All Chapters of Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana: Chapter 41 - Chapter 50
271 Chapters
Bab 41: Tergila-gila Pada Bai Lu
Walau merasa grogi, Zhu Lian menurut. Ia mengulurkan sebelah tangannya pada Bai Lu. Dia berharap, lengannya tidak gemetaran akibat canggung karena akan disentuh oleh seorang perempuan jelita.Tanpa ragu, Bai Lu membalur kedua tangan Zhu Lian menggunakan salep yang memberikan sensasi dingin tersebut.“Apakah kau sudah makan atau perbekalanmu cukup, Zhu Lian?” tanya Bai Lu.“Ak-aku sudah makan dan aku rasa … perbekalanku memadai. Sebab, aku sendiri tidak bermaksud ada di sini sampai matahari tenggelam,” Zhu Lian menjawab seraya memperhatikan Bai Lu yang mengusap-usap permukaan kulit tangannya.“Ah, sykurlah. Aku ingin membalas kebaikan hatimu barusan. Tetapi aku sendiri tidak membawa apa-apa. Tambang milik ayahku hanya sekira setengah kilometer saja dari sini. Kalau saja kau mau menunggu, aku bisa mengambil makanan, minuman juga … upah untukmu.”Bai Lu berceloteh. Zhu Lian diam saja. Ia hanya bisa terus-terusan menatap wajah wanita itu. Merasa dirinya tidak ditanggapi, Bai Lu memandang
Read more
Bab 42: Telepon Yang Dinanti-nanti
Itulah yang dikatakan oleh pemimpin Sekte Heavenly Fountain Blessing tersebut pada Zhu Lian. Bersemangat walau belum mengetahui apa yang akan disampaikan Dokter Chou pada dia, Zhu Lian langsung menjawab.“Apakah aku boleh ke sana sekarang, Dokter? Sebab khawatirnya sore nanti, orang-orang keburu akan santap malam di sini.”“Oh, kalau kau memang bisa kemari sekarang, silahkan saja. Aku siap menerima tamu sepertimu kapan saja.”Selama ini, Zhu Lian memang biasa menitipkan dagangannya pada wanita pedagang di warung sebelah yang menjajakan minuman-minuman segar.“Nyonya Ta, mohon maaf. Bolehkah aku menitipkan warungku sebentar. Jika ada pelanggan, tolong dilayani saja seperti biasa. Aku ada keperluan sebentar,” pesan Zhu Lian.“Baiklah, Nak Zhu Lian. Toh menjelang sore begini, warungmu belum terlalu ramai bukan?”“Ya, Nyonya. Terima kasih. Aku akan kembali dalam satu jam.”Menggunakan bus, Zhu Lian tiba di Rumah Sakit Air Mancur Kesembuhan. Setibanya di sana, Luo Yan sudah menanti dia. Zh
Read more
Bab 43: Hadiah Untuk Zhu Lian
Pada saat menerima panggilan tersebut, Zhu Lian berusaha membuat nada berbicaranya sekalem mungkin. Padahal, ada lonjakan riang dalam dirinya ketika mengetahui. Akhirnya, putri dari Lord Gong Xiao Bin itu menghubungi dirinya.“Tuan pendekar Zhu Lian, maafkan aku baru menghubungimu hari ini. Aku sempat sibuk membantu ayahku di tambang-tambangnya yang berada di lantai 5 dan 6. Apakah kau ada waktu untuk pergi ke tempat kita bertemu tempo hari?”“Tentu, tentu saja, Nona pendekar Bai Lu.”“Haha! Baiklah, Zhu Lian. Aku tunggu kehadiranmu di sana.”Ada satu hal utama yang membuat Zhu Lian merasa otomatis terkagum-kagum pada Bai Lu. Yaitu, perhatian Bai Lu terhadap dirinya pada saat mereka bertemu pertama kali.Waktu itu, Bai Lu tidak segan merawat tangannya yang terkena gigitan Lalat Penyengat menggunakan tangannya sendiri.Selain itu, dia juga bertanya pada Zhu Lian. Apakah dirinya memiliki perbekalan yang cukup. Perhatian putri pemimpin sekte Thousand Rainbows itulah yang membuat hati Zhu
Read more
Bab 44: Pusaka Busur Cahaya Pelangi
