Lahat ng Kabanata ng AYO KAWIN KONTRAK: Kabanata 31 - Kabanata 40
98 Kabanata
Bab 31 Bunda Curiga?
"Sepertinya, obatnya mulai bereaksi. Tadi saya beri obat dan ada kandungan obat tidur supaya ibu bisa beristirahat," ucap suster Ningsih."Terima kasih suster.""Baik. Saya kembali ke ruangan saya," pamit suster Ningsih. Heru dan Sarah pun mengangguk."Nyokap Lo aneh, Lo dah gede aja minta gue yang jagain.""Stt! Berisik, Lo pulang aja. Nyokap gue juga dah tidur. Gue tidur disini!" usir Sarah."Gak jadi pulang? Gue kan dah bilang sama nyokap Lo buat anterin Lo balik," sanggah Heru."Gue pengen sama nyokap. Lo pulang aja! Berani kan pulang sendiri?" ejek Sarah sambil mendorong Heru keluar kamar untuk segera pulang."Iya, iya, gue pulang." Ditutupnya pintu kamar dan Heru pun melangkah menuju tempat parkir sendirian."Sialan, Sarah gak mau pulang, gak ada tempat buat gue isengin lagi," celetuk Heru sambil menendang batu yang ada dijalan menuju tempat motor di parkir.Heru kembali pulang sendirian dengan mo
Magbasa pa
Bab 32 Pengakuan Sarah
"Bunda? Kenapa bunda bisa memikirkan Sarah menjual diri untuk kesembuhan bunda? Apakah bunda tidak mengenal anakmu ini?" tanya Sarah dengan dengan hati sedih.Ucapan Sarah membuat hati Helena melunak, dipandanginya Sarah dan memandangnya dengan lekat."Jika begitu, jangan ada yang ditutupi dari bunda. Ceritakanlah!" perintah Helena.Ini adalah pertanyaan yang Sarah takuti selama ini, jika bundanya mempertanyakan keuangannya."Baiklah, Sarah akan bercerita, tapi, bunda janji untuk tidak marah kepada Sarah," mohon Sarah sambil memegang erat tangan Helena dan menciumnya."Bunda ingat, teman semalam yang mengantar Sarah?" tanya Sarah dan Helena mengangguk."Sarah meminjam uang darinya--""Apakah kau menjual diri?" sela Helena. Sarah menggeleng kepalanya, "Bunda harus percaya kepada Sarah." Helena menarik nafas dalam-dalam menghembuskan nafasnya. Ada perasaan lega jika Sarah bisa menjaga kehormatan dirinya."Lanjutka
Magbasa pa
Bab 33 Bantuan Sarah
"Rese Lo! Gue males sebenarnya kuliah. Tapi, kalau gue gak selesai juga, si Nenek lampir yang akan kuasai perusahaan bokap gue," jawab Heru kesal."Ya Lo beresin kuliah Lo!""Lo bantu yah? setidaknya gue udah bayar 5 Milyar, setidak-tidaknya duit gue ada gunanya," jawab Heru menyeringai.Sarah pun berpikir, kalau Heru bisa selesai lebih cepat kuliahnya, berarti dia bisa mengelola perusahaan lebih cepat. Selama ini pengelolaan masih dipegang penuh oleh Sugandi, Heru hanya melakukan tugas dari Sugandi tanpa berhak untuk memutuskan apapun."Baiklah, selama gue nunggu wisuda, gue bantu skripsi Lo."Heru tersenyum penuh dengan kemenangan, dia mengambil laptop dan menyerahkannya kepada Sarah, "Sebenarnya gue ambil permasalahan dari perusahaan gue sendiri, Lo bisa lihat, dan beri masukan.""Oke, gue bakal bantu, gue mandi dulu." Sarah meletakkan laptop Heru di atas ranjang, dan dia pun segera masuk ke dalam kamar mandi agar badannya leb
Magbasa pa
Bab 34 Salah Sasaran
Haryadi tiba disaat sebuah mobil sedan hitam keluar dari pintu gerbang. Seorang perempuan, menutup pintu gerbang itu.Haryadi turun dari motor dan mengembalikan helm kepada driver-nya, "Ini, ambil kembaliannya." Haryadi menyerahkan helm dan uang kepada driver.Driver ojek pun senang dengan kelebihan yang diberikan oleh Haryadi, "Terima kasih, pak," ucapnya."Dah sana! Jauh-jauh." Haryadi tidak menghiraukan ojeknya dia mendekati pintu gerbang, dan mengintip apakah perempuan tadi masih ada di dekat pintu gerbang, atau sudah masuk.Matanya melihat ke dalam, tidak ada perempuan tadi dan pintu gerbangnya pun tidak dikunci. Haryadi menggesernya sedikit asal tidak terlalu berisik dan badannya masuk ke dalam, "Untung badanku kurus, jadi cukup," ucapnya terkekeh."Sarah, dimana keponakanku yang cantik itu ya?" Mata Haryadi memperhatikan setiap tempat yang dia injak.Walau hari masih siang, Haryadi jalan mengendap-endap agar tidak ada oran
