All Chapters of Ibu Susu Anak Hot Duda: Chapter 41 - Chapter 50
192 Chapters
41. Mommy Vs Max
"Tentu saja tidak, Mommyku tersayang. Aku punya alasan kuat, bahwa setelah aku menduda, aku paham bahwa aku salah langkah memilih wanita sebagai istri, akupun salah dalam menghadapi wanita, harusnya aku lebih perhatian dengannya, tapi aku egois." Diana berdecak sebal, "Kata-kata dari orang yang selalu mengulang kesalahannya." "Mom, aku bisa memperbaiki ini." "Dia lugu dan miskin, mudah dimanipulasi, sementara kamu ahli dalam hal manipulasi," ujar Diana tak mau kalah. "Terserah kalian, tapi Mommy tetap tidak setuju," tegasnya menunjukkan ekspresi tak suka. Ketiga orang tua lain dan Lisa hanya bisa menonton perdebtan Diana Vs Max yang sengit. Mereka tak mau kalah dua-duanya, masa-masa keras kepala dan terus berdebat sampai akhirnya Baby Axel menangis karena lapar. Lisa langsung minta izin untuk pergi dari ruangan itu agar bisa menyusui bayi susunya baby Axel. Baby Axel sepertinya tidak nyaman dengan atmosfer orang dewasa di ruang VIP itu, memang suasananya sangat tidak bagus untukn
Read more
42. Mommy Vs Max 2
Bukan Diana kalau ia diam saja atas apa yang tidak ia tsetujui. Tentu ia akan melakukan sesuatu yang bisa membuat rencananya atau keputusan yang berhasil ia tidak suka dengan pilihan putranya dan ia sudah terlanjur menyukai lari saja di bagian manapun caranya next harus mau bersama Larissa meskipun ia tidak setuju sama sekalipun pada dasarnya Larissa sendiri sudah mengajukan beberapa ide untuk melancarkan niar mereka, seperti saat ini Diana dan Larissa sengaja mengunggah foto mereka berdua di atas kapal pesiar. Mereka sengaja melakukan itu tak lain untuk menegaskan bahwa Max dan Larissa memiliki hubungan serius, sampai Diana sebagai calon istri Max dekat dengan calon mertua. larissa.uk Quality Time hehe princessdiana_alexander Luv Disukai oleh 270.880 akun dan 1.890.456 akun, tentu saja keduanya adalah influencer di negara masing-masing dan mudah bagi mereka memanipulasi followersnya. Caption foto itu tentu sangat ambigu dan mengundang banyak spekulasi. Intinya adalah, Larissa da
Read more
43. Ketika Anak dan Ibu Berseteru
Picture maxellio.alex3 Hi, Mama .... Foto itu mendapat 2.098.756 dalam sehari, lalu menjadi gosip panas sampai ke semua portal berita-berita yang ada di negeri ini. Larissa yang melihatnya pun mneggeram tak terima, bagaimana bisa Max melakukan hal-hal seperti itu. Padahal ia sudah menyerang dan ia kira itu berhasil, tetapi Max memang tangguh dalam hal melawan. Di sebrang sana, Diana sama kesalnya dengan Larissa, bagaimana bisa Max melakukan semua itu. Ia berhasil membuat postingannya dan Larissa tak berguna karena postingan sang anak yang lebih meyakinkan. "Ada apa, Di?" tanya sang suami melihat kegelisahan istrinya. "Anakmu membuat ulah, aku tak terima." "Ck, sampai kapan kalian akan perang begini? Aku sudah lelah melihatnya, kalian sudah sama-sama dewasa. Dia punya pilihannya sendiri." "Jadi kau membelanya?!" marah Diana. Lorey langsung memeluk sang istri, ia memang sangat sabar menghadapi istrinya yang bandel bin emosian, cemburuan pagi. Namun, Diana tak mau memperbaiki
Read more
44. Ngundang Racun
