All Chapters of PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN: Chapter 391 - Chapter 400
445 Chapters
PESTA
391Kirani menatap dirinya di cermin. Wajah cantik hasil polesan MUA yang sudah dibayar Andrew sangat sempurna. Ia bahkan tidak mengenali dirinya sendiri. Yang dilihatnya kini bukan Kirani gadis lugu yang bahkan lipstick pun jarang memakainya.Kini yang ia lihat gadis mungil dengan wajah glowing bak artis dengan tatanan rambut yang menyempurnakan penampilannya. Gaun pesta berwarna merah menyala dengan sebelah bahunya terbuka, niscaya akan benar-benar membuatnya menjadi primadona dan pusat perhatian di pesta nanti.Sebenarnya Kirani sempat menolak gaun yang dipakainya kini karena sebelah bahunya harus terekspos. Gaunnya sendiri melintang menutup dadanya ke salah satu ketiak. Namun, Andrew berhasil meyakinkannya jika ia terlihat sangat cantik dan bersinar. Gaun itu khusus ia pesan hanya untuk Kirani pakai di hari bersejarahnya.Bahkan ukurannya sangat pas di tubuh mungil tetapi padat di daerah-daerah yang seharusnya.Memang benar, Kirani sendiri mengakui ia semakin terlihat cantik bak p
Read more
FIRASAT IBU
392Dewa menghentikan aksinya yang tengah mencumbui sang istri saat ponselnya terdengar meraung-raung. Ditariknya tubuh setelah beberapa saat saling pandang dengan wanita di bawahnya yang sudah sangat siap dengan posisinya.Kemudian diraihnya benda pipih di atas meja yang layarnya berkedip karena panggilan masuk. Kening Dewa berkerut saat mendapati nama Endang yang tertera di sana. Dilihat dengan seksama penunjuk waktu di sudut kiri layar pipih itu yang menunjukkan angka 20.30. Cukup malam, karena ia dan Amanda bahkan sudah siap untuk beraksi yang malam ini memilih ruang tamu sebagai pilihan agar tidak bosan.“Siapa?” tanya Amanda sembari ikut bangun dan duduk di samping Dewa. Wajahnya melongok kepo layar ponsel sang suami.“Bu Endang.” Dewa menjawab tanpa suara. Hanya gerak bibirnya yang dapat tertangkap mata Amanda. Setelahnya lelaki itu langsung mengangkat panggilan sebelum terputus.“Assalamualaikum, iya Bu ada apa?” Dewa langsung ke inti karena yakin ada hal penting yang ingin En
Read more
SABAR, YA
393Kaki Kirani mundur beberapa langkah. Dadanya sudah sangat ramai berbagai gemuruh yang tetiba hadir. Tadi ia memberanikan diri mengukiti Andrew menuju ruangan di mana teman-temannya berkumpul. Ia ingin mencari tahu karena hatinya mulai curiga. Kenapa pesta ulang tahun yang katanya mengundang banyak orang ini buktinya vila sepi-sepi saja sejak tadi.“Sabarlah dikit, harus memakai trik. Tidak bisa gegabah. Kita mau yang enak kan? Tidak mau dengan paksa, kan?”Kalimat itu terdengar samar di telinga Kirani. Kalimat yang diucapkan Andrew kepada teman-temannya. Entah apa yang mereka bicarakan, tetapi hati kecilnya berkata ada yabg tidak beres di sini.Kirani memutuskan kembali ke ruangan tadi sebelum Andrew menyadari jika dirinya membuntuti dan menguping. Bahkan tidak ada siapa pun yang bisa ia mintai penjelasan di sini. Otaknya berputar, ia harus mencari informasi. Apa benar di sini akan diadakan pesta ulang tahun. Ia teringat bapak tua yang tadi membukakan pintu. Ya, mungkin dari belia
Read more
APA MAUMU?
