All Chapters of PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN: Chapter 381 - Chapter 390
445 Chapters
RUMIT
381Sultan berjalan menuju bangunan kecil di depan sebuah rumah, begitu turun dari mobilnya. Bangunan kecil yang masih terlihat sepi, tetapi pintunya tampak sudah terbuka. Pria paruh baya tersebut meminta sopir untuk menunggunya di halaman karena ia mungkin lama di sana.Pria tersebut langsung mengetuk pintu dan mendapati wanita paruh baya berkacamata tengah menekuri sebuah buku besar dan tumpukkan pakaian yang sudah dipress rapi bergantian.“Selamat pagi, Bu Endang.” Sultan langsung menyapa hingga wanita yang tengah serius itu sedikit terhenyak. Keningnya berkerut dalam, saat mendapati besannya dari Jakarta sepagi ini sudah berada di depan kios laundry-nya.“Pak Sultan?” balasnya dengan heran seraya menutup buku yang sedang ditekurinya dengan serius.“Apa saya mengganggu?” tanya Sultan dengan ramah.“Oh, sama sekali tidak, Pak. Maaf saya tidak tahu Pak Sultan mau ke sini pagi-pagi. Ayo silakan, Pak.” Endang mengangguk ramah seraya menunjuk rumah dengan ibu jarinya pertanda mempersila
Read more
KAMU AKAN MENYESAL
382Sultan mengusap wajah berkali-kali. Ia baru saja keluar dari bangunan kampus tempat Malvino menuntut ilmu. Menemui para petinggi kampus untuk menyelesaikan masalah anak bungusnya yang ternyata benar kata Kirani tidak sesederhana yang ia duga.Pihak lawannya sudah membuat surat laporan perihal penganiayaan yang dilakukan Malvino. Padahal pihak kampus sudah meminta agar semua diselesaikan dengan baik-baik dan kekeluargaan. Namun, dengan dalih bukan baru sekali Malvino berbuat demikian, akhirnya pihak Andrew memilih jalur hukum.Sultan menyandar frustrasi. Entah apa yang melatarbelakangi putra bungsunya itu berlaku demikian. Rasanya jika hanya karena perempuan, terlalu berlebihan. Bukankah ada banyak wanita di kampus, di kota atau di dunia ini? Kenapa hanya karena seorang perempuan ia sampai mempertaruhkan masa depannya?Apa pemuda itu tidak tahu bagaimana suramnya masa depan jika sudah merasai berurusan dengan polisi? Apa ia tidak tahu bagaimana dinginnya lantai di balik jeruji besi
Read more
ADIK YANG ASING
383“Apa sebenarnya yang terjadi?” tanya Dewa sore ini. Ia yang mendapat kabar dari Sultan jika Vino harus berurusan dengan polisi, langsung mendatangi rumah keluarga Kirani sepulang kantor.Dewa tidak menyangka jika masalahnya seserius ini. Yang membuatnya heran kenapa melibatkan dua keluarganya. Dua adiknya. Jelas Dewa merasa tidak enak hati dengan Sultan yang tertekan karena anak bungsunya harus berurusan dengan hukum. Bagaimana pun, keluarganya di Jakarta terpandang dan terkenal bersih. Tidak pernah terjerat persoalan hukum. Ini hanya gara-gara seorang perempuan, harus berurusan dengan polisi.“Coba kamu ceritakan, Kiran,” ujar Dewa lagi saat Kirani hanya diam.Semua anggota keluarganya kini berkumpul di ruang tengah. Endang bahkan sengaja menutup kios loundrynya untuk menyelesaikan masalah keluarga ini.Sejak kedatangan Sultan tadi pagi, Endang merasa tidak enak hati terhadap keluarga besannya itu. Apalagi kini mendapat kabar jika putra bungsunya harus berurusan dengan polisi kar
Read more
CERITA LAMA
