All Chapters of Terjebak Masa Lalu: Chapter 11 - Chapter 20
22 Chapters
Bercinta dengan sang mantan
Di satu sisi, George yang sudah kehilangan Olivia merasa menyesal dan terpukul. Ia terus memikirkan dan tidak bisa melupakan mantan kekasihnya itu. Begitu banyak cara dilakukannya agar bisa lupa dengan kenangannya, mulai dari pergi ke club setiap malam, berkencan dengan banyak wanita, hingga meniduri wanita lain juga. Namun, semua itu tidak ada artinya. Olivia masih saja berada di ingatan George hingga kini. **** George mencoba menghubungi Olivia dengan ponselnya. Namun, tidak ada jawaban sedikit pun dari Olivia. Lalu, ia akhirnya menghubungi Shasha dengan mengirimkan pesan. George memberitahu Shasha jika dirinya tengah menrindukan Olivia dan tidak bisa melupakannya. Shasha yang membaca pesan dari George itu merasa ada yang aneh. Pasalnya, George sudah mengkhianati, bahkan mengusir paksa sahabatnya itu. Namun, mengapa ia kembali merindukan Olivia? Apa yang diinginkannya? Begitulah pikiran Shasha setelah membaca pesan dari George.**** Olivia pun sampai di apartmentnya, setela
Read more
Obsesi yang terlupakan
Semakin lama, suasana di kamar Olivia menjadi semakin bergairah. Olivia terhanyut dalam suasana itu. Entah apa yang ada dalam pikirannya saat itu, Olivia hanya terdiam dan mengikuti kemauan George. Sambil terus mengelus pipi, Geroge berbisik di telinga Olivia.“Tidak masalah jika kamu membenciku, tapi bolehkah aku menidurimu sekali saja?” Mendengar bisikan itu, Olivia langsung melepaskan tangan George dari pipinya.“Apa maksudmu? Setelah mengkhianatiku, kamu mau meniduriku lagi? Begitu?” tanya Olivia.Namun, George tidak memperdulikan pertanyaan Olivia itu. Dibawah pengaruh alkohol, George perlahan meraba tubuh Olivia dan mendorong tubuh Olivia ke tempat tidur. Olivia yang masih terobsesi dengan fantasi seks George pun akhirnya luluh dan ikut menikmati suasana itu. ***** Perlahan napsu keduanya semakin memuncak. George yang sudah berkeringat itu kemudian melepaskan pakaiannya berasama dengan Olivia. Mereka akhirnya bercinta. Di ranjang itu, seakan menjadi saksi rasa rindu
Read more
Tak sesuai ekspektasi
Olivia dan Cooper akhirnya pergi berkencan pada malam itu. Mereka dinner di sebuah restaurant mewah yang berada di tengah kota. Olivia merasa sangat diperhatikan oleh Cooper saat itu. Di meja makan pun sudah tersaji makanan kesukaan mereka masing-masing. Sembari menikmati makanan itu, mereka mencoba mengobrol lebih akrab lagi.“Kamu punya bisnis di sini?” Olivia mengawali obrolan.“Aku punya urusan bisnis dengan client di sini, setelah itu, aku akan kembali ke rumahku,” jawab Cooper.“Berapa lama?” tanya Olivia sembari terus menikmati hidangannya.“Masih lama, saking lamanya aku harus menyewa apartment di sini,” ucap Cooper kepad Olivia.Olivia semakin penasaran dengan Cooper. “Sendirian? Pacarmu?” tanya Olivia penasaran.“Aku terlalu sibuk dengan bisnisku, jadi tidak sempat meluangkan waktu untuk mencari pacar,” jawab Cooper.Olivia yang sadar jika ia terus melontarkan pertanyaan, langsung meminta maaf dan menunduk malu. Cooper hanya tersenyum kepadanya.**** Di sisi lain, Geo
Read more
Keinginan
