Semua Bab Dominasi sang Pewaris : Bab 11 - Bab 20
204 Bab
Bab 11
Sophie menghentikan langkahnya saat mendapati pria yang sangat familier terlibat keributan di BlueLux. Kedua alisnya bertaut memerhatikan lelaki itu. Dan, ketika satpam hendak menarik pria tersebut, mata Sophie segera membesar.“Jack? Apa yang berandal itu lakukan di sini?”Sophie berjalan cepat menghampiri sang mantan. Dadanya terasa penuh oleh amarah hingga darahnya seperti nyaris mendidih. Dia mengingat bagaimana Jack telah melukai David. ‘Aku sudah memperingatkannya, tetapi dia malah datang untuk membuat masalah!’ Sophie mengepalkan tangannya yang gatal ingin menampar Jack.Ketika dia telah berdiri satu langkah di belakang Jack, tangannya lekas menarik kuat kerah Jack hingga pria itu terhuyung.“Sophie,” desis Jack usai berbalik.PLAK!Tanpa basa-basi Sophie menghadiahi mantannya dengan tamparan keras, lagi!“Berengsek! Kenapa kamu di sini?!” Belum juga pertanyaan itu dijawab, Sophie telah memiliki jawaban sendiri. “Oh, aku tahu, kamu pasti ingin balas dendam ‘kan? Kamu ke mari u
Baca selengkapnya
Bab 12
“Dia adalah orang yang kita tunggu sejak tadi.”Mulut semua orang menganga hingga cukup untuk dimasuki sebutir telur angsa. Pikiran mereka kompak menyimpulkan satu hal. Namun, semuanya masih diam menahan diri hingga Matthew benar-benar mengatakannya.“Dan dia jadi terlambat karena Steve Shatner berani menyuruhnya. Apa kamu sudah bosan berbisnis di Roodenburg Highway, TUAN SHATNER?”Jelas tidak, semua pengusaha ingin mendapat kesempatan berbisnis di wilayah itu. Bukan hal mudah bagi Steve untuk bisa bergabung di sana. “Ma-maksud anda, di-dia adalah Tuan Muda Roodenburg?” Steve bertanya untuk meyakinkan dirinya sendiri. Dipandang dari sudut mana pun, rasanya mustahil jika orang yang biasa mengantarkan pesanan pizza di kedainya mendadak jadi penerus keluarga konglomerat.“Ya!”Jawaban lantang Matthew nyaris membuat Steve lemas tak sadarkan diri. Bagaimana mungkin pria yang dia hina-hina adalah orang yang paling ingin dia temui?‘Tamat sudah riwayatku!’Sayang sekali Steve tidak memiliki
Baca selengkapnya
Bab 13
Setelah pertemuannya dengan Jack semalam, Sophie tidak bisa berhenti memikirkannya. Itu jelas bukan karena dia memiliki rasa untuk Jack. Bahkan saat dia masih menjadi kekasih Jack, tidak sedikit pun ada cinta darinya untuk pengantar pizza itu.Ingatan menyebalkan yang tidak bisa pergi dari kepala Sophie tidak lain karena kebencian yang mendarah daging. Karena Jack-lah, dirinya diturunkan dari jabatan manajer hotel. Jika saja tadi malam Jack tidak datang dan mengacau, tentu dia akan mendapat pujian dari Michael atas kelancaran acara pertemuan para pembisnis Roodenburg Highway. Lebih dari itu, dia akan memiliki kesempatan untuk bertemu dengan cucu orang paling kaya di negaranya.‘Dengan kecantikanku, aku pasti bisa memukau Tuan Muda Roodenburg. Tapi berandal itu mengacaukan segalanya! Tidak hanya membuat Tuan Michael menyuruhku pulang, dia membuatku kehilangan kesempatan promosi dan jabatanku!’Sophie mengepalkan tangan di bawah meja sebelum melepaskan sebuah napas panjang. Dia termenun
Baca selengkapnya
Bab 14
