PESONAMU MENJERATKU, TUAN CLEON!

PESONAMU MENJERATKU, TUAN CLEON!

By:  lyns_marlyn  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
20 ratings
115Chapters
9.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Pertemuan yang tanpa disengaja antara Melodi Celena Wijaya, gadis muda 21 tahun dengan Cleon Helios Lewis 30 tahun, pria berhati dingin pewaris tunggal perusahaan besar telah membuat apa yang tidak mungkin menjadi mungkin. "Jangan mendekat! Cleon! Stop!" teriak Melodi ketakutan, gadis berlesung pipi wajah oriental menatap tajam pria blasteran yang terus berjalan mendekatinya. "Kenapa? Aku kekasihmu! Apa aku salah jika ingin menyentuhmu?!" "Mimpi! Kamu bukan kekasihku! Kamu, pria gila yang hanya menginginkan tubuhku! Pergi! Jangan menyentuhku!" teriak Melodi. Jarak, ruang dan waktu. Amarah, benci dan cinta. Alunan simfoni kehidupan yang terlantun indah dalam mengiringi alur hidup setiap insan dimuka bumi ini. Bagai bulan dan matahari, Bagai siang dan malam, Bagai hujan dan panas, Perbedaan yang menyatukan, bagai simfoni indah dalam ikatan yang mewarnai kehidupan setiap insan di dunia ini menjadi selaras, seiya dan sekata.

View More
PESONAMU MENJERATKU, TUAN CLEON! Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
lyns_marlyn
Terima kasih buat yang sudah mengikuti cerita Cleon dan Melodi sampai akhir. Mampir juga ke karyaku yang lain.
2024-01-27 17:21:49
1
user avatar
Pui
bagus ada terusannya thor
2024-01-15 13:18:50
0
user avatar
Pui
good job keren
2024-01-15 13:17:08
0
user avatar
lyns_marlyn
Haiii,, salam kenal tuk semuanya Mampir juga yaaa ke karyaku yang tak kalah seru "SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN" dan jangan lupa tinggalkan jejak yaaa dengan memberikan komentar. Terima kasih
2024-01-03 12:15:37
1
user avatar
Ririn
seru juga ceritanya
2023-12-14 18:46:35
1
user avatar
Boyen
akhir yang baik i like
2023-12-11 15:34:40
1
user avatar
zio
Ceritanya bagus
2023-12-10 16:43:40
1
user avatar
lyns_marlyn
Hai,, my readers setiaku Mampir juga ya ke ceritaku yang lainnya "Suami Kontrakku Miliarder Tampan." Terima kasih
2023-12-01 22:40:28
0
user avatar
zio
Good Happy Ending
2023-11-05 13:25:39
1
user avatar
lyns_marlyn
Terima kasih banyak tuk pembaca setiaku yg selalu mengikuti kisah Cleon dan Melodi bab demi bab sampai selesai, terima kasih banyak. Nantikan karya othor yang selanjutnya yaaa Love u all, my readers
2023-11-03 13:12:11
1
user avatar
Rafa Gafar
bagus, tapi knp tdk tuntas ceritanya
2023-11-02 04:04:44
1
user avatar
Iin Romita
bagus banget ceritanya .... lanjut,,, dan semngt buat othor tercantik
2023-10-28 14:48:43
1
user avatar
zio
lanjut thor
2023-09-26 22:21:03
1
user avatar
zio
Keren ceritanya kak author cantik
2023-09-04 23:08:23
1
user avatar
zio
ceritanya bagus susah ditebak
2023-07-25 17:33:02
1
  • 1
  • 2
115 Chapters
1. GADIS IMUT DI LAMPU MERAH
