All Chapters of Obsesi Liar CEO: Chapter 61 - Chapter 70
513 Chapters
Ya Udah, Masuk
Marvel mencoba untuk mengirim pesan melalu nomor telepon Grace terlebih dahulu. Sudah terkirim, tetapi belum tahu apakah gadis itu sudah membacanya atau tidak karena pesan biasa hanya bisa mendapat balasan atau tertunda karena mungkin saja nomor telepon dituju itu sedang tidak aktif. 5 menit, tak kunjung mendapat balasan dari Grace. Marvel kembali menatap pesan mereka dan Grace belum kunjung online jua."Apa kamu sama sahabat-sahabatmu di sana?" gumama Marvel.Pria itu terlihat gelisah sekali. Marvel masuk ke dalam kamarnya, dia terlebih dahulu meminta staff hotelnya untuk membelikannya beberapa masker hitam untuk ia kenakan saat keluar. Setelah pria itu mendapatinya, Marvel kini berusaha untuk menelepon gadis itu.Tut!Panggilannya masuk, setelah itu operator mengatakan bahwa ponsel Grace tengah sibuk karena gadis itu mematikannya. Mungkin saja dia tak ingin mendengar apa-apa dari Marvel. Tapi, perbuatan Grace itu membuat darah Marvel mendidih. Bisa-bisanya gadis itu mematikan telepo
Read more
Lo Pergi Sama Dia, Deh
Kini Marvel dan Grace berada di dalam mobil milik Marvel. Pria itu mengunci pintu mobil yang tak ia hidupkan sementara Grace sedari tadi menyuruh dirinya untuk membuka pintu mobil itu pada Marvel."Sayang, tadi itu-""Gue gak mau dengar apa-apa lagi dari lo!"Grace menutup kedua telinganya dengan telapak tangannya itu. Marvel yang melihat gadis itu hanya bisa mengembuskan napasnya. Dengan cara apa lagi pria itu menjelaskannya? Ah, Marvel punya ide. Pria itu mengukung gadis itu yang berada di samping kursi kemudinya. Dan sekarang Grace sudah ketakutan dengan Marvel yang berada di depannya. Perlahan, Marvel menurunkan kursi penumpang yang diduduki Grace segara perlahana seiring wajah pria itu mendekat ingin menyambar bibir gadis itu.Setelah merasa tempat itu setengah membaringkan tubuh gadis itu, barulah Marvel mempertemukan birai mereka. Pria itu menyesapnya dengan perlahan, ada perasaan rindu di lubuk hatinya dalam mereka berciuman ini. Marvel menahan kepala Grace dengan memegang bag
Read more
Duduk Di Tempat Duduk Lo
Grace mengembuskan napasnya dan ia turun dari motor matic Bryan seraya membuka helm yang membungkus kepalanya itu, memberikan pada Bryan sementara Marvel tersenyum menatap Bryan sambil mengucapkan hati-hati pada pria yang lebih muda darinya itu. Bryan pun pergi dari hadapan Grace dan Marvel. Beberapa detik kemudian, mereka saling diam dan akhirnya Marvel berbicara."Ya udah, ayo naik."Grace mengikuti pria itu dari belakang dan duduk di bangku depan. Grace masih diam saat Marvel sudah naik ke mobilnya dan menjalankan mobilnya itu hingga ke sekolah. Ya, Marvel tak ingin mood gadis itu rusak jika ia mengeluarkan suara entahlah itu dia menanyakan 'tidurmu nyenyak semalam?' 'Apa hari ini tak ada PR?' 'Oh iya, tadi sarapan apa?'.Ingin sekali rasanya Marvel mengetahui semua tentang gadis itu. Apakah tidurnya nyenyak semalam, seperti dia yang harus melamunkan hingga dia tertidur atau Grace langsung tidur karena sudah kecapaian. Lalu sarapannya tadi itu apa mmbuat perut kecilnya itu kenyang
Read more
Yuk, Ke Parkiran. Motor Gue Di Sana
