All Chapters of CEO Dingin Itu Ayah Anakku: Chapter 31 - Chapter 40
405 Chapters
Permintaan yang Sama
"Wanita miskin?" Jonathan tersenyum sinis. Sementara, Pak Ferdinand langsung menutup mulutnya. Melihat ayah dan anak itu bertengkar, Bu Santi mencoba untuk mendinginkan suasana. Namun, wanita itu tidak bisa melakukan apa pun karena suaminya meminta untuk diam saja."Apa wanita miskin yang Papa maksud itu adalah Berlian?" tanya Jonathan lagi. Untuk pertanyaan kedua kalinya Pak Ferdinand tidak menjawabnya. Ia menyesal kenapa harus terlontar dari mulutnya tentang wanita miskin itu. Sebelumnya semua baik-baik saja saat dirinya tak membahas hal itu."Oh, aku paham. Ada yang Papa rahasiakan dari aku selama ini? Jawab Pa!" teriak Jonathan."Jo, cukup. Jangan pernah kamu berteriak di depan orang tua kamu," ujar Bu Santi."Bagaimana bisa aku lembut pada orang tua yang senang membuat anaknya menderita. Demi keinginannya, dia bahkan tidak peduli aku bahagia atau tidak.""Jaga bicara kamu, Jo," ucap Ferdinand.Tangan Ferdinand tertahan sang istri saat mulai terbawa emosi dan ingin memukul Jonat
Read more
Mengalah Untuk Kebaikan
“Anda tidak perlu cemas, saya akan pergi. Tidak usah membuang uang untuk saya dan anak saya, permisi Pak Ferdinand,” ujar Berlian. Ia pun membalikkan badan dan langsung ke luar dari ruangan itu. Ada hal yang ia tak sangka jika akan bertemu lagi dengan ayahnya Jonathan. Sudah lima tahun, kenapa masih saja mengingat semuanya pikir Berlian. Berlian bertemu dengan Arnold saat akan turun, pria itu menyapa lalu tidak curiga dengan apa yang terjadi karena ia pikir Berlian hanya membersihkan lantai itu atau keperluan lain. Berlian pun kembali ke pantry, ia duduk sembari memikirkan semuanya. Lebih baik ia menjauh dari Jonathan jika tidak mau di sulitkan dengan semuanya. Surat pengunduran dirinya masih ada di tas, ia sudah menyimpannya beberapa waktu lalu tinggal memberi tanggal saja. Keputusan itu sudah bulat, pergi menjauh dari Jonathan karena dirinya tak pantas bersanding dengan pria itu walau dirinya sudah memberikannya seorang anak. “Lian, tadi kamu di panggil ke ruangan Pak Ferdinand?
Read more
Pergi Menjauh
"Pak Jo tidak tahu kalau aku akan pergi, lagi pula dia bukan siapa-siapa saya Bu. Untuk apa meminta izin," ungkap Berlian. Rasa hati menahan sesak, untuk kedua kalinya di perlakukan tidak baik oleh ayah Jonathan, Berlian memilih untuk pergi menjauh. Ia tidak mau membuat masalah besar yang akan menghancurkan hidupnya untuk kedua kalinya.Bu Raya mengangguk saja, setelah selesai berkemas Berlian pun mengantar Bu Raya ke ambang pintu. Sengaja ia menjauh dari Cinta untuk bicara beberapa hal. Ia tidak ingin sang anak mendengarkan apa yang dia bicarakan dengan Bu Raya. "Saya tidak nyaman dengan kedatangan Jonatan ke kontrakan ini. Pasalnya beberapa tetangga sudah bertanya. Lagi pula Pak Jo sudah memiliki calon istri. Walau dia senang melihat Cinta.""Ibu paham, tapi apa harus pergi menjauh?" tanya Bu Raya lagi. Sudah ketiga kali ia bertanya, walau tidak di jawab pun wanita itu terus bertanya."Ibu hanya berpikir awalnya kalian cocok, tapi ternyata Pak Jo sudah memiliki calon istri. Kalau
Read more
Hidup dalam Kenyataan
