All Chapters of Rahasia Kecil Istri Lugu: Chapter 31 - Chapter 40
115 Chapters
31. Orang Mencurigakan
"Astaga, Mas!! Ternyata, aku bisa menyopir! Padahal, aku cuma melihat tutorial dari n-tub cara mengemudi mobil!"Wajah Alex yang berkerut-kerut itu membuatku keringatan. Seharusnya, dia tidak akan percaya ucapanku.Mau bagaimana lagi? Aku hanya spontan menjawab. Mana mungkin ada yang percaya kalau seseorang bisa mengemudi hanya dari menonton tutorial video!"Kau ... kau pasti sangat mengkhawatirkan aku sampai nekat begini." Alex membelai wajahku."I-iya, Mas."Ternyata, suamiku memang agak bodoh. Masa dia bisa percaya kebohongan yang sangat jelas begini?"Bagaimana sekarang, Mas? Apa aku pelan-pelan saja?""Jangan, nanti kita kecelakaan. Aku telepon Imelda dulu. Kita tunggu di sini."Tidak lama kemudian, sebuah taksi berhenti di depan mobil kami. Imelda buru-buru keluar setelah membayar ongkos taksi."Bos, kau tidak apa-apa?""Ya."Aku keluar ke kursi penumpang. Imelda menggantikan tempatku dan mulai melajukan mobil.Dari spion, aku dapat melihat mimik kekhawatiran Imelda yang sekali-
Read more
32. Tetangga Baru
"Ada perlu apa?" Aku menurunkan sedikit kaca mobil."Turun!"Mata pria itu menyala-nyala seraya memasukkan tangan dari sela jendela. Aku kembali menaikkan kaca dengan cepat sampai jari pria itu terjepit."Aaargh!!! Sialan!" teriaknya.Dia berhasil mengeluarkan jarinya. Teman-temannya mendatangi sisi sebelahku. Mereka mulai menendang-nendang pintu sampai mobil bergoyang-goyang.Area jalan di daerah yang kami lalui sangat sepi. Biarpun mereka memaki dan berbuat anarkis, tidak akan ada yang mendengar."Kak Zero ... Bagaimana ini?"Sebuah lampu mobil menyorot dari belakang. Setengah dari preman itu mendatangi mobil yang berhenti dan menyuruh si pengemudi untuk melanjutkan perjalanan.Akan tetapi, si pengemudi tersebut malah keluar. Karena gelap, aku tidak dapat melihat wajahnya. Aku hanya tahu jika dia seorang pria yang memiliki tubuh atletis dan kemampuan bela diri.Dibuktikan dengan gerakannya yang lincah dan berhasil menumbangkan tiga preman sekaligus. Para preman yang lain meninggalka
Read more
33. Ketahuan
"Jangan minta sekarang, Mas! Aku tidak mau ketularan sakit!"Ah dasar ... Suami mesumku. Aku tinggalkan saja dia sendirian. Tetapi, Alex tetap mengikuti aku. Dia akan terus meminta sampai keinginannya terpenuhi. Semoga saja tetangga baru tidak mendengar suara jeritan kenikmatan dari kamar kami."Terima kasih, Sayang," ucap Alex yang sudah kelelahan.Rasakan! Salah sendiri bertingkah setelah sembuh dari sakit. Kondisi Alex justru semakin membaik. Hari berikutnya, kami sudah kembali ke kantor. Aku yang kebetulan masuk bersamaan dengan Alex, disambut oleh tatapan curiga Imelda."Kalian berdua tidak masuk kerja dua hari bersamaan. Jangan-jangan ... kalian kencan, ya?" selidik Imelda."Katerina juga tidak masuk kerja?" Alex menatapku dengan dahi berkerut-kerut.Aku tiba-tiba bersin. Tapi, aku sungguh-sungguh dan tidak berakting kali ini."Aku masih sedikit flu, Pak.""Oh ... ya sudah, cepat kembali bekerja." Sikap Alex berubah kaku.Seharian ini gerak-gerikku sepertinya diamati seseorang
Read more
34. Istri Pembangkang
