Semua Bab Sang Penguasa : Bab 411 - Bab 420

Maetel memandang Fugaku Meteor dengan wajah muram dan berteriak tanpa rasa takut. "Keluarga Syailendra sudah berada di Kota Northern puluhan tahun. Apakah kamu pikir aku hanya mengandalkan beberapa pengawal ini? Tentu saja, aku masih ada kartu as untuk membalikkan keadaan!""Kalau begitu cepat keluarkan. Jika terlambat, maka cucumu akan kehilangan nyawanya." Fugaku Meteor tidak takut. Dia menginjak leher dan kaki Faruq sampai wajahnya memerah dan sesak napas."Kamu akan menyesal!" Mata Maetel penuh kebencian kemudian dia menggunakan seluruh kekuatannya dan berteriak. "Shin, bantu anakku! Cepat!"DUAR!Begitu dia selesai bicara, kekuatan yang begitu besar juga melompat dari loteng vila Keluarga Syailendra.KRAAAK!Karena dihantam oleh kekuatan besar tersebut, kaca-kaca jendela sampai hancur.Fugaku Meteor dan Zeta saling melirik, ekspresi mereka sedikit arogan. Mereka mengangkat kepala dan menatap lantai dua villa tersebut. Mereka melihat sebuah sosok muncul di jendela lantai dua villa

"Selamat, Tuan Fabio telah dipromosikan menjadi anggota tingkat menengah, saya perwakilan dari keluarga Brian.""Tuan Fabio, saya perwakilan dari Keluarga Brown, selamat atas jabatan baru Anda!""Saya perwakilan dari Keluarga Wijaga juga mengucapkan selamat!."Raksasa utama dari Northern Mariana maju satu per satu dan mengenalkan diri kepada Fabio dengan wajah penuh senyuman. Mereka berusaha mendekatkan diri. Tidak ada lagi yang melirik Keluarga Sonian karena mereka tahu, Keluarga Sonian telah hancur.Air mengalir ke tempat yang lebih rendah, manusia pergi ke tempat yang lebih tinggi. Tidak ada keluarga yang selalu jaya, setelah kejayaan tertinggi akan tiba saatnya terjatuh. Oleh karena itu, setiap orang terus berjuang, tidak boleh melepaskan kesempatan apa pun untuk membuat keluarganya.Karena mereka mengerti setelah mereka berhasil, begitu mereka gagal, mereka akan kehilangan segalanya.Fabio mewarisi segalanya dari keluarga Sonian, dan status sosialnya lebih tinggi. Dalam sekejap,

Mendengar ini, Fugaku Meteor segera menggerakkan tangannya. "Nyonya Sonian, kamu—""Terima kasih atas segala kebaikanmu, lalu terima kasih juga, kamu orang yang berpikiran luas, dan tidak membunuh putraku yang tidak berbakti." Mia membungkuk hormat kepada Fugaku Meteor, tetapi dalam kata-katanya ada bau perpisahan antara hidup dan mati.Aprilia segera menghentikannya. "Nyonya Sonian, pasti ada cara lainnya.""Tidak usah membujukku lagi." Mia menggelengkan kepalanya dan tersenyum pada Aprilia. "Di dunia ini, tidak ada lagi yang aku rindukan, begitu aku mati, bagiku itu sangat melegakan. Tentu saja, aku bukan orang yang mentalnya begitu kuat, aku juga sangat takut mati. Sebenarnya, aku adalah orang yang sangat takut dengan rasa sakit, tetapi dibandingkan dengan rasa sakit yang tajam, dan menjalani hidup dengan cara yang kacau balau adalah hal yang paling menakutkan.""Nyonya Sonian—" Aprilia dan lainnya juga mencoba membujuknya, hanya anggota keluarga keluarga Jansen yang masih melihatn

Tiba-tiba di hadapan mobil Fugaku Meteor muncul lampu yang menyilaukan, sebuah mobil jeep meningkatkan kecepatan, dan mesinnya mengeluarkan suara menderu yang keras, lalu melaju kencang ke arah mereka."Fugaku!" Melihat adegan ini, wajah Aprilia langsung pucat, da dia berkata dengan cemas.Namun, Fugaku Meteor bukan hanya tidak menginjak rem, dia juga menginjak pedal gas sampai habis, mobil itu seakan-akan berubah menjadi binatang buas dan menabrak jeep tersebut. Di tangan Fugaku Meteor, mobil ini bukanlah mobil biasa, melainkan mobil balap yang dimodifikasi dengan hebat.Aprilia yang duduk di sebelah pengemudi sudah ketakutan, batas kecepatan mobil jauh melampaui batas kecepatan, dan jantungnya berdebar kencang, seolah-olah akan melompat keluar dari tenggorokannya."Pejamkan matamu." Saat ini, suara tenang dan dalam dari Fugaku Meteor terdengar di telinganya.Aprilia memejamkan matanya tanpa ragu-ragu, setelah itu, matanya menjadi gelap gulita, dan hanya ada siulan badai yang terdeng

"Jangan membangkitkan kecurigaan mereka dulu, Fachri dan keluarga Husnan sedang memainkan peran yang baik, mereka bukan hanya ingin mendapatkan bagian dari properti keluarga Syailendra melalui diriku, tetapi mereka juga tidak mau mencabut perintah penawaran hadiah yang dikeluarkan Faruq untuk membunuhku dan malah memperdalam kebencian antara aku dengan keluarga Syailendra sehingga membuatnya meraih keuntungan dari kejadian ini," ujar Fugaku Meteor tersenyum dingin.Mendengar itu, Shilpy merasa bingung. "Tuan Muda, keluarga Husnan meminjam tanganmu untuk menghancurkan keluarga Syailendra dan meraih keuntungan dari kejadian ini, kenapa kamu masih bisa tersenyum?""Itu karena, keluarga Husnan berpikir kalau mereka telah berhasil memprovokasi perang antara aku dengan dan keluarga Syailendra, tetapi sebenarnya akulah yang mengendalikan ini semuanya." Fugaku Meteor tersenyum tipis dan berkata, "Jangan menyerang keluarga Husnan dulu, sebaliknya, karena keluarga Husnan ingin aku mengambil tin