“Sepertinya, ia wanita yang aku cari selama ini,” Cooper mulai merasa tertarik dengan Olivia, setelah beberapa kali bertemu dengannya. Cooper ialah seorang pria bisnis dan juga berwibawa. Meskipun begitu, ia masih saja hidup sendiri. Dia sudah lama melajang, sampai kini ia mulai tertarik dengan seorang perempuan yang ia temui secara tidak sengaja di kota orang. Olivia juga sebaliknya, ia mulai tertarik dengan prilaku dan cara Cooper memperlakukannya. Dewasa, berwibawa, lembut dan sangat baik padanya. Bahkan, ia sering membandingkan Cooper dengan pria-pria yang pernah ia dekati, termasuk George. George dimata Olivia adalah seorang pria yang liar dan pecinta dunia malam, dan Cooper ialah seorang pria yang sibuk dengan bisnis dan punya aura yang dewasa, meskipun Cooper juga suka dunia malam, namun ia tidak se-liar George. **** Sembari duduk di sofa, Olivia memikirkan hal-hal yang ingin ia capai. Mengingat ia adalah seorang mahasiswi yang mengejar gelar S2. Walaupun ia seorang wanita li
Read more
Apartment Cooper
Saat matahari kembali memancarkan sinarnya, Olivia terbangun dari tidurnya dan bergegas mencuci wajahnya. Hari ini adalah hari liburnya bersama Shasha, tapi ia belum tahu rencana apa yang akan dilakukannya hari ini. “Semoga saja ada yang mengajakku berkencan hari ini,” ujarnya. **** Cooper yang sudah terbangun sebelum matahari terbit, mencoba untuk mencari suasana baru di kota itu. “Aku butuh bantuannya lagi kali ini,” Cooper mengambil ponselnya dan mencoba mengirimi pesan untuk Olivia. ‘Selamat pagi cantik, apa kamu bebas hari ini? Aku butuh suasana baru…’ isi pesan Cooper untuk Olivia. Olivia yang mendapat pesan itu, seketika memundurkan langkahnya yang ingin pergi ke kamar mandi. Dia bersemangat dan langsung membalas pesan teks itu. ‘Aku libur hari ini, jika kamu mau, kamu bisa menjemputku ke sini, atau kita bertemu di tempat lain?’ Olivia merasa senang akhirnya Cooper berniat menghubunginya di hari liburnya. Belum lama ia membalas pesan teks dari Cooper, Olivia langsung mendapat
Read more
Gairah Baru
Luamtan bibir Olivia begitu nikmat dirasakan Cooper saat itu. Tubuh seksi Olivia yang menggeliat di atas sofa pun membuatnya semakin bergairah dan semakin memanas, ia tidak sesekali mengalihkan pandangannya dari Olivia. Perlahan napsu mereka berdua pun semakin memuncak. Olivia yang merasa rencananya akan berhasil, semakin terus membuat Cooper merasa panas dan bergairah di sofa tv itu. Dan yang benar saja! Cooper akhirnya lengah dan mengikuti napsunya dengan Olivia. Sembari melumat habis bibir Olivia, Cooper melepaskan satu demi satu pakaian yang dikenakan Olivia. Perlahan jari jemarinya meraba tubuh seksi Olivia dan merasakan keringat yang telah membasahi tubuh seksi itu. Suara napas Olivia semakin berat dan perlahan ia juga ikut melepaskan pakaian dari Cooper sembari terus berciuman dengannya. Di sofa itulah, menjadi tempat pertama Cooper dan Olivia bercinta. Mereka menggunakan waktu yang cukup lama untuk mereka bercinta di atas sofa itu. Suasana semakin mendukung dengan acara tv yang
Read more
Hidangan makan malam
Pelukan hangat Olivia membuat Cooper tertidur pulas sampai tidak menyadari waktu yang sudah mulai malam, Olivia yang juga ikut tertidur pun tidak menyadari hal yang sama. Keduanya yang masih berada di sofa itu terbangun dalam keadaan masin telanjang bulat. Mereka bertatapan satu sama lain, lalu tertawa terbahak-bahak. Segera mereka mengenakan pakaian masing-masing dan kembali duduk di sofa itu. Cooper kemudian menawarkan makan malam kepada kekasih barunya. “Mau sekalian makan malam, Sayang? Eh! Sudah bisa aku panggil Sayang ‘kan?” tanya Cooper.Olivia tersipu malu. “Tentu saja! Aku akan menerima semua tawaran darimu, Sayang!” Olivia terlihat begitu senang dengan tawaran makan malam itu. Cooper pun segera pergi ke dapurnya untuk memasak makanan yang akan ia hidangkan untuk kekasihnya. Cooper memang serba bisa! Itu sebabnya, Olivia jatuh cinta padanya.**** Olivia duduk santai di sofa sambil menonton acara tv. Tiba-tiba tercium aroma makanan yang sangat lezat menusuk hidungnya. Ia
