Semua Bab PESONAMU MENJERATKU, TUAN CLEON!: Bab 61 - Bab 70
115 Bab
61. APA MAKSUD DARI SEORANG CLARA
Tidak lama kemudian, Gloria masuk setelah Cleon menghubunginya lewat sambungan telepon. Clara tersenyum manis menatap Cleon. "Sampai bertemu lagi!"Tangan Cleon mengepal menahan marah, ingin rasanya menonjok wajah yang seakan sedang meledek dirinya. "Cepat bawa wanita ular ini pergi!"Tanpa diminta dua kali, Gloria segera mengajak Clara ke luar dari ruangan bosnya. "Sebaiknya anda ke luar Nona, sebelum terjadi masalah yang lebih besar."Clara segera menepiskan tangan Gloria yang hendak memegang tangannya. "Jangan sentuh tanganku!" Kemudian langkah kakinya segera pergi ke luar dari ruangan Cleon."Permisi Bos." Gloria dengan cepat segera pergi mengikuti Clara dari belakang.Cleon menghirup napas lega, tubuhnya langsung dihempaskan di kursi kebanggaan nya. "Mimpi apa aku semalam, sampai bisa bertemu lagi dengan wanita ular itu?!" Sementara itu, setelah ke luar dari ruang kerja Presdir, Clara berhenti tepat di depan meja kerja Gloria. Tubuhnya diputar ke belakang, wajah tadi tidak bers
Baca selengkapnya
62. KEBOHONGAN BERBALAS KEBOHONGAN
Melodi kembali harus memutar otaknya memberi alasan agar Ibunya tidak curiga. "Semalam ponselku baterainya habis."Ibu terdiam beberapa saat, apa yang dikatakan putrinya masuk akal, tapi bukankah sudah dari awal dikasih tahu agar ponselnya selalu aktif lalu kenapa sekarang malah beralasan ponselnya habis baterai. Ibu tidak mau berkepanjangan membahas masalah semalam lagi, baginya yang penting sekarang, putrinya baik-baik saja. "Ya sudah. Ganti bajumu itu, cuci lalu kembalikan lagi pada Lastri.""Iya Bu.""Jangan dibiasakan meminjam barang punya orang," ucap Ibu kemudian pergi masuk ke dalam kamarnya.Melodi menghela napas. "Maafkan aku Bu," bisik lirih hati Melodi. "Aku tidak mau membuat Ibu cemas makanya aku berbohong."Selesai merapikan meja makan. Melodi masuk ke dalam kamarnya. "Lelah sekali," gumam Melodi langsung mencari baju. "Biar aku ganti saja baju ini, biar Ibu tidak teringat dengan kejadian malam kemarin aku tidak pulang."Baju pemberian dari Cleon, langsung Melodi sembuny
Baca selengkapnya
63. SEKRETARIS SEKSI
Melihat Brian hanya diam menatap layar ponsel membuat Clara jadi bertanya, "kenapa hanya dilihat saja?!" "Eh, iya, iya." Brian kaget bercampur gugup. "Aku angkat telepon dulu." Brian hendak pergi untuk menjawab telepon, tapi langkahnya langsung terhenti."Mau ke mana?! Jawab saja di sini!" Clara mencegah Brian untuk pergi. "Ini telepon dari klien." Brian bergegas pergi sebelum Clara bicara lagi.Clara menatap curiga punggung Brian yang pergi menjauh. "Klien siapa?! Aneh banget, biasanya juga selalu jawab telepon di depanku dari siapapun itu."Sementara itu, Brian menjawab telepon dari Intan dengan terlebih dahulu memastikan keadaan aman di dekatnya.Brian :"Hallo! Untuk apa kau telepon?!"Intan :"Woii, sabar!"Brian menahan kesal, ingin teriak marah tapi tidak bisa karena Clara pasti mendengarnya :"Katakan ada apa?!"Intan :"Apa di situ ada Clara?!" Brian :"Iya!" Selagi bicara, terdengar langkah suara sepatu datang mendekat, Brian langsung melihat ke belakang, Clara sedang be
Baca selengkapnya
64. MEMBANGKITKAN DENDAM
