All Chapters of Istri Kesayangan CEO: Chapter 31 - Chapter 40
1799 Chapters
Bab 31
Logan maju dan merebut mikrofon tersebut dan berkata, “Tentu saja nggak bisa dikatakan sebagai plagiarisme atau mencuri hasil karya orang lain. Bagaimanapun, Yuna tetap bagian dari perusahaan kami, selama beberapa tahun dia juga selalu membantu Bu Valerie.”“Sedikit banyak dia pasti akan ikut turun tangan. Aku nggak ingin mendengar kata ‘plagiarisme atau mencuri’ dalam menggambarkan kejadian kali ini. Aku hanya bisa menyampaikan kalau dalam dunia bisnis seperti kami ini, wajar kalau ada kejadian khilaf. Kami bisa memaklumi dan bersedia memberikan kesempatan sekali lagi untuk Yuna. Selain itu kami juga berharap dia bisa menciptakan karya yang lebih bagus lagi untuk VL.”Harus diakui bahwa pengalaman Logan selama beberapa tahun ini dalam menghadapi media cukup fasih. Selain ucapannya lancar dan juga terdengar bersahabat, dia bisa menyampaikan bahwa perusahaannya merupakan perusahaan yang sangat berbaik hati. Pihak perusahaan bisa memaafkan dan menoleransi karyawan yang telah mengkhianati
Read more
Bab 32
Para wartawan yang memang hobi ikut campur urusan orang lain terlihat tertarik dan mulai heboh. Awalnya mereka pikir semuanya akan berakhir ketika mendengar ucapan Logan dan juga senyuman tipis milik Yuna. Tidak akan ada kejadian gempar lainnya yang akan terjadi lagi. Tapi ternyata ada perubahan yang begitu signifikan sekali!Yuna mencoba membalas Logan di hadapan semua orang yang ada di sana!Seluruh lensa kamera mengarah ke wajah Logan yang berubah kaku dan menggelap. Sedangkan Yuna justru terlihat tenang dan datar tanpa ada ekspresi apa pun. Benar-benar perbedaan yang begitu jauh.“Bu Yuna, maksud dari ucapan Ibu tadi kalau bukan Ibu yang menjiplak karya Bu Valerie, tetapi dia yang mengambil karya Ibu?” tanya seseorang yang langsung melemparkan pertanyaan pada Yuna.Yuna hanya tertawa kecil dan menjawab, “Aku mau mengoreksi ucapanmu, kata menjiplak ini mengandung arti mencuri. Bisa dikatakan kalau dia melakukan tindakan peniruan yang sudah kelewatan. Meski menjiplak merupakan sesuat
Read more
Bab 33
Yuna melihat perempuan itu dengan sudut bibir yang tersenyum tipis sambil bertanya, “Kamu yakin? Kamu mau aku menjelaskan semuanya di sini?”Perempuan itu terlihat sangat tenang hingga membuat Valerie menjadi gusar. Apa yang akan Yuna lakukan? Apa yang sebenarnya ingin perempuan itu lakukan?! Tapi situasi saat ini mengharuskan Valerie untuk mundur.Dia menggigit bibir bagian dalamnya dan berkata, “Kamu jangan sembarangan bicara! Aku selalu melakukan setiap hal dengan benar! Aku nggak akan mengatakan bahwa diriku memiliki bakat yang besar di bidang ini, tetapi aku berani jamin bahwa aku orang yang sangat giat!”“Selama beberapa tahun di kantor, semua orang juga melihat sendiri seberapa banyak usaha dan pengorbanan aku. Bukan kamu yang bisa sembarangan menuduhku!”“Valerie ….” Logan yang ada di sampingnya menekan bahu perempuan itu kemudian menoleh ke arah Yuna. Dia berdeham melegakan tenggorokannya dan berkata,“Mohon maaf sekali, acara konferensi pers kali ini bertujuan untuk memberika
Read more
Bab 34