394Kedua bola mata Kirani melebar sempurna saat menyadari sesuatu. Minuman dalam mulut tidak segera ia telan. Berjaga-jaga jika Andrew memasukkan sesuatu ke dalamnya. Namun, otaknya harus bekerja lebih keras. Bagaimana cara membatalkan menelan minuman itu agar Andrew tidak curiga?Beberapa saat ia menahan minuman di mulutnya, hingga saat tidak menemukan cara, akhirnya Kirani membungkukkan tubuh, lalu memuntahkan apa yang ada di dalam mulutnya ke ujung gaunnya hingga nodanya terlihat jelas di permukaaan gaun mahal itu.“Apa yang kamu lakukan, Kiran?” Pekikan Andrew yang sangat dramatis membuat Kirani yakin jika kecurigaannya benar laki-laki itu memasukkan sesuatu ke dalam minumannya.“Lihat, gaunmu jadi basah. Dan aku yakin jika nodanya tidak akan hilang,” lanjut sang pemuda setelah Kirani kembali menegakkan tubuh.Kirani mengusap sudut bibirnya dengan tisu yang dibawanya dari rumah. Kepalanya menggeleng lemah.“Kau tahu berapa harga gaun itu?” Andrew masih mengejarnya dengan semburat
Read more
TIDAK PEDULI
395Dengan perasaan yang tidak dapat digambarkan, Dewa terus menghubungi banyak nomor selama dalam perjalanan. Ia yakin jika telah ada kejahatan terencana di sini. Karena setelah mengecek lokasi rumah Andrew yang tidak asing bagi warga kota itu, tidak terlihat ada acara. Pun saat mereka bertanya ke petugas keamanan yang berjaga di depan, mereka mengatakan tidak ada acara pun di ruumah itu. Menurut informasi dari mereka juga Andrew tidak di rumah sejak pagi.Dewa semakin yakin jika Kirani berada dalam bahaya. Ia dan orang-orang yang menemaninya harus bergerak cepat menuju lokasi di mana keberadaan ponsel gadis itu bisa dilacak saat terakhir mereka berkomunikasi. Walaupun tidak sempat berkata apa pun, tetapi Kirani sempat menghubungi nomor Endang yang kini mereka bawa.Dewa meminta kenalannya di pihak kepolisian agar menurunkan pasukan yang berkompeten untuk menyusulnya menangani kasus ini. Ia bahkan menghubungi temannya yang bekerja di sebuah media untuk ikut serta ke lokasi agar merek
Read more
KEJADIAN SERUPA
396Dewa langsung berlari masuk ke halaman setelah bapak penjaga villa berhasil membuka pintu pagar. Suara sirine polisi sudah terdengar dari jauh. Dewa memang meminta polisi yang menyusul mereka menyalakan sirine. Sementara seorang teman yang pekerjaannya mencari berita, sudah tiba tak lama sejak Dewa dan rombogannya sampai di sana.Kameranya langsung on bahkan sebelum penjaga vila yang terlihat sangat ketakutan membuka pintu pagar. Ia dan juru kameranya ikut berlari mengekori Dewa menuju pintu utama.Suasana mencekam tetiba terasa di sekitar halaman vila besar itu. Bukan karena teriakan Dewa yang seolah berlomba dengan raungan sirine mobil polisi yang semakin mendekat. Namun, suara-suara gaduh dari dalam vila yang semakin lama kian terdengar jelas.Beberapa pemuda berlarian saling mendahului dan bahkan saling bertubrukan satu sama lain mencari pintu, jendela atau apa pun yang bisa mereka jadikan jalan untuk keluar dari sana dan melarikan diri. Rupanya mereka sudah menyadari jika tem
Read more
MAU APA?
