All Chapters of Aku Istrimu, tapi Bukan Cintamu : Chapter 41 - Chapter 50
122 Chapters
41. Ulang Tahun Pernikahan
Aluna bengong setelah mendengar perkataan suaminya sendiri. Entah apa yang terjadi sebenarnya, bukankah dia yang ingin segera mengakhiri pernikahan ini tapi kenapa sekarang dia malah marah dengan Aluna?Wanita cantik itu berpikir sejenak sebelum dia melangkah masuk dan bertelanjang kaki. Terlihat sangat sempurna. Meskipun jalannya sedikit kaku tapi dia tetap bahagia menerima hadiah terindah baginya. Mbok Asih dan Sarah ikut bahagia melihat majikan kesayangannya itu bisa berjalan normal meskipun memakai kaki palsu. Mereka saling berpelukan lalu mengantarkan Aluna ke meja makan. Rayhan begitu antusias saat melihat wanita yang dia kagumi itu muncul dengan mencoba melangkah, ternyata langkah itu membuat Rayhan dan Ardan terhipnotis. Ardan pun tak menyangka kaki palsu yang diberikan untuk Aluna ternyata menyita perhatiannya untuk mengagumi istrinya sendiri. “Dia sangat cantik! Benarkah dia Aluna istriku yang sering aku hina karena cacar?” tanya Ardan dalam hati tapi matanya tidak lepas d
Read more
42. Cantik
Karena merasa gugup Aluna pun menyetujuinya dan menerima uluran tangan Rayhan. Masih terasa dingin tapi Rayhan berusaha untuk menenangkan hati Aluna. Mereka pun keluar dari kamar diikuti oleh Mbok Asih dan Sarah yang setia menemani sampai mereka menyusuri anak tangga nantinya.Sementara itu Ardan masih dikerumuni oleh para wanita cantik dan seksi. Bahkan para teman-teman Ardan yang juga membawa para istri mereka yang terlihat cantik dan seksi. Kadang teman Ardan sering mengejeknya karena mempunyai istri yang cacat. “Kamu pasti sangat bahagia sekali hari ini karena ulang tahun pernikahan kalian bertahan sampai dua tahun, selamat ya Ardan, tapi apakah kamu tidak jenuh melihat istri cacat setiap hari? Bahkan kamu belum saja memiliki anak.” Bimo salah satu teman Ardan yang suka mengejek Ardan. Mau tak mau Tuan Ardin mengundangnya karena ayah mereka adalah rekan bisnis. Begitu juga yang lain netral semua adalah teman Ardan sekaligus ayahnya rekan bisnis Tuan Ardin. “Dia itu enggak bisa
Read more
43. Lagu Kenangan
Ardan lalu memaksa Aluna berdansa dengannya. Mereka saling menatap satu sama lain. “Kenapa kamu sangat menyukai berdansa dengan Rayhan dan tidak menolaknya sama sekali saat tubuhmu dipegang oleh dia, lebih erat seperti ini?” Ardan mengeratkan pelukannya sehingga wanita cantik itu agak sulit bergerak. Aluna menatap diam, tapi seketika wajahnya tersenyum. “Sepertinya ada cemburu nih, kenapa kamu tidak suka, sedangkan kamu saja bebas melakukan apa saja dengan wanita lain bahkan di rumah ini pun kami berani memperlihatkan kemesraan kamu, aku enggak masalah, tapi ....” Aluna tidak bisa melanjutkan kalimatnya saat Ardan langsung melumat bibir Aluna. Seketika mereka menjadi pusat perhatian. Rayhan yang melihat adegan romantis itu langsung menjauh meninggalkan keramaian di sana. “Tersenyumlah, apa susahnya sih, perlihatkan kalau kita adalah pasangan romantis,” sungut Ardan setelah melepaskan ciumannya.Mau tak mau Aluna mengikuti permintaan Ardan yang memang sekarang ini semua mata ter
Read more
44. Delia Hamil
