All Chapters of KAU HALALKAN DIA DEMI KETURUNAN: Chapter 11 - Chapter 20
148 Chapters
BIMBANG
Mendengar berita kemandulan Dinda membuat hati Fasha bahagia, ia merasa kesempatannya untuk masuk kembali ke kehidupan Rangga menjadi lebih mudah. “Tapi kenapa Rangga masih mempertahankan Dinda?” tanya Fasha paca Mamah Tari.“Tante juga gak tau kenapa Rangga masih saja mempertahankan wanita mandul itu, pasti dia pakai guna-guna buat memikat hati Rangga,” jawab Mamah Tari yang sedang menerka-nerka alasan putranya yang masih saja mempertahankan Dinda.“Husss... zaman sekarang ko masih percaya gituan,” sela Tante Maya yang tidak percaya dengan hal-hal seperti itu.“Ya bisa aja donk!!” ucap Mamah Tari yang masih keukeuh.“Sudahlah gak usah bahas gituan!!” larang Tante Maya yang sepertinya mulai risih dengan pembicaraan Mamah Tari.“Fasha, Mamah tidak yakin Papahmu akan setuju dengan pernikahan ini, mengingat kamu akan menjadi istri kedua Rangga!!” khawatir Tante Maya akan keputusan yang nantinya akan dibuat oleh Fasha.“Tenang saja Mah, aku akan urus semua itu!!” Fasha terlihat begitu ya
Read more
PERTENGKARAN ITU TERJADI
Keesokan harinya Dinda dan Fasha sama-sama diizinkan untuk pulang dari rumah sakit karena keadaan mereka sudah membaik.Rangga berniat mengantar istrinya lebih dulu, tapi saat ia mengecek kamarnya ternyata Dinda sudah tidak ada di sana.“Sus yang tinggal di kamar ini kemana yah?” tanya Rangga pada suster jaga.“Tadi sudah pulang Pak!!” jawab Suster tersebut.“Sama siapa yah??” tanya lagi Rangga yang begitu penasaran.“Tadi sama laki-laki Pak, mungkin suaminya,” jawab lagi Suster tersebut.“Jadi dia bersama dengan seorang pria?” ucap Rangga tidak percaya dan bertanya-tanya siapa pria yang sudah menjemput istrinya di rumah sakit.Saat Rangga akan menghubungi Dinda, ponselnya sudah berdering lebih dulu. Fasha yang sudah tidak sabar terus saja menghubungi Rangga.Rangga yang melihatnya tanpa kompromi langsung pergi menuju kamar Fasha dengan wajah masih kesal karena Dinda yang tidak meminta izin padanya pulang duluan, apa lagi sampai di antar oleh seorang pria.“Kamu kenapa sih?” tanya Ma
Read more
SALAH PAHAM
Dinda tertegun tidak pecaya saat mendengar perkataan dari suaminya barusan.“Jadi kamu benar-benar akan kembali pada Fasha?” tanya Dinda seolah tak percaya.“Kamu yang memaksaku untuk melakukan hal itu,” jawab Rangga. Ia lalu berjalan ke luar dari kamarnya meninggalkan Dinda sedirian yang duduk di tempat tidurnya.Mamah Tari yang melihat Rangga keluar dari kamarnya dengan wajah yang kesal dan penuh amarah, segera mengejar putranya itu.“Rangga…, RANGGAAAA,” teriak Mamah Tari memanggil putrnya, namuan Rangga tidak menggubris panggilan dari Mamahnya dan berlalu begitu saja menacap gas mobilnya sekuat mungkin untuk pergi dari rumahnya.Mamah Tari yang penasaran lalu menuju ruang atas untuk menemui Dinda dan menanyakan tentang Rangga yang terlihat marah.“Dinda… Dindaaaaa….ADINDAAAA,” teriak Mamah Tari dari luar sambil mengetuk-ngetuk pintu memanggil Dinda yang tak kunjung keluar.Tak lama Dinda membuka pintu kamarnya, ia bahakan tak sempat membuka mukena yang masih ia kenankan karena b
Read more
MELAYANG DAN JATUH SEKETIKA
