All Chapters of Mr Genius: Chapter 11 - Chapter 20
86 Chapters
11. Dalam Belenggu The Shadows
Dalam gelap, bermunculan sosok-sosok hitam, mereka langsung membopong tubuh Arthur. Gerakan mereka begitu cepat dan tepat, sangat mengenal seluk beluk ruangan di dalam laboratorium itu. Bahkan mereka membawa tubuh Arthur melewati sebuah lorong yang menuju pintu keluar rahasia. Pintu yang hanya diketahui oleh orang-orang dalam DARPA. . . . . Beberapa jam kemudian.... "Bangunkan dia!" Arthur terlonjak kaget saat merasakan wajahnya basah oleh bulir-bulir air yang dipercikkan seseorang yang masih terlihat samar-samar dalam pandangannya. Sosok tinggi besar, berkulit hitam, tampak dingin dan sangar, berdiri di hadapan Arthur. "Selamat datang Mr. G. Semoga anda suka dengan sambutan kecil kami." Arthur masih merasa sedikit pening, "Ternyata kau rupanya Robert Kanumba, pecundang!" desis Arthur dengan rahang mengeras. Wajah Robert Kanumba semakin dingin mendengar kalimat Arthur. "Mmm..., aku puas melihatmu ta berdaya seperti ini Mr G." Arthur tak tahu berapa lama ia pingsan. kini len
Read more
12. Terdampar di Lembah Panjshir Afghanistan
Arthur terdiam, jika sudah menyangkut keselamatan kedua orang tua dan adiknya, ia tak berani bertaruh. "Baiklah, aku berikan apa yang kalian minta," ucap Arthur akhirnya. Dalam hatinya merutuk kesal, dia sudah berupaya keras untuk menyembunyikan identitas pribadi dari publik demi keamanan orang-orang terdekatnya, tapi The Shadow berhasil menguak semua itu."Hmmm..., keputusan yang tepat. Terimakasih anak baik. Hahahahaha...! Gustavo, pasangkan masing-masing satu gelang minibom di lengannya." Robert Kanumba menarik rambut Arthur dengan kasar.Salah satu personil The Shadow mengerjakan perintah Robert dengan cekatan. Sebuah gelang baja kini telah melingkari kedua pergelangan tangan Arthur. Gelang ini bisa diledakkan kapan saja oleh pemegang kontrol ledaknya. Posisi Arthur kian terpuruk, mau tidak mau harus mengikuti semua keinginan Robert Kanumba."Andai saja sejak awal kau membawa ASTROGUN untuk bekerja di bawah perintah Barbara Clarkson, pasti kau tidak akan berakhir seperti ini, Mr
Read more
13. The Woman in Green
Geon Arthur Yildiz merasa tak lagi mengenali dirinya sendiri. Hidupnya kini bagaikan hanya menunggu mati.Selama 24 jam non stop selalu dalam pengawasan dan todongan senjata api. Ia tak diizinkan beristirahat kecuali malam hari. Setiap kali terlihat lelah dan lambat dalam menyelesaikan pekerjaan , anak buah khan Zaada langsung memberinya pukulan bertubi-tubi.Fisiknya tak terurus, dekil dan penuh luka infeksi pada sebagian besar tubuhnya. Bahkan wajah Arthur terlihat bengkak pada pipi sebelah kanan. Kulit putihnya seakan tenggelam oleh memar dan daki tebal. Ditambah lagi rambut, kumis,serta jenggotnya yang panjang dan berantakan, dia sama sekali tak terlihat seperti seorang Geon Arthir Yildiz ilmuwan DARPA, ataupun sang Ceo Astrogun.Hanya ingatan tentang Ayah, Ibu dan Adiknya yang membuat Arthur terus bertahan.Pekerjaan Arthur setiap harinya memperbaiki senjata-senjata rampasan yang rusak, merakit senjata baru yang datang dan memberikan fitur-fitur tambahan pada beberapa machine gun
Read more
14. Terjebak
"Galea, Apa kau baik-baik saja?!" Suara Athena memburu dan menegang manakala tak mendapatkan jawaban dari Galea. Ia meniup kepala alat komnikasi nirkabel yang terhubung dengan helmnya, untuk memastikan alat itu masih berfungsi. Tubuhnya semakin berayun-ayun kencang dengan arah terbang helikopter yang tak beraturan. Sekuat tenaga ia mempertahankan tubuh Mr. G yang lemah agar tetap dekat dengannya."Athena!! Putuskan talinya segera!" perintah Galea tiba-tiba dalam keputus asaan."Lakukan saja pendaratan darurat. Heli ini sudah berasap, aktifkan parasutmu dan terjunlah!!" Athena meraung tanpa pikir panjang menarik bayonet Gerber Mk.2 dari sarungnya. Kemudian ia menggunakan tangan kiri untuk memotong tali pengikat tubuhnya sekuat tenaga..Sementara tangan kanannya berpegangan kuat pada tali yang melilit Mr. G. Setelah tali yang mengikat melilit tubuh Athrna terputus, kini tubuhnya menggelantung pada tali yang sama dengan Mr. G, kemudian ia kembali mengarahkan bayonet Gerber Mk.2 , kal