"Apa yang Mama pikirkan?" tanya Ferdinand.Bu Santi menatap sang suami, sudah jelas yang ia pikirkan adalah menemui Berlian dan memastikan apa benar Cinta anak dari Jonathan. Bagaimana bisa menyembunyikannya sampai detik ini. Derap langkah terdengar di luar ruangan, keduanya terdiam sesaat sampai ada yang mengetuk pintu."Ini aku Arnold, kalian di dalam?" tanya Arnold.Pak Ferdinand menarik napas lega karena ia pikir itu adalah Jonathan. Ia pun meminta sang anak untuk masuk. "Tumben belum tidur?" tanya Arnold. "Kamu yang tumben ada di rumah Papa. Ada apa?" tanya Pak Ferdinand."Ada yang mau aku mintai tanda tangan. Sekalian mau bilang, kemarin aku terpaksa memakai yang kantor, topi aku sudah kembalikan," ujar Arnold."Untuk apa?" tanya Pak Ferdinand. Arnold anak pertamanya yang selalu bicara jika ia menggunakan uang perusahaan."Aku tidak sengaja menabrak anak kecil, lalu tidak bawa dompet, aku meminta Pak Lim untuk datang dan membawa sejumlah uang." Kedua orang tuanya kaget mende
Read more
Kerisauan Jonathan
"Kenapa bisa dia mengundurkan diri, kamu tidak info ke saya?" Jonathan meradang saat tahu Berlian mengundurkan diri. Bu Ara sampai terkesiap melihat reaksi sang atasan yang di luar dugaan. Padahal Berlian hanya seorang office girl biasa yang sama sekali tidak ada kontribusi yang pasti di perusahaan. "Saya pikir, tidak perlu info karena Berlian hanya office girl. Bukan sekertaris atau asisten pribadi Pak Jo." Jonathan memijit pelipisnya, ia bahkan sampai tak mengontrol emosinya karena Berlian hingga membuat Bu Ara bingung. "Oke kalau begitu, silahkan kamu kembali ke ruangan." "Baik, Pak."Bu Ara pun ke luar dari ruangan Pak Jonathan, sembari berpikir ada apa dengan sang bos yang bisa semarah itu. Ia pun gegas kembali ke ruangan.Sementara, di ruangannya Jonathan terus menghubungi ponsel Berlian yang ternyata tidak aktif. Jonathan pun hampir saja membanting ponsel miliknya. "Berlian, kamu benar-benar membuat aku frustasi. Kenapa kamu pergi begitu saja?" Sebuah ketukan pintu membu
Read more
Nasihat Nenek
"Aku tidak membutuhkan apa pun, aku butuh kamu pergi dari sini. Apa kurang jelas permintaan aku?" tanya Jonathan.Alea kesal, sudah datang malah kembali mendapat pengusiran. Ia merasa tidak suka di perlakukan seperti itu. Tentang siapa wanita yang sedang di sukai oleh Alea, dirinya akan mencari tahu hal itu. "Aku tidak paham kenapa kita tidak bisa berteman walau kamu tak setujui dengan pernikahan kita. Toh, berteman denganku tidak ada salahnya," ujar Alea. "Memang tidak salah, berteman boleh saja. Hanya saja aku takut kamu berharap lebih dan mengatakan aku memberi kamu harapan palsu. Bukanya seperti itu yang selalu kamu katakan?"Alea terdiam, ia tak bisa berkata apa pun. Semuanya memang sudah jelas jika Jonathan menolaknya. "Oke, aku akan kembali. Mungkin mood kamu sedang tidak baik."Alea mengambil tas dan ke luar dari ruangannya. Sekilas ia mendengar beberapa karyawan sedang bergosip saat ia melewati lorong gedung. "Kamu yakin Pak Jo marah besar saat si office girl itu mengundu
Read more
Hasil Tes
"Tapi aku yang mengandung, melahirkan dan membesarkan Cinta. Bukan mereka yang akan mengambilnya." Berlian begitu emosi saat berbicara hal itu.Nenek Lastri mengerti sekali bagaimana rasanya menjadi wanita tegar yang menghidupi anaknya. Namun, ia tidak bisa begitu saja menghilangkan jejak tentang ayah kandung Cinta karena kemungkinan Jonathan sama sekali tidak tahu tentang putrinya."Saat kamu datang dan bertemu dengan ayahnya, apa kamu mengatakan tentang kehamilanmu pada pria itu?" tanya Nenek Lastri.Sayangnya Berlian menggeleng, ia hanya mengingat jika dirinya datang untuk meminta pertanggungjawaban dan Pak Ferdinand malah memberikan cek kosong untuk Berlian meninggalkan Jonathan dan pergi jauh."Tapi harusnya ia paham, tangung jawab itu yang aku maksud dengan kehamilan." Berlian kekeh jika ia tak salah saat bicara."Ya harusnya, tapi apa dia paham? Dia laki-laki, tidak sepeka seperti perasaan wanita. Kamu harus paham itu." Nenek Lastri mencoba untuk bicara yang seharusnya Berlian