"Tapi Nona, menurut peraturan ...." kalimat Vivi langsung dipotong."No debat! Kamu mengerti?!" Clara menatap nyalang pada Vivi.Vivi tidak terima begitu saja. "Apa yang salah dengan pakaian saya?! Kalau tidak suka, seharusnya dari awal saya tidak boleh memakai pakaian seperti ini. Pak Brian, Bos saya," Vivi menekan lebih dalam kalimatnya, "tidak pernah melarang saya memakai pakaian seperti ini!"Clara tidak mau kalah, merasa yang paling berkuasa karena dirinya adalah kekasih pemilik perusahaan, dengan tegas berkata, "Mulai sekarang, mulai detik ini, saya melarang kamu memakai pakaian seperti ini." Tunjuk Clara pada tubuh Vivi yang terbungkus pakaian ketat. "Ini kantor, bukan club malam. Kamu, mau bekerja atau mau menjual tubuhmu?!"Tangan Vivi terkepal di antara kedua sisi tubuhnya. Sorot matanya begitu tajam menatap wajah Clara. Andai wanita yang di depannya bukan kekasih dari Bosnya, sudah dari tadi Vivi menghajarnya."Kenapa?! Kamu tidak suka?!" tanya Clara menantang Vivi yang men
Baca selengkapnya
65. INTAN BERTEMU CLARA
"Bertemu Cleon?!" tanya Clara."Iya. Si Cleon semakin ganteng saja," puji Stefi dengan mata berbinar. Terselip perasaan tidak suka di hati Clara begitu Stefi memuji Cleon. "Dari dulu, dia memang sudah ganteng. Loe baru nyadar?!""Tapi loe meninggalkan nya demi Brian," ucap Stefi sinis, baru ingat Clara meninggalkan Cleon karena selingkuh dengan Brian.Clara langsung membuang muka, pembicaraan dialihkan dengan pura-pura membuka buku menu. "Apa loe sudah pesan sesuatu?!" "Belum," jawab Stefie mengambil buku menunya satu lagi."Gue laper. Perut gue baru diisi roti bakar tadi pagi." Clara memanggil pelayan yang berdiri tak jauh darinya. Tidak membutuhkan waktu lama bagi keduanya untuk pesan makanan dan dalam hitungan menit, semua telah tersaji."Kesukaan loe tidak pernah berubah, dari dulu suka sekali dengan spaghetti," ucap Clara sambil memotong steak daging sapi lada hitamnya. "Selera gue tidak pernah berubah," ujar Stefi lalu tiba-tiba matanya menangkap wajah seseorang yang baru s
Baca selengkapnya
66. TRIK DAVID UNTUK MANUSIA ES
"Tumben tidak macet," gumam Melodi dari balik masker dan helm yang dipakainya. "Gue bisa lebih cepat sampai ke toko."TIIIDH!TIIIDH!Suara klakson mobil dari belakang hampir saja membuat Melodi meloncat dari motornya. "Brengsek! Kaget banget gue," ucap Melodi melihat ke belakang dari kaca spion sampingnya. "Hampir copot jantungku!"Terdengar lagi suara klakson dibunyikan meskipun di sisi kanan Melodi tidak ada kendaraan yang lain. TIIIDH!TIIIDH!"Siapa sih nih orang?!" gerutu Melodi. "Kalau mau mendahului, silahkan! Ngapain pakai acara membunyikan klakson segala!" Melodi bicara sendiri. "Berisik banget ...."Belum Melodi selesai menggerutu, mobil yang ada dibelakangnya tiba-tiba melaju dengan cepat dan menghadang laju sepeda motor Melodi."Sialan!" Melodi langsung mengerem sepeda motornya. "Brengsek! Bagaimana kalau gue jatuh?! Cari masalah rupanya nih orang!"Pintu mobil depan terbuka. Pria dewasa berpostur tubuh tinggi berpakaian rapi langsung datang mendekati Melodi. "Hai, nona
Baca selengkapnya
67. BIBIR YANG SULIT DIKENDALIKAN
"Loe mau langsung pulang atau ikut ke rumah gue?!" tanya Melodi saat berhenti di lampu merah."Langsung pulang," jawab Lastri."Ok." Melodi kembali melajukan sepeda motornya ketika lampu merah berganti warna dari kuning kemudian hijau. Tidak membutuhkan waktu lama untuk Melodi sampai ke rumah Lastri. Tepat di depan pintu pagar, Melodi berhenti. "Akhirnya sampai juga. Gue harus cepat-cepat pulang, sepertinya sebentar lagi akan turun hujan. Bahaya kalau gue sampai kehujanan.""Ok, thank you!" Lastri turun dari sepeda motor. "Loe hati-hati bawa motornya. Salam buat Ibu loe!""Ok?" Melodi langsung melajukan kembali sepeda motornya menembus jalan raya yang berdebu, tujuan akhirnya hanya ingin cepat sampai di rumah.Ibu langsung ke luar begitu mendengar suara sepeda motor putrinya masuk ke pekarangan rumah. "Untung tadi di jalan tidak macet," ucap Melodi setelah turun dari motor langsung membuka helm di depan Ibunya. "Kelihatannya sebentar lagi mau turun hujan.""Tidak macet, tapi kenapa