Di jam istirahat, Anggi membawa Grace untuk makan di kantin bersama. Mereka berdua sahaja karena Xella tak datang ke kampus karena berhalangan sakit. Anggi pergi ke kampus dengan diantar dan dijemput oleh sopirnya karena gadis itu belum berani untuk menyetir sendiri."Oh, iya. Lo ada hubungan apa dengan Yeager?" tanya Anggi seraya menopang dagunya dengan satu tangan, sementara mulutnya itu mengunyah makanan. Dirinya menatap gadis cantik yang berada di depannya yang sedang menyuapi dirinya dengan beberapa sayur hijau dan juga sesuap nasi.Hari ini menu di kantin mereka adalah, sayur bayam, ikan tuna, beberapa potong ayam, cabe merah, nasi dan juga ada beberapa kacang-kacangan. Grace mendongak menatap Anggi yang menatap dirinya, menunggu jawaban dari dirinya. Grace meletakkan sendok dan garpu pada tempatnya lalu mengikuti gaya gadis itu yang berada duduk di seberangnya."Gue gak tahu juga."Anggi mencebikkan bibirnya mendengar jawaban dari gadis itu. Bisa-bisanya Grace tak mengatakan ya
Read more
Mana Gue Tahu, Gue Bukan Peramal
Yeager yang berada di dalam kamar elitnya itu tersenyum melihat wallpaper Grace. Gadis itu sangatlah cantik, alisnya yang rapi, matanya yang berkilau dan hitam legam namun memancarkan kesan lembut dan hangat di sana dan juga kulit wajahnya yang bersih itu."Grace, kamu cantik banget," kata Yeager sambil tersenyum nelihat foto profil Grace melalui WhatsApp itu.Yeager mendapatkan nomor Grace melalui Anggi, dia mengirim pesan WhatsApp pada Anggi, bahwa dia sangat memerlukan Grace sekarang dan terpaksa Anggi memberinya. Yeager tak langsung mengirim pesan itu dari WhatsApp melainkan pesan ke nomor biasa dan ternyata nomor itu juga dipakai dengan akun WhatsApp oleh Grace. Yeager lalu berdiri di depan balkon kamarnya, udara malam ini sangatlah sejuk tetapi entah kenapa hatinya begitu hangat dan ingin sekali bertemu dengan gadis yang dia tumpangi tadi di hari esok. Rasanya tak sabar sekali."Pertama kali gue ngerasain perasaan hangat ini. Rasanya betul-betul bahagia dan gak sabar oengen kete
Read more
Bukan Selera Gue, Dia Mah
"Gue kira kayak gitu.""Entahlah.""Lo mau gak nanti ditembak sama Yeager.""Gak tahu."Xella mencomot donat yang dia pesan dan juga untuk Anggi dan juga Grace. Miliknya itu berperisa anggur, sementara Grace strawberri jam dan Anggi rasa honey. Berdebat dengan Grace, tak akan pernah bisa baginya. Grace langsung mematahkan ucapan Xella itu dan gadis itu terkekeh melihat Xella yang mulai cemberut."Cepatan, 5 menit lagi."***Di saat pelajaran kalkulus yang dikuasai oleh seorang guru pria yang berperawakan bertubuh gempal, berkumis, berkacamata dan wajahnya garang itu membuat siapa saja, siswa di dalam kelas yang dia masuki akan takut. Termasuk juga Grace. Walaupun gadis itu selalu juara kelas semenjak dia duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama hingga Sekolah Menengah Atas di kelas sebelas IPA ini, masih ada rasa grogi. Melihat wajah sangar pria itu dan juga dirinya takut salah dalam menjawab soal yang dia berikan."PR kalian udah siap?" tanyanya dengan suaranya yang lantang itu."Sud
Read more
Lo Gak Tahu Siapa Dia!
Grace tersenyum seraya menganggukkan kepalanya. Dia juga ikutan duduk bersama di balai-balai depan rumahnya itu bersama dengab Yeager. Tanpa mereka ketahui, Marvel yang berdiri di balik pohon tak jauh dari pekarangan rumah Grace itu melihat keakraban keduanya. Ingin sekali dirinya datang ke sana sekedar untuk mengatakan bahwa Grace adalah miliknya. Tetapi, karena dia adalah salah satu public figure yang memang dikenal banyak orang dan tetangga Grace juga sudah tahu dengan dirinya itu. Ada rasa cemas menghantui dirinya dan juga Grace nanti. Marvel tak ingin pula Grace terjebak dalam masalah ini, apalagi gadis itu masih bersekolah."Kenapa lama sekali mereka," gerutu Marvel menatap keduanya yang tak kunjung pria berseragam itu pulang ke rumahnya.Marvel yang mengenakan jaket kulit hitam, celana hitam dan seluruhnya serba hitam itu kini sedikit kepanasan. Yeager yang merasa dirinya telah lama berada di rumah Grace itu berpamitan untuk pulang saja. Mereka berdua turun dari balai-balai, Gr
Read more
Woi!