“Kamu tuli atau bagaimana? Aku mengatakannya dengan keras, bahwa hari ini kamu menjadi pelayan. Jika keberatan, kamu bisa menulis surat pengunduran diri. Tentu aku akan langsung mengabulkannya TANPA pesangon!”James berusaha keras untuk tidak pingsan. Pandangannya nanar. Dia berpikir keras. ‘Tidak mungkin aku berhenti dari King Pizza. Di sini aku mendapat banyak gaji dari pekerjaan yang sama sekali tidak berat. Aku bisa bersantai sepanjang jam kerja, bisa memarahi para karyawan tanpa balas, bisa memberikan hukuman apa pun pada mereka. Aku bisa mendapatkan uang tambahan dengan sangat mudah dengan memotong gaji mereka dari kesalahan yang kubuat-buat.’James menelan ludah dengan susah payah. Napasnya memburu meski sejak tadi dia hanya diam di tempat.“Bagaimana James? Apa kamu akan mematuhi perintahku atau keluar dari sini?”James menoleh ke arah para karyawan. Rahangnya mengeras melihat banyak di antara karyawan itu seperti mengharapkan dia keluar dari King Pizza. ‘Aku tidak akan mele
Baca selengkapnya
Bab 15
“A-aku akan mengambil sarung tangan dulu.” Biar bagaimanapun, James tidak rela mengotori tangannya dengan sampah-sampah menjijikkan itu.Jack mencebik. “Apa tubuhmu selemah itu? Ayolah Tuan James, kamu tidak akan sakit hanya karena menyentuh sampah itu langsung. Lagipula, persediaan sarung tangan untuk membersihkan toilet sudah habis dua bulan lalu. Apa kamu lupa, kamu sendiri yang melarang karyawan menggunakan sarung tangan untuk membersihkan toilet. Katamu, sarung tangan hanya boleh dipakai di dapur. Kedai telah menyediakan sabun antisebtik dan tisu untuk membersihkan tangan.”‘Kurang ajar! Pecundang ini benar-benar keparat!’ James hanya bisa mengumpat dalam hati. Dulu dia tidak pernah mengira akan berada di posisi ini. Itu sebabnya di kepalanya hanyalah cara memangkas biaya operasional kedai supaya dana yang telah dianggarkan bisa masuk ke kantongnya sendiri.James merapatkan bibirnya saat mengulurkan tangan untuk memungut sampah dari tong. Dia bahkan menahan napas demi menahan jij
Baca selengkapnya
Bab 16
Jack memarkir mobil James di tempat parkir Big Roodgroup. Dia tersenyum mengingat bagaimana penjaga hotel BlueLux mencegatnya untuk masuk malam itu. Hal yang sama pasti akan menimpanya jika dia datang ke perusahaan besar ini dengan mengendarai sepedah. Di tempat ini para satpam bahkan berjaga di gerbang paling depan. Jangankan masuk ke dalam gedung, memakir sepedah di lingkungan perusahaan saja sulit.‘Untung saja Claire merampas barang-barang ini dari James, jika tidak pasti aku sudah membuat Matthew berlari ke depan gerbang.’Jack turun dari mobil. Dia memandangi gedung Big Roodgroup yang besar dan tinggi menjulang. Dia tidak tahu ada berapa lantai gedung tersebut, yang pasti semua itu adalah miliknya.Jack memejamkan mata sebelum mengambil napas dalam-dalam. “Udara di sini sangat segar.”“Tentu saja!”Jack menoleh ke belakang demi melihat siapa orang yang menyahuti ucapannya. Dan dugaannya benar, itu memang pacar Sophie yang menyebalkan. Dia membuang napas dengan wajah masam.“Hei,
Baca selengkapnya
Bab 17
Tampaknya David mengenal suara itu. Wajahnya menjadi pucat karena mendengarnya. “Siapa itu? Kedengarannya dia begitu marah.”David berbalik. Dia menelan ludah melihat pria yang jalan tergesa menghampirinya. Lalu, sesuatu yang tidak terduga terjadi.Plak!Jack menutup mulutnya dengan kedua tangan. Dia mendesis melihat pipi David menjadi merah akibat tamparan keras. “Pasti sakit sekali.”“Ke-kenapa Tuan memukul saya?”“Kamu masih bertanya?! Kamu meninggalkan pekerjaanmu begitu saja. Ke mana kamu pergi?”Pria yang murka itu adalah kepala bagian kepegawaian. Perawakannya tinggi besar dengan kulit berwarna gelap.“Sa-saya keluar untuk menyambut Tuan Muda Roodenburg.”“Apa?!” Suara pria itu meninggi. “Apa kamu sudah tidak waras? Memangnya kamu pikir kamu itu siapa? Hanya staf korespondensi saja mau menyambut Tuan Muda!”David menoleh pada Jack untuk melihat ekpresinya. Wajah David terlihat sangat kesulitan. Susah payah dia membual demi membuat Jack minder.“Tuan Matthew bahkan tetap duduk