Read more
Terburu-buru tapi serius
Singkat cerita, Olivia sudah kembali berada di apartmentnya bersama dengan Shasha. Usai makan malam itu, Cooper kembali mengantar kekasihnya itu ke apartmentnya, meskipun sudah larut malam. Olivia memberitahu sahabatnya jika ia sudah resmi menjalin hubungan dengan Cooper. Tentu saja, Shasha yang mendengar hal itu merasa senang dan mendukung penuh keputusan dari Olivia, itu juga dikarenakan , ia tidak mau jika sahabatnya itu terus-terusan mengingat kenangannya bersama George, si pria liar yang suka mencicipi banyak wanita. Olivia dan Shasha tengah sibuk mengerjakan tugas kuliah masing-masing di ruang makan mereka. Shasha kemudian memulai obrolan sembari terus mengerjakan tugasnya.“Jika nanti Cooper mengajakmu menikah, apa kamu mau?” tanya Shasha kepada Olivia.Olivia yang tadinya sibuk menatap bukunya, seketika menoleh ke arah sahabatnya.“Menikah? Tentu saja aku mau! Itu pun kalau Cooper benar-benar membuktikan keseriusannya, tapi kelihatannya dia memang benar serius,” jawab Olivia.
Read more
Impian yang terwujud
Waktu begitu cepat berlalu, semua kesedihan, rasa trauma, kecewa serta sakit hati kian mengecil di dalam hati Olivia. Tepat waktunya ia akan dipinang oleh seorang pria yang tak sengaja dikenalnya di New York. Pria asing kini menjadi calon suaminya. Bahagia campur haru menyelimuti suasana hatinya, ia bahagia akhirnya bisa menikah dengan pujaan hati dan akan memiliki sebuah keluarga kecil impiannya. Namun, ia juga sedih akan meninggalkan sahabatnya tinggal sendirian di apartmentnya. Dimana aprtment itu ialah saksi semua suka duka keduanya. Benar-benar hari yang bersejarah dalam hidup Olivia. Mengenakan gaun putih yang mewah, membawa seikat bunga pernikahan dan berjalan anggun bak model. Itulah impian Olivia, kini terwujud. Parasnya yang cantik mendukung penampilannya pada hari pernikahannya bersama Cooper. Cooper dengan jas berwarna hitam, sepatu hitam yang mengkilat serta sebuah cincin mewah terselip di kantong celananya. Cincin itu akan menjadi saksi keseriusannya terhadap Olivia
Read more
Titip salam
Kehidupan baru kini harus siap dijalani Olivia dan Cooper. Setelah acara pernikahan yang membahagiakan itu, Olivia tidak hanya meninggalkan sahabat dan apartmentnya, tetapi juga meninggalkan semua masa lalunya. Ia kini tinggal bersama suaminya di sebuah rumah mewah yang jaraknya hanya membutuhkan waktu 3 jam untuk menempuhnya dari pusat kota New York. Rumah itu sengaja dibeli Cooper untuk tempat tinggal mereka setelah menikah. Di rumah itu hanya ada Olivia, Cooper dan satu asisten rumah tangga, yang sengaja dipekerjaan Cooper di rumah itu untuk membantu segala urusan dari istrinya. Setelah mengetahui tempat dimana mereka akan tinggal, keduanya sibuk berkemas barang dan bersiap-siap untuk meninggalkan tempat lamanya. Ucapan perpisahan terucap dari mulut Olivia untuk sahabatnya, Shasha. “Aku pasti akan ke sini lagi,” ucap Olivia. Ia lalu berpamitan dengan Shasha sekaligus memberikan pelukan hangat.**** Perjalanan pun mereka tempuh selama 3 jam dari pusat Kota. Selama perjalanan,
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status