"Lisa, ke ruangan saya sekarang," perintah Max tanpa menunggu jawaban. Ia langsung masuk ke dalam ruangan dan menunggu di pintu dengan menahannya dengan tangannya sendiri. Fano dan kedua sekretarisnya hanya planga-plongo melihat itu. Sementara sementara Lisa sudah seperti sapi yang dicocok hidungnya, ia tidak bisa bergerak menolak atau hanya sekedar beralasan kalau ia tidak bisa masuk ke sana karena sebuah tugas atau apa, karena pada akhirnya Max akan tau tugasnya persis dari Fano langsung. Sejujurnya, tugasnya di sana memang cukup remeh dan seperti kata sekretaris 1 Max, bahwa keberadaannya di sana kadang mengganggu pekerjaan mereka karena tidak efisien dan tidak membantu secara signifikan. Sehingga tanpa ada ia dalam pekerjaan itu mereka bisa berjalan dengan mudah. Maka, Lisa pun masuk ke dalam ruangan itu dengan Max si duda tampan sekaligus juga majikannya. Namun, ternyata mereka tidak hanya berdua, ada dua orang yang sepertinya siap mengambil gambar. Lisa sendiri menatap Max
Read more
45. Max Berulah Lagi
Postingan yang diposting oleh Tiwi dan manajemennya pun langsung booming di media sosial. Tentu kebanyak dari mereka mempertanyakan siapa sosok calon istri Max yang misterius, bahkan mereka tidak tau namanya. Meski tak melihat wajahnya, dengan cepat Larissa tahu siapa sosok itu. Sebelumnya ia sudah menyelidiki siapa saja yang dekat dengan Max, tentu Larissa bisa langsung tahu siapa sosok itu. Max tidak jauh dengan dirinya, circlenya sama-sama orang yang bebas dan tidak religius, tapi satu-satunya orang yang dekat dengan Max sebagai karyawannya dan memakai pakaian yang memperlihatkan ketaatan pada agamanya adalah Lisa. Larissa tahu tentang itu, ia juga tau tidak hanya dirinya yang tau tentang fakta Lisa adalah orang yang ada di wawancara. Ia juga mencari cara untuk membalas postingan Max. Semua orang harus tau, ia harus terlihat baik-baik saja meskipun ia patah hati. Namun, belum sampai ia menemukan ide itu, Max sudah menelponnya terlebih dahulu. "Bagaimana kabarmu, Nona Larissa?" s
Read more
46. Tetap Bahagia di Tengah Badai
Lisa menghela napas meihat Max baru pulang kantor jam 1 malam. Ia juga turun ke bawah untuk mengambil minum. "Lis, kamu belum tidur?" tanya Max. "Aku kebangun. Kamu baru pulang jam segini?" tanya Lisa bingung. "Ya, lembur seperti biasa," ungkapanya lemas. "Pucet banget mukamu, kamu jadi keliatan gak keurus. Apa masalah di media sosial belum kelar?" tanya Lisa sambil mengambilkan minum untuk Max. Max menggeleng, "Udah kelar, makasih," ujarnya sambil menerima minum dari Lisa dan duduk di meja pantry. "Sama-sama. Kayaknya aku bakal pulang pergi lagi deh," ujar Lisa. "Maksudmu?" tanya Max heran, "Kamu mau balik malem-malem ke rumah nenekmu?" "Iya, kata Nenek gak baik kalau calon pengantin tinggal bareng." "Iya sih, stigma masyarakat akan beda." "Kan ... cuma aku beratnya sama Baby Axel. Aku cuma ketemu sejam." Max terkekeh, "Besok kalo kita udah sah juga kita bakal ketemu setiap hari." Mendengar itu Lisa tersipu malu, "Apaan sih. Aku pamit ke atas dulu." Melihat dan berintera
Read more
47. War Internet Lagi
Foto pelepasan Lisa yang membawa Baby Axel di gendongannya membuat banyak netizen tertarik membahas itu. Bagaimana tidak, Lisa yang dikenal sebagai orang yang pandai merayu itu adalah orang yang benar-benar menyayangi anak dari calon suaminya. Banyak orang yang sebenarnya menghindari berhubungan dengan duda atau janda karena anak mereka mungkin. Namun, keputusan untuk menikah dengan janda atau duda pun menjadi suatu pilihan yang luar biasa, karena secara tidak langsung anak itu akan menjadi anaknya, artinya kekurangan atau kelebihan apapun yang dimiliki oleh suami dan anaknya harus ia terima juga. Karena, itu juga merupakan aibnya harus ia jaga juga, jadi Lisa menjadi perbincangan hangat karena sosoknya yang sangat luwes menghadapi anak dari calon suaminya itu. Video tentang baby Axel yang menolak untuk ikut ayahnya sendiri pun menjadi sorotan dan bukti kalau baby Axel sudah menaruh hati pada calon ibunya itu. Sehingga ketika di kampus, Lisa menjadi pusat perhatian lagi. Padahal sebe
