All Chapters of Ibu Susu Anak Hot Duda: Chapter 61 - Chapter 70
192 Chapters
62. H-1 Pernikahan
Lisa sangat gugup untuk menghadapi hari esok, hari pernikahannya yang ia nantikan. Bahkan kemarin Celine Kakak tertua Max yang datang terlebih dahulu dan imgin bertemu dengannya, mengajaknya bertemu. Setelah wisuda keesokan harinya, Celine mengajaknya ke sebuah restoran bersama dengan suaminya dan anaknya juga bersama dengan Amora--Kakak kedua Max yang tidak menikah. Sementara Max sendiri memiliki tiga orang kakak, yang satu kakak tiri dan seorang laki-laki. Ini sebenarnya hasil dari skandal keluarga yang mana Kakak tirinya ini satu ayah tetapi beda Ibu. Makanya, itulah yang membuat Nyonya Alexander sangat khawatir jika suaminya kembali berselingkuh dengan wanita lain. Kakak laki-lakinya belum datang, ia berencana akan datang di hari H-nya. Ia bernama Marchell, meskipun dia kakak tiri tetapi, dia bukan kakak tiri yang tidak tahu diri, dia adalah tipe kakak yang pendiam dan mandiri, sehingga ia tidak bergantung pada keluarga Alexander yang selama ini menindasnya. Meskipun Max dan kedu
Read more
63. Hari Pernikahan
Seperti rencana awal, selepas wisuda, Lisa akan menikah dengan Max sesuai tanggal yang disebar pada undangan. Awalnya Lisa tidak ingin mengadakan pernikahan yang sangat megah tetapi, ia tidak bisa menghindari itu karena calon suaminya adalah orang yang ada di kelas atas. Bahkan tamu Max sendiri sudah mencapai 2000 orang, itu pun sudah dipangkas dipilih yang paling dekat dalam bisnisnya. Mereka melakukan resepsi sehari setengah, di hari akad dan yang kedua setelah akad. Lisa sekarang sedang gugup di ruang rias ditemanin nenek dan kedua sahabatnya yang dengan setia menemaninya untuk mengurangi kegugupannya. Kakek nenek Max, juga keluarga besar Max datang kemarin dari Spanyol dan Inggris, kerabat yang ada di negara lain pun ikut hadir. Rasanya ini seperti pernikahan internasional, sebab kebanyakan dari mereka adalah bule dan teman-teman Lisa pun menjadi insecure ketika datang ke pernikahan mewah seperti itu, tetapi mereka senang karena memiliki pengalaman untuk datang ke pernikahan ya
Read more
64. Malem Pertama
Setelah acara resepsi yang melelahkan, Lisa dan Max malah diarahkan naik mobil. Lisa tak tau dan terlalu lelah untuk memikirkan kemana mereka akan pergi. Akan tetapi, mereka malah sampai di hotek bintang lima. Lisa tentu sangat gugup, sementara itu Max tersenyum kearahnya dan keluar terlebih dahulu. "Kenapa kita ke sini?" Pertanyaan itu sontak membuat Max dan sopir terkejut, bahkan sudah menikahpun Lisa masuh sepolos itu. Akhirnya Max yang gemas menggenggam tangan Lisa dan menariknya keluar mobil. Sopir pun memaklumi, ia ikut senang, ia pernah mengalami itu bersama istri tercintanya. "Ayok ke dalem aja dulu," ujar Max. Untung mereka sudah memakai baju santai, jadi tidak menjadi pust perhatian. Hanya saja, riasan Lisa masih belum dibersihkan karena mereka langsung menuju hotel saat acara selesai. Kemewaan hotel itu membuat Lisa terpaku sejenak, apalagi ketika di resepsionis tertera nama yang sangat besar 'Alex Hotel'. "Alex hotel?" tanya Lisa. Max tersenyum menatap istrinya de