Pusaka adalah sebuah senjata yang terbuat dari bahan-bahan yang ditemukan di Ether Realm. Atau malahan, secara misterius ditemukan ‘tergeletak’ di sana. Untuk menciptakan sebuah pusaka tidaklah mudah. Awalnya, para pendekar akan melihat dan merasakan atau bahkan sampai melakukan tes. Apakah bahan langka yang mereka miliki bereaksi terhadap kekuatan spiritual mereka. Jika benar begitu, mereka akan membawa bahan yang mereka temukan di sana ke pandai besi. Kemudian, pandai besi akan menentukan. Benarkah bahan tersebut dapat dijadikan sebuah senjata. Sebuah pertaruhan. Terkadang atau malah sering kali, mereka menemui kegagalan. Sama halnya dengan pisau Tombak Taring Naga milik Zhu Lian. Namun, karena bahannya kemungkinan tidak selangka itu karena Master Yu sebagai penciptanya mampu menciptakan beberapa pisau Tombak Taring Naga, ia tidak tergolong sebagai sebuah pusaka. “Pu-pusaka? A-apakah … Lord Gong yakin, beliau akan memberikan sebuah pusaka untukku?!” tanya Zhu Lian terkaget-kage
Read more
Bab 45: Guru Yang Cantik Jelita
Pada saat Bai Lu mengatakan bahwa dia sudah mencapai tingkatan Highest, Zhu Lian sedikit minder. Akan tetapi, sangat wajar jika putri seorang pemimpin sekte telah mencapai level segitu.Namun lantas, sistemnya mengirim notifikasi. Bahwa, dia harus mempelajari teknik jarak jauh dari Bai Lu. Keraguan muncul dalam kepala Zhu Lian.Bai Lu adalah putri dari pemimpin sekaligus pendiri salah satu sekte paling disegani di kota mereka. Wanita cantik itu juga datang dari kalangan terhormat. Apakah Bai Lu mau menjadi guru baginya?“Bai Lu …, aku mencapai tingkat Elevate belum lama ini. Sehingga, aku belum memiliki teknik serangan jarak jauh.”Akhirnya, Zhu Lian memberanikan diri untuk berkata-kata. Serangan jarak jauh bersifat letal atau mematikan memang baru akan dimiliki oleh seseorang pada saat ia mencapai level Elevate. Terkecuali, teknik yang bersifat suportif.“Sedangkan kau telah mencapai tingkat Highest. Maaf jika ini kedengarannya kurang ajar. Akan tetapi, aku tinggal jauh dari kakekku
Read more
Bab 46: Guru Molek dan Murid Sakti
Pertanyaan Bai Lu itu membuat Zhu Lian terdiam. Kakeknya memang mengajari dia ilmu bela diri sampai tingkatan maksimal. Tetapi, dia tidak pernah diajari cara mengerahkan qi. Sehingga, ia tidak mengerti apa-apa tentang kekuatan spiritual.“Ak-aku tidak tahu, Guru,” polos Zhu Lian menjawab, memanggil Bai Lu layaknya guru ilmu bela dirinya sungguhan.Namun para pendekar memang seperti itu. Siapapun mentor mereka, mereka akan menyebut orang tersebut sebagai guru mereka. Bahkan selama dilatih kakeknya, Zhu Lian selalu menyebut sang kakek demikian.Karena disapa dengan sebutan ‘guru’, Bai Lu nyaris saja tertawa. Akan tetapi, dia sedang mengatur dirinya untuk serius. Sehingga, ia mengabaikan panggilan yang disematkan Zhu Lian pada dirinya.“Sesuai namanya, kekuatan spiritual berasal dari roh yang berada dalam diri kita, Zhu Lian. Menggunakan qi, kita menyerap unsur-unsur yang ada di sekeliling kita. Sehingga, membuat roh kita menjadi lebih kuat lagi dan melepaskan energi yang ia miliki.”Sem
Read more
Bab 47: Pedagang Kuliner Petualangan
Pada saat lelaki muda tampan yang mengenakan busana pendekar berwarna biru gelap tersebut melewati Dragon Shu dan kawan-kawan, para pengawal pribadi Bai Lu itu merundukkan kepala mereka.“Tuan Muda,” sapa mereka singkat.Pria tersebut balas mengangguk dengan gaya merendah. Ia terus berjalan mendekati Bai Lu yang membalas ucapan tamunya. “Sudah ku bilang padamu tempo hari. Dia bukan Ronin level Elevate sembarangan.”Satu hal yang membuat Bai Lu kagum terhadap ‘muridnya’. Zhu Lian dapat mendalami teknik serangan jarak jauh kurang dari 2 minggu. Padahal biasanya, para pendekar mempelajari teknik tersebut dalam 2 minggu dan baru akan sempurna pada minggu ke 4. Bisa jadi lebih.Tetapi Zhu Lian berbeda. 10 hari saja waktu yang ia butuhkan untuk dapat mengerahkan serangan jarak jauhnya tersebut. Bai Lu memperkirakan. Dalam seminggu ke depan, Zhu Lian kemungkin sudah dapat menguasai seluruh jurusnya dengan sempurna.“Bisa dikatakan, pancaran kekuatan muridmu memang masih terlalu membayang. Ak
