All Chapters of Rahasia Kecil Istri Lugu: Chapter 21 - Chapter 30
115 Chapters
21. Ruangan Rahasia
Mulai hari ini, aku bekerja di lantai yang sama dengan suami sialanku itu. Aku senang karena aku lebih dekat mendapat informasi. Tetapi, Imelda hanya memberiku pekerjaan biasa.Tahu akan begini, lebih baik aku bekerja di bawah Pak B saja. Setidaknya, mereka hanya menyuruhku ke sana kemari tanpa harus berpikir.Sekarang, aku justru akan disibukkan oleh keuangan kantor. Imelda telah menumpuk banyak berkas di mejaku pagi ini."Selamat pagi, Pak." Imelda berdiri dan menunduk ketika Alex melewati meja kami.Aku mengikuti Imelda menyapa Alex dengan sangat enggan. Apalagi, saat melihat wajah mesumnya tersenyum-senyum sendiri."Pagi, semuanya. Semangat kerjanya." Alex memutar badan dan mengepalkan kedua tangan menyemangati kami."Tumben Pak Bos kelihatan sangat ceria," gumam Imelda."Memang biasanya tidak seperti itu?""Jarang. Akhir-akhir ini dia juga sering marah-marah. Karena itu, aku agak terkejut dia bisa tersenyum lebar."Jika aku amat-amati, raut wajah Alex memang sedikit berubah. Otot
Read more
22. Gara-Gara Cincin
Ini sangat mengecewakan. Untuk apa Alex minta sumpah setia, membuat kontrak baru, dan mengancamku?Tidak ada yang spesial di dalam ruang rahasia ini. Hanya ada perusahaan Alex yang baru dirintis, namun tidak berhubungan dengan Arion Group.Alex membuka usaha sendiri tanpa sepengetahuan papa mertua. Tapi, ini tidak penting untukku karena tidak ada sangkut pautnya dengan kelompok BDS.Tch, menyebalkan! Padahal, aku sudah mengirim pesan pada Ray jika aku telah diizinkan memasuki ruang rahasia Alex. Apa yang harus aku katakan padanya nanti?"Kat, pekerjaanmu sudah selesai?" tanya Sinta."Sebentar lagi."Punggungku terasa panas. Rasanya ada seseorang sedang memandangiku. Aku yang penasaran lantas berbalik dan mendapati Alex tengah menatap setajam belati."Kalian ... jangan panggil dia Kat lagi! Bukankah dia bilang mau dipanggil Rina?" Alex tampak jengkel padaku."Baik, Pak," jawab semua orang.Fakta baru yang aku dapatkan, ternyata Alex dan para karyaw
Read more
23. Menguras Harta Suami
Akhir-akhir ini aku merasa ada sedikit perubahan aneh. Emosiku jadi kurang stabil. Padahal, aku dikenal karena sifat tenang dan pandai mengontrol emosi.Namun, aku jadi sering meledak-ledak hanya karena masalah sepele. Hingga membuat logika tertutup oleh percikan amarah yang seharusnya tidak perlu aku rasakan atau ungkapkan.Seperti saat ini, tiba-tiba aku teringat suamiku yang menggoda Katerina tadi. Biarpun sama-sama diriku sendiri, tetap saja Alex tidak tahu kalau Katerina itu aku.Fakta bahwa Alex tidak pernah memakai cincin pernikahan pun membuatku ingin mematahkan jarinya sekarang juga. Padahal, aku bekerja dan menemui siapa pun juga tetap memakai cincin pernikahan kami. Kecuali saat menjadi Katerina. Aku hanya memasukkan cincin pernikahan kami di kalung. Tetap saja, aku membawanya ke mana-mana."Kenapa kau bisa bilang seperti itu, Kat? Tentu saja, aku selalu memakai cincin pernikahan kita." Alex dengan cepat mengoreksi ucapannya."Tidak usah bohong, Mas. Aku 'kan pernah lihat
Read more
24. Mulai Menuntut
