All Chapters of MEMBALAS SUAMI DENGAN ELEGAN : Chapter 11 - Chapter 20
45 Chapters
Perasaan baru
Pagi ini Via sengaja bangun telat karena tidak perlu menyiapkan sarapan untuk Aryo karena mereka sudah ada pembantu baru dirumahnya. Tapi Via selalu bersikap waspada dengan kehadiran Salsha dirumanya.Via yang masih terpejam seketika menjadi kaget ketika sentuhan yang terasa sangat dingin diperutnya. Ia membulatkan matanya saat mendapatkan Aryo yang sedang bertelanjang dada dan hanya mengunakan handuk sebatas pinggang tengah tersenyum kepadanya dengan tangan masih menempel di perutnya."Mas Aryo," ucap Via pelan"Maafkan aku, Sayang. Aku hanya ingin membangunkan baby," jawabnya. lalu mencium perut Via yang masih rata. Via merasa sangat geli dengan perlakuan suaminya.Via tersenyum, "Nggak apa-apa. Mas." Via memegang tangan Aryo yang masih mengusap perutnya.Via pun bangun, dan berjalan menuju lemari untuk menyiapkan baju Aryo yang baru saja selesai mandi."Mas, ini bajunya.""Makasih, Sayang," jawab Aryo. Sambil berjalan ke arah Via lalu memeluknya dari belakang. Tentunya Via menjadi
Read more
Kedatangan Andre
Pukul 4.00 sore Via pulang kerumah, ia sedikit kaget melihat mobil suaminya sudah ada digarasi.'Tumben mas Aryo pulang jam segini, pasti tuh cewek ngadu. Ah, sudah ku duga.' batin Via lalu melangkah masuk kedalam rumahnya melihat suaminya yang telah menunggunya di ruang tamu."Assalamualaikum," ucap Via pelan sembari tersenyum."Waalaikumussalam, dari mana aja? Jadi gini kelakuan kamu selama aku nggak ada dirumah." ucap Aryo to the point. 'Wow, baru kali ini aku dibentak oleh mas Aryo, pasti ini semua gara-gara termakan omongannya si wanita j*lang itu. Awas aja akan ku balas lebih dari ini.' grutu Via dalam hati."Maaf mas, sebenarnya tadi pagi tiba-tiba perutku merasa keram, jadi aku ajak Intan untuk periksa ke dokter. Karena sebelumnya kan aku belum periksa," jelas Via pelanMendengar penjelasan Via, wajah Aryo yang tadinya kusut perlahan berubah. Karena ia tidak mungkin marah dengan Via kalau sudah menyangkut janin yang ada dalam kandungan Via."Kamu nggak apa-apa kan? Terus apa
Read more
Ide gila lagi
Pagi-pagi sekali Via sudah sibuk dengan ponselnya saat suaminya masih tertidur dengan pulas. Via berbalas chat dengan Intan tentang apa yang mereka rencanakan kemarin, Via akan membeli sebuah Kedai Kopi yang jauh dari tempat tinggal mereka, rencananya kedai itu akan dikelola oleh Intan dan tentunya rencana itu semua tanpa diketahui oleh Aryo.[Via, nanti siang pemilik kedai ingin bertemu dengan kita. Kamu bisa nggak?] kata Intan dipesan singkatnya[Oke! Nanti aku usahakan.][Yakin kamu nggak akan dicurigai keluar rumah terus?][Ya, nanti aku akan cari cara.]Setelah sepakat dengan Intan, Via berniat untuk mandi, namun ia urungkan kerena ia ingin membaca apa saja percakapan Aryo dan Salsha karena semalam ia melihat suaminya tidur sudah larut malam. Via langsung membuka WhatsApp milik Aryo.[Mas, aku minta uang, capek aku kalau kek gini terus. Lihat kamu selalu mesra-mesraan terus sama istrimu itu.][Aku nggak ada uang cash dan kamu jangan ngeluh gitu, kan dari awal aku bilang jangan s
Read more
Ide gila lagi 2