Jalan raya yang berdebu serta kemacetan yang hakiki tidak menghalangi Melodi Celena Wijaya untuk terus melajukan sepeda motor merah matic kesayangannya membelah jalan raya yang penuh dengan hiruk-pikuk kendaraan saling berebut mendahului."Sialan! Macet lagi!" gumam Melodi dari balik helmnya. "Gue bisa terlambat datang ke acara ulang tahun si Lastri kalau begini caranya."Melodi pun menghentikan sepeda motornya ketika tepat berada di bawah lampu merah. "Apes bener hidup gue, tadi macet sekarang lampu merah."Dengan menghela napas panjang, perempuan itu duduk dengan penuh kesabaran di atas sepeda motor merah matic kesayangannya, menunggu lampu merah berganti hijau. "Lama banget nih lampu," gerutu Melodi lantas melihat ke sekelilingnya, nampak beberapa kendaraan sepeda motor dan juga beberapa mobil di belakangnya. Tak jauh darinya, seorang pemilik mobil Fortuner hitam nampak duduk di belakang sedang memperhatikan Melodi."Tuan Cleon," panggil Mang Sugeng. Sopir pribadinya itu menatap
Read more
2. HANCURNYA PONSEL
Setelah mengendalikan diri, Cleon pun melangkah santai menuju meja yang sudah menjadi tempat favoritnya. "Selamat siang Tuan Cleon." Seorang pelayan wanita dengan seragam putih hitam berdiri di depan meja memberikan buku menu."Pesan seperti biasa," ucap Cleon tanpa melihat buku menu."Iya Tuan." Pelayan itu langsung pergi, sudah tahu menu apa saja yang selalu dipesan Cleon karena seringnya makan di restoran mereka.Di ruangan yang lain, tapi masih di restoran yang sama, Melodi Celena Wijaya sedang merayakan ulang tahun sahabatnya Lastri bersama teman-temannya yang lain."Lastri, sekarang loe sudah 17 tahun, berarti boleh dong loe pacaran?" tanya Vina."Kagak tahu, orangtua gue sangat ketat urusan yang begitu mah. Ini saja, Ibu sampai tanya siapa yang akan diundang," jawab Lastri."Baguslah itu," timpal Melodi. "Memang harus begitu, secara loe itu anak tunggal jadi tentu saja orangtuamu pasti sangat khawatir.""Loe mau tidak jadi cewek gue," celetuk Jefri, sang ustadz.Lastri langsu
Read more
3. MELODI CELENA WIJAYA
Melodi melihat nanar ponsel rusak yang ada di tangannya. "Gue harus bertahun-tahun menabung agar bisa membeli ponsel ini, tapi sekarang malah hancur dalam hitungan detik.""Lalu harus bagaimana lagi?! Loe yang salah," ucap Vina ikut merasakan kesedihan Melodi, tapi mau bagaimana lagi.Cleon menatap Melodi yang tertunduk melihat ponselnya dengan hati bicara sendiri. "Gadis ini, sepertinya aku pernah melihatnya, tapi di mana?"Wajah sedih terlihat diraut muka Melodi. "Ya sudahlah, benar apa yang loe bilang, ini sudah nasibku.""Nasi sudah menjadi bubur. Mudah-mudahan loe ketiban rejeki nomplok bisa beli ponsel baru." Vina memberi semangat.Melodi tersenyum kecut, ponsel yang telah hancur dimasukkan dalam tas kecilnya lalu melihat Cleon. "Kalau kamu mau, aku bisa mengganti ponselmu," ucap Cleon tersenyum.Vina menyenggol lengan Melodi. "Mau, mau Melodi. Jawab mau.""By the way, namaku Cleon Helios Lewis." Cleon mengulurkan tangannya mengajak berkenalan.Vina dengan antusias segera meny
Read more
4. CLARA AUDIA SANG MANTAN
Ibu melihat Melodi. "Tapi apa? Bicara itu yang jelas."Melodi garuk-garuk kepala tidak gatal dengan hati bicara sendiri. "Apa yang harus aku katakan pada Ibu? Aku tidak tega."Ibu melempar tisu pada putrinya. "Ditanya malah bengong!"Untuk menghindari pertanyaan Ibu selanjutnya, Melodi buru-buru pergi. "Aku kebelet pipis." "Dasar bocah, bicara tidak ada jelasnya." Ibu hanya bisa geleng-geleng kepala melihat putrinya masuk ke dalam kamar......Di tempat lain, lebih tepatnya di depan gedung pencakar langit, Cleon dengan langkah tegas memasuki gedung miliknya, perusahaan besar yang diwariskan kedua orangtuanya, VP Corp. "Selamat siang Pak." Sekretaris pribadinya langsung datang menyambut ketika Cleon baru saja ke luar dari lift yang hanya dikhususkan untuk dirinya seorang."Ada meeting apa hari ini? Kamu mengganggu saja! Apa tidak bisa kamu sendiri yang menangani?!" Cleon terlihat kesal melihat sekretarisnya sambil melangkah menuju ke ruangannya.Gloria menghela napas, raut wajah Cleo
