All Chapters of Istri Tersembunyi CEO Kejam: Chapter 51 - Chapter 60
115 Chapters
51. Positif
Leon langsung berlari masuk ke kamar, ia melihat Abel yang tengah menangis merasa bersalah. Leon mendekat ke arahnya mengusap kepala Abel lembut. "Sayang, maafin aku. Udah ya jangan nangis lagi, maaf!" ucap Leon. Ia menarik tubuh Abel ke dalam pelukannya memberikan kecupan singkat di dahi Abel. Tangan Leon meranmbat ke arah perut istrinya memberikan usapan lembut di sana. "Apa benar kamu sudah ada di dalam perut mama, Sayang?" ucap Leon dalam hati. Melihat suasana hati Abel yang tengah memburuk, Leon jadi ragu untuk mengatakannya sekarang. "Bibi buatin kamu bubur sama teh hangat, kamu sarapan dulu ya aku suapin?" Abel mengangguk. Ia melepaskan pelukan Leon menyandarkan kepalanya pada dasbor ranjang. "Emang kamu nggak jadi ke kantor?" Leon menggeleng, meniup bubur yang masih panas tersebut. "Dengan kondisi kamu yang kayak gini, aku nggak mungkin ninggalin kamu. Setelah ini kita periksa aja ya, aku takut kalau kamu kenapa-napa, By." Abel menolaknya dengan cepat. "Kamu kenapa sih ng
Read more
52. Selingkuh
Seluruh anggota keluarga tengah menunggu kepulangan Abel dan benar saja begitu suara mobil Leon terdengar mereka langsung menyambutnya. Terlebih Kakek Abi yang begitu antusias, tentu saja dia sudah menginginkan cicit dari lama. Leon dan Abel turun wajah keduanya pun terlihat sumringah. "Abel hamil, Kek!" ucap Leon langasung memeluk tubuh kakeknya erat. Ia terlihat sangat bahagia begitupun dengan Kakek Abi. "Syukurlah, impian Kakek akhirnya terwujud juga. Selamat ya, Sayang!" Kakek Abi mengusap kepala Abel lembut, Marshanda yang melihatnya pun ikut tersenyum hangat. Ia begitu bahagia mendengar kabar barusan, terlebih saat Leon terlihat sangat menyayangi Abel. Liona memeluk tubuh Abel erat, tak lama kemudian ia berjongkok tepat di hadapan perut Abel mengusapnya pelan. "Hai, baby gemes kenalin Aunty Liona yang paling cetar membahana!" ucapnya membuat semua orang tertawa. "Udah berapa bulan?" tanya Liona. "Baru empat minggu," ucap Leon. Liona tertawa kecil ia menghampiri saudara kem
Read more
53. Leon Kuman
Naila tersenyum tipis menatap foto kenangan dirinya demgan Leon. Dulu Leon sangat mencintainya dan sampai detik ini pun, ia percaya Leon masih tetap mencintai dirinya. Slide selanjutnya menunjukkan foto pernikahan Leon dari ekspresi pengantin terlihat sangat jelas jika mereka menikah karena paksaan. "Honey, mungkin kamu bisa membohongi semua orang tapi tidak denganku. Mana mungkin aku percaya jika kamu mencintai wanita itu?" kekeh Naila. Ia menatap pantulan dirinya di cermin, alis yang tebal, bulu mata yang lentik, hidung yang mancung, dan bibirnya yang seksi. Ia bahkan jauh lebih unggul dari istri Leon. Wajahnya saja terlihat sangat kampungan, Naila sangat yakin jika dapat membuang wanita itu dari hidup Leon. "Leon, aku tidak akan membiarkan orang lain mengambil milikku, termasuk istrimu itu." Naila menekan nomor ponsel Leon, ia tersenyum miring. Naila dengan sengaja mengirimkan foto mesra mereka di masa lalu. Sayang, aku kangen! Naila sumringah saat pesan itu langsung berwarna
Read more
54. Pak Possesif