"Anda bicara apa, Pak? Saya tidak mengerti.""Katminah!" teriakan Alex sampai menarik perhatian orang-orang.Alex lantas memaksaku masuk ke kursi depan. Dia melajukan mobil dengan sangat cepat, menyalip beberapa mobil sekaligus seperti kesurupan pembalap Formula Satu.Alex tidak mengantarku kembali ke kantor. Kami langsung sampai di gedung apartemen. Aku sangat terkejut dan ketakutan. Alex tidak melepaskan aku sedetik pun. Dia terus menyeretku dengan langkah lebar menuju unit apartemen kami.Sungguh, kakiku terasa sangat lemas. Aku tidak bisa mengelak lagi.Aku ketahuan!"Katminah!" seru Alex.Alex masih menarik aku sambil berkeliling dari satu kamar ke ruangan lain. Tentu saja, Alex tidak akan menemukanku."Lihat ... istriku tidak ada di rumah sekarang. Kau tinggal di sini sampai besok pagi. Mari kita lihat, apa ucapanku tadi salah atau benar!"Alex membuka kancing kemeja dengan kasar. Sampai salah satu kancing terlepas dan melompat jauh. Ketika kancing itu mulai berhenti bergerak,
Read more
35. Pemecatan
"Mengintip?" Aku berlagak tidak tahu.Leo memicingkan mata sembari menyeringai. Kalau dilihat begini, dia mirip psikopat berwajah alim. Mengerikan ....Dia tiba-tiba maju ke arahku. Aku terpaksa mundur karena dia sangat dekat denganku. Bukan karena aku takut, tapi karena aku tidak suka aroma parfumnya.Apa dia menumpahkan minyak wangi di badannya? Menyengat sekali baunya ...."Kau ... karyawan baru di bawah Imelda 'kan?""Iya, Kak. Ada apa memangnya?""Aku akan mengamati kau mulai sekarang.""Kenapa? Apa aku punya kesalahan tertentu?""Benar. Kau pembohong. Kau melihatku di ruangan Pak Alex tadi, tapi kau tidak mau mengaku. Aku sekretaris Pak Alex, aku harus memastikan tidak ada hal mencurigakan di sekitarnya."Ha? Apa dia waras? Dia sendiri yang lebih mencurigakan dariku."Astaga! Jadi ... hantu kepala yang aku lihat tadi itu Kakak!" Aku menghela napas panjang. "Aku sudah ketakutan tadi, sampai lari terbirit-birit pakai tangga darurat. Sampai lupa kalau ada elevator!"Leo kembali mem
Read more
36. Didekati Lelaki Lain
"Papa ...." Wajah Alex tampak kebingungan.Papa Mertua datang bak pangeran berkuda putih untuk menyelamatkan aku. Ingin hati memeluk Papa Mertua, tetapi Imelda masih ada di sini. Aku pun hanya melemparkan senyuman kepadanya."Aku sendiri yang mewawancarai Katerina. Jadi, dia ada di bawah pengawasanku. Kau tidak bisa seenaknya memecat Katerina tanpa persetujuanku." Arthur berdehem sambil melirik Imelda, sebagai isyarat agar wanita itu meninggalkan ruangan."Keluar dulu, Mel," ujar Alex.Aku membuntuti Imelda untuk memberi mereka waktu bicara, sekaligus ingin melarikan diri dari amukan Alex.Tetapi, Alex menarik kerah belakangku. Aku terseret dan jatuh ke dalam pelukannya.Sebenarnya, aku memang sengaja menjatuhkan diri supaya Alex tidak marah-marah lagi. Bukan karena aku lemah. Karena aku tahu, Alex sudah kecanduan tubuhku. Alex bisa gelap mata melakukan 'itu' di mana saja. Aku berharap jika dia menjadi lengah dan batal memecatku."Jadi, Papa yang memasukkan Katminah di sini? Kenapa P
Read more
37. Mengontrol Situasi
"Woww!! Beri tahu aku caranya, Kak Leo! Aku mau ... aku mau!" Aku tampak sangat antusias."Benarkah? Tapi, cara ini sangat rahasia. Kau tidak boleh mengatakan pada orang lain. Dan kami ... maksudku, pihak pemberi kerja akan meminta jaminan supaya kau menutup mulutmu untuk menjaga rahasia."Sekarang aku yakin, Leo adalah anggota kelompok BDS. Skema yang dia tawarkan barusan adalah ciri khas kelompok BDS. Mereka pasti akan memintaku tanda tangan donor organ. Jika aku sampai berani mengatakan ke dunia luar atau jika aku gagal melakukan misi, mereka akan mengambil paksa dan menjual organku sesuai perjanjian."Aku mau melakukan apa saja asal dapat uang, Kak!"Leo merogoh sesuatu dari saku celana. Dia menoleh ke kanan kiri untuk memastikan tidak ada orang yang mereka kenal. Jarak antara pelanggan lain juga agak jauh.Leo menyerahkan lembaran kertas kontrak itu. Sudah aku duga! Dia adalah kelompok BDS!"Baca baik-baik. Ini bisa membuatmu kaya," bisik Leo."Aku bisa memberikan salah satu gin
