All Chapters of BALAS YANG DIPERJUANGKAN USAI DIBUANG: Chapter 41 - Chapter 50
150 Chapters
Bab 41. Senyum yang Sirna
Bab 42Sudah dua hari berlalu, tetapi Rasya masih dengan perasaannya. Dia dilema apakah benar mencintai istrinya atau tidak. Jika hatinya terbuka lagi, itu sesuatu yang salah.Rasya tidak ingin membuka hati dalam waktu dekat, dia harus jauh dari luka. Sekalipun Alana adalah orang setia yang disia-siakan, bukan berarti aman bagi Rasya untuk bisa dianggap penting. Lagi pula dia tidak melihat cinta di mata gadis itu.Selama dua hari ini, mereka jarang bicara. Alana pun tidak pernah melakukan pekerjaan rumah dan menghabiskan waktunya di dalam kamar. Ketika gadis itu duduk sendiri di depan rumah karena merasa bosan dengan suasana kamar, Rasya selalu mengambil kesempatan untuk menemaninya sekalipun tanpa saling bicara.Seperti sekarang. Rasya selalu mencuri pandang pada Alana yang hanya menatap lurus ke depan. Dia bingung harus memulai pembicaraan dari mana, padahal biasanya Alana selalu cerewet. Mungkin benar apa yang dikatakan orang bahwa ketika sang istri memilih diam, maka rumah pun aka
Read more
Bab 42. Kita Berbeda
"Jadi benar gadis itu istri kamu?!" Mata Devita melotot sempurna, jelas sekali semburat merah di matanya.Jantung Alana seperti ingin copot kalau saja dia tidak berusaha menguatkan diri dengan terus membatin kalau semua akan baik-baik saja. Sekalipun sedikit ragu, tetapi dia merasa kalau Rasya berdiri untuk membelanya.Terutama di hadapan Bella. Alana tahu kalau Rasya sangat membenci mantan kekasihnya. Jadi untuk membalas dengan luka, bukankah lebih baik mengakui hubungan mereka di hadapan Devita? Alana juga masih berusaha menebak watak asli mertuanya karena Rasya begitu berani menjawab jujur."Sudah kuduga, pasti Bella cerita sama Mama. Tapi Mama perlu tahu kalau Alana itu bukan gadis murahan, Bella menuduhnya seperti itu, kan?" Rasya merangkul bahu Alana, lalu melanjutkan, "dia beda dari gadis lain di luar sana. Sekali lagi, Mama nggak boleh percaya sama semua omongan Bella. Udah tahu dia pasti sakit hati sama pilihanku ini, 'kan? Kami putus karena dia yang selingkuh duluan.""Mau g
Read more
Bab 43. Syarat untuk Alana
Sebelum menjawab pertanyaan itu, Alana merenungi masalah yang dia alami sebelumnya. Pernahkah kalian mendengar sebuah pepatah 'habis manis sepah dibuang'? Selagi masih diperlukan, maka diperlakukan dengan baik. Namun, ketika sudah tidak butuh, dicampakkan begitu saja.Pepatah itu sangat cocok dengan Alana. Kini, dia berkaca pada masa lalu, menyadari terlalu buta akan cinta. Penyesalan, luka dan air mata tiada berarti. Albian melupakan segalanya, lalu menjalin cinta dengan wanita lain.Sekarang dia dihadapkan pada satu pertanyaan tentang cinta. Alana sendiri masih bingung dengan jawabannya, tetapi dia sulit percaya kalau cinta tulus itu benar ada. Bukankah siang pun berganti malam jika sudah waktunya? Maka begitu pula dengan Albian, dia bisa melupakan kekasihnya begitu menemukan mawar yang lebih menawan.Bagi Alana, cinta sama dengan luka dan setelah masalah kemarin, dia sulit membuka hati. Ada perasaan trauma di dalam hatinya sekalipun tahu kalau lelaki yang datang bukan berarti kemba
Read more
Bab 44. Si Miskin yang Beruntung