Baca selengkapnya
Bab 18
Jack mencebik sambil menggelengkan kepala. “David, apa kamu pikir Tuan ini terlalu bodoh hingga tidak bisa membedakan siapa yang berbohong di antara kita? Aku nyaris pingsan saat melihat Tuan ini keluar dari ruangan yang kamu sebut sebagai ruanganmu tadi.”‘Bangsat! Pecundang ini!’ Rahang David mengeras mendengar pengantar pizza menghasud dengan lick. Dia ingin menempeleng Jack detik itu juga, tetapi lebih dulu menggeser pandangan pada pria berjas putih. Lalu, dia mulai menelan ludah.Sebelum kemurkaan pecah, David menyangkal, “Tuan Ben, jangan mendengar kata-katanya. Saya kira dia ke mari untuk menawarkan paket makan siang, rupanya dia hanya bermaksud membalas dendam. Dia menghajar saya sampai babak belur tempo hari, dan pacar saya yang merupakan mantannya datang ke King Pizza untuk memberi pelajaran. Jika Tuan meragukan saya, Tuan bisa menelepon manajer kedai itu.”“Salah besar.”Pria bernama lengkap Ben Braxton segera menoleh untuk melihat Jack.“A-apa maksudmu?” sergap David.Deng
Baca selengkapnya
Bab 19
"Ada apa denganmu? Kenapa kamu menunjukkan kemerosotan IQ? Cih, siapa pun tidak akan mengira jika orang sepertimu pernah menjadi manajer di tempat ini!"Makian itu terdengar keras hingga keluar ruangan. Beberapa karyawan yang kebetulan lewat di depan ruangan itu, tampak menoleh ke arah pintu. Mereka jelas ingin tahu, siapa yang telah membuat Kepala HRD murka."Sa-saya tidak bermaksud, Tuan.""Itulah poinnya! Kamu bahkan tidak mengerti jika hal yang kamu lakukan itu seperti menggali lubang kuburmu sendiri. Jika menuruti keinginanku, aku akan memberikan surat pemecatanmu hari ini juga.""Tuan, saya mohon, jangan lakukan itu. Beri saya kesempatan sekali saja untuk membuktikan bahwa saya masih layak bekerja di Big Roodgroup.""Maksudmu membuktikan kalau kamu jauh lebih dungu daripada ini? Aku-"Belum sampai lelaki itu menyelesaikan ucapannya, telepon berdering. Dia tampak menarik napas panjang sebelum mengangkatnya."Halo, ya benar. Apa Tuan yakin? Baiklah."Kepala HRD menutup telepon. Di
Baca selengkapnya
Bab 20
David merapatkan bibir untuk menekan emosinya. Ada rasa kopi yang tak sengaja tercicip olehnya. Dia mengusap wajahnya yang basah terkena semburan kopi dari mulut Jack. Terlihat jelas tangannya bergetar. Namun, kali ini bukan karena takut, melainkan karena marah hebat.'Menjijikkan!'Bekas ludah gembel seperti itu, mungkin saja membawa tetanus!Sayang sekali, David tidak mendapat kesempatan untuk sekadar mengatakan ketidaksenangannya. Bahkan, baru saja matanya terbuka, sergapan dari Matthew telah dimulai."Apa yang kamu masukkan ke cangkir?! Aku memintamu membuat kopi. Jika tidak mampu, kamu bisa mengatakannya pada Kepala HRD. Cih, kamu membuatku malu saja!""Tuan Matthew, sa-saya, saya hanya-""Memasukkan kopi instan dan menyeduhnya? Aku minta maaf membuat wajahmu basah, tapi aku alergi kopi instan. Itu akan membuat kepalaku pusing." Jack memegang kepalanya sebelum duduk di kursi empuk.Itu adalah alasan paling tidak logis yang pernah David dengar. 'Ini kopi, bukan sianida!'"Lihat! K
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
21
DMCA.com Protection Status