Ardan mendaratkan sebuah tamparan keras. Bimo yang tidak terima pun membalasnya, hingga mereka terlibat dalam perkelahian. Suasana semakin ricuh. Para tamu undangan yang lain berusaha melerai mereka, ada juga yang hanya menonton atau pun mengambil gambar mereka. Rayhan yang mendengarkan ada keributan ikut membantu melerai mereka. Ardan dan Bimo saling adu kemampuan meskipun akhirnya Ardan lah yang menjadi pemenangnya. Bimo tersungkur dan tubuhnya sudah lelah berkelahi dengan Ardan. Bimo tidak mau mengambil resiko karena dia tahu kalau ayahnya yang akan membereskannya. Dengan menahan rasa sakit Bimo segera pergi dari acara itu bersama istrinya, begitu juga dengan teman yang lainnya. Tuan Ardin menampar wajah Ardan di depan orang banyak, karena malu dengan rekan bisnisnya yang melihat kejadian itu. Rayhan pun mempersilahkan para tamu undangan untuk segera pergi dan mengatakan kalau acaranya telah selesai. Para tamu undangan memakluminya dan tahu sifat Tuan Ardin dan Ardan, mereka sa
Read more
45. Ardan Serba Salah
Suasana di meja makan terasa hening. Mereka larut dalam pikirannya masing-masing, hanya suara dentingan sendok dan garpu yang bersahutan.Semua tampak hadir di meja makan, termasuk Delia yang ikut sarapan pagi. Tuan Ardin tidak memedulikan kehadirannya meskipun sangat jelas ada wanita itu yang duduk berdampingan dengan Ardan. Rasa canggung dia rasakan. Semenjak kejadian malam itu Ardan tidak tidur di kamar Aluna melainkan tidur di kamar tamu.Tuan Ardin melihat kursi yang sering ditempati Aluna kosong, di mana orangnya? “Mbok, di mana Aluna? Apa dia sakit?” tanya Tuan Ardin sedikit khawatir. “Biar Ardan panggil, Pa!” usul Ardan seketika.“Tidak usah, buat apa? Kamu lebih baik memperhatikan calon istri kamu yang baru itu, tidak perlu mengkhawatirkan Aluna!” bentaknya seketika.Ardan terdiam dan kembali duduk dengan perasaan bersalah. Tak lama kemudian ponsel Tuan Ardin pun bergetar, dia langsung mengambilnya dan melihat siapa yang memberikan pesan tersebut. Senyumannya mengembang
Read more
46. Bingung
“Suara Aluna? Tapi di mana dia? Kenapa aku tidak melihatnya keluar?” gerutunya kesal. “Halo! Halo!” Ardan berulang kali meneriaki Rayhan atau pun Aluna, tapi tidak satu pun mereka menjawabnya. Delia yang mendengar dan melihat ekspresi wajah Ardan terlihat emosi merasa kesal.“Kenapa kamu terlihat marah dengan Aluna, biarkan saja dia bersama Rayhan, toh kalian akan bercerai juga,” celetuk Delia dengan wajah manyun. Ardan tak menggubris perkataan Delia. Kedua tangannya menggusar rambutnya yang menandakan pemilik itu sedang frustrasi. Entah kenapa hatinya begitu sakit saat mendengar kalau Aluna pergi bersama Rayhan, padahal selama pernikahan mereka tak pernah Ardan berusaha mengetahui siapa Aluna. Dia selalu bersama Delia sehingga dia melupakan kalau dirinya sudah menikah.Ardan kembali menghubungi Aluna, tapi pemilik ponsel itu sudah tidak aktif lagi, mungkin wanita cantik itu sudah mematikannya sesaat. Dia pun kembali mencoba menghubungi ponsel Rayhan. “Awas saja kamu tidak mengan
Read more
47. Nasihat Bella
“Saya tidak tahu Bel! Saya bingung dan maaf atas kejadian tadi malam, mungkin sudah ada yang menarik sahamnya atau membatalkan kontrak kerja kita karena perbuatan saya sendiri,” jelas Ardan tertunduk lesu. “Ya, itu benar sih Pak, setidaknya sudah ada tiga orang yang menarik sahamnya karena kejadian tadi malam, tapi Bapak jangan khawatir Bu Aluna akan menantu Pak Ardan untuk mengembalikan citra perusahaan kita,” jelas Bella bersemangat.“Ya Aluna Mayangsari ... nama itu akan diingat oleh mereka, bukan saya dan selamanya saya akan pecundang!” hardiknya kesal.“Itu karena Bapak tidak mau belajar, Pak Ardan hanya fokus dengan Nona Delia, seakan-akan dunia Anda hanyalah terfokus ke wanita itu saja. Anda menyerahkan semua tanggung jawab perusahaan ke Pak Rayhan dan itu salah besar Pak. Buktinya sekarang Tuan Ardin lebih percaya dengan Pak Rayhan daripada Bapak sendiri. Bukan salah Tuan Ardin jika beliau lebih percaya dengan dia. Cobalah untuk memahami orang lain Pak Ardan, jangan hanya i
