All Chapters of Penguasa Hati sang Presdir: Chapter 601 - Chapter 610
643 Chapters
Bab 601
Martin merasa tak berdaya, terkadang dia mengasihani Liam. "Pamannya ulang tahun. Sebenarnya tidak mau pergi, tapi kedua orang tuanya memaksa. Jadi ...."Martin berusaha membela Liam. "Kalau Paman ada urusan, aku akan meneleponnya sekarang juga.""Tidak perlu." Darius menolak. "Tunggu besok saja."Martin dan Sofia saling bertatapan sambil tersenyum kecil.....Di Hotel Royal, mobil-mobil mewah datang silih berganti. Suasana yang ramai menarik perhatian masyarakat.Ponsel Liam berdering saat keluar dari mobil. Suara Lorin terdengar di ujung telepon. "Liam, sudah sampai?"Liam menjawab panggilan Lorin sambil menenteng hadiah, "Sudah.""Baguslah."Lorin menghela napas lega. "Cepat masuk, semua menunggumu."Liam menyeringai sinis, semua sedang menunggunya? Tampaknya Grup Upeska sedang berada di ambang kehancuran. Kalau tidak, Carlo dan Noah tidak mungkin mendesak Lorin untuk memaksa Liam datang.....Meskipun keadaan Grup Upeska sedang kacau, Kenta berhasil menutupinya demi menjaga stabilit
Read more
Bab 602
Eliot beserta kedua saudara dan putra-putra mereka duduk semeja, sedangkan para istri berserta cucu menantu duduk di meja terpisah.Sesaat melihat Liam, Eliot langsung melambaikan tangan. "Liam, di sini!"Semua mata sontak tertuju kepada Liam. Eliot sengaja menyisakan sebuah kursi kosong di sampingnya untuk Liam."Paman, selamat ulang tahun." Liam tersenyum sopan. Meskipun Keluarga Pranoto diwarnai perselisihan, Liam selalu terlihat ramah saat muncul di hadapan publik demi menjaga reputasi di depan media. Hanya saja, Liam bersikap dingin kepada teman dan keluarganya sejak "hilang ingatan".Sejak "bangun" dari koma, ini adalah pertama kalinya Liam berbicara selembut ini kepada keluarganya. Tak hanya Carlo, Eliot dan yang lainnya pun agak terkejut saat melihat sikap Liam."Terima kasih." Tidak seperti sebelumnya yang sengaja bersikap ketus kepada Liam. Hari adalah hari ulang tahunnya, Carlo terlihat bahagia.Senyuman Carlo semakin lebar saat menerima hadiah yang diberikan Liam. Ketika me
Read more
Bab 603
Melihat situasi yang menegangkan, Kenta dan Keenan bergegas melerai kedua orang tuanya."Ayah, Ibu mengkhawatirkan kesehatan Ayah. Jangan marah-marah.""Bu, hari ini ulang tahun Ayah. Jangan bikin keributan di hari bahagia ini. Lihat, ada banyak tamu yang melihat."Tak ada satu orang pun yang meminta maaf kepada Liam. Tentu saja, Liam juga tidak mengharapkan permintaan maaf mereka.Di tengah kekacauan, Liam diam-diam beranjak ke tempat duduk sambil bertukar pandang dengan Eliot. Mereka duduk sambil menyaksikan keributan keluarga Carlo.Perselisihan tidak berlangsung lama. Karena dibujuk oleh kedua putra dan ditambah dengan para tamu yang menyaksikan, Carlo dan Evira pun kembali ke tempat masing-masing.Kenta memerintahkan pelayan untuk membersihkan anggur yang berceceran di lantai. Setelah kemarahan Carlo mereda, pesta ulang tahun resmi dimulai.Kenta menghabiskan uang yang banyak untuk menyewa pembaca acara ternama yang memandu pesta ini. Selain itu, dia juga mengundang beberapa penya
Read more
Bab 604