Read more
15. Panggil aku Athena!
Lembah Panjshir , AfghanistanMusim dingin, 19 Februari 2020Sang waktu beranjak pagi, badai salju telah pergi. Menyisakan berton-ton tumpukan salju di sepanjang lembah.‘’Hei, bangunlah!" pekik Athena berulang-ulang membuat Mr.G terperanjat.“Kalau ingin lekas sembuh, cepatlah makan.” Athena menyodorkan sepotong roti kepada Mr. G, satu-satunya roti yang tersisa di kantong celananya.Arthur memandang roti itu dengan bernafsu, bak menemukan tumpukan ide brilian di otaknya saat ia sedang menghabiskan waktu di laboratorium. Perutnya sudah sangat lapar, terlebih lagi perasaan nyaman karena terbebas dari siksaan dan todongan senapan membuatnya kian menyadari kalau lambungnya sudah sangat kosong keroncongan.Ingin rasanya ia segera melahap roti di tangan 'si gadis hijau', tapi harga dirinya sangat besar. “Kamu saja yang makan, aku belum lapar," ujarnya datar.“Tentu saja aku sudah makan bagianku." Athena berbohong. Ia sangat iba melihat kondisi pria dihadapannya yang tampak kurus dan peny
Read more
16. Gadis Gila dan Pria Bodoh
"Hei, apaan? Tidak perlu gila seperti itu." Mr. G meneriaki Athena yang mulai bangkit untuk mengikutinya. Mr. G mengernyit dengan perasaan aneh. "Sudahlah jangan menolak, aku harus memastikan keamananmu," tukas Athena."Tidak perlu! Aku sudah membawa pistol pemberianmu tadi." Arthur menolak sambil terus berjalan mencari tempat yang aman dan tersembunyi untuk menunaikan panggilan alamnya. Ia tahu Athena membuntutinya di belakang. 'Aku ingin lihat sampai mana kamu mengikutiku, gadis gila." Ia membatin.Beberapa saat kemudian.... "Dasar gadis gila! Hei..., stop di sana! Aku akan melakukannya di sini," teriak Arthur memberi kode agar Athena berhenti mengikutinya.Mendengar itu Athena langsung berbalik ke arah lain, itu karena ia yakin jarak mereka tidak terlalu jauh, jadi ia masih bisa menjangkau Mr. G jika terjadi apa-apa."Aaakh, lepaskan aku!" Suara seorang wanita menyita perhatian Athena. Tampak tiga orang laki-laki menyeret paksa seorang wanita cantik saat mereka sedang melewati h
Read more
17. Bertemu Musuh Lama
Perlahan-lahan akhirnya Athena bangkit juga dari tidur palsunya. "Apa yang sedang kalian lakukan?Apa aku telah melewatkan sesuatu?’’ tanya Athena berlagak tidak tahu. Netranya sedikit membelalak saat melihat Mr G dengan tatapan dingin sedang mengarahkan pistol SIG Sauer P226 miliknya ke arah Larmina. Sementara itu Larmina dalam keadaan beberapa kancing baju atas telah terbuka tampak ketakutan dan menyedihkan.Namun, tangan Larmina yang tadi berusaha menarik lengan Mr.G masih belum berpindah posisi, buru-buru Larmina melepaskan pegangannya itu, ia kemudian mengubah mimik wajahnya menjadi wajah sedih teraniaya dalam sekejap dengan tujuan untuk mendapatkan pembelaan dari Athena.“Pria ini mencoba berbuat tidak senonoh padaku dan mengancamku, "cap Larmina dengan wajah tertunduk dan ketakutan sambil mengancingkankan kembali busananya yang berantakan.‘’Pembohong, aku bukan pria seperti itu”Desis Arthur mulai merendahkan suara dan menurunkan Senjata api laras pendek yang tadi ia todongkan k
Read more
18 Drunken Kiss
