All Chapters of Bukan Perawan Kegatalan: Chapter 41 - Chapter 50
120 Chapters
41. Rencana Berlibur
Happy Reading*****Seminggu sudah Dirga berada di pulau Dewata dan bekerja sebagaiman mestinya. Ibunya Hanum juga pulang bersama dengan lelaki itu bahkan sebagai calon menantu yang baik, Dirga memerintahkan salah satu sopir yang biasanya bekerja pada almarhum Rahmi mengantarkan Zainab ke kota Gandrung.Selama seminggu itu pula setiap menit, si lelaki selalu menghubungi Hanum. Puluhan chat selalu dikirimkan setiap hari. Video call juga dilakukan jika keduanya ada waktu senggang. Dirga sudah merencanakan pernikahan mereka tepat setelah seratus hari bundanya. Sebelum berangkat ke garment, Dirga menyempatkan mengirim pesan pada sang pujaan."Pagi, Sayang. Masih di rumah atau sudah berangkat ke restoran? Gimana keadaan jagoan hari ini?" Setelah mengirimkan chat, barulah Dirga keluar menuju mobil dan bersiap berangkat bekerja.Sebuah tanggung jawab yang sudah diambilnya bertambah saat ini. Semua dilakukan karena cintanya pada Hanum. Berjanji kepada Zainab akan menambah uang bulanan asal p
Read more
42. Gosip Lagi
Happy Reading*****Di saat Hanum dan keluarga masih menikmati sarapan, Dirga sudah berada di ruangannya. Sengaja berangkat lebih pagi, lelaki itu tidak ingin berpapasan dengan pemilik ruangan di sebelahnya. Namun, semua tidak terwujud. Baru saja dia duduk di meja kerja, tanpa ketukan lelaki paruh baya itu masuk dan mengganggunya."Apa kamu dekat dengan Hanum saat ini? Tidakkah terlalu berlebihan, Ga. Dia pernah dekat dengan Aryan bahkan mungkin anaknya adalah benihnya." Duduk di sofa ruangan Dirga. Lingga menatap bawahannya yang kini menjabat sebagai wakil direktur."Tidak perlu mencampuri urusanku, Pak. Aku lebih tahu perempuan mana yang baik untuk didekati. Cukup sekali, aku salah mengenali seorang perempuan," ucap Dirga seperti menyindir seseorang."Bukankah Hanum juga sama sepertinya? Mau didekati Aryan karena dia anakku. Lalu, apa bedanya Hanum dengan cewek lainnya. Ayolah, Ga. Buka matamu dan lihat kebenarannya, jangan karena cinta kamu tutupi semua keburukan perempuan itu."
Read more
43. Berlibur
Happy Reading*****Kaisar merangkul tubuh Hanum. "Jangan dengarkan apa pun jika menyakitimu." Kedua tangan si Abang menyampir di pundak Hanum. "Ayo selesaikan. Kali ini, siapa yang berani membicarakanmu seburuk itu harus berhadapan dengan Abang." Langkah kaki putra sang pemilik restoran mengarah pada dua orang yang membicarakan Hanum tadi. Namun, dengan cepat si adik tidak memperbolehkannya."Nggak perlu, Bang. Sudah biasa aku digunjing seperti itu. Sekarang, lebih baik kita segera pulang saja. Azri sama Mam pasti nunggu-nunggu apalagi Papa sudah pulang duluan." Walau dalam hati ingin menegur mereka berdua, tetapi Hanum tidak ingin Kaisar yang melakukannya. Dia bisa mengatasi masalah kecil itu."Adik yakin?" tanya Kaisar sekali lagi. Tak ingin membuat Hanum kembali terguncang mentalnya."Sangat yakin. Ayo." Hanum malah dengan sengaja memperlihatkan kedekatannya dengan Kaisar."Iriin saja terus. Kalian boleh menggunjing sesuka hati kalian yang kalian lakukan akan mengurangi dosaku."