Liam menganggap ucapan Evira sebagai angin lalu. Kemudian Liam mengeluarkan ponselnya dan mengirimkan pesan kepada Evano.[ Telepon aku 10 menit lagi. ]Liam terpaksa datang demi memenuhi ekspektasi kedua orang tuanya. Dia telah melakukan semua yang perlu dilakukan, sekarang saatnya meninggalkan tempat ini.Awalnya Liam berencana menemani Eliot dan Lorin sampai cara selesai, tetapi keluarga Carlo terlalu ribut, Liam risih mendengar omongan mereka.Melihat Liam yang sama sekali tidak menghormatinya, raut wajah Evira terlihat masam."Liam, bukannya aku cerewet ...." Evira berlagak menasihati Liam. "Uang memang penting, tapi jangan lupa membahagiakan orang tuamu. Umur orang nggak ada yang tahu, sering-sering temani orang tuamu. Lagi pula apa gunanya mencari begitu banyak uang?""Tenang saja." Liam menyimpan ponselnya sambil tersenyum sinis. "Setiap tahun aku selalu memberikan uang kepada orang tuaku, uang yang aku berikan berkali-kali lipat lebih banyak daripada yang kedua anakmu hasilkan
Read more
Bab 605
"Sudah lapor polisi?""Apakah penculiknya menghubungimu? Mereka minta uang?"....Kericuhan yang terjadi di meja Keluarga Pranoto mengundang perhatian para tamu. Carlo yang berada di atas panggung merasa diabaikan, dia mengetuk mikrofon sambil berdeham untuk meminta perhatian.Liam mengepalkan tangan sambil menunduk. Setelah beberapa saat, dia menjawab, "Iya.""Sudah berapa lama Shelbi hilang? Masih belum diselamatkan?" Kenta meninggikan suaranya karena cemas.Para tamu terkejut mendengar teriakan Kenta, semua mata kembali memandangnya. Kenta sengaja berteriak agar semua orang mendengarnya."Shelbi adalah anak kandungmu! Liam, bagaimana kamu bisa bersikap sekejam ini? Kamu nggak kekurangan uang, kamu tega melihat putrimu mati di tangan penculik?" bentak Kentak.Orang-orang di dalam aula tersentak membelalak saat mendengar ucapan Kenta."Liam, kamu nggak menebus putrimu?""Jangan-jangan Shelbi sudah ....""Polisi nggak bisa menemukan keberadaan anakmu?"....Liam mengerutkan bibir, bulu
Read more
Bab 606
Evano baru menelepon saat Liam tiba di lobi hotel."Aku sudah keluar." Liam melambaikan tangan untuk mengusir manajer hotel yang menghampirinya."Cepat banget?" Evano agak kaget. "Mereka cari masalah lagi?"Liam tidak menyukai keluarga pamannya, tetapi dia tidak pernah memulai pertengkaran. Setiap kali, selalu keluarga pamannya yang memulai perselisihan.Liam beranjak masuk ke dalam mobil. Dia tidak ingin membahas masalah pesta dan langsung mengganti topik pembicaraan. "Bagaimana di sana?"Evano melirik ke arah ruang rawat yang tertutup rapat sambil berbisik, "Em, ada masalah."Tanpa banyak bicara, Liam menginjak pedal gas dan mobil pun memelesat dengan kecepatan tinggi.....Jika menggunakan kecepatan normal, Liam membutuhkan waktu sekitar 40 menit untuk tiba di rumah sakit. Namun Liam menggunakan kecepatan maksimal dan tiba di rumah sakit dalam waktu 20 menit.Kemudian Liam buru-buru keluar dari mobil dan berlari ke ruangan Sofia. Sesampainya di depan ruangan Liam mengerutkan alis sa
Read more
Bab 607
"Kumala dirawat di ruangan sebelah. Oh iya, Grase juga mengeluh, katanya sudah nggak tahan bekerja di Kaluva Entertain," jawab Evano.Liam tidak begitu terkejut. "Mereka berdua kenapa?""Hari ini Kumala membuat keributan di kantor Kaluva Entertain. Grase menampar Kumala, lalu Oscar juga memukuli Kumala sampai masuk rumah sakit. Kondisi Kumala sangat parah." Begitu mengetahui Kumala masuk rumah sakit, Evano langsung mengutus orang untuk menyelidikinya.Mata-mata yang diutus Evano untuk bekerja di Kaluva Entertain telah mengundurkan diri sehingga tidak banyak informasi yang didapatkan."Sampai sekarang Kumala masih belum sadarkan diri. Tadi sore polisi datang sebentar."Kumala belum sadarkan diri, dia tidak akan membahayakan nyawa Sofia."Aku akan mengutus pengawal untuk mengawasi Kumala." Liam berusaha menenangkan Sofia, Darius, dan Martin. "Kalian tidak perlu cemas.""Apa gunanya mengutus orang?" Darius mencemoohnya, "Kemarin kamu juga mengutus orang untuk mengawasi Sofia, tapi apa has
