Semua Bab Istri untuk Suamiku : Bab 11 - Bab 20
127 Bab
MAAF, MAS
Nayla masih terduduk lesu di lantai kamarnya. Sungguh ini di luar kendalinya. Setelah ia merasa lebih baik. Nayla hendak menyusul Fery yang mungkin saja ada di kamar Santi.Dengan sedikit berlari Nayla menuju kamar Santi. Dirinya ingin meminta maaf atas kelancangannya karena meninggikah suaranya. Berulang kali Nayla mengetuk pintu kamar Santi namun tidak ada yang merespons. “Mas, buka pintunya! Nayla minta maaf. Nayla memang salah. Nayla janji tidak akan seperti tadi lagi, Nayla juga janji tidak akan meminta ini itu lagi. Tapi tolong buka pintunya.” Nayla terus menangis meraung di depan pintu kamar Santi. Di dalam kamar Santi memang ada Fery dan ia sengaja tidak ingin menemui Nayla dulu. Fery ingin membuat Nayla benar-benar menyadari kesalahannya. Padahal, tidak ada yang salah dengan Nayla. Justru di sini Fery lah yang salah. Ia tidak lagi peka seperti dulu. Sedangkan Nayla ingin ada yang memperhatikan dirinya. Agar ia merasa benar-benar dibutuhkan kehadirannya hingga semangat untu
Baca selengkapnya
TERLUKA
Siska tahu Nayla tak sadarkan diri. Tapi.. dengan teganya ia sama sekali tidak peduli. Yang ada dirinya malah pergi dan memanggil asisten rumah tangga untuk membawa Nayla ke kamarnya. Para asisten saling berdesas-desus merasa kasihan pada Nyonyanya yang selalu saja diperlakuakan tidak adil.Berkat bantuan dua asisten rumah tangga, Nayla berhasil dibawa ke kamar. Setelah itu mereka bingung harus sperti apa lagi agar nyonya nya bisa siuman.“Neli, tolong bawakan minyak angin. Mungkin dengan diberi minyak angin bisa membuat Nyonya bangun.”“Baik, bi, tunggu saya cari dulu minyak anginnya.”Neli yang tak lain asisten rumah tangga yang bekerja di sana, langsung mencari minyak angin. Beruntung minyak anginnya ada di kamar, jadi tidak usah repot-repot lagi mencarinya.“Bi Sri ini minyak anginnya.” Neli memberikan minyak angin dan langsung diraih oleh Bi Sri, Bi Sri langsung saja mengoleskan minyak angin pada hidung dsn pelipis Nayla. Tidak lupa, Neli menggosokkan kedua tangannya pad
Baca selengkapnya
API PEPERANGAN
Keesokan paginya.Biasanya, pagi-pagi buta Nayla sudah disibukkan dengan memasak di dapur. Membuat sarapan kesukaan suami dan mertuanya. Namun untuk kali ini tidak, ia ingin terbebas dari semua aktivitas yang dulu sering ia lakukan. Karena setelah ia pikir untuk apa melakukan jika apa yang ia lakukan tidak pernah dihargai.Apa itu artinya apa yang ia lakukan dulu tidak ikhlas? Jawabnya tentu saja ikhlas bahkan ia akan mendahulukan orang-orang yang ia sayangi ketimbang dirinya. Padahal seharusnya ia yang mendapatkan perhatian bukan sebaliknya.Ba’da salat subuh, Nayla berjalan menuju teras belakang di mana di sana ada kolam ikan, ia membawa serta merta satu toples kecil berisi gula pasir. Nayla terus menelusuri pinggiran kolam hingga saat ia mendapatkan apa yang ia cari, sebuah senyum yang lebar terlukis di sana di bibir pucatnya. Tanpa berpikir lama Nayla langsung mendekat ke arah koloni semut yang sedang berjalan antre tanpa saling mendahului. Ya, sesuatu yang dilihat Nayla memang
Baca selengkapnya
KEMARAHAN FERY
