All Chapters of BALAS YANG DIPERJUANGKAN USAI DIBUANG: Chapter 51 - Chapter 60
150 Chapters
Bab 51. Karena Aku Mencintainya
"Aku miskin, tetapi terhormat. Mungkin saat ini kamu ada uang karena menjadi istri Rasya, ingat kata-kataku ini kalau suatu hari kamu akan hidup di jalanan!"Alana berkacak pinggang menertawakan mantan kekasihnya. Kalau saja dulu, gadis itu tidak akan berpikir panjang untuk meminjami Albian bahkan mungkin enggan menagih, sekarang siatuasi beda ya cerita juga berbeda. Setitik pun tidak ada cinta dalam hati Alana kini."Iya, aku ada karena jadi istrinya Rasya. Kalau jadi istri kamu bisa-bisa melarat di jalanan. Makanya pinjem aja sama Bella, bukan sama mantan. Lagian tumben nggak tahu Bella ada di mana? Mungkin ada mangsa baru karena tahu kamu kere atau dia kerja banting tulang demi biayain hidup kekasih kerenya?"Hati Albian memanas, lalu segera pergi dari sana. Alana tidak tahu apakah lelaki itu langsung pulang atau masih keluyuran mencari pinjaman. Dia menduga Bella lah yang memaksanya untuk mencari uang satu juta, apakah membeli skincare atau baju mahal.Bukankah mereka berdua gaya
Read more
Bab 52. Memintamu Bertemu
"Aduh, jangankan ketemu papa kamu, Sya, denger kabar itu aja aku udah takut duluan. Ya bukan takut, sih, tepatnya insecure. Lagian ya, kalau mama di sini sendirian, bisa-bisa Albian kembali. Kita nggak kan isi hatinya dia?"Alana terus mengusap wajah dan lengannya bergantian seperti seseorang yang baru saja melihat hantu. Sementara Rasya sendiri mendelik kesal, tadi dia menunggu hampir setengah jam, bahkan Alana sudah siap dan kenapa sekarang seakan mundur?Sebelum gadis itu mandi, dia mengangguk mantap untuk bertemu karena mendapat izin. Hati wanita memang mudah berbolak-balik, Rasya bahkan geleng-geleng kepala mengingatnya."Nggak mau ketemu mertuamu kenapa? Mama kan udah ngasih izin, lagian ya kalau emang papanya Rasya nggak suka sama kamu, mau gimana lagi. Datang aja apa adanya, nggak usah pake acara insecure segala. Nggak usah mikirin mama soalnya tadi Rasya bilang kalau pengawalnya bakal berjaga di sini selama kamu pergi," sela Ranti yang sedang menikmati teh hangat di depan tel
Read more
Bab 53. Hari yang Dinantikan
Dua minggu telah berlalu dengan beragam kesibukan. Alana rutin ke salon agar terlihat lebih cantik dan sehat sementara Rasya sibuk belajar bisnis bersama ayahnya. Benar saja, hanya butuh waktu empat belas hari di salon mahal, kini Alana padat berisi dan putih bersih bagai bunga merekah indah. Gaun pengantin berwarna merah muda sangat menyatu di tubuhnya. Kalau ada yang melihat Alana saat ini, mungkin dia tidak akan percaya. Selama dua pekan itu pula Alana jarang berada di rumah, lebih menghabiskan waktu di klinik untuk facial wajah atau belanja baju baru bersama ibunya. Resepsi pernikahan mereka dilangsungkan di halaman rumah Rasya yang luas itu. "Sya, kok aku makin deg-degan ya?" Rasya menoleh pada wanita yang duduk di sampingnya. "Kenapa? Santai aja lah, nggak usah tegang begitu. Kita udah nikah, jadi kenapa harus gugup? Apa kamu mikirin malam pertama kita nanti?" "Pelankan suaramu!" tegur Alana dengan suara tertahan. Bagaimana mungkin dia memikirkan malam pertama jika belum ya
Read more
Bab 54. Seperti Itulah Bella
"Ini nggak seperti yang Papa pikirkan. Tunggu bentar, ya, Pa. Nanti bakal ada bukti kok kalau aku nggak pernah tidur sama dia, dianya aja yang kegatelan, makanya aku tinggalin.""Sampai kapan papa harus menunggu, Sya? Lihat, rekan kerja papa semuanya menatap penuh tanda tanya. Gimana kalau mereka mem–""Oke, oke." Rasya mendengus kesal, lalu memberi isyarat pada seseorang di ujung sana. Ketika lelaki itu pergi, gelas kembali dipecahkan.Pelakunya adalah Albian, lelaki itu tidak menerima semua hinaan dari Bella. Padahal selama ini Albian sudah berusaha mengabulkan semua keinginan Bella termasuk pakaian yang mereka pakai sekarang.Gaun, tas tangan dan kuku cantik itu hasil usaha dari Albian. Dia bahkan rela melakukan segala cara demi melihat kekasihnya bahagia. Dan kini dia berdiri di antara banyak orang dalam keadaan terhina."Aku ditipu. Rasya bilang akan memaksa orangtuanya supaya kami mendapat restu. Lelaki memang biang kerok, mereka tidak peduli bagaimana hancurnya hati wanita yang
Read more
Bab 55. Jadi, Kamu tidak Mencintaiku?