Read more
5. HATI YANG DIHANCURKAN
Cleon dan David duduk dengan santai setelah selesai meeting yang cukup memeras otak. Gloria yang diminta membuat kopi untuk kedua atasannya dengan sigap segera pergi ke pantry."Akhirnya tender besar yang kita menangkan bisa juga mulai kita garap," ucap David."Tender itu tidak seberapa nilainya bagi gue, biasa saja," jawab Cleon duduk di sebelah David."Ya iyalah, secara uang loe itu tidak habis tujuh turunan. Tentu saja jumlah angka tender itu tidak seberapa di matamu. Sombong banget loe!" Cibir David."Ha-ha-ha. Menyombongkan diri sendiri tidak ada salahnya jika itu sesuai kenyataan. Kecuali loe, apa yang bisa loe sombongkan dari diri loe. Uang kagak punya, muka?!" Cleon melihat muka David. "Kalah telak dari muka gue. Ha-ha-ha.""Makin tidak beres otak loe! Ngata-ngatain gue lagi." David melempar Cleon dengan sebatang rokok yang sedang dipegangnya."Ha-ha-ha." Cleon tertawa terbahak melihat wajah David jadi kesal. Baginya, hanya David yang bisa membuatnya tertawa.Dengan santai Dav
Read more
6. LUTUT BERDARAH
"Aaaaa!" Teriakan panjang ke luar dari bibir mungil Melodi dengan mata melebar sempurna ketika tubuh kecil mungilnya serta motor matic kesayangannya meluncur begitu saja masuk ke dalam selokan tanpa air."Ada apa?!" "Ada apa?!""Ada kecelakaan!" Orang-orang yang berada di sekitar, langsung berdatangan untuk melihat apa yang terjadi."Aduh ...." Melodi meringis kesakitan dengan posisi tubuh sudah terjatuh di atas rumput kering, sementara motor matic kesayangannya sudah masuk terperosok ke dalam selokan."Ada yang masuk selokan!" Pria tua yang pertama kali melihat Melodi langsung menolongnya."Apa dia tidak apa-apa?! Kenapa bisa begitu?!""Untung saja dia tidak masuk ke dalam selokan!""Kasihan. Cepat! Cepat! Tolong dia! Sepertinya dia terluka!"Suara-suara orang yang ingin melihat Melodi mulai terdengar dari sana sini.Melodi masih meringis kesakitan berusaha untuk bisa duduk, lututnya terasa sakit. "Aduh, kakiku sakit.""Neng, tidak apa-apa Neng?!" Wanita setengah baya berjongkok me
Read more
7. CELANA YANG DIGUNTING
"Iya, Dokter. Ini yang paling dekat. Lukamu harus segera diobati."Melodi melihat lututnya, darahnya mulai mengering. "Antarkan saja aku pulang.""Kenapa? Ini sudah di depan klinik. Lukamu bisa infeksi kalau telat diobati."Melodi melihat Cleon. "Aku ... aku tidak mau ke Dokter."Cleon mengeryitkan alisnya, bingung dengan Melodi yang berubah gugup. Melodi melihat ke arah pintu klinik. "Antarkan saja aku pulang. Aku tidak mau ke sana.""Kenapa? Kamu takut dengan Dokter?" tanya Cleon bingung. "Tenang saja, kamu tidak bakalan disuntik. Lukamu hanya diobati saja, tidak perlu disuntik."Melodi menunduk, matanya tiba-tiba saja berkaca-kaca. "Antarkan saja aku pulang," ucapnya dengan suara yang hampir tercekat ditenggorokan.Cleon yang sudah bingung dengan perubahan Melodi, sekarang bertambah bingung melihat Melodi jadi sedih. "Iya, iya baiklah. Tapi bagaimana dengan lukamu itu?""Biar aku tahan," bisik Melodi serak.Cleon tidak banyak bicara lagi, seatbelt yang telah dilepas sekarang dipas
