Semua Bab Rahasia Suamiku dan Keluarganya: Bab 151 - Bab 160
207 Bab
Bab 151 Mengambil Kembali Putriku
Dada ini berdebar hebat, takut jika aku akan berpisah lagi dengan putriku. Aku sangat berharap Tuhan mengirimkan bantuan untukku saat ini. Lelaki itu terdengar melangkah mendekat, aku yakin jika berbalik badan mungkin saat ini lelaki itu akan langsung menghajarku."Ditanya bukannya jawab malah diam saja! Siapa sih ini orang, berani-beraninya masuk ke dalam kamar ini?!" gerutunya.Dapat kurasakan tangannya menyentuh bahu, sedangkan aku terus memutar otak memikirkan cara untuk melumpuhkan lelaki ini. Tetapi tak disangka otakku sedang buntu, sehingga aku tidak menemukan satupun cara yang efektif.Tiba-tiba di belakang sana aku mendengar suara langkah kaki berlari, lalu beberapa menit kemudian terdengar suara erangan dan suara sesuatu yang jatuh ke lantai.Aku berbalik badan, seketika mataku membulat saat melihat lelaki itu terkapar di lantai sudah tidak sadarkan diri."Ayo kita keluar dari sini!"Akhirnya aku bisa bernafas lega, ternyata Mbak Wati yang sudah melumpuhkan lelaki itu meng
Baca selengkapnya
Bab 152 Secarik Kertas dari Fransisca
"Sarah, barusan Mbak sudah menyuruh satpam untuk membelikan popok dan baju ganti untuk anakmu, Rah." ujar Mbak Wati masuk ke dalam kamar.Aku mengangguk tidak terpikirkan sama sekali untuk membelikan barang-barang untuk bayi ini."Oh iya, mau kamu kasih nama siapa bayimu, Rah?" tanya Mbak Wati."Adinda, Mbak.""Sejak hamil aku ingin sekali menamai putriku dengan nama itu," jawabku sambil tersenyum menatap wajah bayi ini.Matanya yang bulat dan jernih menatapku, gerakan mulutnya yang sedang menghisap dot membuatku semakin gemas saja."Nama yang cantik, tapi nama panjangnya siapa, Rah? Apa kamu akan memakai nama ayahnya untuk nama panjang Adinda?" tanya Mbak Wati lagi."Tidak, aku tidak ingin memakai nama bajingan itu di belakang nama putriku! Ayah macam apa yang tega menjual darah dagingnya sendiri, Mbak?!" jawabku ketus.Mengigat Rama, ingin sekali aku memutar waktu agar tidak menikah dengan lelaki bernama Rama itu dan ia menjadi ayah dari putriku. Tetapi sayang aku tak mampu memutar
Baca selengkapnya
Bab 153 Fransisca Menyiksaku (POV LINDA)
(POV LINDA)Sore itu aku sedang meringkuk di kamar sambil memegangi perut yang terasa sakit dan nyeri, tak hanya itu badanku pun juga demam tinggi.Entah mengapa akhir-akhir ini badanku begitu lemah, sering lelah dan sakit yang begitu menyiksa apalagi jika datang bulan maka rahim ini akan merasakan nyeri yang luar biasa.Seakan tangis dan lara ini adalah teman hidupku. Bagaimana mungkin hidupku semiris ini? Dokter menyarankan aku harus melakukan tes kesehatan dan tes HIV, tetapi aku tidak ingin melakukan tes itu karena aku sudah tahu pasti hasilnya akan positif.Bertahun-tahun di gauli oleh banyak lelaki dengan cara yang berbeda-beda bahkan ada yang menggauliku dengan cara yang aneh, jadi tidak menutup kemungkinan penyakit itu pasti akan menyerang.Tiba-tiba aku mendengar suara pintu depan terbuka begitu kencang, apakah mungkin yang membuka pintu itu Sarah, Dimas dan Wati? Rasanya tidak mungkin.Tak berselang lama aku terkejut ketika mendengar suara Amanda yang merupakan bekas anak b
Baca selengkapnya
Bab 154 Lakukan Saja Apa yang Kau Suka!