Tepat di depan parkiran, Albian berhasil mencekal tangan Bella kasar. Bagaimana tidak, sejak tadi dia dianggap sebagai lelaki hina yang pengangguran. Hatinya panas mengingat semua sikap memalukan itu.Mereka saling beradu pandang, menatap tajam sebagai luapan amarahnya. "Jadi, kamu nggak cinta sama aku? Kamu masih cinta sama Rasya karena dia kaya? Sebenarnya siapa yang selingkuh, dia atau kamu?!""Ini bukan urusan kamu, Al. Masa lalu aku nggak ada kaitannya sama kamu. Masalah cinta atau nggak itu sekali lagi bukan urusan kamu!""Bukan urusan aku? Sebenarnya hubungan kita ini apa, hah?! Kamu nganggap aku pacar apa bodyguard? Aku emang miskin, Bel, tapi apa pernah aku kasarin atau cuekin permintaan kamu? Tas branded, sepatu mahal, baju bahkan ke salon pun aku yang biayain."Bella mendengus, hal itu semakin menambah amarah dalam hati Albian. "Kapan aku bilang nganggap kamu bodyguard? Oh ya, jadi sekarang kamu mau perhitungan sama aku? Iya?""Gimana nggak perhitungan kalau sikap kamu aja
Read more
Bab 56. Aku Sungguh Mencintaimu
"Bukan begitu, kalau kamu mau tidur sama aku silakan, tapi kita nggak harus punya anak, Sya. Bagaimana kalau nanti misi kita dianggap selesai, kemudian ingin berpisah? Bagaimana nasib anak-anak?" Mata Alana berkaca-kaca.Alana bukan menganggap Rasya buruk sehingga sulit menerima kenyataan kalau lelaki itu kini mencintainya. Dia hanya takut suatu hari nanti cintanya gagal dan menuai rasa kecewa.Betapa banyak istri yang harus berpisah dari suaminya setelah dikhianati. Betapa banyak anak yang harus hidup tanpa sosok ayah atau pun ibu kandungnya. Alana terlalu takut dengan perpisahan karena dia tahu, sekalipun ada surat nikah, tetap saja ada kemungkinan untuk bercerai."Kalau begitu, kita tidak boleh berpisah. Kamu mengerti?"Alana memejamkan mata berharap ada jawaban, sayang sekali karena jantung itu masih belum bisa berdebar cepat. Bahkan tidak ada desiran dalam hatinya. Alana tidak mencintai Rasya, itu fakta yang kini mengusik pikirannya.Dia menghela napas berat. Entah kenapa hatinya
Read more
Bab 57. Menjadi Dermawan
"Alana?" Rasya kembali mendekati istrinya. Dia mengerti perasaan gadis itu kini, sehingga tidak mau menambah masalah. "Baiklah, kamu mandi dulu biar kita nyusul mama sekalian aku mau ngabarin mama Devita. Oke?"Rasya merasa tidak ada pilihan lain, dia juga memberi isyarat pada mertuanya untuk mengiyakan saja. Dalam keadaan seperti itu, Rasya harus memikirkan diri Alana juga.Untung saja gadis itu setuju, dia kemudian melangkah ke kamar mandi, sementara Rasya mengemasi pakaian. Tangannya berhenti di udara melihat baju pemberian Devita di hari ulang tahunnya. Ada perasaan sedih berkecamuk di dalam dada.Benarkah sekarang Rasya harus menuruti keinginan Alana demi kebahagiaan gadis itu? Entah kenapa, hatinya merasa goyah tentang perasaan yang baru diakuinya tadi malam.Sejak dulu Rasya menduga bahwa mencintai seseorang setelah perkenalan singkat itu palsu, yang ada hanya rasa nyaman atau kagum sesaat. Dia menjadi takut kalau saja perasaannya pada Alana juga bersifat sementara."Lain kali,
Read more
Bab 58. Memaksa Rasya