Read more
44. Aryan Bimbang
Happy Reading*****Memilih menghindar dari perempuan yang menyapanya, Hanum berjalan menjauh dengan cepat. Dirasa jarak mereka tidak akan pernah tergapai oleh sang perempuan. Hanum menurunkan Azri dari kereta dorongnya. Sang Bunda membiarkan bayi gembul itu duduk di pasir pantai.Bayi gembul dengan kulit kuning langsat serta bulu mata lentik tersebut tertawa girang. Hanum mengamati senyum putranya yang mengingatkan pada seseorang."Mengapa wajahmu seperti dia, Nak." Hanum terus saja mengamati wajah Azri. Jantungnya berdebar hebat ketika mengingat tentang lelaki yang pernah membuat hidupnya hancur. Semirip itu putranya dengan sang lelaki di masa lalu Hanum."Kenapa aku harus mengingatnya?" Menggelengkan kepala berusaha mengusir semua bayangan Aryan. Hanum kembali fokus pada sang putra.Dari kejauhan, seorang lelaki tengah bertengkar dengan pasangannya. Dia kemudian meninggalkan perempuan yang sudah berstatus istrinya tersebut begitu saja. Rencana tidak ingin mengajak, malah perempuan
Read more
45. Suasana Gembira
Happy Reading*****Walau Kaisar tidak menjelaskan secara gamblang, tetapi Hanum Thu seberapa penting pekerjaan yang dikatakan Dirga. Wanita itupun cuma bisa berdoa semoga pekerjaan sang kekasih cepat selesai, jadi bisa bergabung kembali dengannya untuk berlibur.Makan malam sudah selesai, ketiganya akan kembali ke kamar mereka. Azri juga sudah terlihat lelah karena seharian tadi main pasir dan berjalan-jalan walaupun cuma di sekitaran resort."Dik, kamu sudah hubungi Mama?" tanya Kaisar saat mereka akan berpisah di depan kamar masing-masing."Sudah. Kenapa, Bang?""Kenapa Mam telponin Abang terus, ya?" Kaisar menunjukkan layar ponselnya yang terdapat banyak sekali pnggilan tak terjawab dari Saraswati.Hanum melirik sebentar pada layar dan memperhatikan detail panggilan tersebut terutama di bagian jam. Lalu, dia tersenyum. "Coba lihat jamnya.""Kenapa sama jamnya?" Kening Kaisar berkerut. Sejak meeting berlangsung, dia memang tidak mengecek ponselnya sama sekali."Jam Mama nelpon, pas
Read more
46. Kacau
Happy Reading*****Sepeninggal Hanum dan Kaisar, Aryan makin kalut. Tak lagi mampu berpikir yang ada di kepalanya hanya suara Hanum serta makian. Sosok perempuan yang dikenal lelaki itu sebagai perempuan penurut serta lembut. Tidak pernah dia melihat wanita yang dulu adalah karyawannya itu marah seperti tadi. Sisa kekuatan yang tinggal secuil itu membuat Aryan menekan kembali tombol lift ke lantai kamarnya. Suasana hatinya benar-benar kacau. Bertengkar dengan istri dan kini mendapat makian dari orang yang dulu pernah dekat dengannya."Benarkah aku brengsek. Tidakkah Dirga yang lebih brengsek di sini. Mengisi seluruh hati Meilia hingga tidak menyisakan tempat sama sekali untukku. Selama ini, aku cuma membalas apa yang Dirga lakukan melalui wanita-wanita yang ada di hatinya termasuk kamu, Num." Seperti orang gila, Aryan terus menggumam sendirian. Masuk kamar dan melewati Meilia begitu saja. Lelaki itu segera menuju ranjang dan merebahkan diri. Kedua tangan ditarik ke atas menempel pa
Read more
47. Musnah Segalanya
Happy Reading*****Kaisar segera mengambil ponsel dan menghubungi Dirga, tetapi panggilannya tidak terangkat. Lalu, dia beralih dengan mengirimkan chat pada lelaki itu."Bang, bagaimana dia bisa kecelakaan. Bukankah baru saja, kita ketemu.""Abang tidak tahu, Dik. Abang sudah chat Dirga supaya menghubungi keluarganya. Kita tidak tahu dengan siapa di sini." Kaisar tetap menggandeng tangan Hanum. Mengambil alih Azri dalam gendongan. "Sebaiknya kita tanya ke rumah sakit mana mereka akan membawanya.""Tapi, Adik takut, Bang.""Tidak apa-apa. Ada Abang yang akan menjagamu. Kita tidak perlu ikut ke rumah sakit. Cukup memberitahu Dirga dan biarkan keluarganya yang akan mengurus semua."Hanum menganggukkan kepala patuh. Membiarkan Kaisar bertanya pada beberapa orang yang sempat menolong lelaki korban kecelakaan tadi yang tak lain adalah Aryan. Setelahnya, dia kembali menghubungi Dirga dan memberitahukan rumah sakit mana Aryan akan dirawat."Terima kasih, Kai. Aku akan mengatakan pada papanya