Read more
48. Aku Mulai Mencintai Kamu, Aluna!
Butuh waktu lima belas menit untuk sampai rumahnya. Rasa lelah dan letih langsung terasa di tubuh pria tampan itu. Pak Marno yang membukakan pintu gerbang utama sedikit terkejut dengan kepulangan Ardan sampai selarut ini, biasanya dia akan pulang sore di jam empat, setelah itu dia akan kembali pergi sampai larut malam menghabiskan waktu bersama sang kekasih. “Den Ardan tumben pulang jam segini biasanya pulang sore?” tanya Pak Marno terdiam dan bingung dengan sikap yang Ardan tunjukkan. Biasanya pria tampan itu sangat tidak suka di tanya atau memberikan jawaban dengan ketus.“Iya, masih banyak pekerjaan di kantor, Aluna sudah pulang?” Ardan turun dari mobil dan ingin segera masuk ke rumah, tapi melihat wajah satpamnya itu terdiam, dia pun menghampirinya lagi.“Ada apa, kenapa diam, ada yang salah dengan saya?” tanya Ardan penasaran.“Enggak ada Den ...sumpah! Oh ya Bu Aluna sudah pulang dari jam lima sore tapi Nona Delia pergi dari jam lima sore dan sampai sekarang belum pulang,” jaw
Read more
49. Niat Terselubung Ardi
“Kamu enggak dicari Ardan?” tanya Pria paru baya itu dengan senyuman menggoda.“Huff ....aku capek harus bersandiwara di hadapannya, kapan kita bisa menyingkirkan mereka?” kesal Delia. “Tenang Sayang, nikmati saja permainannya, sebentar lagi Ardan akan menikahi kamu dan Aluna berpisah dengannya, dia juga akan menyerahkan harta warisan itu untuk Ardan setelah itu kamu bisa meminta dengan pesonamu sehingga tanpa berpikir panjang untuk menyerahkan semua miliknya, dan ....“Kita bisa menikah secara resmi, kan?” sambung Delia dengan ucapan Ardi. “Ya tentu saja, Sayang.” Ardi langsung menyambar bibir seksi Delia. Wanita itu pun membalasnya dengan penuh gairah. “Sekarang kamu istirahat dulu, setelah itu kita akan melakukannya lagi, Oke?” “Oke, siapa takut?” Delia tersenyum lalu menarik selimut untuk membungkus tubuhnya yang polos. Dia pun langsung tertidur lelap. Rasa lelah dan letih karena tenaganya terkuras habis untuk melayani Om Ardi. Rupanya Delia mencari kepuasan bersama Ardi Om
Read more
50. Boleh Memanggilmu Mama?
Terima kasih Tante sudah mau datang ke sekolah. Raina sangat bahagia hari ini,” ucapnya setelah menerima raport itu dan menggenggamnya erat. Gadis kecil itu terlihat bahagia sekali karena mendapatkan nilai yang sempurna sehingga meraih rangking pertama . Kebahagiaan itu semakin terasa saat ayahnya bisa bersikap melunak dan ramah saat memberitahukan kalau harus datang ke sekolah untuk mengambil buku raport. Tidak seperti biasanya yang selalu ditanggapi dengan dingin bahkan tidak peduli sama sekali. “Selamat ya Sayang, kamu berhak mendapatkannya, pasti Papa akan sangat bangga mempunyai anak seperti kamu yang cantik dan pintar,” puji Aluna sembari mencubit hidung kecil milik Raina. Kebahagiaan itu kembali sedikit meredup ketika ingat kalau Papanya tidak bisa hadir. Aluna melihat kemurungan di wajah mungil itu.“Ada apa, Sayang, kenapa kamu sedih?” Aluna segera memeluk tubuh gadis kecil itu. “Papa nggak ada di sini meskipun Raina bahagia kalau Papa tidak marah saat Raina menghubung
Read more
PREV
1
...
34567
...
13
DMCA.com Protection Status