All Chapters of MISTERI LIONTIN VAMPIR: Chapter 41 - Chapter 50
125 Chapters
BAB 41-BATALNYA KENCAN PERTAMA
Vampir itu, dengan mata yang tergila-gila dan lapar, terus menghisap darah sang Intel. Dia merasakan kekuatan hidup intel itu memudar dengan setiap tegukan yang diambilnya. Dalam ketiadaan harapan dan kesedihan, Rodrigo menyadari bahwa nasibnya akan mirip dengan Tuan Bell, rekan sejawatnya yang juga tewas di tangan vampir ini. Sementara itu, di sekitar mereka, kehidupan berlanjut dengan tak acuh. Orang-orang berpesta tanpa sadar akan tragedi yang sedang terjadi. Tidak ada yang menyadari atau peduli bahwa seorang intel yang pemberani dan ahli seperti Intel sedang merenggang nyawa di hadapan mereka. Dalam situasi yang dramatis ini, Rodrigo menyadari bahwa tidak ada harapan penyelamatan. Nafasnya semakin lama semakin lemah, dan pandangan matanya memudar. Dalam kesedihan dan keputusasaan, dia menyerah pada takdirnya yang tragis, tunduk pada kekuatan vampir yang tak terbendung. Situasi tersebut memperlihatkan ketegangan yang melampaui batas dan tragedi yang tak terelakkan saat vampir jah
Read more
BAB 42-BAIKLAH, KALI INI AKU SENDIRI YANG AKAN MENCARI TAHU INFORMASI ITU
Tiba-tiba Lucius tersadar bahwa hari di mana dia kehilangan sahabatnya, Tuan Bell, adalah hari yang sama yang Alena harapkan dapat melihat pameran barang antik di museum Walikota. "Maaf, a-aku baru saja kehilangan atasanku di museum itu." Alena mengernyitkan kedua alisnya,"Apa maksudmu, Lucius?" Lucius kebingungan untuk menjelaskan kejadian demi kejadian yang ia alami selama penyelidikan berlangsung. Perasaannya kini terguncang hebat ketika ia teringat bagaimana Tuan Bell tewas di depan kedua matanya. "Lucius, cukup. Aku tidak ingin mendengar apapun. Selamat tinggal dan jangan pernah menjanjikan harapan apapun padaku jika kau tidak siap untuk menyelesaikan cerita apapun di dalam hidupku." Alena kemudian pergi dan berlalu dari rumah detektif muda itu,"Alena, please! Dengarkan aku." sambil menggenggam tangan kanan Alena yang berharap agar Alena tidak meninggalkannya malam itu. "Cukup, Lucius. Jika kau tidak ingin berkata jujur padaku tentang apa yang terjadi, lebih baik kita tidak us
Read more
BAB 43-SILUET MEMORI
Lucius menyadari ada yang mengawasi dirinya. Dengan waspada, Lucius mengarahkan kedua netranya ke segala arah. Memastikan bahwa tidak ada yang terluput dari pengawasannya malam itu. Lucius merasa ada kehadiran yang mengintai dirinya, membangunkan naluri waspada di dalam dirinya. Dia menyadari bahwa situasinya mungkin tidak aman, dan ia perlu mengawasi setiap sudut ruangan dengan seksama. Dengan hati-hati, Lucius mengarahkan kedua matanya, memindai setiap arah di sekitarnya. Ia melihat-lihat dengan perhatian ekstra, memastikan bahwa tidak ada yang terlewatkan dari pandangannya yang waspada. Dia melihat bayangan-bayangan yang bergerak di sudut-sudut ruangan, mendengarkan suara-suara yang mungkin menandakan kehadiran seseorang. Setiap detil di sekitarnya diperhatikan dengan cermat, karena ia tidak ingin ada ancaman yang terlewat dari pengawasannya. Lucius mencoba mengendalikan napasnya, memfokuskan pikirannya untuk tetap tenang dan mempertahankan kewaspadaan yang tinggi. Dia tidak ing
Read more
BAB 44-REGRESI MASA LALU ALENA
"Kau keterlaluan, Lucius!" *** Alena berada di dalam sebuah bathube putih.Dia terbujur di dalam air yang menggenang. Suasana remang menyelimuti Alena yang merasakan patah hati luar biasa. Tiba-tiba sebuah pre-kognisi muncul di pikiran Alena. Ingatannya terbuka di saat Perang Transylvannia pecah. Seorang gadis muda sedang membawa peti yang berisi senjata yang dicari oleh Jenderal Kegelapan. Perang antar ras juga terjadi saat gadis itu sedang bersembunyi di antara Hutan Transylvannia. Buatkan situasi dramatis terkait past regressin Alena Rampheat di abad 14.Alena Rampheat, seorang wanita muda dari abad ke-14, mendapati dirinya terlempar ke dalam peristiwa masa lalu saat berada dalam bathtub putih di tengah perasaan patah hati yang menyelimutinya. Saat terjaga dari pre-kognisi yang menghampirinya, Alena menemukan dirinya berada dalam pemandangan yang mengejutkan dan memilukan. Dia menyadari bahwa dia telah terjebak dalam masa lalu, tepat pada saat Perang Transylvannia sedang berkecamu
Read more
BAB 45-FLANDERS?