Marvel didudukkan oleh Grace dan Marvel di atas karpet dan Grace menyandarkan tubuh kekarnya di dinding papan rumah mereka. Grace lalu mengambil air di belakang rumangnya yang masih mendidih itu secangkir saja dan memasukkannya ke dalam wadah seng yang dicampuri dengan air minum yang masih tersisa. Grace juga mengambil handuk kecil di dalam kamarnya lalu membawa peralatan lainnya seperti betadine dan kapas."Maafin gue ya, gue gak tahu kalo itu lo. Habisnya lo pakaian kayak maling tahu gak! Makanya gue pukulin tadi," sesal Bryan sambil mengusap bahu lebar milik Marvel.Marvel yang mendengarnya pun membuka matanya dan menganggukkan kepala. Sementara di depannya sudah ada Grace dengan mangkuk berisi air dan handuk kecil yang ia rendam di sana dab juga kapas dan betadine di tangannya yang lain. Grace mendudukkan dirinya dan memberikan seluruhnya pada Marvel."Uhuk, Bunda. Kayaknya kita harus ke belakang, deh."Bryan membuat suara batuk untuk menyindir keduanya dan juga memberikan waktu u
Read more
Ya Udah, Tidur Sana
"Sayang, maafin saya ya."Grace terdiam mendengar kata-kata maaf dari pria itu. Sepertinya Marvel sangat menyesal ketika dirinya meninggalkan gadis itu di saat dia tengah tertidur."Kalo saya gak nyusul dia, mungkin dia bakal ke atas dan buat keributan juga. Dia bakal tahu kamu, Sayang. Itu yang saya takutkan."Kata-kata Marvel itu benar, Grace saja yang terlanjur cemburu pada pria itu dan menyuruh pria itu untuk menjauhinya. Sementara Marvel tak ingin melakukan hal itu, karena dirinya sudah terlanjur nyaman pada gadis itu. Berbeda dengan Lin yang glamour dan kelas tinggi itu membuat dirinya tak ingin mendekati wanita itu."Iya, maaf ya Om. Aku juga salah."Marvel melebarkan matanya mendengar penuturan gadis itu, dia terbangun dari ranjangnya lalu berjalan menuju kamar gadis itu dan mengetuk pintu gadis itu. Grace yabg tahu itu adalah Marvel, dirinya langsung bangun dari pembaringan dan membuka pintu kamarnya. Grace terkejut, dia pun ingin menutup pintu kama
Read more
Aku Susah Napas
Lalu Marvel pun mengalihkan ciumannya pada pipi Grace sementara gadis itu mengambil oksigen sebanyak mungkin karena paru-parunya telah menipis. Dirinya hanya bisa merasakan birai Marvel yang menciumi dirinya itu, terkadang juga Marvel menggigit pipinya itu. Lalu Marvel pun menyudahinya. Rambutnya kini sudah berantakan, matanya juga sayu menatap gadisnya itu lalu Marvel memeluk tubuh mungil Grace dengan erat karena dia kini tengah menahan hasratnya.Grace kini bisa merasakan milik pria itu tengah menegang. Inilah yang ditakuti Grace, Marvel selalu saja menegang padahal mereka hanya berciuman saja, apa separah itu hasrat Marvel padanya? Grace juga bingung. Dirinya ingin menjauh dari tubuh pria itu, tetapi dia memeluk dirinya begitu erat sekarang."Aku susah napas," kata Grace sambil menepuk bahu Marvel.Pria itu merenggangkan pelukannya lalu mendongak ke atas menatap wajah Grace yang terlihat memerah. Bukan karena menahan napas, tetapi dirinya juga malu merasakan hal in
Read more
PREV
1
...
56789
...
52
DMCA.com Protection Status