"Ya sudah kamu tunggu disini," ucap Aryo lalu melangkah untuk mengambil mobil diparkiran. Namun, tiba-tiba..... "Aww!" Salsha tersungkur"Copet!" teriak Salsha, seseorang telah membawa lari belanjaannya. Aryo tetap berlalu karena pikir istrinya sedang bergurauBanyaknya orang disana tak dapat mengejar copet itu, karena copet dengan cepat naik ke atas motor teman yang telah menunggunya.Setelah mengeluarkan mobil dari parkiran, Aryo pun melajukan mobilnya dan berhenti di depan Salsha."Hu....hu...""Kamu kenapa sayang? Apa yang terjadi?" Aryo membantu Salsha berdiri"Mas copet itu membawa lari semua belanjaan dan tas aku.""Apa! Di dalam tas kamu ada ATM ku, semua uang berada di sana, bagaimana bisa kamu hilangkan begitu saja." Aryo meninggikan suaranya."Mas, kamu bukannya mengkhawatirkan aku malah memikirkan uang yang ada di ATM kamu! Emangnya uang jauh lebih penting daripada aku?""Bukan begitu maksudku sayang, kamu tidak apa-apa kan?" "Sudahlah, kita pulang sekarang!" ucap Salsha
Read more
Obat kuat balsem
"Dubrarakkk!" Aryo membuka pintu kamarnya dengan kencang lalu berlari ke kamar mandi.Mendengar Aryo yang tengah sibuk di kamar mandi seperti sedang menyiram sesuatu yang pasti bukan mandi.'Aduh! Pasti panas banget tuh!' gumam Via pelan sambil menahan tawanya yang hampir lepas.Via tersenyum mengernyitkan bibirnya kala mengingat apa yang telah lakukan tadi sore.*Setelah membaca percakapan Aryo dan Salsha, Via membawa hati yang terasa panas keluar kamar. Di lihatnya Salsha sedang senyum-senyum sendiri duduk santai di sofa sambil menggoyang-goyangkan kakinya.Via sangat geram dengan tingkah Salsha yabg berlagak seperti bos dirumahnya, ia pun menghembus napas kasar lalu berjalan perlahan menghampiri Salsha, " Sha!"Seketika Salsha gelagapan. Dengan cepat ia berdiri, "I—iya Non.""Kamu udah beli gudegnya?" "Sudah Non, mau makan sekarang aku buatkan ya.""Oh nggak, nanti saja. Sekarang aku minta tolong belikan es kelapa muda, soalnya lagi pengen banget." pintah Via sambil menyodorkan
Read more
Ketegangan Via
Tidak ada makanan dirumah, Via sengaja mengajak Aryo sarapan diluar, karena ia tahu kalau Salsha tidak bisa masak dan tidak punya uang. Setelah makan ia pun ikut Aryo ke kantor. Sudah hampir magrib, Aryo dan Via pun tiba dirumahnya. Setelah menghabiskan seharian waktu diluar."Kok sunyi, Mas?" tanya Via saat membuka pintu"Salsha!" teriak Aryo langsung masuk"Sha!""Mungkin Salsha sedang tidru mas, aku langsung cek ke kamarnya ya," lanjut Via. Lalu berjalan setelah Aryo mengangguk"Kemana perginya perempuan itu?" gumam Via setelah melihat kamar dan lemari yang Salsha tempati kosong."Apa mungkin dia pergi karena kelaparan atau takut ketahuan kalau nggak bisa masak?" tebak Via. Via pun keluar dari kamar itu dan menemui Aryo yang sudah dikamanya, perlahan Via membuka pintu terlihat Aryo sibuk dengan ponselnya seperti hendak menelpon seseorang."Mas, telpon siapa?" tanya Via. Seketika membuat kaget Aryo"Oh, tidak. Anu...," jawab Aryo dengan gugup."Kamu kenapa sih Mas? Kok jadi gu
Read more
Aryo dilema
Diperjalanan lagi-lagi Aryo merasa sangat bersalah karena telah membohongi Via lagi, sebenarnya ia mendapatkan telpon dari Salsha bukan dari kantor. Didalam telponnya Salsha mengabarkan kalau ia sakit di apartemen yang dulu ia tempati. Padahal Aryo sangat ingin tahu perkembangan janin dikandungnya istrinya, awalnya ia tidak suka dengan kehamilan istrinya, namun entah kenapa seiring berjalannya waktu tumbuh rasa kasih sayang yang sangat besar untuk calon anaknya itu.Tidak dapat dipungkiri, Aryo merasakan kalau sekarang ia menjadi takut jika harus kehilangan sosok wanita polosnya, wanita yang selalu menemaninya dalam suka maupun duka. "Aku tidak mau kehilangan kamu, Via." gumamnya lalu menelan ludahnya dengan kasar."Aku harus melepaskan Salsha secepatnya. Jujur aku sudah tidak tahan dengan sikap ego-nya yang selalu ingin menang sendiri, selalu memaksaku untuk menuruti semua keinginannya. Aku benar-benar capek dengan semua ini." "Ternyata tidak ada orang yang bisa menggantikan posi