Kaos warna putih kini berubah menjadi merah karena darah yang keluar dari tubuh akibat dicambuk. Hingga Di cambukan ke dua puluh Fransisca memperintahkan anak buahnya untuk berhenti."Cukup! Cukup!" titah Fransisca.Akhirnya lelaki itu berhenti mencambukku, setelah itu Fransisca menghampiri seorang lelaki yang sedang memegang kamera."Bagaimana rasanya? Enak bukan?" tanya Fransisca dengan wajah sinis.Aku hanya bisa meringis menahan rasa sakit pada tubuh ini terlebih tidak sedikit kulit yang terkelupas terasa amatlah perih."Oh iya, hari ini jangan beri dia makanan atau minuman!" ucap Fransisca pada anak buahnya."Silahkan saja kalian menyiksaku! Toh bukan masalah bagiku, karena aku sudah terbiasa saat masih menjadi tahanan Sulis dan suatu saat kau pasti bernasib sama sepertinya, Fransisca!" gumamku lirih."Bicara apa kamu, hah!?" bentak Fransisca.Sedangkan aku hanya bisa menatap kosong ke arahnya tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun."Ayo keluar!"Mereka semua pun keluar dan menut
Baca selengkapnya
Bab 155 Berusaha Menyelamatkan Linda
(POV DIMAS)Aku mendapatkan kabar dari Sarah jika Linda ada di rumah Fransisca. Saat ini aku sedang berada di rumah, merasa bingung bagaimana cara menyelamatkan Linda.Saat ini Kevin masih terbaring lemah di rumah sakit sehingga aku tidak bisa lagi meminta bantuannya. Teman yang lain memang ada, hanya saja mereka tidak tahu menahu tentang masalah kami. Mungkin jika mereka tahu akan berhadapan dengan siapa, pasti mereka akan langsung menolak karena tidak ingin membahayakan nyawa.Aku tidak ingin melaporkan kasus ini pada polisi karena aku tahu akibatnya akan sangat fatal. Fransisca bisa melaporkan balik Sarah atas tindakan penculikan bayi itu, apa lagi Fransisca memiliki banyak uang sudah pasti dalam sekejap mata akan terbebas dari jerat hukum.Tiba-tiba Kevin meneleponku, entah apa yang harus kukatakan padanya."Halo Dimas, kamu dimana?""Di rumah, memangnya ada apa?" tanyaku."Sarah bilang Linda disekap oleh Fransisca, aku sudah meminta Roni temanku yang berjaga di rumah untuk me
Baca selengkapnya
Bab 156 Tubuh Linda Penuh Luka
Suara langkah kaki kembali terdengar, tetapi sekarang terdengar lebih pelan dari sebelumnya. Aku tahu, lelaki itu sedang mengendap-endap ke arah kami dan saat itu juga Roni langsung menyalakan senter dan menembak lelaki itu dari jarak dekat.Dari cahaya senter yang ada di tangan Roni, dapat kulihat jika orang yang tertembak itu langsung terkapar di tanah dengan mata membeliak. "Ya Tuhan, malam ini kau sudah membunuh dua orang, Roni." ucapku sambil menatap kearahnya.Entah mengapa aku merasa ngeri, padahal ketika menyelamatkan Sarah aku juga sudah banyak membunuh anak buah Sulis."Ya bagaimana lagi ini darurat dan ini merupakan bentuk membela diri, kalau kita tidak menembak mereka maka kita yang akan ditembak," jawab Roni."Iya kau benar, sebenarnya aku juga ingin menembak tetapi aku takut kau memasukkan aku ke dalam penjara, kau kan seorang polisi," ucapku sambil terkekeh."Tidaklah ini kan keadaan darurat, ya sudah ayo kita masuk ke dalam."Roni menyalakan senter untuk menerangi j
Baca selengkapnya
Bab 157 Ruang Rahasia
(POV SARAH)Kak Dimas menelepon kembali setelah beberapa menit tadi mematikan panggilan."Halo, Bagaimana keadaan Mbak Linda, Kak? Dia baik-baik saja kan?" tanyaku merasa cemas."Sarah, ini bukan perkara Linda! Lebih baik kau bersembunyi saja sekarang, ternyata anak buah Fransisca sudah mengetahui keberadaanmu. Barusan Kakak dengar jika Fransisca menyuruh anak buahnya untuk menyerang rumah itu dan mengambil kembali bayimu itu," jawab Kak Dimas.Aku langsung menoleh ke arah Mbak Wati, bagaimana ini? Kita harus bersembunyi kemana lagi?"Apa Kakak yakin?" "Iya Rah, Kakak yakin. Barusan Kakak mendengar langsung dari mulut Fransisca, dia sedang di rumah sakit sekarang sepertinya Baby Alice yang pernah kamu kira putrimu itu memiliki penyakit yang berbahaya karena dia juga bilang kalau bayi itu harus secepatnya dioperasi. Sekarang cepat kalian cari tempat persembunyian ya aman sebelum anak buah Fransisca sampai disana," titah Kak Dimas lagi.Tiba-tiba layar ponselku menyala, ternyata Kevin