Wajah Alex menegang ketika mendengar suaraku barusan. Aku juga tidak berniat mengoreksi ucapanku.Sungguh, bertemu dengan pria itu membuat suasana hati memburuk dan keahlian aktingku jadi menghilang. Ingin rasanya aku lempar pisau makan ini ke wajahnya sekarang juga."Kau masih marah karena tidak dibelikan Maybach. Kat ... jangan seperti anak kecil begini."Untungnya, Alex sangat tidak peka. Alex tidak sadar aku sempat memelototi seseorang tadi. Alex pikir aku hanya memikirkan masalah mobil."Tidak.""Ya sudah, makan dulu. Jangan marah-marah lagi."Aku cepat-cepat menyuap makanan ke dalam mulutku. Meski rasanya semakin hambar karena aku tahu pria itu sedang melihat ke arahku sambil tersenyum.Dia pun tahu aku sedari tadi mencuri-curi pandang padanya dari pantulan vas keemasan mengilat dan kaca jendela di sebelahku. Semakin aku menunjukkan ekspresi marah, semakin senang pula dirinya.K, begitu orang-orang memanggilnya. Kadang dipanggil Key atau dijuluki Kunci. Tato bergambar kunci terc
Read more
25. Kejutan Kecil
Alex mengangguk dan mulai membuka kaosnya. "Katakan.""Ceritakan dulu, Mas ... siapa orang tadi? Aku ingin tahu lebih banyak tentangmu. Masa aku sebagai istrimu tidak tahu apa-apa masalah suamiku sendiri?"Alex menghela napas. Lalu, duduk di sebelahku setelah melempar kaosnya."Kau membuatku kehilangan nafsu. Jangan campuri urusanku, Kat. Sudahlah ... kita tidur saja."Ternyata, susah juga membuat orang terbuka. Kenapa harga diri pria ini tinggi sekali? Sampai tidak mau menceritakan masalahnya barang seujung jari pada istrinya.Mungkin karena aku masih menjadi orang asing bagi Alex. Dia tidak akan mempercayaiku layaknya pasangan suami istri normal lainnya."Kat ...""Hem?""Kau sudah siap memiliki anak?""Kenapa memangnya, Mas?""Aku ingin punya anak darimu. Tapi, kalau kau belum siap, aku tidak akan memaksa."Pertanyaan Alex sangat di luar dugaan. Apa aku ingin memiliki anak? Tentu saja aku mau.Aku juga wanita biasa yang suatu saat nanti ingin hidup bersama dengan lelaki yang aku cin
Read more
26. Adik Iparku Ternyata ...
"Kau beruntung, Alex sangat royal padamu, Kat. Kalau aku, sebelum Mas Anton membelikanku barang mahal begitu, aku pasti sudah melarangnya duluan," ucap Sabrina.Sejak kedatangan dua mobil mewah yang dibelikan Alex untukku, bibir Sabrina selalu mengerucut ketika menatapku. Rasa-rasanya, ingin aku kuncir mulutnya itu. Tapi, aku masih berusaha bersikap ramah padanya."Kenapa? Bukankah wajar kalau suami kita membelikan sesuatu?" "Ya wajar, tapi aku tidak mau membuang-buang harta suamiku untuk sesuatu yang tidak begitu penting. Karena aku mencintai Mas Anton sepenuh hati, bukan sepenuh harta." Dari intonasi suaranya yang naik turun saja, aku tahu jika Sabrina tengah menyindirku."Menantu Mama satu ini memang sangat baik hati dan tulus. Beda sama menantu yang cuma memaksa dijodohkan dan berharap martabatnya bisa melambung tinggi setelah menikah," cibir Mama Mertua."Memangnya ada menantu yang seperti itu, Ma?" tanyaku pura-pura polos."Ya, yang merasa saja," jawabnya."Oh, kasihan sekali s
Read more
27. Elang Putih
"Duduk sini, Sayang!" seru Sabrina menarik lengan Anton."O-oh ... iya." Anton sesekali melirik ke arahku.Aku masih memperhatikan gerak-gerik Anton hingga terjadi gelombang aneh ketika mata kami saling beradu.Sangat tidak terduga, penampilan Anton berbeda dengan Alex. Meskipun memiliki postur tinggi dan tegap yang hampir mirip, warna kulit mereka jauh berbeda. Mungkin karena Anton lebih mirip dengan Mama Mertua yang memiliki kulit kecoklatan. Iris mata Anton pun hitam seperti ibunya.Jika aku tidak bertemu dengan Anton di sini, aku tidak akan pernah tahu dia adalah anak bungsu Arthur Arion.Apakah ada yang namanya kebetulan dramatis di dunia ini? Bagaimana mungkin pria yang telah lama menyewa jasaku, ternyata adik iparku sendiri?Ini sangat memalukan! Semoga saja Anton tidak membongkar rahasiaku. Kalaupun dia melakukan itu, aku akan mengumumkan ke seluruh dunia tentang identitasnya."Kenapa menatap Anton terus, Sayang? Kau tidak jatuh cinta padanya 'kan?""Sembarangan! Aku cuma hera
