All Chapters of ISTRI KE-4 KESAYANGAN TUAN MAFIA: Chapter 51 - Chapter 60
157 Chapters
Bab 51
Entah Aneisha harus menjawab apa saat ini, semakin hari Tuan Zu semakin meresahkan hatinya saat ini.Pesona pria tampan, tegas, arogan dan kejam melekat pada Tuan Zu yang saat ini banyak digandrungi oleh wanita-wanita cantik diluaran sana termasuk ketiga istrinya yang selalu berebut mendapatkan perhatian dan cinta dari Tuan Zu."Kenapa kau hanya terdiam Ana? Aku sedang bertanya kepadamu saat ini," tanya Tuan Zu menatap tajam ke arahnya.Aneisha mendongak dan menatap dirinya, ada rasa getaran hatinya yang kian lama kian membuncah.Aneisha tampaknya masih menyembunyikan perasaannya, ia masih ragu dengan hatinya saat ini."Bisakah kita pulang sekarang?" Aneisha berusaha mengalihkan pembicaraannya dari Tuan Zu."JAku akan mengajakmu pulang jika kau menjawab pertanyaanku, Aneisha," jawab Tuan Zu dengan menatap wajah Aneisha.Aneisha terlihat sangat gugup ketika Tuan Zuan masih menantikan jawaban darinya saat ini."Haruskah aku menjawabnya sekarang?" protes Aneisha dengan menatap malu wajah
Read more
Bab 52
Cellyn mengerutkan dahinya ketika mendengar Lilian berbicara."Bagaimana kau akan mengurusnya? Dia sangat susah diajak kerja sama saat ini." Balas Cellyn dengan mengusap wajahnya dengan kasar."Aku akan berbicara dengan dirinya nanti, kau jangan khawatir," balas Lilian dengan menenangkan Cellyn."Bagaimana aku tidak cemas saat ini, aku takut dia akan mengatakan itu kepada Tuan Zu," Cellyn berkata dengan nada mulai gemetar."Tidak mungkin, tak akan biarkan dia berbicara seperti itu kepada Tuan Zu," tegas Lilian menatap wajah Cellyn.Saat mereka tengah asyik mengobrol, tiba-tiba seseorang kini tengah keluar dari dalam lemari milik Lilian.Lelaki itu tiba-tiba jatuh dengan hanya memakai celana boxer dan sudah bertelanjang dada.Cellyn dan Lilian langsung terkejut ketika melihat seorang lelaki yang tak lain adalah pengawal Tuan Zu kini tengah keluar dari dalam sebuah lemari."Kau!" tunjul Cellyn dengan menunjuk ke arah pengawal tersebut.Lilian mendadak panik saat itu, dia menatap wajah P
Read more
Bab 53 Hukuman untuk Lilian
Tuan Zu langsung terkejut ketika mendengar apa yang dikatakan oleh pengawalnya tadi."Kau yakin bahwa itu adalah ketiga istriku?" "Tuan Zu bisa mendengar apa yang sudah saya rekam ini," balas Lim dengan memberikan bukti rekaman tersebut kepada Tuan Zu.Tuan Zu lalu mendengarkan rekaman tersebut dan tak lama kemudian iapun langsung mendadak kesal dan marah."Dari mana kau mendapatkan rekaman ini?" tanya Tuan Zu dengan tatapan penuh menelisik."Aku yang telah merekam ini sendiri," balasnya dengan menundukkan kepalanya.Tuan Zu lalu mengarahkan dua mata elangnya ke arah mata pengawal Lim yang kini tak berani melihat kedua mata Tuan Zu."Maafkan aku Tuan," dengan nada bergetar Lim meminta maaf kepada Tuan Zu."Untuk apa kau meminta maaf?" tanya Tuan Zu dengan menatap wajahnya dengan penuh curiga."Saya dan Nyonya pertama ...," Lim tak berani melanjutkan ucapannya."Kenapa kau dan Lilian?" tanya Tuan Zu dengan menatap wajah Lim dengan tatapan nyalang."Maaf Tuan Zu, saya tidak berniat unt