Baca selengkapnya
68. KENANGAN TINGGAL KENANGAN
David berhenti sejenak di depan Mang Ujang. "Nyamber saja kayak bensin!""Daripada Tuan bicara sendiri, lebih baik saya temani," jawab Mang Ujang. "Kalau ada orang yang dengar, Tuan disangka gila bicara sendiri."David mencibir. "Loe yang gila!" langsung pergi sambil bersiul. Waktu telah menunjukkan jam makan malam. Melodi dan Ibu sedang menikmati sepiring nasi dengan lauk pauk berupa telor dadar dan tempe goreng serta tidak ketinggalan pula sambal dan lalapan."Makan sambalnya jangan terlalu banyak. Nanti perutmu bisa sakit!" tegur Ibu melihat piring Melodi hampir sebagian isinya penuh dengan sambal dan lalapan."Sambal buatan Ibu selalu enak, aku tidak bisa menahannya," ucap Melodi dengan mulut kepedasan. "Paling enak sedunia."Ibu mendekatkan gelas air putih pada Melodi. "Minum. Nanti kamu tersedak, bisa perih tenggorokan mu!"Sambil menahan pedas, Melodi meneguk habis satu gelas air putih. Sementara Ibu hanya geleng-geleng kepala memperhatikan putrinya."Sudah kenyang!" Melodi me
Baca selengkapnya
69. DAVID LEBIH MESUM DARI MANUSIA ES
Melodi tertegun beberapa saat dari balik helmnya, detik berikutnya bisa menguasai dirinya kembali. "Hai," lambaian tangan dari samping Melodi yang mengarah padanya untuk lebih memastikan kalau dia memang benar-benar menyapanya.Melodi sekejap membuang muka. "Sialan! Mimpi apa gue semalam, di pagi yang indah ini harus melihat wajah orang yang sama sekali tidak mau gue lihat!""Mau ke mana?!" tanyanya ramah.Mau tidak mau, Melodi menunjuk ke arah depan. Raut wajah tidak sukanya tertolong helm dan masker sehingga tidak begitu jelas terlihat."Sendirian?!" tanyanya lagi mencari bahan obrolan.Melodi mengangguk. "Ngapain sih si Bayu pake acara tanya-tanya segala?! Merusak mood gue saja!" gerutu Melodi dari balik helmnya.Lampu merah berubah jadi kuning lalu hijau. Tanpa menghiraukan Bayu apalagi berpamitan, Melodi langsung melajukan sepeda motornya membaur bersama kendaraan yang lain. Andai bisa menghilang, ingin rasanya Melodi cepat menghilang dari pandangan Bayu.Setelah hampir setengah
Baca selengkapnya
70 . MELODI MELIHAT APA YANG TERJADI
Melodi hanya bisa mendengar suara wanita dengan nada penekanan tinggi bicara pada wanita itu tanpa bisa melihat wujudnya karena wanita itu belum masuk ke dalam."Di mana David?!" tanyanya. "Kau, siapa kau?!" terdengar suaranya galak. "Minggir, gue mau masuk!""Tuan David ...." Belum selesai wanita itu bicara, terlihat tangan berkutek merah menyala mendorong dadanya sehingga wanita itu mundur dua langkah ke belakang."Nyonya ...," ucap wanita itu mencoba menghalangi.Melodi melihat seorang wanita dewasa memakai pakaian ketat dan bermake up tebal menerobos masuk. "Di mana David?!" tanya wanita berpakaian ketat itu pada wanita satu lagi yang baru saja datang dari dapur."Tuan David ...." wanita yang ditanya melihat ke arah pintu kamar yang tertutup rapat.Melodi bangun dari duduknya ketika wanita berkutek merah itu melihat kearahnya, tatapannya sangat tidak bersahabat. Perlahan wanita itu datang mendekati Melodi. "Siapa kau?!" tanyanya tajam melihat Melodi dari atas sampai bawah.Melod
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
12
DMCA.com Protection Status