Read more
Kedai kopi VITAN
Jam 1 dini hari Via belum juga memejamkan matanya, ia masih asyik dengan ponselnya berbalas chat denga Intan.[Tadi pas kamu ikutin mas Aryo, kamu nggak meninggalkan jejak kan?] tulis Via di pesan singkatnya untuk Intan[Ya enggaklah! Emangnya lo meragukan kemampuan gue?] Balas Intan langsung.[Bukan begitu, kan kali aja. Hehe, kamu emang sahabat yang bisa diandalkan.][Iya dong! Tapi lain kali lo nya jangan kasih tugas mendadak gitu. Baru hari pertama buka kedai pelangan juga lumayan. Eh, malah disuruh ngikutin Aryo. Untung aja Evan mau jagain kedai.][Soalnya aku juga dapat idenya mendadak Tan, maafin aku ya.][Eh, jangan baperan dong. Kan gue bercanda.] Balas Intan lagi[Nggak Tan, aku udah lama kenal kamu.][Hehe! Bumil tidur gih, jaga kesehatan debay nya. Besok kita ketemuan dan bahas rencana kamu selanjutnya.][Debay dari Hongkong!] Balas Via dengan emoticon tertawa sampai mata berair.Via mengakhiri obrolan dengan Intan karena matanya juga sudah terasa berat.🥀🥀🥀Pagi-pagi s
Read more
Tamu Tak terduga
Sekarang Aryo benar-benar sibuk dengan Salsha, karena sejak hamil Salsha jadi banyak menuntut. Tapi semua itu justru membuat Via santai-santai saja, ia sengaja biarkan dulu Salsha menikmatinya sedikit lagi, sampai-sampai bukti-bukti dapat ia kumpulkan.Via juga bosan dirumah sendirian, ia pun memilih untuk menghabiskan waktunya di kedai bersama Intan.Semakin hari kedai semakin ramai, Evan juga sedang melakukan tugas khusus dari Via. Intan terpaksa mengambil 2 orang untuk bantu-bantu di kedai.Sedari tadi Via juga ikut turun tangan karena sudah merasa sedikit capek, Via istirahat diruangan khusus, sedangkan Intan masih melayani pembeli.Saat ia selesai mengantarkan minuman serta cemilan pesanan pelanggan, matanya tertuju pada sebuah mobil mewah yang berhenti di depan kedai mereka.Tak lama kemudian supir membukakan pintu mobil, keluarlah seorang pria berseragam rapi dengan jasnya dan terlihat sangat tampan."Ini manusia apa malaikat sih? Keren banget!" gumam Intan lirih. Lalu menghamp
Read more
Terbongkar
Saat Via tengah bersantai di rumah, ponselnya berbunyi pertanda ada pesan masuk ke WhatsAppnya. Ia pun segera hentikan aktivitasnya yang sibuk dengan cemilan. [Via, gue udah menemukan semua bukti-bukti tentang Salsha dan aku juga sudah melakukan tugas sesuai rencana kita. Jadi kamu tinggal tunggu kabar selanjutnya.] Via tersenyum miring membaca pesan yang dikirimkan oleh Evan.[Oke Van. Makasih ya! Sekarang kamu ada dimana?] Balas Via.[Di kedai, lagi bersama Intan.] jawab Evan dengan cepat.[Eh, kalian jangan pacaran mulu ya, entar pelangan pada kabur!][Via kali ini gue Intan, kenapa lo? IRI BILANG BOS] balas Intan penuh dengan emoticon ngakak.[Huuu dasa*, Tapi ingat! Nggak ada bos yang iri sama anak buah] balas Via tak kalah seru.[Dahlah malas debat! Mungkin lagi Pe-eM-eS.][Siapa yang PMS? Kan gue hamil.][Oh, iya. Jangan lupa jagain tuh baik-baik kandungan lo, jangan sampai lahir nanti kek emaknya.] Mereka berbalas terus berbalas chat, Via sekarang sedang senang-senangnya kar
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status