All Chapters of Madu Dari Dunia Lain: Chapter 1 - Chapter 5
5 Chapters
001 - Kamar Terlarang
“Jangan masuk ke kamar itu!” sergah Aryo kala istrinya hendak membuka knop pintu kamar bekas almarhum istrinya. Helsa tertegun di tempat, kedua matanya tidak henti memandangi pintu kamar yang terkunci. Baru saja menikah sehari wanita itu sudah dibuat penasaran dengan adanya ruangan kosong yang menjadi larangan untuk siapa saja memasukinya, termasuk istrinya sendiri. Entah apa yang terjadi di rumah besar nan luas itu, tapi Helsa merasakan adanya kejanggalan di sana. “Kamar kita ada di atas, Sayang.” Aryo meraih tangan sang istri dengan mesra, kembali bersikap lembut seperti biasanya bahkan dia juga mempersilakan Helsa untuk lebih dulu menaiki anak tangga. Wanita berambut ikal itu menuruti perintah suaminya, dia mulai melangkahkan kedua kakinya hingga tidak terasa keduanya sudah sampai di depan pintu kamar yang sudah dihias dengan serangkaian bunga. Kedua matanya melirik ke arah sang suami dengan penuh cinta, dia merasa terharu karena Aryo menyempatkan untuk menghias kamar pengantin
Read more
002 - Pertanyaan Menggantung
Sebuah pigura berupa lukisan seseorang tampak di dalam kamarnya, ternyata Aryo masih menyimpannya dengan sangat apik. Pria itu seolah tidak mengerti bagaimana perasaan istrinya saat melihatnya, pasti hatinya terbakar membara oleh gejolak api yang terus berkobar. "Ternyata kamu masih menyimpannya, Mas." Helsa memegangi pigura itu yang tersimpan di ujung lemari dekat meja rias. Dia memang membereskan kamar itu lalu menghiasnya dengan serangkaian bunga indah pula lampu berkerlap-kerlip, tapi ternyata dia melupakan lukisan itu. Tidak menyimpannya di gudang seperti barang-barang lain yang merupakan peninggalan istrinya. "Kamu jangan mencemburuinya, karena dia sudah tiada. Benar-benar meninggalkanku untuk selamanya." Aryo terhanyut pada kesedihannya yang terasa begitu membekas dalam hidupnya. Maira memang sudah pergi dalam hidupnya, tapi segala tentangnya masih berperan dalam pikirannya selalu saja menggerayangi mimpi-mimpinya setiap kali dia memejamkan mata. "Walaupun raganya sudah tiad
Read more
003 - Pencarian Kunci Terlarang
"Kamu tunggu di rumah ya. Mas mau kerja." Aryo mengecup kening istrinya dengan lembut dan penuh kasih sayang. Padahal, Helsa masih ingat bagaimana perlakuan suaminya sewaktu malam sangat dingin meski hanya masalah kecil. Wanita berambut ikal itu mempunyai rencana jika setelah suaminya pergi dia akan berusaha memasuki ruangan yang selalu terkunci. Mengingat jika itu adalah salah satu larangan untuknya membuat dia mengurungkan niatnya. Akan tetapi, dia terlalu penasaran dengan isi kamar yang terletak di bawah ujung ruangan. Dia juga akan mempersiapkan video untuk membagikannya pada penggemar di akun sosial medianya. Banyak sekali yang memintanya menunjukkan suasana rumah milik suaminya, Aryo memang terbilang salah satu orang tersohor dengan segala harta yang dimilikinya. Tidak heran jika banyak sekali orang yang ingin mengetahui perihal kehidupan pengusaha sukses tersebut. "Mas pulangnya jam berapa?" tanya Helsa memastikan, dia takut jika saat dirinya membuka kamar kosong itu suaminy
Read more
004 - Jawaban Tidak Jelas
"Anda siapa ya?" Helsa malah balik bertanya, mengabaikan pertanyaan wanita paruh baya itu. Bibir merahnya tersungging ke atas membentuk senyuman manis, dia sepertinya sangat merawat dirinya hingga terlihat awet muda, meski wanita itu sudah separuh baya. Tubuhnya memang tidak terlalu kurus juga gemuk, sehingga terlihat sangat cocok dia mengenakan kebaya yang begitu pas di tubuhnya. "Saya Bi Unah, Non. Orang yang membantu Tuan mengerjakan pekerjaan rumah. Kalau zaman sekarang namanya itu asisten rumah tangga. Begitu ya?" tanyanya, membuat Helsa beroh-ria. Dia akhirnya tahu jika rumah mewah ini memang dibantu dibersihkan, dan orang itu Bi Unah. Wanita itu menghela napasnya pelan, akhirnya dia mempunyai teman sekedar untuk mengobrol. "Tapi kok dari kemarin aku enggak lihat Bi Unah ya?" tanya Helsa, memang benar sejak pertamakali dia menginjakkan kakinya ke dalam rumah milik suaminya tidak sekali pun dia bertemu dengannya. Baru saja kali mereka bertemu saling berhadapan. Bi Unah terkek
Read more
005 - Klise Rumit
Hari menjelang malam, tapi Aryo tidak kunjung pulang membuat Helsa menunggunya di ruang tengah. Dia merasa kesepian jika ditinggal seorang diri apalagi Bi Unah sudah pamit pulang. Dia memang tidak menginap, setelah membereskan rumah pula menyiapkan makanan Bi Unah pulang dengan Mang Barjo.Suasana rumahnya memang terang oleh cahaya lampu, tapi entah kenapa Helsa seperti melihat sisi yang gelap di bagian lorong kamar bawah. Kedua matanya menyipit kala memandangi pintu ruangan itu, kakinya tergerak untuk melangkah mendekati. Meski suaminya sudah melarang pula Bi Unah memperingatinya agar tidak mencari tahu apa yang ada di dalam sana. Akan tetapi, rasa penasarannya menghalau semua perkataan mereka. Dia ingin tahu sebenarnya apa yang disembunyikan suaminya sehingga siapa pun tidak diperbolehkan untuk memasukinya. Helsa mematung berdiri di depan pintu kamar itu yang masih terkunci, dia tidak menemukan di mana kunci itu disimpan suaminya. Wanita itu berniat untuk mencarinya lagi besok sete
Read more
DMCA.com Protection Status