JAKARTA, KAMAR SUITE ERICPintu kamar berderit pelan. Eric masuk bersama Jasmine, tubuh mereka masih saling menempel setelah keluar dari ruang private dining. Bibir Jasmine basah, pipinya memerah karena ciuman panjang barusan. Eric menahan pinggangnya, mendorongnya masuk lebih dalam.Tiara, yang sudah lebih dulu kembali ke kamar suite Eric, berdiri kaku di dekat minibar. Jemarinya menggenggam gelas wine yang setengah penuh. Saat matanya menangkap Jasmine tertawa dan mencium Eric lagi, hatinya remuk, tapi wajahnya ia sembunyikan.“Ric, aku suka kamarnya …” Jasmine memandang sekeliling, lalu melempar clutch di sofa. “Besok pagi kita sarapan di balkon, ya. Aku mau lihat sunrise dari lantai ini.”Eric terkekeh, mencium keningnya. “Tentu, Sayang.”Tatapan itu menusuk Tiara. Bagaimana bisa Eric yang begitu brutal, penuh kuasa, dan tak kenal ampun padanya tiba-tiba berubah jadi pria mesra, seolah tunangan yang penuh cinta?Eric akhirnya menoleh ke Tiara. “Kamu boleh pergi sekarang. Saya perl
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-09-02 อ่านเพิ่มเติม