“Bu Yuna, Ibu benar-benar ada bukti? Atau ucapan tadi hanya mengada-ada saja? Kalau kejadian ini benar-benar akan dipersidangkan, apakah Ibu ada mempertimbangkan akibatnya?”Yuna hanya menatap seluruh wartawan yang ada di sekelilingnya dengan tenang dan datar. Ketenangan perempuan itu mampu membuat bisik-bisik dan juga keributan yang ada menjadi sunyi.Bibir merahnya bergerak dengan perlahan dan mengucapkan, “Silakan, dengan senang hati.”Sebenarnya Yuna sudah menebak bahwa dia tidak akan semudah itu meninggalkan tempat tersebut. Tetapi dia tidak menyangka ternyata Logan akan mencegatnya di tengah jalan. Bukannya lelaki itu pergi mengejar Valerie? Kenapa masih belum pergi?Wajah Logan tampak menggelap, kedua tangannya berada di saku celananya. Dia bersembunyi di balik tembok yang gelap dan tidak terkena cahaya matahari. Yuna menghentikan langkahnya sejenak, sesungguhnya dia tidak ingin bertemu dengan lelaki itu dan ingin segera pergi dari sana. Namun siapa sangka ternyata sudah ada ora
Read more
Bab 35
Logan nyaris tidak memercayai apa yang dia dengar barusan.“Apa yang kamu katakan?!”“Bukannya aku nggak mau kasih kamu kesempatan. Sampai saat ini pun, kamu masih mencoba menyalahkanku. Logan, apakah aku terlihat begitu bodoh?”Ujung bibir Yuna terangkat ke atas dan membentuk seulas senyum sinis. Suara perempuan itu terdengar sangat dingin hingga membuat hati Logan membeku.Mendadak dia merasa perempuan yang ada di hadapannya ini sangat asing. Bukan merupakan orang yang sama dengan yang dia kenal selama beberapa tahun ini. Yuna berubah menjadi begitu kejam dan tidak bisa disentuh serta sulit dikendalikan.“Yuna, apa maksudmu? Kamu nggak percaya denganku lagi?”“Karena aku terlalu percaya padamu makanya aku nyaris menjual diriku sendiri! Dan aku nyaris nggak menyadari hal itu!” kata Yuna yang tidak ingin berbicara panjang lebar lagi dengan lelaki itu.“Sampai sekarang, yang paling membuat aku merasa terima kasih padamu adalah aku nggak ada tanda tangan kontrak denganmu! Mulai hari ini,
Read more
Bab 36
Sekarang Logan sudah tidak peduli pada banyak hal. Sekarang sedang dalam situasi genting. Yang harus dia lakukan sekarang adalah menenangkan Yuna. Sedangkan Yuna hanya merasa lucu karena setelah sekian tahun dia berharap, sekarang akhirnya dia bisa mendengar kalimat ini dengan telinganya sendiri. Tetapi kenapa begitu menusuk sekali?Menikah? Mimpi saja!Yuna menyimpan senyumannya dan berkata, “Nggak perlu! Kamu nggak perlu begitu repot kalau mau membuktikannya.”Ekspresi perempuan itu membuat Logan berpikir dirinya telah berhasil meluluhkan Yuna. Dengan cepat lelaki itu berkata, “Iya! Seharusnya kita saling mempercayai. Kamu selalu membantuku ketika aku sedang mengalami kesulitan. Kali ini juga akan begitu, kan?”“Boleh dong!” ujar Yuna sambil mengangguk.“Sebenarnya aku ada satu cara yang bisa membuktikan bahwa kamu dan Valerie nggak ada apa-apa dan bisa mengembalikan situasi yang dihadapi oleh perusahaan.”“Cara apa?” tanya Logan dengan antusias.Tentu saja akan sangat baik jika ada
Read more
Bab 37
Wajah Logan yang khawatir dan penuh perhatian berangsur-angsur menjadi datar. Dia menatap perempuan di hadapannya dengan sorot mata yang kian tajam, lalu berkata, “Kamu sedang mengancam aku?”“Aku hanya menginginkan apa yang seharusnya aku dapatkan.” Permintaan Yuna juga sangat sederhana.Dia tidak serakah, tapi dia tidak akan menyerahkan apa yang seharusnya menjadi miliknya kepada orang lain lagi.“Hehe ....”Logan menarik dasinya dengan kasar. Mungkin karena merasa sesak, dia pun membuka kancing kemejanya. Dia menatap Yuna sambil berkacak pinggang, lalu berkata, “Yang seharusnya kamu dapatkan? Apa yang seharusnya kamu dapatkan? Selama ini, makanan, pakaian, rumah, mana yang bukan pakai uangku? Bahkan aku yang bayar uang sewa rumahmu. Apa lagi yang seharusnya kamu dapatkan?”Yuna menatap wajah yang familiar tapi terasa asing di depannya itu. Tiba-tiba dia merasa sangat konyol.Pria itu bisa-bisanya memberikan argumen yang tidak masuk akal, masih merasa yang paling benar pula. Yuna ben