Read more
28. Didiamkan Suami
"Merindukanku?" Aku tak kuasa menahan tawa sampai kebablasan sehingga semua orang menatapku keheranan."Kau yang terbaik dari semua wanita milik Ray. Jelas saja aku merindukanmu. Jujur, minggu lalu aku menyewa nomor tiga dan dia tidak bisa memuaskanku, hari selanjutnya aku mengeluarkan banyak uang untuk nomor satu.""One juga profesional. Karena itu, dia diberi peringkat nomor satu.""One lumayan bagus, tapi tidak sebaik dirimu, Zero. Lagi pula, untuk apa kau bersandiwara menjadi istri kakakku? Aku dengar kalian dijodohkan. Tapi, setelah tahu kalau yang menikahi Alex itu kau, aku jadi curiga kau punya maksud lain.""Papamu dan ayahku murni menjodohkan kami. Bukan karena inginku.""Aku tidak percaya. Jangan-jangan ... kau ingin dekat-dekat denganku? Kau sudah tahu kalau aku adiknya Alex 'kan? Karena aku sudah terlanjur menikah, kau jadi tidak bisa memintaku untuk menikahimu."Begitulah Elang Putih. Dia sangat percaya dengan dirinya sendiri. Kecurigaan Elang Putih padaku sebenarnya masu
Read more
29. Pengakuan
"Kenapa, Mas? Bukankah bagus kalau aku dekat dengan Anton? Dia 'kan adikmu."Alex mendadak melepas sabuk pengaman, lalu mencondongkan badan dan mencium bibirku. Hampir satu menit dia melakukannya setengah memaksa sampai aku kewalahan mengimbanginya."Mas ...?""Jangan sebut namanya dengan bibir ini," bisiknya seraya menghapus bekas basah di bibirku dengan ibu jarinya. Tatapan Alex terpusat pada bibirku."Lalu bagaimana caraku memanggil Ant-"Alex lagi-lagi menyerang bibirku dengan ganas. Lebih lama dari sebelumnya. Alex pasti hanya ingin mencari-cari alasan dan kesempatan untuk menciumku."Panggil dia Adik Ipar. Jangan namanya." Suara Alex mulai berat. Embusan napas Alex yang mengenai wajahku terdengar tidak beraturan. Dan matanya sangat mendamba diriku."Beri aku alasannya, Mas. Kenapa aku tidak boleh menyebut namanya? Mas Alex tiba-tiba jadi aneh. Dari semalam mendiamkan aku, melarang-larangku dengan alasan tidak jelas, dan sekarang mendadak mirip singa kelaparan begini!""Kau selalu
Read more
30. Suamiku Sakit
"Cemburu? Kenapa harus cemburu? Istrimu ada di sana. Aneh sekali kau."Aku yakin, Elang Putih hanya mau menggodaku. Walaupun aku tahu dari wajahnya tersirat keseriusan. Tapi, aku juga tahu kalau dia sering menggunakan topeng yang lain.Seorang casanova seperti Elang Putih tidak akan cemburu karena menyukaiku. Itu konyol sekali. Aku sungguh ingin menertawakan dirinya. Tetapi, aku tidak mau mengundang tanda tanya pada anggota keluarga lain seperti hari sebelumnya."Kau harusnya sadar ketika seorang pria mengatakan dirinya cemburu pada wanitanya.""Wanitanya ... jangan berlebihan. Aku wanita kakakmu.""Memang susah bicara dengan wanita selamban kau. Sudah jelas aku menyukaimu sejak dulu. Kalau tidak, kau seharusnya sudah masuk bui sekarang."Aku membeliakkan mata kepadanya. "Jangan bicara sembarangan di sini! Aku juga bisa membongkar kedokmu di hadapan keluargamu. Mereka pasti tidak akan menyangka, orang yang sok ramah dan sok berjuang demi negara seperti kau, justru sering membuka 'gem
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status