" Ssssstttssss.... "Desis Athena memberi kode untuk diam." Ada apa? "Tanya Larmina dengan merendahkan suaranya." Kau lihat wanita amerika bersenjata itu, kita harus berhati-hati padanya. Sudah pasti di membawa misi yang berbahaya. Alangkah baiknya kalau kita menghindari wanita itu. "Tukas Heilen dengan suara serendah mungkin sambil memberi petunjuk kepada Larmina tentang keberadaan wanita yang dia maksud.Netra Larmina menangkap seorang wanita berperawakan tinggi besar sedang membenahi posisi senjata api laras panjangnya.Wanita itu adalah Vivian Cecilia Benner yang sedang turun dari kendaraan lapis baja-nya. Ia mendapat tugas untuk menghabisi Mr. G yang diketahui lolos dari sekapan Khan Zaada. Robert Kanumba sangat khawatir berita ini akan sampai ke telinga Barbara Clarkson yang telah memerintahkannya untuk membunuh Mr. G. Namun Robert Kanumba lebih memilih menjual Mr. G dengan harga tinggi.Vivian berkeliling sebentar mengitari padang bersalju, melakukan pemindaian dengan cermat. Ia
Read more
19. M1224 MaxxPro MRAP
Lembah Panjshir, 21 Februari 2020Athena merapikan dan mengikat rambutnya yang kusut tak karuan. Ia melihat Larmina juga Mr.G sudah bangun dan telah rapi.“Maaf, aku telat bangun. Sepertinya aku terlalu banyak minum semalam.”Ujar Athena sambil menahan kantuknya.Hah??Sepertinya..?? keterlaluan ia tak ingat apapun, tapi baguslah. Suara di benak Mr.G bersahutan satu sama lain.”Mari sarapan dan bersiap agar kita bisa mencapai lokasi kendaraan tempur itu sebelum siang hari.”Lanjut Athena lagi sembari mengeluarkan sisa roti terakhirnya.“Ini cukup untuk kita bertiga. Ayo ambillah.”Athena menyodorkan masing-masing sepotong roti kepada Larmina dan Mr.G.Larmina menerima roti itu dengan gembira dan kesyukuran yang luar biasa.”Terimakasih gadis tentara.”Ucapnya.Mr. G menatap roti di tangan Athena cukup lama, rasanya ia begitu enggan dan tidak berselera. Ia merasa hidupnya sangat miris dengan bergantung pada sepotong roti dari seorang wanita yang ia harapkan memandangnya dengan terpesona dan
Read more
20. Battle of Fire
Sebuah peluru hampir mengenai paha Athena saat ia sedang berjalan menuju pintu maxxpro. Peluru itu mengenai badan maxxpro namun memantul tak mampu menembus armor lapis baja tebal yang melapisi kendaraan tempur itu. Pantulan peluru itu tepat mengenai kaki Mr. G yang berjalan dibelakang Athena."Larmina bawa Mr. G masuk ke kabin. " Perintah Athena cepat. "Gunakan ini untuk mengikat dan menahan pendarahannya sementara. "Lanjut Athena. Lalu Ia merobek seluruh burkaa dari tubuhnya dan memberikan pada Larmina. Hingga kini Vivian dapat melihat dengan jelas melalui teropong dengan siapa dia berhadapan." Sial, Athena si tikus got itu di sini. "Pekik Vivian mulai membuat pertimbangan."Mr.G kakimu tertembak! Aku akan mengikatnya dengan potongan kain burka ini. " Ujar Larmina dengan wajah ketakutan. Ini untuk pertama kalinya ia berada dalam situasi yang mencekam . Ia membantu Mr. G naik ke dalam kendaraan. Mr. G tak bisa berkata apapun hanya meringis menahan sakitnyaDengan cepat Athena melonc
Read more
PREV
123456
...
9
DMCA.com Protection Status