Read more
65. Unboxing
Lisa terbangun tengah malam dan terkejut ketika ia sudah tidur di ruangan yang gelap hanya diterangi lampu tidur. Kemudian ia menoleh ke samping dan melihat ada Max yang tertidur pulas, posisinya miring. Hampir saja ia berteriak merasa tidak benar, tetapi ia ingat kalau mereka sah menjadi suami istri. Ia langsung merasa gugup, apalagi posisi Max yang menghadapnya dan masih menggunakan handuk. Melihat posisi itu ia jadi merasa bersalah pada Max, suaminya masih menggunakan handuk dan tak melakukan apapun padanya. Ia sudah dinasihati oleh neneknya kalau setelah nikah ia harus siap untuk memenuhi permintaan suaminya, mengnai lahir dan batinnya. "Max!" panggil Lisa sambil mengusap bahu suaminya. Tak ada pergerakan, padahal biasanya Max cepat bangun. Mungkin ia sangat lelah. "Sayang, Max!" panggil Lisa lagi dengan bumbu kemesraan, siapa tau itu manjur. Kali ini Max mulai bergerak, lalu matanya perlahan terbuka. Memang benar-benar manjur, ia langsung bangun. "Hai, Sayang," gumam Max
Read more
66. Unboxing II
Di dalam kamar hotel, Lisa langsung dibaringkan oleh Max di atas ranjang karena Max khawatir tentang pinggang sang istri yang sakit. "Aku nggak tahu padahal, tapi kamu lebay banget," ujar Liss. "Kamu jangan suka meringankan hal-hal seperti ini, pinggang kamu sakit, ini artinya bukan sesuatu yang ringan. Coba kamu jelasin kenapa kok kamu bisa kepentok pinggiran pintu?" Lisa tersenyum kaku, ia bingung sekarang, kalau ia bicara jujur pasti Max akan marah-marah pada Wina. Ia tak mau bohong, tapi ia harus mencari alasan yang bisa menutupi kalau Wina yang tak sengaja. "Nggak apa-apa kok, aku tadi cuma nggak hati-hati papasan sama orang ...." ujarnya. "Siapa orang itu?" tanya Max langsung. Nah kan, Max pasti akan bertanya begitu. "Aku nggak tau, maksudnya kita papasan dia gak sengaja, kayaknya buru-buru dan langsung pergi. Mungkin dia juga nggak tahu kalau dia nyenggol aku ....l Max terlihat jengkel, "Aku bakalan cari di CCTV." Lisa langsung menggeleng, "Jangan Max, udah nggak usah
Read more
67. Implementasi Bukan Teori
"Max, apa kamu memang selalu meragukan aku?" tanya Lisa merasa tak berguna. "Lisa, aku ...." Lisa meletakkan kedua telapak tangannya di pipi kanan kiri sang suami dan tersenyum yakin pada suaminya. "Aku gak tau arti unboxing tapi aku jadi ingat tentang nasihat nenekku tentang kebutuhan suami. Apakah kamu gak tertarik sama aku?" "Tertarik," jawab Max cepat. "Lalu aku bisa penuhi itu, tapi kamu ragu kan untuk melakukannya karena kamu meragukanku yang gak tau arti unboxing?" Max terkekeh, pembicaraan mereka mulai serius dan ia menggenggam kedua tangan Lisa di kedua pipinya dan menciumnya. "Lisa, kita akhiri saja pembicaraan ini." "Gak, ini harus dijelaskan dengan terus terang. Aku bakal belajar untuk unboxing-unboxingan itu, kalo itu yang buat kamu ragu, tapi masa hanya karena itu kamu ragu sama aku?" Kini tangis Lisa sudah reda, ia mulai berpikir bagaimana membicarakan ini dengan sungguh-sungguh. "Lisa, berhenti bilang tentang unboxing, oke? Bukan itu maksudku dan aku gak ra