384[Kamu beneran mau pulang ke Indo?]Vino mengetik pesan di laman aplikasi hijau dengan mata berbinar. Ditegakkan punggungnya saking antusias.[Iya, tapi mungkin ke Jakarta saja. Tidak ke Yogya.]Masuk balasan dari seseorang yang nama kontaknya tertulis Nada-ku di pojok kiri atas.[Benarkah? Ini surprise.][Ya, aku sudah lebih baik.][Aku senang mendengarnya. Aku orang yang paling senang mendengar kamu lebih baik.][Terima kasih. Apa kamu masih di Yogya?][Sepertinya aku juga akan kembali ke Jakarta.][What? Benarkah? Ini surprise. Aku tidak sabar kembali ke Indo.][Kita akan bertemu lagi di Jakarta.][Aku tidak sabar menanti saat itu. Vino, aku kangen kamu.]Malvino tersenyum tipis sebelum mengakhiri acara chat-nya. Pemuda itu meletakkan ponsel di atas nakas sebelum mengembus napas kasar. Kemudian merebahkan tubuhnya yang terasa lelah. Beberpa hari bolak-balik ke kantor polisi untuk memberikan keterangan. Diganjalnya kepala dengan kedua tangan. Pandangannya lurus menatap langit-lan
Read more
MUSTAHIL
385“Bu Endang?” Sultan yang membuka pintu langsung bergumam heran. Keningnya berkerut dalam. Ia yang meninggalkan anak-anaknya yang masih juga berdebat, akhirnya memutuskan membuka pintu sendiri. Keheranan langsung menguasai begitu mendapati istri Hisam itu berdiri di sana.Sultan mengedarkan pandangan ke belakang punggung Endang. Mencari sosok lain yang mungkin membersamai wanita itu. Tapi tak seorang pun ia lihat. Endang hanya sendiri di ambang pintu.“Saya sendiri, Pak.” Mengerti dengan keheranan Sultan, Endang menginfokan jika dirinya memang hanya datang seorang diri.Sultan mengerjap sebelum akhirnya mempersilakan tamunya masuk. Kemudian memanggil anak-anaknya. Dewa yang datang lebih dulu langsung menyalami tangan sang wanita. Disusul Amanda dan Malvino yang melakukan hal sama.Untuk Malvino, Endang memeluk tubuh pemuda itu setelah punggung tangannya dicium sang pemuda.Malvino yang tidak menduga, hanya diam dengan mengedarkan matanya ke arah keluarganya.“Maafkan Ibu, Nak Vino.
Read more
JANGAN MENCARIKU
Gendut386 Kirani turun dari motor dan langsung berjalan menuju teras. Tangan Sultan adalah yang pertama kali diraihnya. Diciumnya dengan takzim sebelum beralih ke arah Endang yang menatapnya. “Ibu kenapa pergi malam-malam tidak bicara dulu dengan kami? Aku dan adik-adik mengkhawatirkan Ibu. Nih, adik-adik dari tadi terus menelepon menanyakan Ibu.” Kirani menggenggem kedua tangan sang ibu dan menatapnya dengan khawatir. “Ibu ingin menemui dulu Nak Vino sebelum ia kembali ke Jakarta, Kiran. Ibu tidak akan bisa tidur jika belum menemuinya.” Kirani tertegun mendengar ucapan sang ibu. Setelahnya melirik Vino sebentar tanpa ekspresi. “Tapi kenapa harus menyelinap? Kenapa tidak bicara dengan kami?” “Ibu yakin kamu tidak akan mengizinkan.” Kirani memejam setelah menelam ludahnya. Ia memang tidak suka dan tidak akan setuju jika tahu ibunya akan ke sana. Malam-malam pula. “Tidak harus malam, bukan? Bisa besok pagi?” “Ibu takut Nak vino keburu pergi, dan tidak sempat menemuinya.” Kirani
Read more
WANITA TIDAK PERNAH SALAH
387 Menjadi satu-satunya anak perempuan di keluarga yang mendapat banyak cinta dari anggota keluarga lain, membuat Amanda terus menempel dengan sang ayah juga adiknya. Selama perjalanan mengantar Sultan dan Vino menuju bandara, tak henti wanita itu memeluk keduanya bergantian. Dewa yang duduk di samping sopir hanya geleng-geleng kepala melihatnya. Ia sangat tahu wanita yang kini menjadi istrinya adalah anak kesayangan semua orang di rumah. Karenanya kemarin saat didera berbagai masalah, semua orang ikut menderita. Semua ikut bersedih. Bersyukur kini semua sudah berlalu. Tinggal bagaimana dirinya membuat wanita itu bahagia. Karena bila dirinya mengecewakan Amanda, maka otomatis seluruh keluarganya akan memusuhinya. Amanda melambaikan tangan setelah sekali lagi memeluk dua laki-laki dari tiga laki-laki penting dalam hidupnya. “Titip salam buat Mama, ya, Pa. Aku kangen Mama,” ujarnya sesaat setelah melerai pelukan. Sultan tersenyum dan membelai pipi sang anak. “Saat kalian pulang ke