Magbasa pa
Bab 35 Kehadiran Sugandi
"Baiklah! Aku akan memberikanmu uang!" ucap Bella dengan kesal."Bagus! Akhirnya kau mengerti."Bella pun mengambil dompet yang ada di dalam tasnya, sedangkan Haryadi melihat sekeliling isi kamar itu dan duduk di atas ranjang."Ini! Semoga cukup." Bella menyerahkan beberapa lembar uang seratus ribuan kepada Haryadi. Dengan tersenyum, Haryadi menerima uang itu dan menghitungnya, "Hm, terlalu murah harga tutup mulutku ini." Haryadi mendengus meremehkan apa yang sudah diberi."Kau ingin berapa?" Bella tampak kesal, sepertinya Haryadi ingin memeras dirinya.Haryadi memandang Bella, "Kau tahu, asetku diambil alih oleh Sugandi lebih dari 5 milyar! Apakah kau tidak ingin mengambilnya kembali demi aku?" tanya Haryadi."Bagaimana bisa asetmu ada di tangan Sugandi?" Bella kaget bahwa ada hubungan Haryadi dengan Sugandi."Aku bangkrut Bella, sejak kau tinggalkan aku. Si tua Sugandi itu yang membayar semua hutangku dengan membeli se
Magbasa pa
Bab 36 Cerita masa lalu
Subrata dan Sugandi adalah dua orang sahabat yang bersama-sama merintis suatu bisnis. Subrata berbisnis properti, sedangkan Sugandi adalah sebagian pemilik modal dan juga merupakan kaki tangan Subrata. Tidak ada keputusan Subrata tanpa masukan dari Sugandi. Apapun keputusan Subrata harus sepengetahuan Sugandi.Hingga suatu waktu, Haryadi menikah dan membutuhkan suatu pekerjaan. Sugandi menolak menerima Haryadi, karena dinilai tidak memiliki kemampuan dalam pekerjaan. Subrata yang adalah kakak Haryadi pertama kalinya kecewa dengan keputusan Sugandi dan akhirnya, mereka berselisih paham dan Sugandi meninggalkan perusahaan yang dirintisnya bersama dengan Subrata.Karena sebagian modal ditarik oleh Sugandi, maka Subrata membuat sebuah hotel di properti yang dibangunnya. Bersama Haryadi, Subrata mengelola hotel the Tjokro. Sedangkan Sugandi, merintis sendiri dari nol. Segala jenis usaha, dia coba. Namun karena keuletannya, perusahaan yang kecil menjadi besar dan yang me
Magbasa pa
Bab 37 Rayuan Kalina
"Sibuk? Ng, apakah Lo benar-benar cinta sama cewek kutu buku itu? Gue tahu selera Lo seperti apa, tapi seorang kutu buku? Gue gak bisa mikir apa yang Lo harapkan dari dia?" tanya Kalina yang tampak frustasi."Her, gue cinta sama Lo, gue tahu Lo gak cinta sama dia, Lo boleh kok hubungi gue sesekali. Gue kangen sama Lo," rayu Kalina.Heru memandang Kalina, dulu dia menyukai Kalina karena keseksiannya, dia belum pernah tidur dengan Kalina, tapi ketika niatan itu datang, tiba-tiba saja, dia merasa ingin memutuskan hubungan dengan Kalina. Dia tidak suka jika ada perempuan yang mengejar-ngejar dirinya. Itu membuat dirinya tidak memiliki kebebasan. Dan jika ada perempuan yang menginginkan komitmennya, maka saatnya dia harus memutuskan hubungan dengan perempuan itu."Sorry Kalina, gue rasa Lo terlalu dalam mengurusi privasi gue." Heru menutup laptopnya, kemudian bangkit berdiri dan memasukkannya ke dalam tasnya kemudian pergi meninggalkan Kalina sendirian.