Read more
Bab 54 Hukuman Untuk Ketiga Istri Tuan Zu
Lilian menangis sejadi-jadinya ketika Tuan Zuan memangkas rambutnya yang sangat panjang dan indah itu sampai menyisakan sedikit rambutnya."Kenapa kau lakukan ini kepadaku Tuan Zu? Kenapa kau percaya dengan apa yang dikatakan oleh dirinya? Bahkan dia dulu pernah berbuat itu kepada Aneisha, istri ke empatmu itu," Lilian masih saja berkelit dan terus menuduh Lim berbuat asusila dengan Aneisha.Lim mulai gusar ketika Lilian masih saja menuduh dan memfitnah dirinya saat ini. Ketika emosinya mulai meledak, Tuan Zu menghentikan Lim untuk membela dirinya terlebih dahulu."Tuan saya ingin berbicara," Lim berkata dengan wajah mulai marah."Aku tau dalam pikiranmu saat ini Lim, aku belum memberikan kesempatan untukmu berbicara, kembalilah ke tempatmu," jawab Tuan Zuan dengan mematap penuh wajah Lim."Tapi Tuan, saat ini dia terus memfitnah saya," protes Lim dengan wajah kesal.Tuan Zu mengarahkan pandangannya ke arah wajah Lim yang saat ini tengah menatap dirinya dengan tatapan nyalang."Kembal
Read more
Bab 55
Ketiga istri Tuan Zu tampak menjerit histeris ketika mereka hendak dibawa oleh pengawal Tuan Zu menuju ke arah ruangan pengasingan.Mereka bertiga bersujud di kaki Tuan Zu untuk meminta pengampunan. Namun, Tuan Zu menolak dan tetap meminta para pengawalnya untuk segera membawa mereka menuju ke arah ruang pangasingan."Bawa mereka bertiga menuju ke ruang pengasingan, jangan biarkan mereka meloloskan diri dari sana, terapkan hukuman yang biasanya aku berikan kepada para pengkhianat di dalam sana. Berikan makanan sederhana untuk mereka makan saat berada di sana," pesan Tuan Zu kepada para pengawalnya."Baik Tuan Zu," balas mereka dengan membungkukkan punggungnya."Tidak Tuan Zu, tolong maafkan kami Tuan, tolong jangan hukum kami di ruangan gelap itu Tuan, aku mohon kepadamu." Ucap Lilian dengan terus bersimpuh di depannya saat ini.Tuan Zu menatap sinis wajah Lilian yang sudah tega mengkhianati dirinya kali ini. Entah mengapa dia tak sedikitpun mau mengakui bahwa dirinya benar-benar suda
Read more
Bab 56
Aneisha menoleh ke arah Tuan Zu saat dirinya tengah memanggil dirinya.Tuan Zu bergegas ke arah Aneisha dan mulai duduk didekatnya."Kau sudah datang Tuan Zu, apa urusanmu sudah selesai?" tanya Aneisha dengan nada lemah."Sudah Ana, kenapa kau begitu cepat terbangun?" tanya Tuan Zu dengan menatap wajah Aneisha."Aku tidak bisa tidur Tuan Zu, saat ini aku masih trauma tinggal sendiri," jawab Aneisha dengan wajah sedih.Tuan Zu tersenyum dan tak lama kemudian dirinya langsung memeluknya dan mencium pucuk kepalanya dengan mesra.Aneisha tanpa sadar mulai menyenderkan kepalanya ke dada bidang Tuan Zu, dia perlahan-lahan merasakan kehangatan dari tubuh Tuan Zu."Jangan tinggalkan aku sendiri Tuan, aku takut tinggal sendiri," ucap Aneisha dengan nada sedih.Tuan Zu tersenyum senang ketika mendengar istrinya betkata seperti itu."Aku tidak akan pergi meninggalkan dirimu Aneisha, tidurlah kembali, aku akan menjagamu sekarang," balas Tuan Zu dengan memeluk Aneisha dan mencium pucuk kepalanya.
