All Chapters of Obsesi Liar CEO: Chapter 31 - Chapter 40
485 Chapters
Marvel, Aku Menyesal Keputusanku Dulu dan Sekarang
Bi Tuti hanya masak 2 atau 1 menu sarapan saja karena Marvel yang memerintahkan pada wanita paruh baya itu. Terkadang juga Marvel tak sarapan karena terlambat bangun pagi."Silahkan di makan, Tuan, Non," sapa Bi Tuti saat mereka berdua duduk di kursi.Grace sangat terpanah dengan masakan Bi Tuti yang selezat ini. Grace membasuh tangannya di mangkuk cuci tangan lalu ia mengambil menu yang diinginkan, Grace mengambil sepotong ayam goreng bagian paha dan cah kangkung dua sendok di atas piringnya yang telah berisi nasi yan masih hangat itu.Sementara Marvel menggunakan sendoknya dan mengambil menu sesuai dengan Grace. Mereka sarapan bersama, hening karena Grace juga sarapan sambil membaca materi di bukunya. Sementara Marvel hanya memfokuskan dirinya pada makanannya sesekali ia juga menatap Grace yang berada di depannya itu.10 menit kemudian, mereka telah selesai sarapan. Grace berpamitan pada Bi Tuti sambil mengucapkan terima kasih karena telah membuatkan menu sarapan yang sangat nikmat
Read more
Mau Lepas Baju Kamu
Pada jam 9.55 WIB mereka kembali masuk untuk mengikuti pelajaran selanjutnya hingga pukul 14.00 WIB.***Sementara Marvel di kantornya itu tengah berleha-leha setelah ia menandatangani beberapa kontrak karyawan barunya dan juga kerja sama dengan kantornya pada perusahaan lain. Pria itu kini tengah menutup matanya di kursi kebesarannya itu. Matanya terasa pegal menatap layar monitor terlalu lama, tapi dia juga bahagia karena nanti Marvel akan menjemput Grace ke sekolah untuk pulang bersama.Marvel tadi juga memesan tempat untuk makan siangnya dengan Grace di kursi exlusive luxury di sebuah restoran berbintang. Ah, pria itu sekarang sangat memanjakan gadisnya dan juga itu tak mengeluarkan uang yang tak sedikit."Pagi, Pak."Marvel membuka matanya saat mendengar suara seorang pria. Ternyata itu adalah Gerland, manager di kantornya. Marvel mengusap wajahnya dengan kasar saat Gerland tersenyum padanya."Tumben Bos, tidur pagi ini," kata Gerland basa-basi sambil meletakkan 4 berkas di atas
Read more
Badan Kamu Makin Berisi Juga
Seluruh kancing kemeja putih seragam milik Grace telah terlepas oleh Marvel. Pria itu mendongak ke atas menatap wajah Grace yang berada lebih tinggi darinya karena posisi mereka yang Grace berada di pangkuan pria itu. Marvel mengulurkan tangannya untuk menyentuh dagu mungil Grace hingga gadis itu menoleh ke arahnya. Grace menatap Marvel yang sangat tampan itu di depan matanya. Marvel tersenyum manis agar suasana mereka sedikit lebih menghangat, hanya saja dipikiran gadis itu telah bercabang-cabang sehingga senyuman itu tak terpancar di wajahnya.Perlahan tangan Marvel yang berada di dagunya itu terlepas, Marvel menggantungkan tangannya di bahu Grace seraya mengusap kecil bahu mungilnya itu. Lalu perlahan-lahan Marvel mulai menyikap seragam Grace yang di dalamnya terdapat balutan tanktop berwarna purple senada dengan tali bra gadis itu. Dengan Marvel yang terus menatap mata gadis itu, seolah-olah ia mengatakan 'ini akan baik-baik saja, percayalah padaku.'Setelah kemeja putih itu terle
Read more
Saya Ingin Kamu Berada Di Dekat Saya
Marvel kembali meletakkan ponselnya di nakas lalu ia menekan tombol di dekat ranjang untuk memanggil karyawannya dengan mode cepat. 2 menit kemudian terdengarlah suara ketukan pintu. Marvel berjalan mendekati pintu lalu membuka pintu kamarnya dan terlihat pria berpakaian hitam kuning itu di depan pintunya."Ada apa Pak Marvel?" tanyanya sopan."Bawakan saya menu makanan lezat di kamar," kata Marvel dingin."Baik, Pak. Akan saya bawakan. Ada lagi Pak?""Minumannya juga. Untuk dua orang, ya."Pria itu menganggukkan kepalanya patuh. Setelah Marvel menutup pintu kamarnya, pria itu bernapas dengan lega. Ia segera berjalan cepat menuju lift untuk ke lantai satu dan menuju tempan makanan. Di apartement ini sudah tersedia tempat restoran dan tempat berolahraga. Semuanya lengkap dengan 1 gedung tinggi nan mewah itu."Chef," panggil pria berseragam itu pada pria bertubuh gempal berpakaian serba putih tak lupa dengan topi yang dikenakan di atas kepalanya.Chef Praja.Pria itu menoleh."Pak Marve
Read more
Apa Kamu Suka Grace?