Baca selengkapnya
Bab 158 Penyakit Baby Alice
(POV FRANSISCA)"Apa?! Mereka semua mati?!""Iya Mami, Rizal, Aldi dan Deki mati di halaman belakang dekat gudang."Dadaku terasa panas saat anak buahku menelepon, mengabarkan jika ketiga anak buah kepercayaanku mati dibunuh."Lalu bagaimana dengan perempuan yang ada di dalam gudang?" tanyaku lagi."Sudah tidak ada, Mami. Sepertinya ada seseorang yang masuk dan menyelamatkan wanita itu," jawab Irfan."Dasar bodoh! Bodoh! Kalian semua bodoh! Aku tahu kenapa bisa sampai ada penyusup yang masuk ke dalam rumah, itu pasti karena kalian lalai dan malah bersenang-senang dengan para pelacur itu kan?!"Dadaku kembang kempis, rasa-rasanya aku sangat marah. Sia-sia saja rasanya menggaji mereka setiap bulan jika menjaga satu orang wanita saja mereka tidak becus."Mohon maaf Mami, tetapi tadi aku sedang mengantar Tika ke hotel dan setelah kembali barulah aku menemukan mereka bertiga tergeletak di halaman belakang dengan kondisi sudah tidak bernyawa," jawab Irfan lagi.Tika merupakan salah satu ana
Baca selengkapnya
Bab 159 Hubungan Spesial
Ya, aku memang memiliki hubungan spesial dengan Rama. Hubungan itu berlangsung setelah dua tahun ia menikah dengan seorang wanita bernama Sarah.Hubungan itu berawal dari saat Sulis membawa putra bungsunya itu ke rumahku bahkan ia mengajak Rama untuk menginap beberapa hari disini untuk merayakan sebuah pesta besar di rumahku.Saat itu aku kagum pada bentuk tubuh dan wajah Rama yang nampak mempesona. Namun, pada saat itu aku hanya menyimpan rasa kagum saja dan tidak berani menyentuhnya. Aku hanya bisa tersenyum manis dan berlaku ramah di hadapan Rama.Aku dan Sulis masih bisa dikatakan saudara jauh. Kami juga jarang bertemu karena sejak kecil aku hidup di kota sementara Sulis hidup di desa dengan bisnisnya yang bercabang-cabang itu.Bahkan aku membuka bisnis pelacuran pun karena terinspirasi dari Sulis, hanya saja aku tidak sepertinya yang merampas kebebasan setiap gadis untuk menjadi tambang uangnya.Kalau menurutku melakukan hal itu di kota besar terlalu beresiko sehingga aku melaku
Baca selengkapnya
Bab 160 Keinginanku Pada Rama
Semakin hari dan semakin sering kami bertemu, entah kenapa aku ingin sekali memiliki seorang anak darinya. Anak yang cantik atau tampan yang akan mirip dengan Rama. Tidak masalah jika kami tidak menikah, yang terpenting aku memiliki keturunan karena bagaimana pun juga aku merasa takut jika dimasa tua nanti sendirian tanpa seorang anak.Aku membicarakan keinginanku ini dengan Rama dan ternyata ia pun menyetujuinya asalkan aku tidak menuntut tanggung jawab padanya baik dalam hal materi ataupun hal lainnya. Aku pun menyanggupinya, lagi pula aku tidak membutuhkan tanggung jawabnya."Baiklah jika itu permintaan Mami, tetapi dengan syarat Mami tidak boleh mengusik istriku dan meminta pertanggung jawaban dariku, karena bagaimana pun juga aku sangat mencintai istriku.""Tidak masalah, Sayang. Mami janji tidak akan menganggu istrimu, Mami hanya ingin melahirkan keturunanmu saja, Rama."Lagi pula aku tidak ingin terikat oleh ikatan pernikahan karena rasa trauma di masa lalu, cukup satu kali aku
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1415161718
...
21
DMCA.com Protection Status