Nayla yang baru saja selesai mandi terlihat segar terlebih baju yang digunakannya terlihat segar dan degradasi dengan kulitnya sangat cocok hingga terlihat tidak berlebihan. Melainkan terlihat anggun, cantik dan segar.Hari ini adalah jadwal dirinya untuk cek up, ia berniat untuk mengetahui Fery. Karena seperti biasa Fery selalu mengantar dirinya cek up.Nayla yang sedang memperhatikan pantulan dirinya di cermin. Begitu banyak perbedaan yang terjadi. Tubuhnya terlihat kurus, Wajahnya tirus dan sangat pucat. Belum lagi rambutnya yang mulai rontok. Intinya sudah tidak ada lagi yang menarik dirinya. Saat dirinya sibuk mengamati pantulan dirinya di cermin tiba-tiba ia dikagetkan dengan suara pintu yang dibuka dengan begitu keras. Hingga Nayla sampai terperanjat.Ia melihat suaminya datang dengan wajah yang terlihat marah. Masalah apa lagi ini? Nayla hanya bertanya dalam hatinya.“Mas ada apa? Aku....”Plak....Satu tamparan mendarat di pipi Nayla, Nayla langsung terdiam seraya tanganny
Baca selengkapnya
PUTUS ASA
Hari ini adalah jadwal Nayla untuk kembali check up. Awalnya dia ingin memberitahu Ferry namun, malah terjadi sesuatu yang mengakibatkan dirinya tidak jadi memberitahu Fery. Lagi pula dia sudah tidak memiliki lagi hasrat untuk sembuh mungkin kematian adalah solusi terbaik untuk saat ini.Hatinya masih terasa sakit mengingat kejadian tadi, ia merasa hidup dengan orang lain, merasa hidup sendiri. Suaminya berubah dan dirinya yang menyebabkan ini semua.Saat ini Nayla tengah berjalan sendiri di tengah teriknya matahari. Dia sengaja tidak membawa sopir, ia ingin menyendiri mengikuti ke mana langkah kakinya melangkah.Sepanjang perjalanan Ia hanya bisa menangis, dia tidak peduli meskipun orang lain memperhatikannya. Sungguh dia tidak peduli jika orang mengangap dirinya gila sekalipun.Sorot matanya terlihat kosong namun, tubuhnya sesekali bergetar karena sesegun menangis. Andai saja dirinya memiliki keluarga lengkap, mungkin di saat ada masalah seperti ini pelabuhan terakhirnya adalah kelu
Baca selengkapnya
Aku Tetap Harus Sembuh
Sepanjang perjalanan menuju rumah sakit. Dilalui dengan keheningan, Dokter Raka yang sibuk menyetir dan Nayla yang sibuk melamun seraya tatapan matanya melihat ke arah jendela. Sekilas Raka melirik ke arah Nayla, ia merasa jika tengah terjadi sesuatu pada Nayla. Sebagai dokter yang akan menanganinya, tentu dia harus tahu tidak boleh ada sesuatu hal yang mengganggu masa pengobatannya. Jika seandainya ada, maka dia harus mencari jalan keluarnya harus mencari solusinya.Bukan tanpa Alasan suasana hati dan pikiran, sebenarnya mempengaruhi kesehatan. Dan Raka ingin yang terbaik untuk pasiennya. Maka dia selalu berkata pada setiap pasiennya bukan hanya kepada Nayla saja agar mereka tidak boleh stress. Mereka harus bahagia, mereka harus melepaskan semua bebannya tapi tetap ingat pasrahkan semuanya kepada Allah."Kenapa sih dari tadi kamu diam? Jika kamu diam seperti ini maka kita tidak akan cepat akrab loh dan selamanya akan merasa canggung." Tutur Dokter Raka saat Nayla hanya diam.Mende
Baca selengkapnya
KEGELISAHAN FERY
Di pemeriksaan kali ini dokter Raka lah yang menangani semuanya. Karena mulai sekarang dan seterusnya dokter Samuel tidak akan kembali ke rumah sakit karena pensiun.Beruntung dokter Raka adalah tipe yang mudah beradaptasi, hingga Nayla merasa tidak canggung. Seolah-olah mereka sudah kenal lama. Bahkan mereka sepakat untuk berbicara tidak terlalu formal. Seperti biasa saat melakukan check up, Nayla harus berperang dengan rasa takutnya pada jarum suntik. Biasanya saat dokter menyuntikkan obat maka ia akan bersembunyi di bawah ketiak suaminya.Sekarang? Sudah dua kali pemeriksaan ia tidak pernah ditemani Fery. Alhasil saat dokter akan menyuntikkan obat dibagian tubuhnya. Ia akan memejamkan mata seraya memegang apa pun yang ada didekatnya dan mendadak jadi tegang.Kali ini Nayla melakukan hal yang sama, ia memejamkan mata seraya berpegang pada lengan dokter Raka. Tentu saja hal ini membuat dokter Raka kesulitan untuk menyuntikkan obat."Nayla rileks jangan tegang seperti ini?" Ujar dokte