Read more
TEMAN LAMA
388Vino tersenyum dan bangkit dari duduknya saat dilihatnya seseorang menghampiri. Matanya berbinar seketika saat seseorang yang menghampiri dikawal pria berpakaian safari tiba dan tersenyum.Pemuda itu langsung mengulurkan tangan dengan mata tak lepas dari wajah cantik berambut panjang. Outfit didominasi warna putih melekat pas di tubuh langsing bak modelnya sang wanita.“Kamu cantik sekali, Nada.” Alih-alih mengucap salam, kalimat yang pertama kali terucap dari mulut Vino justru pujian untuk sang sahabat yang lama tidak dijumpainya.“Jangan gombal di pertemuan pertama. Nanti kamu jatuh cinta.” Jawaban santai sang wanita membuat Malvino terbahak sebelum menarik kursi kosong agar Nada duduk di sana. Seorang pelayan yang akan melakukannya bahkan ia larang.“Kalau aku beneran jatuh cinta sama kamu, bagaimana?” Vino memajukan wajahnya. Sengaja ingin menggoda sang wanita setelah mereka duduk berhadapan.Nada mengibaskan tangannya. “Nanti judulnya suamiku, sahabat kecilku. Atau menikahi s
Read more
TETAPLAH DI SISIKU
389“Jangan dengarkan kata Papi, ya. Tetap jadi sahabatku. Aku tidak ingin lagi kehilanganmu, Vin.”Malvino mengerjap. Kalimat Nada sesaat sebelum menyuruhnya pulang tadi, terus terngiang. Dan tatapan penuh harap itu tidak bisa ia abaikan begitu saja.Penyambutan ayah Nada tadi memang di luar dugaan. Padahal dulu sebelum kepergian gadis itu keluar negeri, ia cukup sering berkunjung ke rumah, dan sikap ayahnya baik-baik saja. Kini, pria paruh baya itu seolah menaruh kebencian padanya. Terbukti dari tatapannya yang lebih tajam dari pedang.“Tidak apa-apa. Jangan dengarkan Papi. Papi cuma trauma karena aku pernah diajak jatuh di jalan raya sama Andrew dulu. Wajahku rusak saat itu, makanya Papi mengirimku keluar negeri buat operasi. Jadinya Papi membenci semua anak motor. Karena Papi pikir semua anak motor seperti Andrew.” Itu jawaban Nada saat vino menanyakan maksud ucapan ayahnya lewat telepon.Jawaban yang sama sekali tidak dapat Vino terima. Jika benar karena itu, kenapa ia tidak pern
Read more
APA DIA KEKASIHMU?
390“Siapa, sih?” Nada bertanya heran sesaat setelah Vino mematikan sambungan telepon. Tangan sang pemuda yang tadi merangkul pundaknya, sudah diturunkan. Dan ia kembali memberi jarak duduk di antara mereka.“Bukan siapa-siapa.” Vino menjawab pelan sembari memasukkan ponsel ke saku jaketnya.“Bukan siapa-siapa kok, nelepon. Kalau bukan siapa-siapa, Nggak bakalan nelepon.”“Makanya nggak aku ladenin, kan? Dia menelepon nggak penting juga.”“Dia cewek kamu, ya?” Pertanyaan Nada membuat Vino terhenyak sekian detik. Tapi setelahnya terbahak keras.“Cewek? Mana ada? Tahu sendiri aku nggak pernah punya cewek.” Tawa Vino masih mengiringi saat kalimat itu terlontar dari mulutnya. Namun, sesaat kemudian tawanya memudar demi melihat wajah Nada yang serius. Gadis itu bahkan mendekatkan wajahnya.“Sebenarnya, kenapa sih, kamu nggak pernah punya pacar? Kamu ganteng lho, dan kamu punya semua yang didambakan seorang wanita.”Malvino mengerjap sebelum menarik napas panjang dan membuang pandangan. Per
Read more
PREV
1
...
3738394041
...
45
DMCA.com Protection Status