Read more
Penyebab Berlian Pergi
Jonathan memasukan hasil tes itu ke sakunya. Ia pun berharap bisa menemukan Berlian secepatnya walau mungkin agak sulit. Ia pun sudah menghubungi beberapa teman dan orang suruhan untuk mencari Berlian.Kini Jonathan pun gegas menuju rumah kontrakan Berlian untuk menemui Bu Raya. Wajahnya semringah walau jalan begitu padat merayap, dirinya tidak mempermasalahkan karena hatinya sedang berbunga-bunga mengingat hasil tes DNA rambut Cinta menunjukkan kalau dirinya adalah Putri kandungnya.Setelah itu, tidak berapa lama ia sampai di kontrakan Berlian. Jonathan turun dan menuju rumah Bu Raya.Bu Raya terkesiap saat melihat Jonathan berada di ambang pintu saat dirinya membuka pintu rumah."Pak Jo, ada apa datang ke sini?" tanya Bu Raya. Ia hanya sekadar berbasa-basi walau ia tahu kedatangan pria itu sudah pasti sedang mencari Berlian. "Boleh saya berbicara sebentar?" tanya Jonathan."Oh silakan." Jonathan duduk di teras rumah Bu Raya. Berhubung tidak ada suami wanita itu, ia di persilahkan
Read more
Puncak Kemarahan
"Cinta, apa yang kamu katakan itu?" Cinta berlari ke luar kamar, Berlian pun mencoba mengejarnya tapi di hentikan Nenek Lastri. Berlian tak menyangka jika Cinta akan bicara hal seperti. "Aku tidak pernah mengajarkan dirinya bicara seperti itu," ujar Berlian."Itu ikatan batin, antara anak dan ayah. Mau memisahkan seperti apa pun, mereka adalah ayah dan anak. Mungkin Jonathan tidak sejahat yang kamu pikirkan." Nenek Lastri mencoba membujuk Berlian.Memang Jonathan mungkin tidak jahat, tapi keluarga dan calon istrinya tidak mungkin akan bisa menerima Cinta begitu saja. Ia paham bagaimana orang kaya itu, mengandalkan uang dan uang. Seperti kemarin, Pak Ferdinand memintanya pergi dengan memberikan cek kembali. "Biar Nenek yang bicara sama Cinta," ujar sang nenek. Nenek Lastri ke luar dan mencari Cinta. Sementara, Berlian hanya bergeming Memikirkan ucapan neneknya. Beberapa hal memang nenek Lastri benar, tapi hati kecil Berlian masih sangat egois.Berdiam di kampung halaman adalah hal
Read more
Sebuah Keputusan
"Permisi Tuan Ferdinand." Pria dengan kaos berwarna hitam masuk menghampiri ruangan Pak Ferdinand."Ada apa?" "Saya sudah mendapatkan Info, ternyata kedatangan Pak Jonathan ke rumah sakit itu untuk tes DNA.""Tes DNA dengan siapa Jonathan?" tanyanya lagi."Rumah sakit tidak mau memberi info itu. Padahal sudah saya berikan beberapa uang tutup mulut. Hanya saja tetap tidak mau membuka mulut mereka."Pak Ferdinand begitu penasaran, tapi ia pun bisa bertanya langsung pada putrinya karena tidak akan mendapatkan jawaban. Ia pun akhirnya meminta pria itu terus memantau sang anak dan menginfokan jika menemukan sesuatu tentang Jonatan untuk mengabarinya. "Baik Pak."Orang suruhannya ke luar dari ruangannya. Lalu, Arnold pun datang menghampiri sang ayah."Tadi siapa?" "Oh, hanya tamu.""Ar, Papa pusing menghadapi adik kamu. Menikah dengan Alea ia batalkan, ayahnya Alea pun marah besar dengan Papa. Kamu tahu alasan dia itu apa?" tanya Pak Ferdinand. Sebenarnya ia tahu alasan Jonatan membatalk
Read more
PREV
123456
...
41
DMCA.com Protection Status