Read more
38. Pengakuan
"P-p-papa ....!" Aku dan Alex sama-sama terkejut.Aku langsung melompat dari pangkuan Alex, merapikan kemejaku. Tak lupa menunduk karena aku sungguh malu.Papa Mertua membanting pintu ruangan. Dia berjalan tergesa-gesa ke arah kami, lalu duduk di kursi depan Alex."Papa sudah menawari bulan madu ke luar negeri, tapi kalian menolak. Dan sekarang, kalian malah pangku-pangkuan di kantor! Kalau dilihat orang lain bagaimana?!" bentak Papa Mertua."Maaf, Papa," ucapku.Suara Papa Mertua tiba-tiba melunak. "Bukan kau, Kat. Papa tahu kalau Alex pasti yang memintamu. Papa marah dengan Alex, bukan denganmu.""Wah, Papa benar-benar ... sama Kat saja lemah lembut begitu-"Ucapan Alex terhenti oleh tamparan di kepalanya oleh Papa Mertua. Alex membuka mulut karena tercengang."Jangan diulangi lagi. Kalau sampai Alex macam-macam begini lagi, laporkan sama Papa, Kat." Papa Mertua menepuk-nepuk bahuku.Alex balik menampar tangan Papa Mertua. "Jangan pegang-pegang Kat, Pa!" teriaknya murka.Papa Mertua
Read more
39. Isi Hati Suami
Ada apa ini dengan jantungku? Apakah aku menderita penyakit jantung? Apa karena ucapan Alex barusan? Aneh ... sebelumnya banyak pria yang menyatakan cinta padaku dan aku biasa-biasa saja. Tapi, kenapa aku jadi begini? Dan apa katanya tadi?"Sejak ... dulu ... sebelum menikah?" ucapku sambil melirik Alex yang wajahnya semerah tomat.Benar-benar ada yang aneh denganku. Kenapa aku jadi gugup dan tidak berani menatap Alex lama-lama? Alih-alih menjawab, Alex malah memelukku semakin erat. Dia mendorong wajahku sampai menempel ke dadanya.Aku dapat mendengar suara debaran jantung Alex lebih cepat dariku. Jantung kami berdua seakan-akan sedang beradu pacu, bersahut-sahutan."Mas ... aku tidak bisa bernapas." Aku mendorong Alex lemah lembut."Aku malu, Sayang," bisik Alex."Malu kenapa, Mas? Biasanya 'kan Mas Alex tidak punya malu." Saking gugupnya, aku jadi kelepasan bicara."Mas dulu sama Papa pernah mengunjungi ayahmu. Waktu itu, kami sedang duduk di gubuk pinggiran sawah. Mas melihatmu d
Read more
40. Rencana Leo
Dua hari pun berlalu ....Katerina benar-benar tidak datang bekerja hari ini. Sebagai gantinya, aku yang saat ini tidak menggunakan topeng, datang bersama Alex ke kantor.Alex tentu mencegahku pada awalnya, tetapi aku berhasil membujuknya. Tampaknya, keahlianku merayu semakin meningkat pesat. Atau Alex yang semakin goyah akan pesonaku?Ah, benar ... Karena Alex mencintaiku ....Aku membuang perasaan menggelora yang tiba-tiba muncul. Saat ini, aku sedang sibuk meneliti satu persatu hal yang mencurigakan di sekitar kantor Arion Group."Nyonya ke sini?" tanya Leo."Iya ... kamu ... sekretaris Alex yang waktu itu 'kan?""Iya, Nyonya. Mau dibuatkan kopi?""Tidak perlu. Aku agak alergi dengan kopi."Kenapa? Mau meracuni minumanku? Cih, lagaknya Leo begitu gugup, seperti anak remaja yang baru bertemu gadis. Aktingnya sungguh payah!"Bagaimana kalau teh?" tawar Leo sekali lagi.Keras keras kepala sekali dia. Kalau aku menolak, dia pasti mencurigai aku."Baiklah, tapi dibuat yang bening. Biar
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status