Merapikan kembali rambut Grace yang terlihat acak-acakan itu dan memperbaiki selimut berbulu yang membungkus dirinyavitu agar gadis itu tak kedinginan. Marvel lalu memeluk Grace dari belakang, sebenarnya ia juga kedinginan malam ini, tetapi karena ada Grace di dekatnya tubuh itu menghangat dan juga hatinya menjadi senang dan bahagia.Hingga malam jam delapan tiba, Marvel dan Grace turun di bawah untuk dinner di dalam hotel mewah itu. Karyawannya telah menyiapkan ruangan VVIP untuk mereka berdua dan beberapa chef handal di hotel tersebut langsung turun tangan menuju meja Marvel dan Grace."Good evening, Mr. Marvel. Tonight we serve AB Steak specially for you two. This steak is made from meat that has gone through a dry-aging process. AB Steak presents 5 types of salt and sauce. For salt, there are Pink Himalayan, Garlic, Truffle, Yuzu, and Kimchi. As for the sauce, there is wasabi soy sauce to bulgogi." Chef Praja memperkenalkan meu andalannya yang bernama AB Steak itu pada mereka berd
Read more
Maaf, Aku Salah Marvel
"Hai Sayang," sapa Lin saat ia sudah berdiri di depan Marvel.Pria itu mengkerutkan keningnya, ia menaikkan sebelah alis menatap ke arah Lin dengan mengejek. Kenapa wanita itu malah manis padaku? Apakah dia sakit? Atau dia sedang mabuk? Pikir Marvel. Pria itu menatap layar monitor komputer di depannya seraya memperbaiki kacamata yang sedikit miring itu. Lin berjalan beberapa langkah untuk melihat apa yang ada di komputer pria itu hingga dia mengabaikan dirinya.Sebuah surat menyurat di sana, Lin melirik ke arah Marvel yang masih fokus pada ketikannya. Hingga dia benar-benar melupakan Lin yang tengah berada bersama dirinya itu. Wanita itu mengembuskan napas dengan kasar, memijat pelipisnya lalu melipat kedua tangannya di depan dada."Apa komputer itu membuat kau mengabaikanku?" tanya Lin dengan amarahnya yang masih tertahan.Marvel menghentikan ketikan jarinya di atas keyboard itu lalu memutar kursi kebesarannya hingga wanita itu memundurkan langkahnya agar kaki jenjangnya itu tak meng
Read more
Mungkin, Dia Mau Cari Sarangnya
Maps di layarnya itu menunjukkan cafe di mana dulu ia dan Grace pernah sarapan di sana. Cafe sederhana khusus anak-anak muda. Sesampainya di sana, Marvel memakai maskernya lalu memperbaiki posisi topinya itu. Ia berjalan masuk ke dalam cafe dan melihat 3 anak gadis berpakaian casual dan ia melihat Grace--sugar babynya itu. Marvel memilih duduk di seberang meja mereka lalu ia memesan secangkir coffee americano dingin.Di sana, terlihat Grace tengah membicarakan entah apa. Karena hanya terdengar suara musik pop yang menggema. Sesekali pria itu menyesap kopinya dan menatap layar ponselnya di depan wajahnya itu. Grace tahu jika di belakang tempat duduk Xella dan Anggi itu adalah Marvel. Tertanda dari tangan pria itu yang putih pucat, jarinya yang kekar plus urat di punggung tangan pria itu, jam tangannya, dan ponsel Marvel yang bercashing tengkorak.Marvel yang sesekali melirik ke arah Grace itu, gadis itu yang berbicara sambil menggerak-gerakkan tangannya di udara. Ia teringat dengan tan
Read more
Service Tanganmu Buat Saya Puas!