Read more
48. Pergolakan dan Sang Avatar
Sudah menjadi rahasia umum bahwa internet dan segala turunannya juga sistem kehidupan dunia, bahkan keadilan adalah milik orang-orang yang memiliki kuasa. Orang biasa dari kalangan menengah ke bawah, tidak akan memiliki kekuatan atas hidup yang benar-benar adil. Mereka mungkin hanya bisa hidup tenang, tetapi tidak bisa membantu yang lainnya untuk merasakan hal yang sama. Pada akhirnya mereka hanya bisa saling fokus kepada diri masing-masing dan terkadang banyak yang harus meninggalkan satu sama lain. Pergolakan yang ada di internet mengenai berita skandal antara Max dan Larissa belum usai, Larissa sebagai orang yang katanya mewakili para wanita mendapat banyak dukungan dari para pembela wanita *katanya. Apalagi Larissa berkumpul di suatu komunitas dan mereka secara terang-terangan mempersalahkan sikap Max yang tidak adil bagi wanita ini. Agak tidak nyambung, karena Max sudah beberapa kali menjelaskan bahwa tidak ada keterangan darinya yang mengatakan bahwa ia dan Larissa memiliki hub
Read more
49. Rencana Penaklukkan dan Gaun Pernikahan
Max membanting berkas-berkas fotokopian yang diajukan oleh Larissa tadi di lantai, kemudian Hans berkata."Lu nggak usah khawatir dulu, kita pikirin ini dengan kepala dingin. Lo harusnya bisa memperkirakan bahwa ketika Evelyn bilang kalau mereka bisa dengan mudah manipulasi, harusnya kita menjadi orang yang bisa mengungkapkan manipulasi itu kan dan yang lebih unggulnya lagi. Kita bisa menjadi orang yang menaklukkan.""Maksud lo apa sih? Nggak usah pakai bahasa puisi buaya lu sama gua," ujar Max todak mood.Hans hanya bisa menghela nafas menghadapi tempramen temannya yang memang kurang sejak awal. "Gini, maksud gue adalah kalau mereka bisa memanipulasi berarti gue bisa dan gue yakin pasti bisa. Pertanyaannya adalah, ke arah mana mereka akan membawa kasus ini? Nah sekarang gue lagi memantau dan lu tenang aja, gua bakal bantu sampai tuntas.""Ya, gue percaya sama lu, tapi gue udah mau nikah dan ada orang yang belum mau ngelepasin gua. Padahal lu tahu kan yang sakit nggak cuma gua dalam
Read more
50. Memaksa Keadaan
Seperti yang dibicarakan oleh Hans, menghadapi Evelyn dan juga Larissa adalah hal yang sangat sulit. Namun, rencananya untuk membuat Larissa fokus pada kecemburuannya terhadap kemajuan hubungan Lisa dan Max berhasil. Hal itu membuat Hans dan Rudi hanya menghadapi Evelyn. Menghadapi Evelyn saja sudah sangat merepotkan, karena ia memang benar-benar licik dan juga pemain yang ulung dalam hal hukum. Hans jadi merasa semangat dan merasa tertantang dengan kehadiran orang-orang seperti Evelyn, karena selama ini ia berhadapan dengan orang-orang yang mudah dibayar dengan hukum atau diancam dengan hal-hal yang berbentuk materi. Sayangnya, hal ini tidak berlaku pada Evelyn. Evelyn ini merupakan anak salah satu konglomerat, jadi ia tidak butuh uang banyak karena ia sudah punya, bahkan ketika ia tidak menjadi pengacara terkenal seperti sekarang ini. Max melihat semua dokumen yang kumpulkan oleh Hans bersama dengan pengacaranya Rudi dan juga temannya dari Jerman. Mereka berkolaborasi mengumpulkan
Read more
PREV
1
...
34567
...
20
DMCA.com Protection Status