Read more
Bab 57
Arsen menangis dalam ketiak berdayannya saat ini. Wajahnya tampannya kini terlihat sangat kusut karena menahan kesedihannya saat kekasihnya kini menjadi istri kakak tirinya.Naima menatap wajah Arsen dengan tatapan iba, entah mengapa sampai sekarang dirinya masih belum juga bisa melupakan Aneisha."Tuan Muda, makanlah!" Naima menaruh nampan berisikan makanan di atas meja, ia kemudian menutup tirai kamar milik Arsen lalu mendekati dirinya.Perlahan ia memeluk tubuhnya dan memberikan kehangatan kasih sayang sebagai seorang ibu angkat untuk Arsen."Jangan menangis Tuan Muda, aku yakin kau bisa melewatinya. Lupakanlah dia Tuan, Nyonya Muda Zu bukan milikmu lagi," tutur Naima mencoba untuk memberikan pengertian kepada Arsen."Mengapa aku tidak bisa melupakan Aneisha, dia begitu berati bagiku Naima, dia terlalu berharga untuk dilupakan." Arsen berkata dengan menepuk dadanya yang terasa sesak baginya.Naima hanya terdiam dan tak bia berkata-kata lagi.Ia cukup mengerti dengan apa yang diras
Read more
Bab 58
Flashback OnGeo menghadap Tuan Zu saat ia sudah miliki informasi siapa orang tua Aneisha."Bagaimana hasil pemyelidikanmu Geo?" tanya Tuan Zu dengan tatapan penuh menelisik.Geo kemudian menatap wajah Tuan Zuan dengan perasaan cemas."Maaf Tuan, sebenarnya ....," ucapannya terpotong ketika ia takut untuk menyampaikan ini kepada Tuan Zu.Tuan Zu kemudian menatap dirinya dengan tatapan penuh intimidasi. Tuan Zu merasakan jika saat ini Geo tengah menyimpan sesuatu darinya."Katakan apa hasil penyelidikanmu?" tanya Tuan Zu dengan tatapan penuh menelisik."Maaf Tuan sebenarnya orang tua Nyonya Muda ke-4 adalah dua orang yang menyamar menjadi seorang warga biasa," jawab Geo dengan bibir mulai bergetar.Tuan Zu mengernyitkan dahinya dan mulai mengintrigasinya lebih dalm lagi."Apa maksud dengan ucapanmu Geo? Kau jangan berbelit-belit," balas Tuan Zu dengan menatap tajam wajah Geo."Mereka berdua adalah anak buah dari Tuan Khong, Mafia dunia hitam musuh bebuyutan kita Tuan. Mereka sepertinya
Read more
Bab 59
Lilian tak memiliki pilihan lain ketika Naima membawa nampan makanan untuk makan malamnya selain menerima makanan tersebut."Berikan kepadaku!" Lilian menarik kembali nampan makanan itu dari Naima.Naima tersenyum miring melihatnya, entah mengapa dirinya benar-benar sangat kesal ketika melihat Lilian yang terlalu banyak menuntut saat menjalani hukumannya."Bagus Nyonya Pertama, jangan melewatkan sesuatu yang tak akan bisa kau dapatkan kembali setelah kau menolak apa yang sudah menjadi milikmu," ujar Naima dengan menyorot tajam pandangannya ke arah Lilian.Lilian menggenggam erat pakaian miliknya ketika Naima sedang mencibir dirinya saat ini."Sialan, wanita ini memang membuatku sangat muak, ingat Naima, aku akan segera menyingkirkan dirimu setelah aku keluar dari sini," gumam Lilian dalam hati."Kau jangan memandangku bengis seperti itu Nyonya, aku tau jika kau saat ini begitu ingin menyingkirkan diriku bukan?" sindir Naima seolah tau dengan apa yang dipikirkan oleh Lilian kali ini."
Read more
Bab 60
Aneisha terisak ketika Tuan Zu menagatakan akan menghukum dirinya. Ia mengeratkan handuk putihnya yang menutupi sebagian tubuhnya.Tuan Zu terlihat sangat marah ketika jarum infusnya terlepas dari tangannya.Tanpa menagatakan apapun, Tuan Zu lalu menarik handuk putih tersebut dengan cepat.Sreeeet ....Seketika tubuh Aneishapun kini terlihat polos. Tuan Zu kemudian mengambil pakaian dalam dan gaun untuk Aneisha, ia lalu memakaikannya sendiri pakaian itu kepada Aneisha.Aneisha terlihat gemetar ketika Tuan Zu mulai murka dan marah kepada dirinya."Jika lain kali kau seperti ini, aku akan membuatmu menerima hukuman yang tak pernah kau bayangkan sebelumnya, Ana," ancam Tuan Zu dengan mendekatkan wajahnya ke arah wajah Aneisha dan menatap dirinya penuh intimidasi."Hiks, maafkan aku Tuan," ucap Aneisha dengan nada penuh penyesalan."Untuk apa? Kau sudah terlalu bebal untuk di kasih tau Ana, harusnya kau menerima hukuman dariku saat ini," balas Tuan Zu dengan nada marahnya.Tak selang bebe
Read more
PREV
1
...
45678
...
16
DMCA.com Protection Status