Lahat ng Kabanata ng Pura-pura Bukan Bangsawan: Kabanata 241 - Kabanata 250

Dazai, Oslo, Jin, Irene menghentikan langkah mereka di dahan pohon yang jaraknya tidak terlalu jauh dari gedung tempat Dizzy dan Kenma bertarung sekarang.Mereka menghentikan langkah mereka, karena tepat di hadapan mereka ada sebuah kelompok yang juga sedang mengamati pertarungan Kenma dan Dizzy.Kelompok itu berisikan Dadan, Neo, Morgan, dan Vanser. "Kalian juga ada di sini," ujar Dadan saat menyadari keberadaan Keluarga Nanami."Ya, kami datang. Kenapa kalian tidak menghentikannya?" tanya Dazai."Untuk sekarang, akan lebih baik untuk kita hanya mengamati saja. Tidak ada yang tau sebenarnya apa yang diincar oleh Dizzy. Dan sejauh yang aku lihat, sepertinya ini hanyalah sebuah permainan untuk kedua orang itu.""Apanya yang permainan? Sudah sangat jelas sekali, Dizzy melibatkan Keluarga Pilar dalam hal ini. Ini sudah mulai menjurus ke ranah serius."Dadan tidak membalas. Ia hanya membakar seputung rokok lalu melihat ke arah dalam gedung melalui atap gedung yang sudah bolong besar. Os

Dengan kondisi tengkurap dan tidak bisa bergerak banyak, Kenma memandang ke arah Jin dan Inato yang sedang melawan Dizzy.Seperti dugaannya, kedua pengawalnya itu tidak akan bisa setara dengan Dizzy. Karena level Dizzy sudah benar-benar jauh di atasnya. Bahkan jika kedua pengawalnya itu bekerja sama, hanya akan menambah korban jiwa.Kenma mengalihkan pandangannya ke arah pisau kecil miliknya yang tergelak cukup jauh dari jangkauan tangan kanannya. Tubuhnya benar-benar tidak bisa digerakkan. Entah karena Kenma sudah melampaui batasannya. Atau karena Dizzy menyerang titik-titik penting dalam tubuhnya, sehingga Kenma tidak bisa bergerak banyak setelahnya.Secara perlahan, Kenma menutup matanya. Berniat untuk mengisi kembali energinya dan bergerak kembali jika memang semuanya belum selesai di tangan Dizzy."Apakah kamu menyerah?" Sontak mata Kenma terbuka kembali saat mendengar suara itu. Namun ia tidak mendapati siapa pun di sekitarnya. Menandakan suara itu hanyalah fantasi yang dibuat

Mata Dadan membulat sempurna melihat pertarungan antara Dizzy dan Kenma. Perkembangan kemampuan bela diri Kenma memang di luar nalarnya. Kecepatan, kekuatan, dan ketajaman serangan. Semua itu benar-benar tidak masuk akal. Walau dengan perubahan itu hanya menambah sedikit kemungkinan untuk Kenma bisa menang, namun tetap saja Dadan tidak menyangka akan tiba saat di mana ia melihat Dizzy merasa tertekan."Apa yang terjadi padanya? Pola serangannya benar-benar berbeda dari biasanya," tanya Dazai merasa ada perubahan pada diri Kenma."Entahlah. Aku juga baru pertama kali melihat ini. Jika biasanya, tuan muda terus menerus melakukan serangan membabi buta tanpa rasa kasian untuk mengakhiri musuhnya dengan cepat. Kali ini, tuan muda melakukan segalanya dengan tenang. Namun kecepatannya benar-benar meningkat pesat," sahut Oslo."Kecepatan respon, keakuratan gerakan, dan ketajaman serangannya benar-benar dipertajam," tambah Irene."Wih, sepertinya kita akan mendapatkan pertujukan yang sangat m

Irene merasa jengkel saat dirinya diharuskan untuk menemani Hotaru yang sedang dirawat di rumah sakit.Irene tidak benar-benar tidak mengerti. Hotaru sama sekali tidak mendapatkan luka. Namun entah mengapa perempuan itu harus dirawat. Dan ditambah lagi, dari segala orang yang ada di Keluarga Nanami, Irene lah yang disuruh untuk berjaga di sisi Hotaru untuk sementara.Kali ini bukan Kenma yang memberikannya perintah untuk berjaga di sisi Hotaru. Melainkan ayahnya. Dazai memberikan perintah itu untuk memastikan Hotaru tidak mengatakan apa pun terkait Dizzy. Dengan begitu identitas dan keamanan Dizzy akan aman untuk sementara. Sampai pada Backstreet menemukan cara mereka sendiri untuk benar-benar mengamankan Dizzy."Sungguh aneh melihatmu berada di satu ruangan denganku," ujar Hotaru membuka topik pembicaraan."Diamlah lalu tidur. Ini sudah malam. Dan biarkan aku di sini," jawab Irene berjalan menuju ke arah jendela."Untuk apa kamu di sini?""Demi kepentingan Kenma. Bukan untukmu.""Ken

Seperti biasa. Setelah kasus penculikan Hotaru, pengawalan terhadap para pewaris mulai diperketat. Cleo, Yuno, Yoshino, dan Hotaru yang awalnya tidak perlu mendapatkan pengawalan saat berada di sekolah, kini mau tidak mau harus membawa pengawal.Keluarga Keiji tidak mendapatkan apa pun dalam penyelidikannya. Saat mereka sudah ada di tempat Hotaru disekap, mereka tidak menemukan apa pun selain puing-puing bekas pertarungan.Saat Hotaru diberi pertanyaan oleh Shunsui pun Hotaru hanya menjawab bahwa saat ia sadar ia melihat Kenma sedang bertarung dengan penjahat yang telah menculiknya.Hotaru selalu menjawab 'tidak tau' saat ditanya perihal ciri-ciri orang yang menculiknya. Membuat Shunsui berserta anak buahnya pun benar-benar buta.Lalu saat Shunsui ingin mengintrogasi Kenma, pihak kekaisaran datang padanya dan memberikan perintah untuk menjauh dari Kenma. Perintah itu langsung turun dari Eve. Membuat Shunsui pun enggan untuk mendekati Kenma.Kekaisaran menutup kasus kali ini dengan dug