"Kamu pikir tante Devita itu emang bener baik sama kamu? Aku aja dulu dibenci padahal dari segi mana pun aku jauh lebih unggul, sedangkan kamu, pekerjaan aja nggak punya apalagi uang. Skincare kamu mungkin cuma bedak baby. Jadi, kamu itu cuma mau dimanfaatin!" lanjut Bella lagi.Rupanya gadis sialan itu belum pulang setelah diusir tadi. Padahal jika dia punya malu, tentu tidak akan berani memunculkan batang hidungnya lagi. Hinaan itu, apakah memang benar?"Tante Devita itu licik, seperti anaknya. Kamu harusnya percaya sama aku, kita ini sahabatan dan tentu kamu tahu kalau aku ini sedang berbohong atau tidak. Coba pikir, kenapa aku harus meninggalkan Rasya?""Karena kamu mata duitan, suka caper dan intinya nggak setia. Kamu mandang remeh ketulusan seseorang, kalau tahu dia cinta banget sama kamu, kamu manfaatin. Itu jawabannya!" balas Alana tegas.Dia kesal karena yakin kalau Bella hanya berusaha mengelabuinya. Tentu saja rencana Alana mampu dia baca, tetapi tetap saja dia harus berusa
Read more
Bab 45. Membuat Rasya Jatuh Cinta
"Emang ya, kalau orang itu tahu kita beneran kaya, sifatnya langsung berubah. Sekarang itu prinsipnya, bukan cuma kamu good looking, kamu aman," lanjut Rasya lagi memanyunkan bibirnya kesal."Lalu apa?""Kamu kaya, kamu aman. Coba deh kamu pikir, kalau ada orang lagi kumpul-kumpul dalam satu acara, pasti yang paling miskin ada di tempat cuci piring. Ini cerita curhatan dari temen aku ya si Toni, entah dia tahu dari mana juga. Nah, kalau aja si Miskin itu masak dan kebetulan ada yang nggak suka sama dia, pasti dicela padahal enak. Kalau aja di sana ada orang kaya yang kentut, mereka bakal bersikap baik dan nganggap kentutnya itu seharum kasturi. Menurut kamu gimana, betul kan yang aku bilang ini?"Alana tertawa kecil, ternyata Rasya itu orangnya lucu dan tidak jahat seperti yang dia duga. "Ya mungkin, sih. Cuman bukan berarti aku nganggap kentut kamu seharum kasturi ya, enak aja!""Eh, apa ini tutup hidung segala?!" protes Rasya begitu Alana menutup hidungnya dengan kedua tangannya.S
Read more
Bab 46. Akun Kloningan
Sejak dua jam yang lalu, Alana terus menghindar dari Rasya. Dia merasa malu begitu menyadari dirinya lah yang menyerang duluan. Apalagi aksi itu berlangsung cukup lama.Ternyata, membuat Rasya jatuh cinta tidak semudah yang dia pikir. Alana harus melakukan sentuhan fisik agar tidak perlu menunggu lama. Namun, bukan itu yang harus Alana pikirkan saat ini karena dia teringat pada Bella.Akun kloningan sudah ada atas nama Bella Paradina. Alana tidak lupa memakai foto profil yang sama dengan akun asli mantan sahabatnya itu, kemudian meminta pertemanan di semua friendlist-nya. Beberapa dari mereka langsung mengonfirmasi termasuk akun Facebook Albian."Lagi ngapain?"Alana tersentak kaget. Pasalnya, Rasya kembali mengikutinya sampai ke dapur padahal dia mengira lelaki itu sudah terlelap. Apalagi Ranti tidak kunjung datang, apa yang harus dia lakukan jika saja ... tidak, Alana menggeleng mencoba menepis pikiran buruknya."Bukan urusan kamu!" Alana menjawab sok tegas padahal tangannya gemetar
Read more
Bab 47. Status Memalukan
"Mesum? Aduh, mana ada suami mesum kalau sama istri sendiri?"Alana belum sempat menjawab karena mendengar ketukan keras di pintu utama. Mungkinkah dia Ranti? Gadis itu melirik sekilas pada Rasya, kemudian melangkah pelan menuju ke depan.Betapa terkejutnya dia ketika melihat Bella dan Albian di depan rumah. Apa tujuan mereka kali ini? Namun, Alana tidak ingin terlihat takut, dia berusaha menjaga ekspresi wajah agar terlihat santai."Balik lagi, ada apa?" Alana bertanya dengan nada ketus sambil menatap sinis pada mereka berdua yang tak lain adalah mantannya juga mantan Rasya.Apa ini yang dinamakan bertukar jodoh? Alana tidak habis pikir, padahal itu bukan kisah cinta segiempat."Jangan bersembunyi di balik akun palsu kalau kamu emang berani. Kamu pikir aku nggak tahu akun atas nama Bella Paradina? Aku hafal ketikan kamu, Na."Rasya langsung maju, berdiri di samping istrinya dengan kedua alis saling bertaut. "Akun apa? Alana nggak pernah buat akun fake, yang biasa kayak gitu kan kamu,