"Kamu seriusan, By?" teriak Leon dari luar, ia bahkan tidak memunculkan wajahnya tak ingin membuat Abel mual kembali. "Iya, untuk sementara waktu kamu nggak usah pulang dulu! Aku mual banget tiap kali lihat wajah kamu, Leon. Lihat foto kamu aja aku mual!" teriak Abel dari dalam. Wajah Leon nampak kesal mendengarnya, ia jadi heran mengapa anaknya sendiri terlihat sangat membenci dirinya. "Aku nggak mau, By. Masa aku pisah sama kamu," ucap Leon sedikit merenggek. "Kalau kamu nggak mau aku aja yang pindah!" tekan Abel, seperti biasa. Leon menghela napas panjang. "Oke, aku pindah ke rumah David. Awas aja kalau kamu sampai kangen!" Leon lantas pergi dengan kekesalan dalam hatinya. Sedangkan di dalam rumah Abel mengusap perutnya pelan. "Kamu juga kenapa sih, Sayang? Kok lihat wajah papa langsung mual!" tanya Abel pada bayi dalam kandungannya. Ia pun merasa heran, sepertinya bayinya menaruh dendam kepada suaminya. Mendengar suara mobil Leon yang sudah keluar dari gerbang. Abel segera
Read more
55. Mulai Terbongkar
"Kakak ipar!" Liona segera berlari mendekati Abel yang tengah makan berdua dengan seorang pria. Kedua matanya menajam. "Siapa nih cowok?" cetusnya. Abel tersenyum tipis. "Kak Aldi, kenalin ini Liona saudara kembarnya Leon. Liona ini Kak Aldi teman aku dari kecil!" ucap Abel. Aldi mengulurkan tangannya, tetapi Liona hanya menatapnya saja tanpa berniat menerima uluran tangan itu. Setelah Leon mengirimkan foto mantan kekasih Abel dan itu adalah wajah pria di hadapannya saat ini. Liona sudah memasang wajah penuh permusuhan ke arah Aldi. "Dia mirip sama Leon ya, galak!" ucap Aldi membuat Abel terkekeh. "Kamu kenapa kayak gitu sama Kak Aldi? Pasti Leon udah racuni kamu yang enggak-enggak ya, dia yang suruh kamu ke sini?" tanya Abel. Liona mengangguk. "Mulai sekarang aku bakalan ikut kakak ipar ke kampus, terutama menjaga mata-mata keranjang kayak dia!" ucapnya sembari melirik ke arah Aldi. Abel menggeleng tak habis pikir, ia memang masih berhubungan baik dengan Aldi. Sebagai sahabat,
Read more
56. Taruhan Nyawa
Leon langsung pulang begitu mendengar pertengkaran antara kakeknya dan saudara kembarnya. Ia menggunakan masker dan juga kaca mata hitam, masih mementingkan Abel. Leon tidak ingin membuat Abel mual-mual kembali. "By, Liona di mana?" tanya Leon, begitu sampai dan melihat Abel tengah duduk di ruang tamu. Abel menunduk ia tak menatap ke arah Leon, takut saat melihat wajahnya langsung mual. "Ada di kamar, kamu temuin dia sana!" ucap Abel. Leon menghela napas panjang. "Aku pakai masker sama kaca mata, By. Kamu nggak usah takut mual lihat wajah aku," ucap Leon melas ia lantas pergi menemui Liona di kamar. Leon yakin Liona pasti tengah marah kepadanya, dia tentu saja kecewa setelah mendengar kebenaran tentang mamanya. Leon mengetuk pintu Liona lalu ia masuk ke dalam. Melihat gadis itu berbaring di ranjang dan tengah menangis. Leon mendekat duduk di tepi ranjang mengusap kepala Liona lembut. "Nangis aja, puas-puasin nangisnya. Nangis sampai rasa sakit itu hilang," ucap Leon. Liona bangk
Read more
57. Bertemu Naila
Leon bernapas lega saat David berhasil menemukan keberadaan Liona. Leon tahu jika Liona membutuhkan waktu sendiri. Terlebih setelah kejadian barusan, Leon sangat paham jika Liona butuh waktu untuk menerima semuanya. Leon tidak pernah bermaksud untuk menyembunyikan semua itu dari Liona. Leon sendiri masih mencari tahu apa yang membuat mamanya pergi meninggalkan mereka. Ia merasa semua itu ada hubungannya dengan kecelakaan yang menimpa papa mereka. "Bawa Liona pulang, jangan terlalu larut!" ucap Leon pada panggilan ia langsung memutusnya begitu saja. Leon kembali berkutat dengan laptopnya ia tengah mencari keberadaan mamanya. Kakeknya sendiri tidak memberitahukan kepadanya kemana mamanya pergi. Leon benar-benar harus mencari tahu semuanya sendiri. "Singapura?" Leon telah menemukan titik keberadaan mamanya. Namun, yang dia herankan apa yang mamanya lakukan di negara asing tersebut Leon merasa tidak ada sanak saudara di sana. Leon kembali menghubungi anak buahnya, kebetulan ia memilik