Baca selengkapnya
RENCANA LICIK
Sesuatu yang Fery lihat adalah istrinya tercinta. Awalnya ia ingin keluar dari mobil, namun urungkan dirinya memilih melihat dari jarak jauh, sang istri tengah menggendong seorang bayi.Fery dapat melihat dengan jelas wajah berbinar di wajah sang istri. Tiba-tiba hatinya terasa teriris. Memiliki bayi adalah harapan istrinya sejak dulu. Tapi ... kini harapan itu seolah-olah kandas, seolah-olah terkikis tidak ada lagi harapan untuk bisa memilikinya.Tak terasa air mata Fery luluh, ia paling tidak tega jika melihat istrinya menggendong seorang bayi. Lalu ia teringat akan perlakuannya pada Nayla dengan penyesalan ia mengusap wajahnya.''Maafkan aku Nayla. Maafkan. Bukan maksudku berbuat kasar sama kamu. Harusnya Mas bisa ngontrol diri," ujarnya seraya terus menatap sang istri.Padahal ia sudah berjanji pada dirinya untuk tidak menyakitinya. Fery terus saja memperhatikan istrinya dari jarak jauh. Sejenak ia melihat ke arah jam tangannya yang menunjukkan pukul 3 sore."Kenapa dia keluar gak
Baca selengkapnya
AJAKAN DOKTER RAKA
Pulang dari rumah sakit, Nayla terlebih dahulu mampir ke tempat pedagang kaki lima, yang menjajalkan makanan favoritnya. Selain itu juga, Nayla selalu merasa betah karena di sana pemilik lapak memiliki seorang bayi perempuan yang baru berusia dua bulan. Nayla senang karena bisa merasakan menggendong dan mengajak bermain bayi."Neng ini bayinya lucu banget, cantik pula. Jadi mau satu kaya gini." Ujar Nayla seraya menatap gemes.Siti, ibu muda si penjual angkringan itu tidak tahu jika Nayla sakit hingga dari mulutnya keluar kalimat yang membuat Nayla mengingat kenyataan. Jika dirinya tidak bisa mengandung, atau mungkin bisa cuma tidak tahu kapan waktu itu tiba."Makanya Kak cepat nyusul. Siti tahu orang kaya seperti ibu itu kebanyakan nunda dulu kehamilan, padahal menurut Siti lebih baik punya anak satu dulu setelah itu baru pakai ..... "Siti menggantung ceritanya saat tak sengaja penglihatannya melihat perubahan ekspresi pada wajah Nayla. Seketika Siti merasa bersalah. Apa mungkin
Baca selengkapnya
MAAFKAN AKU
Fery sudah hampir 3 jam menunggu Nayla. Namun, orang yang ia tunggu tidak kunjung pulang. Fery gelisah apalagi dihubungi beberapa kali handphone-nya tidak kunjung aktif. Padahal Fery yakin tadi saat dirinya memutuskan untuk pulang terlebih dahulu Nayla seperti hendak pergi dari sana, tempat Nayla membeli makanan favoritnya.Santi dan Siska si duo racun itu terus menatap Fery. Ada tatapan penuh benci dari sorot mata keduanya. Bukan benci pada Fery melainkan benci terhadap sikap Fery yang begitu perhatian pada Nayla. Siska terus saja menggerutu serta memaksa pada Santi agar secepatnya mengambil hati Fery. Bagaimana pun caranya Siska ingin sekali menyingkirkan Nayla dari hidup Fery. "San, cepatlah ambil hati Fery. Ibu sudah muak dengan drama yang selalu diperlihatkan anak ibu sama istri kesayangannya itu." Ujar Siska dengan nada bicara yang benar-benar muak."Butuh proses, Bu. Setidaknya Nayla punya waktu tiga tahun hidup bersama mas Fery. Sedangkan aku? Baru beberapa hari, mmm tiga ha
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
13
DMCA.com Protection Status