Read more
Bab 48. Aku Menyesal
Suasana malam itu sangat panas, Rasya tidak tahu apa yang terjadi pada bumi. Sore tadi dia lelah mencari Ranti yang ternyata masih sibuk di sekolah, semua karena desakan Alana.Mengingat Alana, lelaki itu mendengus kesal. Dia semakin yakin kalau dirinya sudah jatuh dalam cinta. Kalau saja dia mendapat jawaban, Rasya pasti mengutarakan perasaannya.Rasya melirik ponsel yang ada di sampingnya untuk melihat jam, rupanya sudah tengah malam. Lelaki itu tidak bisa tidur karena dirundung rasa gelisah. Dia berjanji pada diri sendiri untuk melindungi istrinya.Dalam satu detik, Rasya sudah duduk bersandar pada dinding menatap Alana yang tertidur pulas di tempat tidur. Sekalipun cahaya remang, dia tetap bisa melihat kecantikan gadisnya."Na," panggil Rasya. Dia tahu Alana tidak akan mendengar apalagi menyahut, tetapi Rasya merasa harus menyampaikan semuanya. "Aku berani mengajakmu menikah demi misi kita karena takut namamu semakin buruk di mata semua orang. Aku khawatir Albian atau Bella datang
Read more
Bab 49. Kamar 103
Setelah deru motor Rasya terdengar menjauh, gadis itu kembali membuka pintu kamar dan melangkah ke luar tepatnya di depan rumah. Beberapa orang berlalu-lalang, menuju tempat kerja, sekolah atau mungkin pasar. Hati Alana merasa resah, dia dilema dengan hidupnya sendiri. Entahlah, gadis itu sendiri merasa bingung apa yang terjadi padanya. Jika ditanya apakah masih menyimpan dendam pada Albian, jawabannya tentu masih. Akan tetapi, dia selalu ingin bertemu lelaki itu untuk menjambak rambutnya dan di sisi lain hatinya berdenyut nyeri ketika bayangan masa lalu kembali mengusik pikiran. Alana menghela napas berat, dia butuh tamparan dari seseorang agar ke depannya tidak bodoh lagi ketika dihadapkan pada cinta. Alana mengepalkan kedua tangannya begitu mengingat bagaimana dia mengemis cinta sampai harus meminta maaf berkali-kali padahal tidak melakukan kesalahan. Padahal Bella pernah bilang, "hati kamu tuh lemah banget kalo soal cinta. Misal kek ujian, ya remedial mulu. Sekali-kali tegas di
Read more
Bab 50. Ketika Kembali Dipermalukan
Bella mendengus kesal. "Tanyakan, aku malas menunda waktu karena setelah ini–"Ucapan gadis sialan itu terpotong ketika Toni membiusnya dengan gerakan cepat. Gadis itu jatuh ke lantai dalam keadaan tidak sadarkan diri. Tubuhnya memang menggoda, tetapi Toni sama sekali tidak tertarik.Tanpa sepengetahuan Rasya, dia menyuruh orang lain untuk meniduri Bella sementara dirinya duduk di sudut kamar untuk merekam perbuatan kotor itu. Toni tertawa kecil, dia tahu Rasya akan setuju dan bangga dengan keputusannya.Pintu kamar terbuka pelan, sosok laki-laki dengan tampang mesum berdiri di sana. Dia termasuk salah satu maniak s*ks, tetapi kali Toni memintanya untuk mengambil foto dan video singkat saja seolah Bella benar-benar diperkosa.***Selesai menjemur pakaian, Alana kembali masuk ke dalam rumah. Matahari begitu terik padahal baru menunjukkan pukul sepuluh pagi. Ranti sendiri masih termenung di depan kamarnya memikirkan bagaimana cara mereka hidup ke depannya.Betul bahwa ada uang dari Rasy
Read more
PREV
1
...
34567
...
15
DMCA.com Protection Status