Aku terus menyesap birainya itu dengan tak ada kata puas. Ketika aku mendapatkan serangan pukulan di bahuku, aku menghentikan percumbuan kami dan beralih pada kancing seragamnya yang kubuku lalu mengecup ringan area tulang selangka dan bahunya yang terbuka, seragam putih itu kusibakkan ke samping dan terlihat pakaian dalam dan tanktop yang ia kenakan berwarna biru laut itu.Setelahnya, aku menyandarkan kepalaku di bahu sempit milik Grace, menetralkan napasku dan napasnya yang memburu. Aku melihat ke bawah dan asetku masih menegang. Ah, aku sangat tak kuat sekarang. Aku mengambil satu tangannya lalu aku mengecupnya dengan sayang sambil menatap wajahnya yang terlihat malu itu."Bisa kamu ulang lagi, Grace? Saya benar-benar gak tahan," lirihku menatapnya dengan tatapan memohon.Gadis itu terdiam, ia nampak berpikir. Matanya yang menatap sebelah kiri itu lalu ia kembali menatap mataku dan menganggukkan kepalanya. Saat ia hendak turun, aku menahannya agar ia tetap berada di atas pangkuanku
Read more
Gak Percaya Amat Sih
"Om, kayaknya kita gak perlu makan di sini, deh. Gimana kalo aku masakin?" tawar Grace.Marvel yang mendengarnya pun menaikkan satu alisnya. Oh, oke. Kita akan lihat apakah gadis itu bisa memasak atau bukan. Marvel menganggukkan kepalanya lalu mereka berbalik menuju lift dan masuk ke dalam sana."Kamu yakin, Sayang?" tanya Marvel tak percaya."Ya iyalah, Om. Gak percaya amat sih.""Kalo nanti keasinan, gimana?"Grace terdiam. Ia menatap ke arah dapat, bingung melanda dirinya. Benar juga apa kata Marvel. Bagaimana masakannya itu tak sesuai di lidah pria itu, sementara Marvel benar-benar jago dalam memasak."Kalo keasinan, saya yang akan hukum kamu."Grace mendongak menatap pria bertubuh tinggi tegap di depannya. Ia hanya bisa diam sambil melipat bibirnya ke dalam. Huh, dia yang menawar dia juga yang grogi dan gemeteran sekarang. Sampai pintu lift itu terbuka, mereka langsung menuju kamar dan menuju dapur yang memang sebenarnya tak dipakai. Tapi, pihak hotel menyiapkan semua keperluan s
Read more
Sayang, Bentuk Kamu Lucu Juga Ya
Hingga ke mamakanan terakhir ia cicipi, Marvel meletakkan sendok di atas meja makan lalu menatap ke arah Grace. Gadis itu yang tadinya menunduk, kini mengangkat kepalanya untuk meminta jawaban dari pria itu. Ia telah menduga bahwa masakannya sangat-sangat tidak enak. Mungkin saja di pikirannya itu sudah pas karena takaran bumbu yang dimasukkan oleh Grace itu tidak berlebih dan tidak kekurangan.Marvel mengulurkan tangannya lalu pria itu menarik pinggang Grace dan otomatis tubuh Grae bergerak ke depan dan jatuh di atas pangkuan pria itu. Marvel menatap dalam manik mata gadis itu. Manik matanya yang cerah dan bersinar, Marvel mencondongkan wajahnya mendekati wajah gadisnya yang cantik itu dan Grace yang mengetahui dirinya akan dicium oleh pria itu langsung memejamkan matanya. Belum saat birai Marvel menyentuh bibirnya itu, Grace sudah memejamkan matanya sehingga pria itu menatapnya heran dan diam-diam ia tersenyum gemas melihat tingkah lucu gadisnya itu.Marvel menjulurkan lidahnya untu
Read more
PREV
123456
...
49
DMCA.com Protection Status