Ketika Andi menghubungi Rangga ternyata ia ada di rumah Fasha.“Puas kamu??” tanya Andi yang menoleh pada Fasha.“Makasih yah!!” ucap Fasha.Ternyata Andi memang di suruh oleh Fasha untuk mengatarkan Dinda karena ia tidak ingin diganggu oleh kehadiran Dinda dan jadwal kepulangannya yang sama pasti malah akan membuatnya menunggu karena Rangga pasti akan mengantarkan istrinya dulu.“Mau kamu tuh apa sih?? Rangga udah nikah Sha!” Andi mencoba memberi penjelasan tentang posisi mereka saat ini yang sudah berbeda.“Yah gak papa! Aku akan jadi istri keduanya!!” tegas Fasha pada sahabatanya ini.Andi melengak mendengar apa yang Fasha katakana padanya.“SHA….!!” bentak Andi pada sahabatnya ini yang begitu terheran-heran.“Aku serius kok!!” ucap Fasha mantap.“Kamu benar-benar udah kehilangan akal sehatmu Sha!!” komentar Andi saat mendengar pernyataan dari Fasha.“Sha… aku mohon pikirkan baik-baik lagi keputusan in!! Masih ada aku Sha,” Andi yang masih saja membujuk Fasha.“Kalau kamu ke sini
Read more
MENOLAKNYA
Kakinya seolah sudah tak menapak lagi di atas bumi.  Bukan terbang karena bahagia, tapi dunianya hancur seketika. “Heiii… sini bantu Mamah!!” panggil Mamah Tari yang melambaikan tangannya pada Dinda. Senyum Mamah Tari yang terlihat begitu puas melihat ekspresi hancur pada Dinda. Panggilannya untuk membantu bukan sebuah panggilan tulus pada menantunya, tapi hanya guyonan untuk kesedihan Dinda di pagi ini. “Mahhhh… apa-apaan ini?” tanya Rangga yang tepat berdiri di belakang Dinda. “Ini!!”  sambil menunjuk pada dekorasi yang sedang Mamah Tari persiapkan.  “Hari ini kamu akan melangsungkan pernikahanmu dengan Fasha,” jawab Mamah Tari dengan sumringah. “Arghhhh… Mamah benar-benar antusias sekali, tadinya Mamah ingin membuat pesta yang meriah dan besar untuk kalian!!” tambah Mamah Tari. “Kenapa harus di rumah ini Mah?”  bentak Rangga bertanya pada Mamah Tari. “Mamah yang usulkan!! Memangnya kenapa?” ucap M
Read more
AYO KABUR SAJA....!!!
“Haiiii…. Selamat pagi!” sambut Mamah Tari yang mecoba tenang  saat menyambut kedatangan keluarga Fasha. “Kalian on time sekali, kita masih harus menyelesaikan dekorasi hiasan untuk acara resepsinya,”  lontar Mamah Tari mencari topic pembicaraan untuk mengalihkan perhatian mereka. “Harusnya kamu persiapkan ini sejak kemarin!!” ketus Om Evan. Om Evan sepertinya masih belum rela jika anaknya harus menjadi istri kedua Rangga, namun ia tidak bisa menolak permintaan putri tunggalnya ini. Om Evan sangat menyanyangi putrinya sehingga ia akan selalu berusaha untuk memenuhi keinginan Fasha. “Ayo masuk!! Silahakan nikmati dulu hidangan yang sudah kita sajikan!!” Mamah Tari mempersilahkan seluruh rombongan keluarga Fasha untuk masuk dan menikmati hidangannya terlebih dahulu  sebelum acara intinya dimulai. Mata Fasha melihat setiap sudut rumah Rangga, namun ia tak mendapati keberadaan Rangga. Ia juga tak melihat Dinda berkeliaran di rumah t
Read more
BERHARAP GAGAL
Rangga menatap wajah istrinya begitu dalam. Mereka saling berpandangan dalam suasana hati yang kalut.“Fasha nanti akan tinggal di rumah kita. Apa kamu sudah benar-benar ikhlas dan kuat??” tanya Rangga ingin meyakinkan istrinya bahwa hari yang akan dia lewati setelah pernikahan ini akan terasa begitu sulit.“Aku sudah memikirkan itu dan semua resikoya,” imbuh Dinda.“Dan kamu siap?” tanya Rangga.Dinda mengangguk pelan.Rangga mendekatkan wajahnya dan sekali lagi bertanya pada Dinda.“Kamu yakin sayang?”Dinda kembali mengangguk.Dahi mereka menempel. Dinda merasakan nafas Rangga yang begitu berat. Entah apa yang akan Rangga lakukan pada Dinda. Tangannya memegang lembut leher yang semalam sudah ia nikmati.“Dinda, apa kamu rela membagi belaian tangan ini dan kecupan hangat ini untuk orang lain?” tanya Rangga seraya mengecup leher Dinda.“Emhh….” Dinda menggeliat.“Mas hentikan!!” suruh Dinda suaminya karena saat ini mereka sedang ada di dalam mobil.Dinda mendorong pelan tubuh suami