Alena tersadar dari pre-kognisi yang intens itu dengan napas terengah-engah. Dia menemukan dirinya kembali di dalam bathtub putih yang tenang, air yang menggenang, dan suasana remang yang sama seperti sebelumnya. Hati dan pikirannya masih tertegun oleh perjalanan masa lalu yang tiba-tiba ia alami. Berbaring di dalam bathtub, Alena merenungkan pengalaman yang baru saja ia alami. Dia merasa seperti telah hidup dalam dunia lain, menyaksikan perang dan petualangan di abad ke-14 dengan kejelasan yang menakjubkan. Meskipun hanya sebuah pre-kognisi, perasaan dan pengalaman itu terasa begitu nyata baginya. Alena mencoba merangkai ingatan-ingatan tersebut dan merenungkan arti dari apa yang ia alami. Apakah itu hanya sekadar mimpi atau mungkin pesan dari alam gaib? Dia merasa ada makna khusus di balik pre-kognisi tersebut, seperti pesan untuknya secara pribadi. Perjalanan yang dia alami di masa lalu telah membuka pintu ke dunia baru yang tak terduga, menuntunnya pada petualangan emosional dan
Read more
BAB 46-PANGGILAN DARI MASA LALU,FRAGMEN MEMORI, DAN LIONTIN BERLIAN MERAH
"Kau adalah pria yang kucari di masa lalu..." kata Sang Lady. Di saat yang bersamaan,suara seorang wanita asing juga memanggil namanya. ***"Lucius..." suara itu merasuk ke dalam telinga Lucius, menggema di kepala dan membuat dadanya berdebar. Suaranya halus, namun ada sesuatu di dalamnya yang menggetarkan jiwa Lucius.Dia menoleh, mencari sumber suara tersebut. Di kejauhan, dia melihat sosok wanita asing yang memandangnya dengan tatapan yang ia tidak bisa mengenali. Dia merasa seperti ditarik oleh sesuatu yang tak bisa ia jelaskan. "Lady, apa maksudmu?" tanya Lucius kepada wanita yang lebih dulu berbicara padanya. Sang Lady hanya tersenyum, matanya berbinar dengan pengetahuan dan misteri. "Cari tahu, Lucius," kata Sang Lady, lalu perlahan hilang dalam kabut yang entah dari mana muncul. Lucius kemudian berjalan menuju wanita asing yang baru saja memanggil namanya. Dia tidak tahu apa yang menunggunya, tetapi dia merasa perlu untuk mencari tahu. Di balik keraguan dan kebingungan, ad
Read more
BAB 47-AKANKAH MALAM INI MENJADI BULAN DARAH?