Read more
58. Mantan
"Dia siapa kamu, Sayang?" Abel merangkul lengan Leon mesra sembari menyandarkan kepalanya di tubuh Leon. Abel mendengar jelas ucapan pelayan itu barusan, hanya saja ia ingin mendengar penjelasannya sendiri dari Leon. "Dia, mantanku Sayang!" ucap Leon ragu, dia bimbang antara jujur atau tidak. "Oh, mantan. Kok kelihatannya masih ngurusin hidup kamu banget. Belum terima kamu putusin atau belum terima kalau setelah putus dari kamu sekarang dia jadi miskin?" ucap Abel yang membuat kedua tangan Naila terkepal. "Jaga ucapan kamu ya!" sentak Naila. Abel justru tersenyum mendengarnya menatap lekat ke arah Naila. "Kenapa kamu harus marah? Harusnya kamu sadar diri dong, sekarang Leon sudah memiliki istri. Apapun maksud ucapan kamu tadi itu hanya masa lalu Leon dan saya tidak akan terpengaruh dengan ucapan kamu. Lagian pakaian kamu ini sama sekali nggak sopan sebagai seorang pelayan kecuali kamu pelayan penggoda customer!" ucap Abel dengan senyuman tipis. Wajah Naila semakin merah sedangkan
Read more
59. Berat untuk Pergi
"David, gue mau tanya sesuatu sama lo. Gue yakin lo nggak mungkin nggak tahu. Apa yang sebenarnya terjadi sama mama? Apa alasan mama ninggalin gue sama Leon? Gue mohon, please lo jawab pertanyaan gue." David memalingkan wajahnya saat melihat mata Liona yang berkaca-kaca. Ia melemparkan sapu tangannya ke arah Liona. "Usap dulu ingus kamu, jadi cewek jorok banget!" Liona yang tengah sedih justru ingin tertawa karena merasa malu, ia memukul tubuh David kesal. "Gue lagi serius juga lo malah ngelawak!" kesalnya. David terkekeh mendengarnya. "Saya nggak bercanda, emang ingus kamu keluar!" Liona terdiam ia seakan terhipnotis saat mendengar tawa renyah David. Pria baru yang biasanya berwajah menyebalkan kini justru terlihat manis di mata Liona. "Hei, malah ngelamun!" Liona tersadar mengaruk kepalanya yang tak gatal merasa malu. "Lo kalau ketawa kayak tadi kelihatan kayak manusia," ucap Liona tanpa rasa bersalah. David memincingkan matanya. "Terus maksud kamu selama ini saya apa?" ucapny
Read more
60. Misi Leon
Abel terbangun ia terkejut saat melihat di sebelahnya Leon sudah tidak ada, ia langsung mencarinya ke kamar mandi. Saat akan turun ke bawah ia melihat note di dekat tempat tidur mereka. Air mata Abel meluruh begitu saja, Leon sudah pergi bahkan dia tidak membangunkan dirinya. Sayang, aku pergiMaaf tidak membangunkanmu, aku akan semakin berat untuk pergi jika kamu ikut mengantarku. Aku sudah meminta bibi untuk membuatkan sarapan kesukaanmu, setelah mandi segeralah turun untuk makan. Jaga kesehatanmu, Baby. Bodyguard barumu sudah menunggu di bawah. I love youAbel melihat jam, kemungkinan saat ini Leon masih di pesawat karena itu ia urung untuk menghubunginya. Abel mengusap air matanya kasar. Entah mengapa ia merasa sedih dengan kepergian Leon saat ini. Abel segera mandi sesuai dengan intruksi Leon bodyguard barunya sudah menunggu di bawah. Hari ini ia ada kelas pagi. Melihat Kakek Abi dan juga Liona sudah sarapan di bawah. "Kamu sudah bangun, Nak. Bodyguard barumu sudah menunggu
Read more
PREV
1
...
45678
...
12
DMCA.com Protection Status