Read more
68. Langsung Kerja?
Max langsung dimarahi oleh kakeknya--Dani karena nekat kerja setelah menikah. "Wah, kamu sangat luar biasa ya! Pokoknya kamu tidak boleh kerja sebelum honeymoon!" teriak sang kakek berapi-api. Namun, di mata Lisa ia tidak marah, malah lebih ke ngomel dan menawarkan kebaikan meski dengan cara yang agak bersebrangan dengan niat utamanya."Aku punya banyak pekerjaan yang harus ditangani, Kek. Libur tiga hari kerjaanku sudah numpuk.""Karyawanmu harusnya bisa menangani itu atau kau mau aku memecat mereka yang tak bisa menggantikan bosnya?""Ya enggaklah, aku hanya tidak ingin jadi berantakan.""Tidak akan, biar asisten ayahmu ikut membantu," ujar Braiana-neneknya."Apakah kamu tidak kasihan dengan istrimu yang harus membiarkan suaminya kerja ketika dia baru menikah? Padahal harusnya kalian menghabiskan waktu bersama tapi kamu malah mengecewakannya. Kamu harus honeymoon dengan istrimu!" tegas Lorey snagayahn."Lalu kalian mau kami honeymoon kemana?" tanya Max."Ke Bali sana!" jawab Lorey
Read more
69. Plesir ing Bali
Setelah bersih-bersih, Max mengajak Lisa untuk jalan-jalan di pantai. Mereka berada di Pantai Kute yang terdekat dengan hotel yang mereka gunakan untuk istirahat tadi. Lalu mereka duduk di atas bangku panjang yang digunakan untuk tidura, biasanya kalau siang-siang digunakan untuk berjemur para bule. Namun Lisa ingat, ia juga sekarang bersama bule, bule yang sudah melokal berpuluh tahun. Mnegingat situasi itu Lisa terkekeh sendiri dan membuat Max heran. "Kamu ngetawain apa?" tanya Max heran. Lisa meredakan tawanya dan tersenyum, "Aku lagi membayangkan kalau dipikircpikir lucu juga," ungkapnya menggantung. "Kenapa sih?" "Gini, di Bali itu banyak para bule yang ke sini kan, tapi aku lagi sama bule itu sendiri ...." ujarnya. Awalnya ia tidak paham, tetapi ketika Lisa menatapnya dengan Intens dari bawah ke atas, ia pun paham kalau yang dimaksud Lisa adalah dirinya sendiri. "Aahaha, bule ini suamimu Sayang. Terlalu lama di Indonesia buat aku jarang dikatain bule. Jadi mungkin ini yan
Read more
70. Lisa Cemburu
Max menanggapi beberapa panggilan dari bule-bule itu yang membuat Lisa panas dingin. Sekarang ia menatap Max seolah di matanya terdapat api-api yang berkobar. Sementara itu, Max terlihat biasa saja dan tidak memperhatikan bagaimana pandangan Lisa terhadapnya ketika menanggapi bule-bule cantik yang hanya menggunakan pakaian dalam itu.Sekarang tentu saja Lisa cemburu dan merasa terganggu, mereka niatnya honeymoon bukan jumpa fans tapi, para Bule itu terus menempel kepada Max bahkan sengaja mendekat kan bagian vital mereka yang seksi itu. Max memang terlalu hot di bawah sengatan sinar matahari yang terik itu. Melihat Max yang menikmati kebersamaan dengan wanita lain, Lisa merasa bahwa ia diabaikan, sehingga ia akan pergi ketika seorang pria bule menghampirinya dan menyapanya dengan sapaan ramah."Hai, Beb! What your name?"Lisa terkejut dan tersenyum manis. "Sorry, i can't speak english."Pri itu tertawa keras dan membuat perhatian Max teralih pada para wanita itu."Hahaha, aku tau kau
Read more
71. Berbahagia Layaknya Anak Kecil
Lisa tersenyum menatap Max yang masih memeluknya di pagi hari. Ia tidak mengartikan apa pria itu sangat suka menempel panya terutama di bagian dadanya yang katanya empuk seperti bantal busa. Perlahan ia menyisir rambut suaminya dengan halus, lalu menyentuh wajah tampannya itu, ia jadi membayangkan apakah saat suaminya kecil selucu baby Ax? Ia pun mencoba melepaskan pelukan suaminya, meskipun itu sia-sia tapi ia berusaha membujuknya dengan ciuman mesra di keningnya. "Sayang, bangun yuk!" ujar Lisa dengan suara yang halus dan mendayu. "Entar dulu lah, Yang. Aku masih ngantuk." "Gak boleh, salat subuh dulu." "Ngantuk banget," keluh Max lagi. Lisa memencet hidung Max sampai Max sulit bernapas. Max langsung membuka mata dan menyingkirkan tangan Lisa dengan lembut. "kKamu berniat jadi janda, Yang. Aku gak bisa napas loh," omelnya dengan suara serak. "Lagian gak bangun-bangun." "Aku ngantuk ya, baru sebentar tidurnya." "Salah siapa? Aku juga kesel tau, kan rencananya aku mau meliha
Read more
PREV
1
...
56789
...
20
DMCA.com Protection Status