"Lucius? Apa yang terjadi padamu?" Tanya Sang Lady, nada suaranya penuh kekhawatiran. Tapi Lucius tidak bisa menjawab. Dia terlalu sibuk mencoba mengatur pikiran dan perasaannya. Pikiran Lucius dipenuhi oleh fragmen memori, cuplikan dari masa lalu yang sepertinya sudah lama hilang. Masa di mana dia terlahir sebagai seorang pangeran, perang yang menghancurkan segalanya, tragedi yang menimpa wanita yang dia cintai, kebangkitan Klan Celeste, kematian tragis sang pejuang Celeste, dan akhirnya, janji yang dibuat oleh seorang pria kepada seorang wanita tentang liontin berlian merah. Semua itu mengalir begitu cepat, mengacaukan pikiran Lucius dan membuatnya merasa mual. Tapi di antara kekacauan itu, ada satu hal yang menonjol: janji tentang liontin berlian merah. Lucius mengedipkan mata, mencoba mengingat. Dia merasa seakan-akan dia pernah melihat liontin itu sebelumnya, tapi dia tidak bisa yakin. Semuanya terasa begitu samar, seperti mimpi buruk yang buram. "Aku... Aku tidak tahu," gumam
Read more
BAB 48-PEMBERONTAKAN DI TEMPLAR (1/1)
"Lu-cius..Damien..." Adelais menelan salivanya yang terasa pahit, mencoba meredakan denyut di dadanya. Air matanya mengalir deras, membasahi pipinya yang memerah. Dia merasa jantungnya hancur menjadi serpihan-serpihan kecil. "Lucius, apakah ini karena putri Kerajaan Celeste?" Suaranya terdengar hampir tak berdaya, berusaha mencari alasan di balik keputusan yang begitu mendadak dari Lucius. Pria itu memalingkan wajahnya, menatap danau yang tenang di bawah sinar bulan purnama. "Bukan itu, Adelais Kecil-ku," suaranya lembut namun tegas. "Ini adalah keputusan yang harus aku buat, untuk masa depan kerajaan dan masa depanku. Bukan karena putri Kerajaan Celeste." Adelais menarik nafas dalam-dalam, mencoba mengumpulkan keberanian yang tersisa. "Tapi Lucius, apa kau pernah mempertimbangkan perasaanku? Apa aku tidak berarti apa-apa bagimu?" Lucius tampak ragu sejenak, sebelum akhirnya dia menatap Adelais. "Adelais, kamu berarti banyak bagiku. Tapi, ini bukan tentang kita. Ini tentang masa
Read more
BAB 49-PEMBERONTAKAN DI TEMPLAR (1/2)
Percakapan itu berakhir dengan kesepakatan bersama. Ferrandus melirik Praxos dengan matanya yang tajam dan berbicara, "Praxos, saya tahu bahwa hati Anda ragu, tetapi harapan kita bersama dalam perubahan adalah hal yang paling penting. Saya harap Anda memahami ini." Praxos menundukkan kepalanya, merasa terpecah antara persahabatannya dengan Adelard dan keinginannya untuk melihat perubahan. Dia akhirnya mengangguk, meskipun ragu-ragu, menunjukkan dukungannya. Ferrandus merasa puas dengan persetujuan tersebut dan mengubah fokusnya ke rencana yang segera akan mereka lakukan. Mereka semua merencanakan detail-detail pemberontakan, menentukan posisi masing-masing dan apa yang harus dilakukan jika sesuatu berjalan tidak sesuai rencana. Ketika semua orang merasa cukup yakin dengan rencananya, Ferrandus berdiri dan mengumumkan, "Sekarang saatnya kita bergerak. Ingat, tujuan kita adalah keadilan dan perubahan. Hidup atau mati, kita akan menjadi pahlawan bagi rakyat Templar." Setelah ucapan Fe
Read more
BAB 50-FRAGMEN MEMORI SANG LADY
Sangat sulit bagi Lucius untuk mengerti apa yang baru saja terjadi. Memori-memori tersebut merentang dari berbagai periode waktu dan berbagai tempat, membuatnya kebingungan. Dia merasa seolah-olah dia baru saja melalui sebuah perjalanan waktu. Dia merasa memori-memori itu bukanlah bagian dari kehidupannya, namun ada ikatan tak terlihat yang menghubungkannya dengan mereka. Lucius mencoba berpikir logis untuk mengerti apa yang sedang terjadi. Ia memutuskan untuk mencari tahu lebih banyak tentang tulisan naga yang hanya bisa dibaca oleh Bangsa Vampir, mengenai Klan Celeste yang bangkit kembali, dan tragedi yang menimpa wanita dalam salah satu memori tersebut. Dia juga penasaran tentang liontin bermata ruby yang diserahkan oleh seorang pria kepada seorang wanita, dan pernyataan mengenai reinkarnasi. Namun, untuk saat ini, dia harus memulihkan dirinya dan berusaha mengatasi pusing yang menderanya. Dia merasa seolah-olah setiap sel di tubuhnya diguncang oleh ledakan memori ini. (Haruskah
Read more
PREV
1
...
34567
...
13
DMCA.com Protection Status