Lahat ng Kabanata ng Istri Tersembunyi si Dosen Muda: Kabanata 51 - Kabanata 60
101 Kabanata
50
“Menikahlah dengan Kirana mas!”Andreas yang sedang duduk langsung berdiri dan menghalangi Riana yang hendak pergi keluar dan menarik kembali Riana, “Maksud kamu apa?”“Kamu harus bertanggungjawab dengan apa yang telah kamu perbuat mas!” ucap Riana.“Aku tidak akan pernah melakukan hal yang kamu pinta itu Riana!” jawab Andreas dengan tegas, “Karena aku yakin kalaupun Kirana hamil, itu pasti bukan anakku!”Riana menatap lelaki didepannya itu, dia sangat tidak menyangka kalau Andreas tidak memiliki hati nurani. Riana mendekatkan diri satu langkah pada Andreas lalu menatapnya dengan tajam, “Lelaki macam apa sih kamu mas?” tanya Riana. Lalu dia menunjuk-nunjuk dada Andreas, “Udah tau kamu salah, tapi kamu gak mau bertanggungjawab?”“Kalau aku mau bertanggungjawab emangnya kamu mau dimadu?” tanya Andreas balik.Riana menggelengkan kepalanya, “Tentu saja tidak mas. Sebelum kamu menikahi Kirana, maka kamu harus menceraikan aku!”“Aku tidak akan pernah melakukannnya Riana!” Sebelum menjawab
Magbasa pa
51
Riana menatap Andreas yang kini menatapnya, lalu Riana tersenyum pada Kirana, “Syukur deh, aku kira kamu beneran sendirian..”“Aku pikir hari ini waktunya untuk aku melepaskan kamu mas!”Kirana berjalan mendekati Andreas dan memeluk tangan kanannya, “Aku tadinya khawatir emang bakalan seperti itu, tapi sekarang..” Kirana menyenderkan kepalanya dibahu Andreas, “Aku seneng Andreas datang dan mau nemenin aku dan aku sangat senang sekali kalau kandungan aku sehat!”Riana tersenyum getir, namun dia merubah ekspresinya kembali. Dia tidak ingin terlihat menyedihkan dimata Andreas. Sebenarnya Riana bingung mengapa Kirana begitu senang dengan perbuatan haram mereka yang membuahkan hasil, “Kalau gitu, aku pulang dulu yah!” Riana pergi dari sana tanpa menunggu jawaban dari keduanya.Kirana melihat kearah Andreas yang masih menatap kepergian Riana, “Dre, kamu bisa nganter aku pulang kan?” tanya Kirana.Andreas pun menatap Kirana, “Aku hanya bilang mau nemenin kamu periksa kandungan. Aku gak bisa
Magbasa pa
52
Tidak ada orang tua yang tidak senang ketika mendengar kalau menantunya hamil, dan dia akan segera mempunyai cucu, “Alhamdulillah, mamah seneng dengernya,” ucap Mirna lalu dia menatap kearah Aldi yang terlihat senyum bahagia, “Yah, akhirnya kita bakalan punya cucu,” ucap Mirna dengan antusias.Aldi mengangguk, “Iya mah, gak lama lagi rumah kita bakalan ada suara bayi,” jawab Aldi, “Kalian udah kasih tau keluarga Riana?” tanya Aldi.Andreas menggelengkan kepalanya, “Belum yah, karena baru tadi Andreas tau kalau Riana hamil. Itu juga tidak sengaja karena tadi Riana pingsan lalu Andreas bawa dia ke rumah sakit!” Mirna kaget mendengar Riana pingsan tadi. Mirna jadi teringat dengan Kirana, lalu dia menatap Andreas, dia teringat ketika saat dirinya ke kampus Riana dan berbicara dengan Andreas lalu Kirana datang. Pada saat itu Mirna langsung menyuruh Andreas untuk menemui kedua orang tuanya meminta penjelasan dari Andreas. Pada akhirnya Andreas menjelaskan semuanya tentang permintaan Riana
Magbasa pa
53