Read more
PERNIKAHAN YANG SEMPAT TERTUNDA
Sontak Mamah Tari langsung berdiri. “Evan tunggu dulu!!” cegah Mamah Tari pada keluarga Fasha yang ingin segera meninggalkan kediamannya. “Apa lagi yang harus kita tunggu? Anakmu sudah jelas tidak mau menikah dengan Fasha. Ini adalah kali kedua keluarga kalian memperalukan kami!!” geram Om Evan yang sedari tadi mendengar beribu alasan yang diucapakan oleh Mamah Tari. Ia lalu menyeret anaknya untuk pulang. “AYO PULANG!!” perintah Om Evan pada Fasha. Fasha kali ini tidak memberikan perlawanan dan pembelaan karena sedari tadi ia menunggu tak ada sedikitpun tanda-tanda Rangga akan menghadiri pernikahan ini. “Om dan Tante mau ke mana?” tanya seseorang. Semua orang menoleh pada sumber suara tersebut, ternyata itu Rangga. “Rangga,” senyum Mamah Tari merekah melihat putranya datang. Rangga sudah berpakaian rapi, memakai setelan jas dan langsung menggandeng tangan Fasha. “Aku yakin kamu pasti akan datang,” ucap Fasha yang terlihat begitu lega dan bahagia karena pria pujaanya kini suda
Read more
MELEWATI BATAS
Fasha dan Rangga sekarang sudah resmi menjadi suami istri. Dinda berusaha untuk bersikap baik terhadap Fasha. Ia menyalami Fasha untuk mengucapkan selamat, namun sepertinya Fasha tidak suka melihat Dinda.“Sepertinya sebelum Rangga menikahiku dia terlebih dulu menyenangkan istrinya di ranjang!!” ledek Fasha pada Dinda yang baru saja menyalaminya.“Maksud kamu apa??” tanya Dinda tak mengerti dengan ucapan Fasha.“Heuhhh.... gak usah belaga bego Dinda aku tau kamu sebenarnya kamu gak rela atas pernikahan ini, makanya kamu mau so pamer sama tanda merah di leher kamu itu!!” ucap Fasha sambil menunjuk leher Dinda.Dinda lantas langsung memegang lehernya ia lupa jika ada beberapa tanda merah bekas gigitan Rangga saat mereka tak bisa mengendalikan diri mereka di mobil pagi ini. Dinda ternyata tidak mau kalah saat mendengar ucapan dari Fasha, awalnya Dinda mencoba merendahakan hatinya untuk membuka diri pada Fasha dan menjalin pertemanan dengannya, tapi respon dari Fasha sungguh membuat Dinda
Read more
MANUSIA LICIK
“Rangga!!” Mamah Tari meneriaki putranya sendiri karena menyeret Fasha.“Apa-apaan kamu? Kenapa kamu begitu kasar pada Fasha?” tanya Mamah Tari.Fasha namun tidak berontak dan bersikap pasrah dihadapan Rangga.“Ini sudah keterlaluan Mah. Kamar ini bukan kamar Fasha!” tegas Rangga.“Mamah yang menyuruh Fasha untuk menempati kamar utama,” ujar Mamah Tari.“Mah…. Tolong hargai aku dan Dinda. Jika bukan atas izin Dinda aku mana mau menikah dengan Fasha,” terang Rangga.Mendengar hal itu Fasha sepertinya terkejut. Dia pikir Rangga menikahinya karena benar-benar ingin kembali padanya.“Rangga pasti hanya bercanda, karena ada wanita jalang itu melihat!” ucap Fasha dalam hati yang melirik sinis melihat Dinda yang berdiri di ujung tangga menyaksikan pertengkaran ini.“Mamah gak peduli, biarakn Fasha tinggal di kamar utama!” kekeh Mamah Tari.“MAHHHHH!” habis sudah kesabaran Rangga, ia hampir saja menampar ibunya sendiri, namun segera di dihalangi oleh Fasha sehingga tamparannya malah mengen
Read more
PREV
123456
...
15
DMCA.com Protection Status