melihat perempuan kegatelan itu bangkrut." Bu Ranti terlihat bersemangat untuk menghancurkan usaha yang dimiliki Selena. Bu Ranti amat geram dengan Selena, lantaran Selena membuat hancur rumah tangga anak kesayangannya itu. Eka sedari tadi hanya tersenyum melihat Pak Hendri dan Bu Ranti begitu semangat membantu dirinya bangkit kembali. "Oh iya, Sayan
Baca selengkapnya
pernikahan Laras dan Akmal
Betapa bangganya Fatih menaiki mobil yang terkesan gagah dan mewah itu. Memanglah ia tak salah pilih pasangan kali ini. Masalah wajah yang tidak secantik Eka tak masalah baginya asalkan rekeningnya yang cantik. Belasan menit Fatih dan Selena berada di jalan raya sembari sesekali kedua sejoli itu bercanda dan menggenggam tangan saat mobil berhenti di lampu merah. Tidak membutuhkan waktu lama setelah menempuh perjalanan kurang lebih dua puluh menit akhirnya Selena dan juga Fatih sampai di Mall yang mereka tuju. Mereka pun masuk ke dalam Mall sembari bergandengan tangan. Truk aja gandengan, masa mereka enggak? "Kita mau kemana dulu nih, Sayang?""Emm sepertinya kita ke butik dulu deh, Mas, buat beli baju, buat Ibu juga biar pas hari H tampil cantik.""Kamu memang calon menantu dan calon istri idaman. Aku gak salah telah memilihmu." Fatih menoel mesra dagu Selena. Keduanya tidak risih sama sekali melakukan hal itu meski di tempat umum yang banyak orang berlalu lalang. Fatih dan Selena
Baca selengkapnya
gugatan untuk Fatih
Keduanya pun saling tertawa bahagia. Begitu juga dengan MUA yang sedang merias Laras itu. Serangkaian acara pada hari pernikahan Laras dan Akmal pun akhirnya berjalan dengan lancar. Baik Laras, Akmal, Kinan maupun Andra akhirnya bisa bernapas lega dengan resminya Laras dan Akmal sebagai sepasang suami dan istri. "Selamat ya, Mas, selamat ya, Ras. Akhirnya kalian sudah resmi." Andra menyalami Laras juga Akmal untuk memberikan selamat pada kedua sejoli itu. "Terimakasih ya, Ndra. Mas juga makasih kamu udah mau berubah untuk Kinan, adiknya, Mas.""Sama-sama, Mas, gimanapun juga aku udah sadar kalau aku ternyata cinta sama Kinan.""Cie-cie roman-romannya ada yang merah nih mukanya. Hahahaha." Laras tergelak karena melihat wajah Kinan yang memerah karena ucapan Andra. "Hust, kamu ini ketawanya jangan kenceng-kenceng. Tuh malu diliatin tamu undangan." Laras pun hanya tersenyum malu-malu ngeong karena memang benar ucapan pria yang baru saja menjadi suaminya itu. ***"Eka, kamu sudah sia
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
16
DMCA.com Protection Status