Riana kini sedang menatap pantulan dirinya dicermin, dia mengelus-ngelus perutnya yang masih rata.“Kenapa kamu hadir disaat seperti ini?” gumam Riana. “Kalau kamu membesar dalam perutku, bagaimana dengan kuliahku? Bagaimana kalau mereka semua akan tau kalau akulah yang mereka gosipkan.” Lalu tak lama kemudian dia mendapatkan pesan dari Eligo dimana dia akan menunggu di taman yang pada saat itu mereka jadikan sebagai tempat piknik mereka. Riana berjalan keluar dari kamarnya, dia melihat Andreas yang sedang menonton televisi sedangkan kedua mertuanya sudah pulang sejak tadi.“Kamu jadi berangkat?” tanya Andreas yang melihat Riana sudah berpenampilan cantik.“Iya!” jawab Riana singkat.Andreas mendekat pada Riana, “Gak bisa kamu gak pergi?” tanya Andreas. “Kamu sedang hamil muda Riana! Gak baik keluar jam segini!”“Terus kamu pengen aku dapet nilai nol gara-gara gak bisa ikut kerja kelompok?” tanya Riana.“Kan kamu masih bisa izin Riana!”“Sampai kapan aku harus izin? Sampai perut aku m
Magbasa pa
54
Mereka berdua pun langsung memasukki mobil milik Eligo. “Tau gini tadi aku langsung aja nyuruh amang ojolnya berhenti disana, kan gak perlu bulak-balik kayak gini,” gerutu Riana.Eligo menggaruk lehernya yang tidak gatal, “Ya… tadinya gue emang mau ngajak lo ke taman kayak waktu itu, cuma pas tadi gue lewat ada pasar malem gue pikir seru juga kalau ajak lo kesana,” jelas Eligo.“Tapi kan..”“Udah deh gak usah bawel, yang penting kan lo kesana tinggal masuk tinggal naikin wahananya aja terus lo makan, lo tenang aja semuanya gratis gue yang nanggung.” Riana memicingkan matanya, “Beneran gratis?” Riana hanya tidak ingin kalau suatu saat nanti Eligo malah meminta bayaran dari dirinya.Eligo yang mendengar ketidak percayaan dari Riana terhadap ucapannya pun langsung tertawa, “Iya hari ini gratis, tapi siap-siap besok gue kirimin nota belanjaan lo,” ujar Eligo.Riana yang mengetahui kalau Eligo sedang bercanda pun langsung ikut tertawa bersamanya, “Sekalian sama yang ditaman waktu itu gak?
Magbasa pa
55
[Hallo Na? Ada apa?] Andreas mendengar suara isak tangis Kirana, hal itu sedikit membuat Andreas khawatir. [Kamu kenapa?][Dre, tolong aku! Perutku sakit, please tolong aku!]Andreas sangat kebingungan dia tidak ingin meninggalkan Riana, namun dia juga tidak ingin kalau ada sesuatu yang membahayakan untuk Kirana, mengingat dia hanya bersama ayahnya saja, [Oke oke, kamu tenang dulu temenin sama ayah kamu dulu nanti aku kesana!][Iya!] lalu telepon pun terputus, Andreas menuju kamar kembali dan dia melihat Riana yang sudah tidur terlelap. Walaupun bingung namun dia mau tidak mau harus menemui Kirana, dia berpikir mungkin tidak aka nada apa-apa jika dia meninggalkan Riana. “Maafkan aku! Aku pergi dulu!” lalu Andreas pergi meninggalkan Riana.Riana meneteskan air matanya, dia mengikuti Andreas saat dia menerima telepon dari Kirana, sekarang suaminya akan menemui pacarnya dan meninggalkan Riana sendirian disini.Ini semua memang salahnya, Riana sangat yakin kalau dihati Andreas masih ada n
Magbasa pa
56
Andreas menatap Kirana dengan tatapan marah, lalu dia berjalan mendekati Kirana yang ada diatas blankar, “Kamu gila Na!”Kirana tertawa, lalu dia menatap Andreas, “Aku gila?” tanya Kirana lalu dia menggelengkan kepalanya, “Bukan aku yang gila! Tapi kamu yang gila!” tunjuk Kirana, “Kamu gila karena kamu gak ngakuin kalau anak yang aku kandung itu anak kamu!”Andreas menggelengkan kepalanya, “Aku bahkan tidak pernah merasa dan menyadari kalau aku pernah menyentuh kamu! Sudah pasti itu bukan anak aku!” ucap Andreas marah.Mendengar Andreas tidak mengakui perbuatannya membuat ayah Kirana marah dan langsung menampar pipi Andreas sehingga membuat Andreas terjatuh ke bawah, “Saya kira kamu adalah orang yang bisa dipercaya,” ayah Kirana menatap Andreas tajam, sedangkan Andreas membersihkan darah yang keluar dari sudut bibir Andreas. “Kamu pikir kamu siapa? Setelah kamu menghamili anak saya lalu kamu pergi meninggalkannya iya?”Andreas pun berdiri, “Saya berani bersumpah kalau saya belum perna