397Hiruk pikuk bangunan berlantai lima yang terletak di jantung kota seolah tidak pernah libur sepanjang hari. Antrian panjang dan kumpulan manusia terlihat di banyak sudut bangunan bercat serba putih itu. Lalu-lalang para petugas berseragam serupa dengan kesibukan masing-masing terlihar di hampir seluruh lantai. Bau obat-oabatan dan alkohol yang khas tercium dari banyak titik.Rumah sakit ternama kebanggan penduduk kota itu seolah tidak pernah libur dari kesibukan para penghuninya. Baik mereka yang datang untuk meminta pertolongan pengobatan atau para petugas medis yang selalu bersiaga dua puluh empat jam.Di salah satu ruangan rawat yang kini dijejali empat wanita dengan salah satunya pasien yang berbaring lemah, dipenuhi kesedihan yang sangat kental.Air mata tak henti-hentinya tumpah baik dari pasien maupun penunggunya. Kesuraman seolah menyelimuti hidup mereka saat ini dan juga ke depaannya.“Maafin Kiran, Bu.” Suara serak terdengar di antara isak tangis. Sangat lirih hampir tak
Read more
PENYESALAN
398Dengan menggigit bibirnya kuat-kuat, Kirani menyeret lagi kakinya menuju kamar inapnya. Rasa sakit di sekujur tubuh bahkan tak ia hiraukan hanya agar bisa melihat kondisi Dewa. Sungguh, tidak ada maksud apa pun menemui laki-laki itu selain ingin meminta maaf dan berterima kasih. Namun, ternyata Amanda tidak menerimanya. Bahkan sekadar membiarkannya melihat kondisi Dewa pun tidak.Terpaksa ia kembali ke kamarnya dengan membawa luka hati baru di atas luka yang sudah menganga sebelumnya. Sikap Amanda yang dengan terang-terangan mengatai dirinya sebagai gadis pembuat masalah dan membuat susah semua orang, membuatnya sadar jika semua tidak akan sama seperti dulu.Ia akui kesalahannya, tetapi tak menyangka jika akan berujung seperti ini. Amanda pantas marah, tapi hatinya tetap sakit menyadari jika dirinya membuat susah semua orang. Terlebih Dewa yang sebenarnya tidak memiliki hubungan darah.Kirani bahkan kini harus berpegangan dinding koridor agar tubuhnya tidak meluruh dan dapat tiba
Read more
TERUS TERANG
399 Empat bulan berlalu …. “Please, Sayang. Sekali aja, ya.” Dewa menangkupkan kedua tangannya di depan wajah. Dipasangnya ekspresi memohon dengan sangat. Beberapa detik tidak ada tanggapan. Wajah sang istri yang tengah menata bajun-bajunya ke dalam tas, tetap datar. Tangannya bahkan tidak berhenti sedikit pun walaupun Dewa sejak tadi terus memohon. Dewa menggeser duduk, kemudian menangkap tangan Amanda yang masih saja memasukkan bajunya ke dalam koper. “Sayang, kan Abang tidak pernah banyak minta sama kamu. Masa untuk yang satu ini kamu sama sekali tidak mau berbesar hati?” Tak lelah Dewa terus memohon. Kali ini dengan menggenggam kedua tangan sang istri. Tatapan memelas tak lepas dari wajah Amanda yang meliriknya sebentar. “Sayang, bukankah selama ini kamu lihat dan rasakan sendiri bahkan keluarga Bu Endang sudah tidak mau menerima bantuan dari kita? Padahal Abang punya kewajiban besar untuk menafkahi Kasih dan Kinanti karena mereka Adik Abang.” Dewa terus bicara walaupun Amand
Read more
ADA APA?
400“Abang, sebaiknya aku tidak ikut saja. Aku takut merepotkan dan membuat Abang malu.” Gadis berpakaian tertutup dengan kepala terbungkus hijab itu menyampaikan maksudnya dengan kepala menunduk.Dewa, Amanda dan Endang yang duduk di ruang tamu sederhana itu saling lirik. Sementara dua gadis muda yang duduk di kiri kanan gadis berhijab merengkuh pundahnya di kedua sisi.Terdengar embusan napas panjang dari mulut Dewa, sebelum suaranya terdengar.“Tidak Kiran, Abang mau kamu dan semua keluarga ikut kami ke Jakarta. Ini kan, syukuran calon anak pertama Abang. Abang mau kamu dan semuanya ikut hadir untuk mendoakan. Kalau bisa bahkan ayah pun Abang bawa. Sayangnya, prosedur yang sulit dan alasan yang tidak begitu kuat tidak akan mendapat izin.”“Ibu dan adik-adik mungkin sudah cukup, Bang. Aku mendoakan dari sini saja.” Gadis berhijab menukas lagi. Masih dengan kepala yang menunduk dan jemari yang dipilin satu sama lain.Kembali Dewa melirik Amanda yang membuang muka. Ia sangat mengerti
Read more
PREV
1
...
3839404142
...
45
DMCA.com Protection Status