Haykal S. Sn
“Sudah pergi, Fai. Gak tahu di mana alamat rumahnya. Sepertinya dia orang jauh,” jawab Bu Beni.Tanpa pikir panjang, aku segera pamit pulang dengan membawa baju-baju ayahku, setelah minta izin terlebih dahulu. “Fai, ada satu kesalahan Ibu yang akan membuatmu tak bisa memaafkanku. Namun, Ibu tak akan menceritakannya padamu. Andai kau masih punya waktu, dan meski rasanya mustahil, carilah ayahmu. Ibu yakin, dia akan menceritakannya. Biar nanti kau dengar sendiri darinya, apa kesalahanku itu.”Sepanjang perjalanan, pesan Ibu di detik-detik terakhir hayatnya itu terus menghantui rasa penasaranku. Aku yakin setulus hatiku, bahwa Ibu tak punya dosa apapun. Semua orang tahu perjuangannya untuk membesarkanku. Semoga saja, waktu itu aku hanya salah dengar, atau Ibu pasti telah salah bicara. Sebuah mobil kolbak berhenti di depan warung sembako, beberapa orang lelaki tengah menurunkan beras dalam kemasan plastik 5kg. Melihatnya, aku jadi teringat Dian. Semasa kecil, dia pernah membantuku memba
Read more