Read more
Bab 608
Bandara Kota Yalan.Entah sudah berapa kali Sofia datang dan pergi melalui tempat ini.Setiap kali mendatangi bandara ini, hati Sofia selalu terasa berat. Sofia merasa seakan kembali ke 6 tahun yang lalu, hari di mana dia meninggalkan kota ini."Saatnya pulang" Martin mendorong kursi roda Sofia masuk ke dalam pesawat."Em." Seiring kursi roda yang bergulir, berbagai macam pikiran terbesit di kepala Sofia. Sofia menggenggam erat ponsel yang diberikan Liam tadi malam.Darius berjalan di samping Sofia. Ketika melihat ponsel yang dipegang Sofia, Darius mencibir dengan kesal, "Hem, bukannya datang mengantar."Sofia tahu siapa yang sedang dimarahi Darius. Sofia membuka ponselnya, tetapi tidak ada pesan yang masuk.Sofia mengerutkan bibir, hatinya terasa hampa dan gugup. Demi keamanan Sofia, Darius memesan semua kursi yang ada di kelas bisnis.Darius, Sofia, dan Martin duduk terpisah agar memiliki ruang tersendiri dan tidak saling mengganggu.Begitu duduk, Martin langsung membuka laptopnya da
Read more
Bab 609
"Kamu sudah berapa lama bekerja untukku? Kenapa mengurus hal semudah ini pun tidak becus?" Oscar melirik Drako dengan sinis sambil mengisap cerutunya."Biar aku yang urus." Oscar memiliki rencana sendiri. "Kamu hanya perlu tutup mulut, jangan memberi tahu siapa pun."Drako merasa lebih tenang setelah Oscar berjanji untuk membereskan masalah ini."Oh iya .... Pak, Grase tetap menolak tawaran Anda." Drako tampak ketakutan.Raut wajah Oscar langsung berubah dan memukul meja. "Dikasih hati, minta jantung!"Drako ketakutan melihat amarah Oscar, dia pun bergegas menjelaskan. "Grase kesal karena Bu Kumala memakinya. Harganya dirinya terluka, dia tidak menerima sikap Bu Kumala.""Wanita jalang itu ...." Oscar menggertakkan gigi. "Seharusnya aku menghabisi dia!"Drako tidak berani bergeming, dia takut salah bicara dan malah makin membuat Oscar murka."Temui Grase, usahakan penuhi semua persyaratan yang diminta," Oscar memerintahkan.Oscar mengeluarkan uang yang banyak untuk merebut Grase dari G
Read more
Bab 610
Akhir-akhir ini Oscar sangat sibuk, ada banyak pertemuan dan makan malam yang harus dihadirinya.Para CEO rumah produksi, agensi artis, produser, investor, semuanya berusaha menyanjung Oscar agar mendapatkan kesempatan bekerja sama.Malam ini Oscar ditemani seorang artis yang baru memulai debut. Setelah makan dan minum, mereka membuka kamar di hotel.Di saat sedang berguling-guling mesra di atas tempat tidur, mereka dikejutkan oleh suara ketukan pintu. "Bang, bang!""Buka pintu! Polisi!"Oscar terkejut, seluruh hasrat dan mabuknya langsung hilang. Artis tersebut refleks mendorong tubuh Oscar, lalu memungut pakaiannya yang berserakan di lantai.Oscar juga bergegas mengenakan pakaian, lalu berjalan ke depan dan membuka lubang intip untuk memeriksa situasi di depan kamar. Terlihat beberapa petugas kepolisian berbadan kekar yang berdiri di depan kamar.Oscar panik, kenapa tiba-tiba polisi datang menemuinya?"Bang, bang, bang!" Suara ketukan pintu tidak berhenti. Polisi yang berdiri di luar
Read more
PREV
1
...
5960616263
...
65
DMCA.com Protection Status