Magbasa pa
57
Setelah Andreas pergi Riana, buru-buru mengambil jaketnya dan pergi keluar untuk menunggu Disa datang. Karena jarak rumah Disa ke apartemennya tidak terlalu jauh jadi Riana tidak menunggu Disa terlalu lama. Mendengar suara klakson dari mobil Disa, Riana langsung menghampirinya. “Disa!”Disa membuka kaca mobilnya, dia melihat Riana yang ada didepan pintu sampingnya, “Gila, ngapain lo nyuruh gue keluar, malem-malem gini pula,” gerutu Disa.Riana yang masih berda diluar mobil hanya bisa memutar bola matanya malas, “Udah deh gak usah bawel dulu,” Riana berusaha untuk membuka pintu namun, masih dikunci oleh Disa, “Bukain pintunya dong!”“Jawab dulu pertanyaan gue!”“Iya, nanti aku jawab tapi sekarang buka pintu dulu. Tega amat sih sama sodara sendiri!”Kemudian Disa pun membukakan pintu mobil tersebut. Riana langsung masuk kedalam dan langsung memasang sabuk pengamannya. “Buruan jalan!”“Lo kira gue supir lo apa?” tanya Disa jengkel, “Jawab dulu dong! Jangan bilang hal yang gak penting yah
Magbasa pa
58
Melihat Andreas ada didepannya Riana menyuruh Disa untuk pergi dulu dan Disa pun mengerti. “Kamu lagi apa disini sayang?”“Kamu terkejut aku ada disini?” Riana bangkit dari duduknya lalu mendekat pada Andreas yang terkejut melihat dirinya, Riana membersihkan sisa air mata yang ada dipipinya, “Aku hanya mau ngucapin kamu gak perlu repot-repot buat berpikir bagaimana caranya agar bisa terlepas dari aku karena aku sendiri yang akan meninggalkan kamu,” Riana tersenyum dengan hati yang sangat perih. Walaupun sebagian dari dirinya tidak ingin untuk mengatakan hal yang tidak seharusnya dia katakan, namun ini demi kebaikan diri dan hatinya sendiri, terlebih lagi ini untuk Kirana. Riana tidak ingin menyakiti Kirana lagi, “Selamat tinggal mas Andreas, semoga hidup kamu menjadi lebih bahagia bersama Kirana daripada bersamaku!” kemudian Riana meninggalkan Andreas yang masih terdiam. Andreas berusaha untuk mencerna semua ucapan Riana, semuanya terlalu mengejutkan Andreas, dengan cepaat Andreas me
Magbasa pa
59
“Kalau kamu masih mencintai aku, tapi kenapa kamu malah menikahi Riana?” tanya Kirana pada Andreas.Andreas masih mempertahankan senyuman miringnya, “Tentu saja itu karena harta, aku menikahinya lalu aku mendapatkan harta yang banyak. Lalu aku akan kembali sama kamu, bukankah kamu senang?” Andreas melihat Kirana yang sedang bingung, “Kalau kamu bingung mengapa aku seolah terlihat mencintainya karena aku sedang berekting, bahkan didepan kamu!”Kirana tersenyum lega, “Kamu emang berbakat Dre!” lalu Kiran mengusap pipi Andreas yang tadi ditampar oleh ayahnya, “Apakah ini sakit?”Andreas meringis kesakitan, itu bertambah sakit karena Disa. “Tentu saja sakit sayang!”Kirana sangat senang kalau Andreas memanggilnya seperti itu, “Kalau begitu kita pulang, kita obatin luka kamu dan kita bicarakan soal pernikahan kita sama ayah.”Andreas mengangguk, ini semua bagian dari rencananya. “Ayo kita bicarakan semuanya!” Andreas sangat menanti hal ini.“Aku sangat mencintai kamu Andreas!” lalu Kirana
Magbasa pa
PREV
1
...
45678
...
11
DMCA.com Protection Status