Read more
Bab 48: Para Pelancong Yang Sombong
Mendengar kasak-kusuk para pelancong itu, Zhu Lian berkomentar dalam hati, “Akhirnya, aku berhadapan dengan para warga sipil yang sok seperti ini.”Selama dua tahun terakhir, banyak orang beramai-ramai belajar menggunakan qi. Selain agar dapat berwisata ke Menara Nirwana, menguasai ilmu tenaga dalam memang sangat bermanfaat untuk kesehatan. Jumlah mereka pun semakin bertambah.Memang. Ada di antara mereka yang sangat serius berlatih, hingga mampu membangkitkan kemampuan spiritualnya. Akan tetapi, tentu saja kekuatan mereka berbeda dengan para pendekar.Kekuatan spiritual akan semakin meningkat apabila pemiliknya berkultivasi. Terutama di Ether Realm, juga bertarung. Sedangkan warga sipil yang Zhu Lian kawal hari itu, sudah barang tentu tidak melakukannya.“Sebal juga aku mengawal orang-orang ini. Mereka adalah para bapak dan ibu yang banyak duitnya. Tetapi mereka meremehkan kemampuan kita,” dongkol Camar Putih si cerewet, berkata pada Zhu Lian.Bangau Jambon menambahkan. “Mereka saja
Read more
Bab 49: Mengamankan Para Wisatawan
Begitu Camar Putih berkata, Zhu Lian dan Ma Chun Wai mematung sejenak. Pada saat Zhu Lian mendapat surat rekomendasi menggunakan bahan yang ditinggalkan Monster Lendir dari Chou Tien Chen, mereka sempat membahas tentang hal itu.Pihak sekte Heavenly Fountain Blessing menyebutkan, sampel yang dibawa oleh Luo Yan tersebut tidak cocok dengan DNA monster apapun yang ada di Ether Realm.“Di mana mereka berada?” tanya Zhu Lian akhirnya.“Arah timur laut, Kak,” jawab Bangau Jambon.“Mereka nampak seperti … kera begitu. Tetapi secara fisik mirip serangga pula. Mereka berjalan dengan menggunakan tangan dan kakinya,” Camar Putih menambahkan.Sejurus, Zhu Lian dan Ma Chun Wai silih bertatapan. Kemudian Zhu Lian berkata, “Kita harus memberitahu Kobra Merah. Jangan membawa para wisatawan ini ke arah sana.”Untungnya, Kobra Merah cukup dekat dengan Bangau Jambon dan Camar Putih. Ia telah mengetahui perihal makhluk asing tersebut dari kedua Ronin wanita itu.Tidak mengherankan bagi para pendekar jik
Read more
Bab 50: Serangan Jarak Jauh Dikerahkan
Diberi petunjuk oleh Luo Yan, Zhu Lian segera mengarahkan tatapannya ke arah yang dimaksud sang dokter. Ia dan Luo Yan mengelebat ke atas dahan besar sebuah pohon rimbun dan berdiam di sana.“Monster-monster itu … memangsa makhluk lain di sini …?” ujar Zhu Lian berkata dengan nyaris berbisik.“Kalau begitu, mereka seharusnya menjatuhkan ‘drop item’, tetapi kenyataannya, tidak sama sekali!” Luo Yan menimpali. Drop item adalah istilah yang digunakan untuk sisa-sisa dari monster yang tidak sengaja ditemukan pada tempat atau makhluk yang tidak semestinya.“Kita perhatikan dahulu apa yang mereka lakukan dan ke mana pergerakan mereka. Jika ternyata mereka menuju ke arah rombongan kita, terpaksa. Kita akan bentrok dengan makhluk-makhluk aneh ini,” Zhu Lain menetapkan. Luo Yan mengangguk-angguk kecil tanda setuju.Monster-monster janggal itu terlihat menangkap makhluk-makhluk yang lebih kecil dari pada mereka. Kemudian, menyantap hasil buruan mereka itu.Ada tiga sosok monster tanpa wajah di
Read more
PREV
1
...
34567
...
28
DMCA.com Protection Status