Read more
Bab 38
Logan mengapit rokoknya di satu tangan, lalu dia memiringkan kepala dan menggaruk kulit kepalanya dengan jari kelingkingnya. Setelah itu dia berjalan perlahan ke arah Yuna dan berkata, “Tapi ....”“Aku sudah ngomong baik-baik sama kamu, aku juga sudah paparkan hubungan kepentingan dengan jelas. Tapi kamu tetap saja keras kepala, nggak mau menurut. Kalau begitu, aku nggak punya pilihan selain buat kamu tenang dulu. Kalau kamu sudah paham, kita baru bicarakan lagi.”Selesai berkata, Logan mengangkat dagunya. Setelah itu dia memberikan isyarat pada orang-orang itu, lalu berbalik dan pergi.Logan sama sekali tidak perlu turun tangan sendiri untuk mengurus masalah semudah ini.Saat dia baru berjalan beberapa langkah, tiba-tiba terdengar suara angin bertiup. Selain itu, samar-samar juga terdengar suara pukulan dan tendangan saling beradu.Logan spontan mengerutkan kening, lalu dia hendak berbalik untuk menyuruh mereka melakukannya dengan lebih tenang.Dua bodyguard melawan seorang perempuan.
Read more
Bab 39
“Kenapa kamu bisa ada di sini?”Yuna sangat senang bisa melihat pria itu saat ini.Brandon melirik Yuna, lalu dia mengecilkan AC di kursi belakang. Setelah itu, dia mengambil selendang dan memakaikannya pada Yuna sambil bertanya, “Kamu dalam masalah?”Kalau dihitung-hitung, Yuna seharusnya sudah keluar ke jalan ini sejak lama. Hampir saja, Brandon hendak turun dari mobil dan pergi untuk melihatnya sendiri.“Masalah kecil.” Yuna memberi isyarat dengan jari-jarinya, tanda masalah tidak besar. Namun, tangannya terasa sakit saat dia mengangkat tangannya. Dia pun tanpa sadar meringis.Brandon spontan mengerutkan kening saat mendengar Yuna meringis. Dia langsung menarik tangan Yuna dan bertanya, “Terluka?”Raut wajahnya dingin, suaranya bahkan lebih dingin. Setiap garis di wajahnya seolah tertulis kalau dia sangat kesal!Yuna segera menjelaskan, “Nggak. Hanya saja aku sudah lama nggak menggerakkan otot, jadi agak sakit.”Yuna takut Brandon tidak percaya, dia pun memiringkan tubuhnya dan berh
Read more
Bab 40
Apa yang Brandon lakukan untuk Yuna selama beberapa hari ini adalah sesuatu yang tidak pernah juga tidak mungkin bisa Logan lakukan selama bertahun-tahun.“Karena ... kamu adalah istriku.”Brandon agak pemalu, tapi dia tidak melarikan diri. Selain itu, tanggapan Yuna merupakan dorongan besar bagi Brandon.Brandon tersenyum puas, lalu dia pun memperdalam ciumannya.***Sesampai Logan di rumah, pria itu masih terlihat kesal.Logan sama sekali tidak menyangka akan ada hari di mana dia diancam dengan pisau di lehernya. Terlebih lagi, orang itu adalah Yuna.Mengapa kemampuan bela diri Yuna bisa sebagus itu? Sejak kapan perempuan itu berlatih? Bagaimana dia bisa tidak tahu soal itu? Masih berapa banyak hal dari Yuna yang tidak dia ketahui?Krek! Kaki Logan menginjak pecahan kaca dan menimbulkan suara renyah.Di tengah kekacauan itu, Valerie sedang duduk di tengah ruang tamu dengan bantal di tangannya. Begitu melihat Logan datang, dia langsung mengangkat tangan dan melemparkan bantal itu ke a
Read more
PREV
123456
...
180
DMCA.com Protection Status