Magbasa pa
Bab 38 Rencana Haryadi
***Hari sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Tapi Sugandi masih saja belum pergi ke kantor. Bella merasa was-was jika dia tidak tepat waktu bertemu dengan Haryadi."Sayang, kau tidak pergi ke kantor?" tanya Bella.Sugandi yang membaca koran pun melihat jam tangannya, "Masih jam 9 sayang, aku habiskan dulu roti dan kopinya." Ditutup korannya kemudian dilipat dan ditaruh pada sisi meja yang kosong."Apa rencanamu hari ini?" tanya Sugandi."Aku mau arisan nanti siang, jadi aku mau bersiap-siap," jawab Bella kemudian meneguk habis jus jeruk miliknya."Pakaian kerjamu, sudah aku siapkan. Aku mau mandi terlebih dahulu." Bella meninggalkan Sugandi kemudian masuk ke kamar mandi yang ada di dalam kamarnya.Setelah setengah jam Bella berendam di bathtub, akhirnya dia keluar, mengeringkan rambutnya dan mengganti pakaian. Dia memakai dress mini berwarna hitam tanpa lengan. Hanya tali yang diikat pada leher belakangnya berbentuk pita. Buah dadanya yang menonjol membuat dirinya tampak seksi. Punggung ya
Magbasa pa
Bab 39 Undangan Michael
Bella kembali masuk ke dalam kamarnya. Hari ini begitu lelah, setelah bercinta beberapa kali dengan Sugandi, kemudian pulang dan rasanya ingin segera merebahkan badannya diatas kasur.Dia melihat Sugandi sudah tidur dengan pulasnya. Dia berganti pakaian dengan baju tidurnya, kemudian mengambil obat yang diberikan Haryadi. Obat yang berwarna putih berbentuk tablet itu berada di botol kaca. Bella keluar ke dapur dan melihat bahwa tidak ada seorang pun di sana.Diambil penumbuk kemudian ditumbuknya obat itu sampai halus, kemudian membungkusnya dengan kertas, "Biar gampang taruhnya," pikir Bella.Bungkusan-bungkusan kertas itu dia taruh dalam toples dan membuang botolnya. Akan dia gunakan setiap kali Sugandi hendak minum teh. "Apa yang terjadi kalau salah satu pembantu ada yang mau membantuku," gumam Bella sambil memikirkan untuk mencari orang yang bisa menjadi kaki tangannya.***"Jangan-jangan, Lo sedang jatuh cinta ya dengan si kutu buku i
Magbasa pa
Bab 40 Marahnya Kalina
"Apa? Lo ngundang si kutu buku juga?" tanya Kalina dengan kesal."Iya, gue pengen tahu aja, Heru berani bawa istrinya atau gak, secara dia itu Casanova. Kalau dia bawa istrinya, berarti, Lo yang harus mundur, Kalina. Dia gak benar-benar cinta sama Lo,--""Diam, Mike!" bentak Kalina dengan kesal, "Gue sudah minta dia datang ke nikahan Lo, tapi gue minta, supaya gue jadi pasangannya dia untuk yang terakhir kalinya, karena gue punya rencana! Sekarang, rencana gue bubar karena kebodohan Lo!!!" maki Kalina.Michael yang dibentak Kalina hanya bisa terdiam. Kali ini, Kalina benar-benar marah, dan baru kali ini dia melihat Kalina yang sesungguhnya.Kalina bangun dari kasurnya, diambil pakaiannya yang berceceran di atas lantai, "Sekarang, Lo pergi dari apartemen gue! Lo urus rumah tangga Lo! Jangan pernah Lo samperin gue lagi! Dasar cowok bodoh!" usir Kalina. Michael pun mengambil semua bajunya yang berceceran. Dia tidak mau mendapatkan masalah k
Magbasa pa
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status