Read more
8. SANG PENGGODA
Melodi melongo melihat pemandangan indah depan matanya. Wajah yang tadi terlihat seperti Om-om dengan penampilan orang pergi ke kantor, sekarang terlihat seperti anak muda yang umurnya tidak jauh berbeda dengannya.Bi Darmi tersenyum melihat Melodi melongo. Baginya, melihat majikannya seperti itu sudah tidak aneh karena dari kecil dirinya yang mengurus Cleon. Diam-diam Bi Darmi ke luar kamar tanpa menimbulkan suara langsung menutup pintu kamar.Cleon dengan santai berjalan masuk ke dalam walk in closet tanpa menghiraukan Melodi."Gila, ternyata si Cleon ini ganteng banget! Ya Tuhan, kenapa jantung ini jadi berdebar?!" Melodi bicara sendiri melihat pintu walk in closet yang tertutup. Pandangan Melodi lalu menyapu seluruh ruangan kamar. "Ini kamar atau rumah? Gede banget! Rumahku saja tidak sebesar kamar ini. Siapa si Cleon ini?!"Pintu walk in closet terbuka, Cleon ke luar sudah memakai celana pendek dan kaos polo hitam ketat sehingga dadanya yang bidang seakan mengundang banyak kaum
Read more
9. ANTARA LOGIKA DAN NAFSU
David terpejam sejenak. "Jangan berpikir terlalu jauh Intan! Aku dan kamu tidaklah sama!""Kita memang tidak sama. Aku wanita dewasa dan kamu ...," bisik Intan di telinga David. "Pria yang sangat luar biasa."Tangan David terkepal di antara kedua sisi tubuhnya. "Ingat kedudukanmu! Aku siapa dan kamu siapa?!""Ups!" Intan mundur dua langkah ke belakang. "Ternyata kamu pria yang sangat sabar."David menatap tajam Intan. "Cepat ke luar dari sini!"Intan tersenyum. "Aku tidak mau," jawabnya santai malah duduk di sofa."Jangan menguji kesabaranku! Di mataku, kamu tidak lebih hanyalah wanita murahan! Hubungan kita hanya sebatas pelanggan, tidak lebih dari itu!"Intan mengangkat kedua kakinya ke atas meja tanpa rasa takut sedikit pun. "Tanpa kamu ingatkan pun, aku tahu akan hal itu.""Selama aku masih bisa bersabar, cepat angkat kakimu dari sini!" Teriak David.Intan menatap David. "Baiklah, baik. Tapi bisakah aku minta segelas air. Rasanya tenggorokan ini kering." Intan mengelus lehernya s
Read more
10. RENCANA TERSEMBUNYI CLARA
David tidak menghiraukan ucapan Intan, tubuhnya yang tidak tertutup sehelai benang langsung mengambil bathrobe yang tergeletak di lantai lalu pergi ke kamar mandi.Wajah Intan yang lelah, tersungging senyum. "Aku sangat puas. Rasanya aku sedang berada di surga ketika melihat wajah David yang berpeluh menghentak tubuhku dari atas. David benar-benar sangat perkasa. Dia bagai singa liar jika sedang terbakar gairah."Tidak lama, David ke luar dari kamar mandi, wajahnya terlihat jauh lebih segar. Langsung membuka laci dan mengeluarkan buku cek. Setelah menulis nominal angka, David segera melemparnya ke tubuh Intan."Apa ini?!" tanya Intan kaget mengambil secarik kertas yang ada di atas selimut. "Itu bayaranmu karena telah memuaskan aku barusan," jawab David sambil menyalakan rokok. "Cepat pakai bajumu dan pergi dari sini!"Intan tercengang. "Tapi bukankah, apa yang kita lakukan tadi ...."David segera memotong kalimat Intan. "Yang kita lakukan tadi, tidak lebih dari penjual dan pembeli. K
Read more
DMCA.com Protection Status