Siti dan kawan-kawan seketika saling pandang sambil mengerutkan kening. Alana menduga kalau sebagian dari mereka mungkin saja tidak mengerti maksud pembicaraan Alana. Baiklah, sepertinya memang harus sedikit tegas dan gamblang."Itu loh buat tetangga yang suka bicara nggak jelas, julid, suka ngefitnah orang. Barangkali mulutnya kotor penuh sampah, jadi mau dibawa ke salon. Abis tetangga suami semuanya mata duitan," lanjut Alana lagi dengan nada menyindir dan menekan suara pada kalimat 'mata duitan'."Untung tetangga kamu nggak gitu ya, Na? Makanya aku nggak segan berbagi ke mereka termasuk Bu Leha, Bu Siti ... karena mereka paling baik sih menurut aku." Rasya menambahkan dengan senyum palsunya.Salah satu dari mereka menyikut lengan Siti, lalu bertepuk tangan tanpa suara. Dia memberi apresiasi atas pengakuan palsu Rasya yang sebenarnya menertawakan dalam hati.Siti sendiri tidak terlihat tersinggung, wajahnya dihiasi senyum yang mengambang sempurna. Uang satu juta di tangannya dia tat
Read more
Bab 59. Jadi Office Boy?
Pagi yang cerah di hari senin, Alana akhirnya bisa tersenyum manis pada Rasya karena kini lelaki itu sudah siap dengan pakaian kerjanya. Meskipun belum tahu harus bekerja sebagai apa, yang pasti dia sudah semangat untuk berkunjung ke kantor Bahzar.Alana sedikit merapikan dasi Rasya sebelum akhirnya bersorak, "yey, udah beres. Kalau rapi begini tuh kamu kayak cakep banget.""Kayak cakep banget?""Iya-iya, maksudnya tuh capek banget. Udah sana ke kantor sebelum telat, bisa-bisa kena marah sama boss!"Rasya tertawa kecil mendengar omelan istrinya pagi itu. Dia pun mengulurkan tangan pada Ranti yang ikut berdiri di dekat mereka, lalu salim pada istrinya. Rasya berangkat dengan sepeda motornya karena Bahzar melarang memakai mobil.Setelah Rasya sudah hilang dari pandangan, Alana menarik tangan ibunya ke kursi karena merasa ada hal yang harus dibicarakan. Ekspresi wajahnya menandakan keseriusan, tetapi Ranti malah terlihat tenang seolah tahu apa yang akan putrinya tanyakan."Ma, menurut Ma
Read more
Bab 60. Kebakaran
Alana mengerutkan kening karena supir grab memintanya turun padahal jarak ke rumahnya masih sekitar enam puluh meter. Saat melihat ke depan, banyak kerumunan dan juga kepulan asap tebal di atas langit."Pak, ini maksudnya lagi kebakaran apa gimana ini?" Alana panik, sambil membuka pintu mobil tanpa menunggu jawaban dari supir itu. Tidak lupa dia meletakkan selembar uang merah di kursi samping supir tadi, lalu berlari mendekati kerumunan.Di sana sudah ada pemadam kebakaran, Alana belum tahu rumah siapa yang dilalap jago merah itu. Sekalipun sulit, dia terus berusaha menerobos karena ada firasat buruk dalam hati Alana. Air matanya bahkan sudah jatuh membasahi pipi, entah kenapa."Ini yang kebakaran rumah siapa?" Alana bertanya pada mereka semua. Tidak ada jawaban karena terlalu banyak suara.Hampir tiga puluh menit menunggu, akhirnya api itu padam sempurna. Menurut cerita yang Alana dengar, ada dua rumah yang habis terbakar sementara satu lainnya hanya sedikit."Alana, rumah kamu kebak
Read more
PREV
1
...
45678
...
15
DMCA.com Protection Status