Todos os capítulos de Melawan Takdir Langit 2: Capítulo 71 - Capítulo 80

Disaat Chen Xiang melihat orang-orang seperti Zhuo Changmin yang sedang ketakutan dengan senyum tipis di wajahnya, otomatis dia juga mengetahui apa yang Yin Yunzhi lakukan. Tapi tampaknya Yin Yunzhi tidak peduli dan bahkan tidak pernah melihatnya sama sekali. Dia bahkan masih tersenyum ke arah Zhao Yue, dan dengan ringan melanjutkan, "Seharusnya aku tidak boleh mengatakannya, tapi lupakan saja. Aku akan menjelaskannya." "Yah, Chen Xiang disana memang berada di Alam Nirwana, tapi dia bukanlah satu-satunya orang yang terkuat di wilayah tengah. Faktanya tidak banyak orang yang bisa menerobos setelah Tahap Nirwana. Jikalau memang ada, mereka hanya bisa dihitung sebagai jari." "Jika aku tidak salah ingat, orang yang dipanggil oleh Chen Xiang sebagai Guru dan orang yang sama ingin menarik Lin Tian ke sektenya adalah satu. Ada juga Lin Nantian. Jika kalian ingat, bukankah dia satu-satunya orang yang sampai ke puncak dari Tujuh Puluh Tujuh Kenaikan Surga dan Dunia?" "Uh...." Hanya ada s

"A-a-ku...." Lian Xiuying ingin menjawab, tapi perasaan hangat yang terasa di telapak tangannya menghentikan pikirannya. Rasa nyaman dan hangat dari kata-kata Lin Tian juga membuat hatinya kewalahan. Pikiran dan jiwa Lian Xiuying tampak kosong, tapi perasaan sangat nyaman seperti berada di taman yang penuh dengan aroma bunga, serta kesejukan angin dengan arus hangat membuat seluruh tubuhnya benar-benar terdiam.Lian Xiuying tidak bisa bereaksi lagi, dia hanya bisa menyaksikan pria yang sedang tersenyum lembut dan tatapan perhatian didepan matanya. "Aku tahu bahwa kamu bukanlah wanita yang lemah atau tidak berguna. Semua orang tahu itu, dan semua orang di dunia luar juga tahu bahwa kamu adalah wanita Lin Tian." "Lin Tian, itu bukan hanya sekedar nama. Itu adalah simbol dari yang tak terkalahkan dan kekuasaan.""Bisa membuat langit memilihmu, tentu kamu bukan hanya wanita biasa-biasa saja. Sekalipun kamu menganggap bahwa dirimu tidak berguna, semua orang hanya akan menganggapmu lua

Lin Tian adalah satu-satunya orang yang tahu dan sangat jelas tentang masa lalu mereka. Oleh karena itu, dia tidak segera membujuk atau memaksa keduanya untuk segera maju. Terlebih lagi.... "Lin Tian, apakah kamu tidak bisa melakukan apapun?" Ling Yanyue tiba-tiba bertanya dan mengganggu pemikirannya. "Tidak," Lin Tian langsung menjawab tanpa harus memikirkannya lebih dulu. "Tidak bisa?" Lin Lin merasa terkejut saat mendengar jawaban Lin Tian. Gadis kecil itu sangat penasaran dan tidak bisa menahan hatinya untuk tidak bertanya, "Saudara Lin, apakah kamu memang tidak bisa membantunya? Bukankah ini hanya kegelapan biasa? Dengan membuat api yang Saudara Lin miliki sebagai penerangan, bukankah itu akan lebih mudah?" Lin Tian tersenyum saat mendengar pertanyaan demi pertanyaan Lin Lin. Tapi dia tidak menjawabnya, dan hanya mengeluarkan telapak tangannya. Kemudian mengarahkannya kedepan, kearah dimana kegelapan berada, bara api sebesar kepala manusia muncul dari telapak tangan Lin

Disaat empat pemuda itu menghilang dalam kegelapan, tubuh mereka semua tiba-tiba berhenti di dunia luar. Berdiri di anak tangga keempat puluh, Yu Chen dan Jin Yang tampak kebingungan dan mulai melihat ke sekelilingnya.. "Apa yang terjadi? Bukankah sebelumnya adalah dunia kegelapan total, kenapa tiba-tiba aku kembali kesini?" Yu Chen bergumam bingung sebelum suara Chen Xiang terdengar di telinganya.. "Selamat!" Chen Xiang terlebih dahulu memberikan selamat sebelum menjelaskan, "Kalian berdua telah sampai di anak tangga keempat puluh, dan sudah dipastikan memiliki potensi untuk menerobos ke Alam Para Dewa di masa depan." "Potensi?" Yu Chen dan Jin Yang tampak tidak mengerti dan saling memandang. "Benar," Chen Xiang mengangguk dan sedikit menjelaskan, "Karena kalian berhenti di anak tangga keempat puluh satu, berarti kalian memiliki potensi untuk menjadi Kultivator Para Dewa di masa depan." "Hebat!" Yu Chen dan Jin Yang sama-sama berseru, dan kembali melihat ke arah tangga s

Kota Longshan. Di usia sepuluh tahun, usia dimana seharusnya anak-anak masih bermain dengan teman-temannya dan bergembira, Lian Xiuying telah dibuang di kota asing. Tidak ada teman atau keluarga. Hanya dengan Zhang Wei sebagai penjaganya, Lian Xiuying dipaksa untuk tidak keluar dan terus belajar. Belajar dan berlatih selama bertahun-tahun dan tak mengenal apa yang namanya pertemanan, sepuluh tahun akhirnya berlalu dalam kesendirian. Pada saat ini. Lian Xiuying yang telah tumbuh dewasa dikejutkan oleh seseorang yang mendatanginya, dan sekali lagi merasakan perasaan aneh dihatinya. "Mengingat betapa besarnya gunung yang sedang kamu bawa, aku mengerti kenapa kamu tidak pernah berpikir menggunakan kepalamu." Suara yang terdengar sinis itu entah kenapa membuat hati Lian Xiuying seperti tersentak. Duduk dalam satu ruangan dan saling berhadap-hadapan dengan seorang pemuda berumur enam belas tahun di depannya itu, hati Lian Xiuying yang selama bertahun-tahun kosong seketika merasak