Read more
48. Panik
Happy Reading*****Dokter segera memanggil beberapa perawat untuk membawa Septi ke unit darurat. Sementara itu, Lingga menjadi sangat terpukul saat ini. Tatapannya mulai kosong melihat anak dan istrinya dalam keadaan yang tidak baik-baik saja tentu membuat dirinya sedih. "Ya Allah kenapa bisa seperti ini?" tanya Lingga sendirian. Di kota ini, mereka sama sekali tidak memiliki saudara ataupun kenalan. Beberapa menit kemudian setelah Septi selesai diperiksa, dokter menghampiri Lingga. "Bagaimana keadaan istri saya, Dok?" tanya Lingga. Sudah tak sanggup lagi untuk mendengar kata buruk tentang orang yang disayanginya."Sepertinya, Ibu kecapean, Pak. Mungkin karena kecelakaan yang dialami Pak Aryan serta syok mendengar kabar yang saya sampaikan tadi," kata Dokter, "setelah beliau siuman, tolong dijaga suasana hatinya. Masalah kesehatan yang menimpa Pak Aryan pasti ada obatnya lagian kita belum melakukan pemeriksaan lanjutan, Pak."Lingga mengangguk. "Semoga ada jalan, Dok."Kembali ke
Read more
49. Kejutan
Happy Reading*****Waktu dua hari untuk berlibur di Gili Trawangan benar-benar dimanfaatkan oleh Hanum. Walau sampai saat dirinya akan kembali ke Lombok Dirga belum memberikan kabar sama sekali. Namun, Hanum tidak berhenti terus mengirimkan chat setiap harinya. Melalui Kaisar juga, Hanum tahu seberapa serius masalah yang dihadapi lelakinya. Sebagai calon istri yang harus mengerti aktifitas calon suaminya, Hanum bisa memaklumi hal tersebut. "Dik, sudah siap semua? Kita pulang sekarang," tanya Kaisar setelah membantu membawakan tas dan perlengkapan Azri. Melihat Hanum melamun, si Abang menyentuh bahunya. "Iya, Bang. Sudah siap, kok. Ayo pulang. Mama sama Papa pasti sudah menunggu di rumah." Bangkit dari duduk dan mengambil tas yang tersisa. Sementara Kaisar membawa tas serta menggendong Azri. Hanum melirik Abang angkatnya. Lelaki itu terlihat seperti seorang ayah dan suami yang baik. Begitu perhatian dan mencukupi semua kebutuhan Azri demikian juga dengan dirinya. Namun, mengapa s
Read more
50. Terkuak
Happy Reading*****Turun dari lantai dua, Hanum melangkah ke ruang tamu keluarga Lathif. Tersenyum sedikit canggung melihat sang mantan atasan dan keluarganya. "Nak, duduk di sebelah Papa," kata Lathif. Lelaki paruh baya itu menepuk sisi sofa sebelahnya yang kosong. Saraswati sengaja tidak ikut duduk di ruang tamu. Dia memilih untuk menidurkan Azri saja karena setelah minum susu, mata bayi gembul itu mulai meredup.Melangkah dengan perasaan yang sangat gugup. Hanum duduk di sebelah, Lathif."Sekarang, katakan apa keinginan Anda. Putri saya sudah di sini."Lingga dan Septi saling melirik demikian juga Aryan. Mereka sama sekali tidak mengetahui jika Hanum adalah anak orang kaya. "Saya baru tahu jika Hanum adalah putri Pak Lathif," jawab Septi. Si dalam hati, dia tertawa bahagia. Tidak masalah kehilangan Meilia jika pada akhirnya menantu pengganti jauh lebih baik lagi. Lathif menaikkan sebelah bibirnya. Dalam hati menggerutu dengan sikap Septi bahkan mencelanya. "Dasar wanita matre
Read more
PREV
1
...
34567
...
12
DMCA.com Protection Status